Share

Bab 313

Penulis: Evelyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-28 18:00:00
“Benar, tapi anakmu nanti juga akan rupawan ... maksudku, kamu cantik dan Travis, di luar sifatnya, dia seksi sekali,” sahut Calista.

“Kamu belum melihatnya telanjang. Pria itu benar-benar pahatan sempurna,” ujar Ruby dengan senyum miringnya.

Aku menggaruk hidungku. “Kumohon berhentilah,” mohonku padanya. Kami memang bukan saudara kandung, tapi seumur hidupku, kukenal dia sebagai kakakku. Mendengar Ruby membicarakan ini tentangnya membuatku ingin terjun bebas saja.

Dia menatapku dan tertawa, tapi dia tidak melanjutkan topik ini.

Aku berbalik pada Calista. “Bagaimana denganmu?”

“Sepertinya kamu harus coba mengencani Gabriel,” saran Ruby. Calista terlihat mengernyitkan dahi, lucu sekali. “Keren bukan kalau kita semua mengencani ketiga sahabat itu?”

“Tidak, terima kasih. Gabriel itu pemain wanita, astaga. Katanya dia ada wanita baru setiap minggunya. Selain itu, dia bukan tipeku,” dia berhenti sejenak. “Ditambah, aku tidak ada waktu untuk berkencan atau untuk berada di hubungan serius
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 314

    “Jadi, menurutmu aku harus apa?” tanya Calista sambil melihat ke kami berdua dan menunggu jawaban. “Oke, hal pertama. Apakah kamu menginginkannya?” tanyaku dengan penasaran. Itulah pertanyaan pertama yang harus ditanyakannya pada dirinya sendiri. Kami tidak akan membicarakannya lebih lanjut sampai dia menjawab pertanyaan itu. “Yah, aku benar-benar tertarik padanya, tapi aku tidak tahu apakah aku harus terlibat dengannya. Polisi masih mengejarnya, dan aku tidak mau hubungan ini akan menjadi pedang bermata dua dan menghancurkan segala yang sudah kukerjakan,” jawabnya setelah beberapa saat. Aku mengerti apa yang dimaksud olehnya. Reaper bukan orang biasa. Dia seorang kriminal, yang berarti terlibat dengannya akan ada konsekuensi besar menunggu, dan itu membuatku bertanya-tanya apa yang kupikirkan sampai aku berteman dengan pria itu. Aku paham bahwa dia adalah pamannya Liliana, tapi pria itu berbahaya dan dikejar oleh polisi. “Menurutku kamu harus mencobanya. Tidurlah bersama denganny

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 315

    “Betulkah?” tanya Ruby dengan terkejut. “Iya,” jawabku. “Aku mengobrak-abrik lemariku hari ini untuk bersiap, dan tidak ada yang pantas untuk dipakai kencan. Aku bahkan tidak memiliki gaun pendek hitam.”Jujur saja, ini mengejutkan. Aku mengingat satu ingatan bersama Ethan. Kami berkencan dan aku memakai dress ketat yang cantik berwarna merah. Bukannya aku berencana memakai itu, tapi itu tidak ada di lemariku. Di sana hanya ada jins dan gaun musim panas.“Jangan khawatir, teman kami yang terkasih. Kami akan membantumu. Ah, sepertinya kita harus berbelanja,” ujar Calista dengan riang. Itu terdengar menyenangkan, tapi aku tidak bisa melupakan Liliana. Aku tidak mau membawanya berbelanja, sebab kita semua tahu bahwa berbelanja itu lama dan melelahkan, aku juga tidak mau meninggalkannya sendirian di sini.“Aku tidak tahu,” gumamku sambil menggigit bibirku. Bukannya aku tidak memercayai Teresa, tapi aku merasa tidak nyaman kalau meninggalkannya bersamanya. Aku tidak masalah kalau ada No

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 316

    “Tentu.”Setelah itu, dia memutus sambungan. Aku menghela nafas, merasa kecewa dia tidak menawarkan solusi. Dalam titik ini, aku berpikir aku akan menerima tawaran Calista atau kami akan pergi bersama Liliana, yang mana akan memusingkan. Berbelanja bersama bayi memang memusingkan. Aku membawa ponselku bersamaku dan aku menuruni tangga. Liliana masih tertidur, dan Ruby serta Calista berbincang. Makanan ringan yang dibawakan Teresa sudah hampir habis. “Jadi, apa katanya?” tanya Ruby setelah menelan biskuit. Aku menjawabnya sambil mengedikkan bahu. “Tidak banyak. Dia hanya menyuruhku menunggu sampai dia terpikir akan sesuatu.”Aku duduk dan mengambil sepotong biskuit. Aku memakannya dan mengunyahnya sambil hampir mendesah akan seberapa enaknya biskuit ini. Teresa berkata padaku bahwa dia menggunakan resep rahasia yang diwariskan dari nenek buyutnya. Aku belum menerornya untuk memintanya berbagi resep rahasia itu padaku. “Astaga, Teresa benar-benar jago memasak. Rasanya enak sekali,” p

