“Belum pernah seumur hidupku aku melihat hati seseorang luluh begitu cepat soal anjing. Biasanya orang-orang menganggapnya begitu menyebalkan.” Suara hangat itu membuatku menolehkan kepalakku dengan cepat, begitu cepat sampai leherku hampir sakit. Astaga. Pria ini benar-benar menawan sekali. Rambut hitam, matanya yang bagus, tulang pipi tinggi, dan rahang yang tegas, bibir yang mempesona dan badan yang terpahat sempurna. Dia sangat rupawan dan dia tahu itu. Aku tahu apa yang kalian pikirkan. ‘Pelan-pelan Ava, kamu sudah pernah dibohongi oleh wajah rupawan, jangan jatuh ke lubang yang sama.’Aku tidak. Aku sudah tidak memikirkan itu lagi, tetapi bukan berarti aku tidak bisa mengapresiasi rupa orang. Aku tidak buta. “Apakah kita pernah bertemu sebelumnya?” Pertanyaan itu keluar dari mulutku sebelum aku bisa menghentikannya. “Kamu terlihat familiar.”Dia menatap sebentar sebelum menjawab. “Iya, dulu kita satu sekolah, kamu dua tahun di bawahku.”Aku mencoba mengingatnya, tapi tetap saj
Last Updated : 2024-07-17 Read more