Semua Bab PENYESALAN MANTAN SUAMI: Bab 161 - Bab 170

460 Bab

Bab 161

Hari ini aku sedang tidak dalam suasana hati baik. Kebanyakan karena Noah masih marah padaku karena menendang Rowan keluar. Kupikir aku menutupinya dengan sempurna, nyatanya dia bisa menebakku.Di waktu seperti ini, kuharap kami tidak berpura-pura di hadapan Noah. Aku tahu bahwa kami pikir, kami melindunginya dan memberinya masa kecil yang bahagia. Yang kami lakukan adalah membohonginya. Sekarang dia berpikir bahwa kami pernah saling mencintai dan bisa bersama lagi.Aku tidak tahu bagaimana cara memberitahunya tanpa menyakitinya. Aku tidak tahu bagaimana cara memberitahunya bahwa segala yang dipercaya olehnya tentangku dan Rowan adalah kebohongan.Ketakutan terbesarku adalah dia akan membemci kami jika dia tahu. Namun, kami tidak bisa terus seperti ini. Kami tidak bisa terus-terusan membuatnya percaya bahwa ada kesempatan bagiku dan Rowan.Aku menghela nafas dan meninggalkan kasur. Aku kembali tidur setelah Noah berangkat ke sekolah. Semakin hari, semakin besar perutku dan aku semakin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-17
Baca selengkapnya

Bab 162

”Ava…”Aku memotongnya. Aku tidak mau mendengar sepatah kata pun dari mulutnya, “Setiap kali kamu memihak Emma, setiap kali kamu memperlakukanku seperti sampah. Setiap kali kamu tertawa ketika Rowan merobek hatiku karena aku menyakiti adikmu tersayang, apakah kamu menganggapku keluarga? Bagaimana dengan ketika kamu bilang aku pantas atas derita yang kualami? Atau ketika Ayah dan Ibu mengabaikanku, seperti aku tidak berarti? Bagaimana ketika kalian semua menghindariku? Apakah aku tetap keluargamu?”Dia tidak berkata apa pun. Apa pula yang bisa dikatakannya? Dia tahu yang sebenarnya. Dia tidak menganggapku keluarga dulu. Baginya dan yang lain, aku bukan apa-apa selain penghuni tidak diinginkan, yang mereka akan melakukan apa pun untuk menyingkirkanku. “Jadi katakan padaku, jika kamu tidak menganggapku sebagai keluargamu saat itu, apa yang membuatmu berpikir aku akan menganggapmu sebagai keluargaku sekarang? Apa pun yang kamu coba lakukan dengan mempermainkan kata keluarga denganku tida
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-17
Baca selengkapnya

Bab 163

“Bangunlah!”Aku mengerang, tetapi tidak membuka mataku. Suaranya terdengar jauh dan kupikir aku bermimpi, sebab bagaimana bisa suaranya begitu kukenal?“Ava, bangunlah sialan!”Kali ini aku membuka mataku. Suaranya terdengar begitu nyata untuk menjadi sekedar mimpi. Lalu, untuk apa aku bermimpi tentangnya?Pandanganku kabur saat mataku mulai menyesuaikan sekitar. Seketika, ingatan akan apa yang terjadi datang padaku. Sialan! Aku diculik lagi. Pikiranku masih melayang, pasti karena klorofom yang kuhirup. Aku mengingatnya, kuharap bahan itu tidak berefek pada bayiku. Aku duduk di kursi dengan tangan terikat di belakang. Aku mencoba menggerakkan tanganku, tetapi nihil. Talinya kencang dan melukai kulitku. Siapa pun yang membawaku mungkin tidak ingin mengambil risiko aku melarikan diri."Apakah kamu sudah selesai?" Dia bertanya.Kupikir itu hanya khayalanku, tapi ternyata tidak. Aku menatap tajam ke kiri dan menemukan Emma juga terikat di kursi. Dia terlihat lebih waspada, artinya dia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-17
Baca selengkapnya