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 317

    “Ambil ini,” perintahnya sambil memberiku kartu kreditnya yang merupakan black card. Aku menatap kartu itu dengan tidak yakin. “Rowan ...”“Ambillah, Ava. Kamu istriku sekarang, yang berarti apa yang menjadi milikku juga milikmu. Kamu mungkin memiliki uang, tapi selama kita bersama, kamu tidak boleh menggunakannya.”Aku mengerutkan dahiku dengan bingung, lalu pandanganku beralih dari kartu itu ke dirinya. Aku tidak mengerti apa yang dimaksud olehnya dengan ‘Aku memiliki uang’. Aku tidak ada waktu untuk menanyakan itu atau mendebatnya, sebab dari caranya melihatku, aku tahu dia akan bersikukuh. “Baiklah,” gumamku sambil mengambil kartu itu. “Terima kasih.”Aku tidak berencana untuk menggunakannya, tapi dia tidak perlu tahu itu, ‘kan? Setelah mengucapkan selamat tinggal, aku pergi dari rumah kami. Kami bertiga pergi pakai satu mobil, dan satu dari pengawal menyupir kami ke mall. Aku benar-benar merasa senang dan rasa senang itu tidak tertahankan. Segera saja, kami sampai, dan setelah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 318

    Aku mematut diriku di depan kaca, merasa senang akan penampilanku. Rambutku digelung ke bawah dan sisa rambut yang diombak dan membingkai wajahku. Malam ini, aku mau terlihat berbeda, sebab ini kencan pertamaku dengan Rowan, jadi aku memutuskan terlihat sopan tapi seksi. Aku mengenakan riasan mata dengan aksen gelap dan lipstik merah. Untuk gaunku, aku memilih gaun hitam selutut. Leherku dilingkari dengan kain tipis di gaun itu. Gaun itu menunjukkan cukup sedikit belahanku, cukup untuk terlihat menggoda, tapi tidak terlihat murahan. Punggungku terbuka dan aku yakin akan membuat pria manapun menggila. Aku terus mematut diriku saat aku mengelus kain itu. Gaun ini memperjelas lekuk tubuhku, dan karena aku baru melahirkan, aku cukup berisi di tempat yang benar. “Ya ampun, sayang. Kalau aku belok, pasti aku akan segera melahapmu,” puji Ruby dengan riang. “Seksi sekali dirimu. Bahkan model papan atas tidak ada apa-apanya.”“Benar,” sahut Calista. Mereka sudah pergi beberapa jam lalu. Kam

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 319

    Perjalanan kami tidaklah lama, dan selain dari perbincangan kecil kami, kami banyak terdiam. Untuk kali pertama dari yang bisa kuingat, keheningan di antara kami ini terasa nyaman. Pada beberapa kesempatan langka ketika kami berkendara bersama, Rowan selalu berusaha keras untuk mengabaikanku, sementara aku mencoba sekuat tenaga untuk mengajaknya bicara. Akibatnya, suasana selalu terasa canggung dan aneh. “Mengapa kamu tersenyum?” tanyaku saat dia keluar dari mobil untuk membantuku turun. Senyumnya seharusnya jadi senjata pemusnah massal untuk wanita. Tentu, dia tampan, tapi ketika Rowan tersenyum, penampilannya seolah naik ke level yang lebih tinggi. “Apa aku tidak boleh senang karena sedang mengajak wanitaku pergi?” tanyanya dengan kepalanya sedikit ditolehkan ke arahku. Entah kenapa aku tertawa kencang. Padahal aku bukan tipe wanita yang suka tertawa seperti itu. Aku tidak pernah melakukannya seumur hidupku. Bahkan, aku dulu merasa jijik ketika melihat wanita dewasa tertawa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 320

    Aku melihat ke arah luar dan terkesiap. Tempat ini benar-benar lebih dari kata cantik. Tempat ini merupakan ruang terbuka dengan hamparan rumput hijau yang subur dan mungkin puluhan bunga yang berbeda. Tapi bukan itu yang paling aku sukai. Yang membuatku jatuh cinta adalah pemandangannya. Ribuan bintang bergemerlapan di langit, seolah-olah merestui kencan ini.“Apakah kamu menyukainya?” tanya Rowan, dan aku hanya bisa mengangguk.Perlahan aku keluar dari mobil, lalu menghirup udara segar dan menikmati pemandangan yang begitu memukau. Aku berjalan hampir ke tepi dan melihat ke kota di bawah. Bagaimana Rowan menemukan tempat ini, aku tidak tahu, dan aku juga tidak peduli.Aku menutup mata, merasakan semua kekhawatiranku menghilang. Ini benar-benar suasana yang aku suka. Aku jatuh cinta dengan tempat ini.Saat aku berbalik, aku melihat Rowan sudah menyiapkan segalanya. Ada selimut dan keranjang piknik yang aku kira berisi cokelat, stroberi, dan anggur. Juga ada makanan yang kami pesan tad

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30
  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 321

    Aku menatapnya dengan tidak percaya, tidak bisa berkata maupun bereaksi apa-apa. “Kamu suka akan aroma wangi, kamu lebih memilih wewangian beraroma beri. Selama ada parfum atau sabun mandi beraroma beri, kamu akan membelinya. Kamu tidak memiliki makanan kesukaan, sebab kamu akan memakan segala makanan selama itu enak. Kamu suka mandi di air hangat dengan lama sebab itu membuatmu merasa rileks. Kamu benci ketinggian, terlambat, dan juga naik pesawat. Kamu benci kecoak, kamu selalu berkata bahwa kamu lebih memilih rumahmu terinvasi oleh laba-laba daripada makhluk berwarna cokelat menjijikan itu ... Haruskah kulanjut?”Dia tidak memberiku kesempatan untuk menjawab. “Kamu lebih suka rambutmu dikuncir ekor kuda atau digelung. Kamu tidak terlalu suka riasan wajah dan hanya memakainya saat kamu diharuskan atau sedang ingin melakukannya. Kamu tidak suka tidur telentang, sebab itu mengingatkanmu akan mayat di peti mati. Kamu benci hal yang tidak teratur dan warna kuning ...”Aku mengangkat ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30

Bab terbaru

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 500

    EmmaAku berjalan ke kantor Mia untuk sesi terapi lagi. Seperti yang biasa, aku pertama-tama melepaskan sepatuku sebelum duduk. “Hai, Emma,” ujar Mia dengan senyuman yang ditujukan untukku. Senyumannya begitu ramah dan hangat seperti biasanya. Senyumannya membuatku merasa tenang dan rileks. “Hai, Mia.”“Oke, kamu tahu apa yang akan kita lakukan pertama-tama. ‘kan?”Dia bertanya dan aku menganggukkan kepalaku. Aku mengambil nafas dalam sebelum menutup mataku. Aku menelisik isi benakku. Aku tidak bisa terus berpegang padanya selamanya. Alih-alih, aku membiarkannya lepas tanpa menyelami isinya.Aku menepis pemikiran mengenai Calvin, Guntur, kakakku, Ibu, dan Ava. Aku menjernihkan pikiranku sampai tidak ada apa-apa di dalamnya. Sampai isi kepalaku kosong dan aku merasa damai. Ketika sudah selesai, aku membuka mataku. “Apakah kamu sudah siap untuk mulai?” tanya Mia yang memerhatikanku. Aku mengangguk, “Iya.”“Ketika kita terakhir kali berbincang, kamu memberi tahuku bahwa kamu siap un

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 499

    “Aku tahu bahwa mungkin kamu bingung, tapi alasan aku memberi tahumu ini adalah karena aku ingin agar kamu memberikan kesempatan bagi Gabriel. Aku tahu bahwa dia mengacau sebelumnya, tapi kalau dilihat dirinya sekarang, aku bisa tahu bahwa dia mencintaimu. Kedua putraku ini menuruni kebodohan ayahnya kalau soal wanita yang dicintai mereka. Meskipun sebagian kebodohan Rowan itu disebabkan karena kami sebagai orang tua, baik aku, Antony, dan kedua orang tua Emma, kami mengacaukannya.”“Sarah ...” aku mencoba untuk menimpalinya, tapi dia memotongku. “Sepertinya memang dari genetik keluarga ini. Sepertinya peribahasa buah tidak jatuh jauh dari pohonnya itu benar, sebab kedua putraku menyakiti wanita yang dicintai oleh mereka, sama seperti yang dilakukan Ayah mereka padaku. Apa yang kuminta padamu adalah untuk memberinya kesempatan, sebab peribahasa yang sama juga berlaku dalam sisi positifnya. Ketika pria dari Keluarga Wijaya jatuh cinta, mereka mencintai wanita dengan sepenuh hati dan ji