Bab 164

“Lalu, untuk dirimu, tutuplah mulutmu. Bisakah kamu diam?”Aku terus bergerak di kursiku, berharap itu akan melonggarkan ikatannya. Tidak mungkin aku menetap di sini bersamanya sepanjang waktu. Hubungan kami benar-benar jelek. “Wow pertengkaran antar wanita yang menarik. Haruskah aku melepas ikatan kalian berdua, jadi kalian bisa bertanding satu sama lain?” Ucap seorang pria sambil berjalan ke arah kami. Aku begitu terfokus pada Emma sampai aku tidak sadar bahwa pintu sudah dibuka. Aku merutuk diriku sendiri karena kebodohanku.“Tentu, kenapa kamu tidak melepaskanku, dan ketika aku sudah selesai dengannya, aku akan memberimu pelajaran,” selorohku, membiarkan kemarahanku nampak. Pria itu hanya tertawa. Tentu saja lucu baginya. Tubuhnya sangat besar dibanding denganku. Baginya, melawanku akan seperti melawan anak kecil.“Coba saja.”Aku mendengus padanya. “Inikah yang kamu lakukan di waktu luang? Menculik wanita lemah? Apakah kamu merasa seperti pria ketika membuat wanita tidak sadark
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-17
Baca selengkapnya

Bab 165

Rowan. “Apakah kamu akan merenung selamanya?” Tanya Gabriel dengan sebal. Aku tidak memperhatikannya. Aku terus menatap cairan merah di gelasku. berpikir tentang segalanya menjadi lebih sulit soal Ava. Aku tidak cukup naif untuk berpikir bahwa dia sedang berlaku tidak rasional. Dia berlaku layaknya orang lain akan lakukan, seseorang yang disakiti berkali-kali oleh orang yang dikasihinya. “Kamu tidak bisa terus seperti ini, Ro. Jika dia tidak memberimu waktu, tinggalkan dia sendiri! Emma menginginkanmu menangis dengan suara keras. Sial, kamu tidak kekurangan dalam hal wanita yang menginginkanmu,” gerutunya sambil menjatuhkan diri ke kursi. Aku tidak mengakui omelan bodohnya. Sebaliknya, aku memberinya tatapan tajam. “Jika suasana hatiku saat ini sangat mengganggumu, kamu boleh pergi.” Dia tidak mengerti, dan aku sedang tidak ingin membuatnya mengerti. Seluruh keberadaanku baru-baru ini memutuskan bahwa aku tidak menginginkan Emma. Ia juga tidak menginginkan wanita lain selain Ava.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-17
Baca selengkapnya

Bab 166

Satu-satunya alasan mengapa perusahaanku masih kokoh adalah karena kami sama kuatnya dengan Hadinata. Perusahaanku tidak akan terpengaruh oleh apa yang dilakukannya pada Travis. Aku tidak sebodoh itu untuk berpikir segalanya akan berakhir di sini. Mereka mungkin tidak bisa menghancurkan perusahaanku, tteapi aku yakin mereka akan mencari jalan lain untuk membalas dendam. Aku bahkan tidak berhadapan dengan mereka. Mereka berhak untuk menghancurkanku, aku layak mendapatkan apa pun yang mereka rencanakan, karena bagaimana aku memperlakukan putri mereka. “Itukah yang membuatmu begitu sedih? Bahwa dia menolak membantumu?” Gabriel menatapnya dengan simpati. Travis menghela nafas panjang dan lelah. "Iya. Itu yang dia katakan. Dia bilang dia tidak menganggapku keluarganya. Dengan kata lain, aku bukan siapa-siapa baginya.” Aku melihat rasa sakit yang ditimbulkannya, tetapi aku tidak bersimpati padanya. Kami sangat buruk padanya. Perlakuannya terhadap kami kurang dari yang seharusnya kami ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-17
Baca selengkapnya

Bab 167

“Jangan bercanda,” ujar Emma terkejut, aku juga sama terkejutnya. Aku merasa jantungku berdegup kencang. Kepanikan menjalari hatiku, membuatku kesulitan untuk bernafas. Jika kupikir Ronny atau Reaper, atau siapa pun itu menculik kami sudah buruk, aku salah sebab yang direncanakannya jauh lebih buruk lagi. “Aku serius. Ayahmu tidak seharusnya berurusan denganku, begitu juga dengan Rowan. Waktunya membalaskan dendamku.” Ronny tersenyum jahat layaknya seorang Iblis, membuatku merinding. Dia telah menelepon Rowan tepat di depan kami dan menyuruhnya memilih. Aku masih tidak percaya rencananya adalah hanya satu dari kami yang akan keluar dari sini hidup-hidup. Aku merasa semuanya menghujamku. Ketakutan mendatangkan malapetaka dalam diriku dan akutidak dapat berpikir jernih. Aku yakin wajahku bengkak karena bajingan itu memukulku dan bibirku pecah. Saya memilih untuk fokus pada rasa sakit itu daripada bahaya yang akan datang. “Apakah kamu tidak ingin mengatakan sesuatu, Ava?” Ronny berta
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-17
Baca selengkapnya