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 498

    “Apakah makanannya sudah siap?” tanyaku ke pengurus rumah ketika aku memasuki dapur. Dia menjawab dengan senyuman lembut, “Belum, tapi akan siap dalam beberapa menit.”“Baiklah, biar aku menyiapkan mejanya.”Dia baru saja akan membantah, tapi dengan cepat kupotong argumennya. Aku mau membantu. Karena dia memasak, inilah setidaknya yang bisa kulakukan. “Apakah kamu perlu bantuan?”Aku menengadah dan melihat Ibu Gabriel dari sisi meja makan yang berlawanan. Aku menyusun piring di meja dan memberinya senyuman. “Iya. Tapi, aku hampir selesai.”Dia berjalan ke arahku dan mulai membantu menyusun gelas dan sendok. “Jadi, Hana, bagaimana perlakuan putraku terhadapmu?” tanyanya secara tiba-tiba. Aku tidak segera menjawab. Aku perlu beberapa saat untuk memikirkan pertanyaannya, bukan karena aku tidak tahu apa yang harus kukatakan, tapi karena nada suaranya. Dia bukan hanya sedang memulai perbincangan. Dia benar-benar ingin tahu bagaimana perlakuan Gabriel terhadapku. Sepertinya aku terdia

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 497

    “Kenapa aku membiarkan kalian berdua memengaruhiku dalam rencana kalian?” tanyaku dengan penuh nada frustasi sambil menatap Gabriel dan Lilly. “Sekarang, kita terlambat.”Mereka berdua sama sekali tidak terlihat merasa bersalah. Lilly tersenyum dan matanya berbinar akan kebahagiaan, sedangkan Gabriel mengulas senyumnya. Mereka berdua terlihat puas akan diri mereka sendiri. Aku menghela nafas kalah, bingung akan apa yang harus kuperbuat dengan mereka berdua. Aku bisa jelas melihatnya. Pasangan Ayah-anak itu selalu bekerja sama untuk membuatku kewalahan. Mereka selalu bergabung untuk ‘mengerjaiku’. Aku menatap sinis Lilly, lalu berucap, “Mana solidaritasmu?”“Ibu harus mengakui bahwa ini menyenangkan, ‘kan?” ujarnya sambil meraih lenganku dan Gabriel. Dia terlihat sangat bahagia. Bahkan, dia terlihat lebih bahagia dari biasanya sejak kami kemari. Tentu saja, kami memang bahagia, tapi tidak sebahagia ini. Lilly berhubungan baik dengan Eddy, tapi hubungannya tidak sebaik dengan hubunga

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 496

    Aku memutar badanku untuk melihat ke sekeliling, sebelum akhirnya menatap Gabriel yang menatapku dengan penuh harap. “Rumah ini besar sekali, Gabriel!” Aku tahu bahwa masih ada banyak ruangan lagi, tapi akan kujelajahi lagi nanti. “Ada berapa banyak kamar tidur di sini?”Dia mendekat ke arahku. “Delapan kamar tidur dan dua kamar tamu.”Aku terpaku sampai tidak bisa berkata apa-apa saat kulihatnya. Tentu, kami memang tumbuh di rumah yang besar, tapi rumah itu hanya sampai memiliki lima kamar tidur. Itu juga sudah lebih dari cukup. “Sepuluh kamar tidur itu terlalu banyak Gabriel,” ujarku sambil tertawa kecil gugup. Apa yang akan kami lakukan dengan ruangan sebanyak itu?Dia kembali mendekat padaku, sebelum melingkarkan lengannya di pinggangku dan menarikku ke arahnya. Aku menempatkan tanganku di dadanya dan merasakan detak jantungnya yang berdegup. “Aku serius saat mengatakan bahwa aku menginginkan anak lagi, Hana.” Pandangannya menelisik secara dalam ke diriku. “Aku hanya tengah berj

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 495

    Aku menatapnya dengan bingung. Aku mencoba untuk berbicara, tapi tidak ada yang bisa keluar dari mulutku saat pandanganku berganti dari Gabriel ke rumah itu. “Rumah ini cantik sekali!” seru Lilly. Keantusiasannya nampak saat dia melompat kegirangan, seolah dia benar-benar ingin meninggalkan kami dan memasuki rumah itu. “Di sinikah kita akan tinggal? Inikah rumah baru kita?”Pandangan Gabriel beralih dariku ke putri kami yang tersenyum lebar. “Kalau ibumu menyukainya, maka iya. Rumah ini akan menjadi rumah baru kita.”Pandanganku kembali ke rumah itu dan memandanganya dengan takjub. Rumah ini berdiri megah dengan berlatarkan perbukitan, kemegahannya terlihat dari berbagai sudut. Rumah ini perpaduan cocok antara elemen klasik dan modern, yang menggunakan eksterior marmer putih yang berkilauan di bawah cahaya matahari. Ada juga pahatan batu rumit di setiap sudut dan lekukan, membuat rumah ini terlihat elegan yang tidak akan lekang oleh waktu.Bagian pintu masuknya didominasi oleh sepasa

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 494

    Aku menggelengkan kepalaku dan menepis pemikiran itu. “Ibu tidak tahu. Ayah bilang ini kejutan.”“Aku suka kejutan!” serunya. “Astaga,” gumamku. “Ayo pergi.”Lilly secara hati-hati menaruh bukunya sebelum melompat turun dari ranjangnya. Dia meraih tanganku dan menarikku keluar dari kamarnya. Kami melihat Gabriel menunggu kami di pintu sambil menyilangkan kakinya, dan melipat tangannya di dada bidangnya. Dia mengenakan kaus berleher V hitam yang terlihat ketat di pundaknya. Paha berototnya dibalut oleh celana jins Calvin Klein. Pose tubuhnya seperti ini membuatnya lebih menarik. “Suka apa yang kamu lihat?” goda Gabriel dengan senyuman miring. Perkataannya menarikku dari pemikiranku. “Hmm,” gumamku.Lilly mendecakkan lidahnya, untuk mengingatkanku bahwa dia ada di sini. “Aku tahu Ayah itu tampan, tapi kalian berdua ini menjijikkan.”“Tunggu saja sampai kamu bertumbuh dewasa dan bertemu dengan pria yang membuat jantungmu berdegup,” godaku sambil mencubit pipinya dengan lembut. “Setiap

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 493

    Hana“Aku ingin kamu dan Lilly menemaniku ke suatu tempat,” ujar Gabriel.Aku di kamar kami dan melipat baju bersih. Memang, kami memiliki asisten rumah tangga, tapi aku tidak terbiasa untuk dibantu dalam pekerjaan rumah. Rasanya aneh bahwa aku terbiasa melakukan segalanya sendirian, dan sekarang ada orang lain yang melakukan hal itu untukku. Aku suka sibuk. Aku tidak bisa menghabiskan akhir pekan dengan tidak melakukan apa-apa. “Orangtuamu akan kemari untuk makan malam, Gabriel. Apakah kamu sudah melupakannya?” tanyaku. Aku membawa sebagian dari baju yang sudah terlipat itu dan berjalan menuju lemari kami yang luas, di mana aku menaruhnya sesuai tempatnya. Gabriel itu sepertiku, sangat rapi. Sedangkan Eddy tidak, dan hal itu sering membuatku kesal sampai aku marah. Kami menikah, jadi kami harus menemukan cara untuk betah tinggal bersama dengan kekurangan masing-masing. Memang tidak mudah, tapi kami selalu menemukan jalannya. Aku keluar dari tempat lemari dan melihatnya terduduk di

  • PENYESALAN MANTAN SUAMI   Bab 492

    HanaSudah hampir dua minggu sejak Gabriel membuat janji padaku yang meluluh lantakkan seluruh pertahananku, aku hampir memberinya kesempatan kedua. Aku bersumpah, aku tidak pernah berpikir bahwa aku akan sebahagia ini. Hidupku bersama Eddy memanglah indah, tapi saat bersama dengan Gabriel, hidupku jauh lebih indah lagi. Mungkin karena Gabriel-lah pria yang kucintai. Dialah pria yang memiliki tempat di hatiku selama hampir satu dekade. Bohong kalau kukatakan aku tidak takut. Masih ada sebagian kecil diriku yang berpikir segalanya akan berbalik. Lagipula, ini bukan kali pertama dalam hidupku, di mana orang yang kukasihi diambil dariku. Ada juga ketakutan bahwa segalanya berjalan dengan begitu mudah, ah kalian tahu lah. Seperti, bukankah seharusnya segalanya sedikit lebih sulit? Sedikit lebih susah. Sedikit lebih menantang ... atau hanya ini sisi diriku yang tidak mau maju?Mungkin aku terbiasa untuk tidak mendapat apa yang kuinginkan, yang mana membuatku bertanya-tanya ketika akhirn

DMCA.com Protection Status