Bab 168

“Aku tidak percaya kamu barusan berkata buruk soal Ayah!”“Beruntungnya aku, sebab aku tidak peduli akan apa yang kamu pikir,” balasku dengan sinis. Tidak bisakah dia tetap diam dan membiarkanku berkonsentrasi? Waktu terus berjalan, aku belum bebas, dan rasa cemasku mulai naik. Dia memelototiku, tapi tetap diam. Aku menarik napas lega. Sekarang aku bisa fokus untuk membebaskan tanganku. Jika aku bisa melakukan itu, segalanya akan menjadi mudah. Kuharap begitu. Aku tidak tahu berapa lama sampai aku menyerah. Tanganku gemetar. Pergelangan tanganku terasa terbakar dan aku tahu pergelangan tanganku berdarah. Sepertinya semakin aku mencoba membebaskan mereka, semakin dalam tali itu menusuk kulitku. Aku menghela nafas berat. Aku benci melakukan ini, tapi aku tidak punya pilihan lain. Pada titik ini, pilihannya adalah kabur atau berisiko terbunuh. “Aku punya rencana yang mungkin berhasil,” Aku menoleh ke arah Emma dan memberitahunya dengan enggan. Rasanya seperti menghancurkan egoku, tap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-17
Baca selengkapnya

Bab 169

Aku keluar dan mengamati sekeliling. Kami ada di semacam tempat penampungan rongsokan. Aku tersenyum karena merasa beruntung. Berarti ada banyak tempat untuk bersembunyi dari Reaper dan anak buahnya. “Kita harus mencari pintu keluar. Setelah itu, kuyakin segalanya akan mudah,” kataku pada Emma saat kami mulai berjalan. Dia menganggukkan kepalanya setuju dan berjalan di sampingku. Kami begitu hati-hati saat mencari jalan keluar. Kami membuat diir kami tersembunyi dan tidak berjalan di tempat terbuka. “Di mana pintu keluarnya?” Tanya Emma jengkel. Aku tahu dia akan berkata seperti ini. Kami telah berjalan selama beberapa menit. Meskipun kami belum menemukan satu pun anak buahnya, kami juga belum menemukan jalan keluarnya. “Mungkin kita harus istirahat sebentar.” Aku mulai lelah. Wajahku sakit, begitu pula tangan dan kakiku. Pikiran itu langsung kutepis, ketika kita di sini ada alarm yang berbunyi. Suaranya terdengar keras di seluruh halaman. Jantungku mulai berdebar kencang. Sial.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-17
Baca selengkapnya

Bab 170

“Sial, ini sakit sekali!” Emma mengerang kesakitan, membuatku tersadar dari keterkejutanku saat melihat seorang pria mengangkat pistolnya. Aku merangkak untuk mengambil pistol yang kujatuhkan dan segera menembak. Dia terjatuh di tanah. Aku berdiri dan berlari ke Emma, yang merintih di tanah. Aku bahkan tidak memeriksa jika pria itu hidup atau mati. Sekarang, itu tidak penting bagiku. Tidak ketika aku panik dan Emma berdarah-darah di tanah. “Aku akan mati, ‘kan?” Tanyanya dengan pipinya yang dibanjiri air mata. Aku bisa saja bilang padanya untuk berhenti menjadi cengeng, tetapi tidak kulakukan. Tidak ketika dialah yang mendorongku untuk menyelamatkanku dari peluru yang seharusnya mengenaiku. "Tidak akan," jawabku sambil memeriksanya. Dia tertembak di bahu, dan mengeluarkan banyak darah. Aku khawatir. Pertama, dia mungkin mati kehabisan darah, dan kedua, kami masih dalam bahaya. Seseorang pasti akan menemukan kita pada akhirnya. "Kamu berbohong!" Dia mendesis saat aku menekan luka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1516171819
...
46
DMCA.com Protection Status