Beranda / CEO / Dalam Pelukan Sang CEO / Bab 91 - Bab 100

Semua Bab Dalam Pelukan Sang CEO: Bab 91 - Bab 100

245 Bab

91. Seumur Hidup

***Disudut kamar yang berantakan, Jasmine terus saja mengacak-acak rambutnya. Semua barang yang ada di kamarnya tak luput dari lemparanannya. Jasmine merasa frustasi karena karirnya sebagai model hancur begitu saja. Namun, tidak hanya karirnya yang hancur, tapi juga kehidupan pribadinya mendapat hujatan dari publik. Ia ditolak oleh semua agensi model, bahkan agensi kecil pun tak mau menerimanya. Padahal, dulu ia sangat populer dan semua agensi selalu berusaha merekrutnya.Semua ini salah perempuan itu, pikir Jasmine. Ia tak habis pikir kenapa perempuan itu dilindungi oleh kedua lelaki yang sangat berkuasa. Apa kelebihan perempuan itu dibandingkan dengannya? Dirinya lebih cantik dan tak seorang pun akan mampu menahan pesona yang dimilikinya.Hidupnya hancur, dan ia tak bisa mengembalikannya seperti dulu. Jika ia hancur, perempuan itu juga harus ikut hancur bersamanya! Jasmine akan menyeret perempuan itu ke neraka bersamanya!Jasmine sudah jatuh saat ini, ia tak peduli jika dengan meny
Baca selengkapnya

92. Percaya, ya!

*** "Akhirnya, mimpi Zeline menjadi kenyataan. Rancangan yang telah ia desain berhasil menembus pasar Eropa, dan karya-karyanya akan dipamerkan di Milan Fashion Week yang akan berlangsung beberapa bulan mendatang. Milan Fashion Week merupakan salah satu acara terbesar di dunia dalam industri mode. Tak mengherankan, karena kota Milan di Italia adalah pusat mode dunia di mana hampir semua desainer terkemuka mengikuti tren mode yang ada.Milan Fashion Week telah ada sejak tahun 1958 dan telah melahirkan nama-nama besar dalam industri mode, seperti Gucci, Dolce Gabbana, dan banyak lagi. Untuk itu, Zeline telah mempersiapkan segalanya dengan detail agar hasilnya memuaskan. Karya rancangannya akan dipamerkan bersama dengan para desainer top dunia yang selalu menjadi peserta tetap dalam acara terbesar di dunia.Sebenarnya, brand milik Zeline sangat menghargai keunikan dan keragaman budaya Indonesia. Mulai dari koleksi musim dingin hingga musim panas, ia menggunakan bahan dasar seperti bat
Baca selengkapnya

93. Aku juga Wanita yang Pencemburu

***Beberapa hari lagi, Sarah akan pergi ke Singapura, meski sebenarnya Kevin sangat keberatan dengan kepergiannya kali ini. Memang sangat wajar jika dia sempat enggan mengizinkan. Siapapun pasti merasa cemas jika kekasihnya pergi dengan seseorang yang memiliki perasaan terhadapnya.Bagi Sarah, dia setuju untuk ikut bukan untuk memberi kesempatan pada Hansen. Ia justru ingin menegaskan berulang kali bahwa meskipun selalu berdekatan dengannya, tidak akan membuatnya jatuh hati. Hati kita tidak bisa dipaksa, meskipun orang itu lebih baik daripada yang kita cintai, tapi jika hati menolak, kita tidak bisa berbuat apa-apa.Hansen akhirnya datang ke kantor Zeline setelah rapat selesai. Sebenarnya, dia tidak perlu datang, karena sebagai pemegang saham, dia hanya akan menerima laporan hasil rapat. Namun, dia tetap datang karena ingin bertemu dengan Sarah yang juga ada di sana. Baginya, meskipun Sarah tidak pernah merespons perasaannya dan membuatnya harus patah hati berkali-kali, dia tidak m
Baca selengkapnya

94. Sepotong Masa Lalu

***Ada kekecewaan yang mendalam di hati Olivia saat Kevin membatalkan janjinya pergi bersama menemui kakeknya malam ini. Ia tak pernah menyangka bahwa lelaki itu sudah banyak berubah. Lelaki yang tak pernah ia lupakan, lelaki yang satu-satunya membuat ia tetap betah melajang di usianya saat ini. Padahal Olivia sangat cantik dan juga siapa yang tidak kenal dengannya, Olivia adalah salah satu top designer yang diakui di dunia fashion.Begitu banyak lelaki yang melamarnya, bahkan ada yang beberapa kali ia tolak lamaran atau ajakan nikah dari puluhan lelaki berkulaitas yang menawarkannya. Bukan karena ia sangat pemilih, Bukan! Olivia tidak bisa melupakan lelaki itu, Kevin. Lelaki yang menjadi alasannya untuk menolak lelaki lain.Saat mengetahui bahwa Kevin sudah bercerai, ada sebersit keinginannya untuk mengulang kisahnya bersama lelaki itu. Dulu ia sangat menyesali apa yang ia lakukan, pergi tanpa pamit dan tak pernah menjawab pernyataan yang lelaki itu sampaikan padanya. Ia tidak ingin
Baca selengkapnya

95. Tak Salah Jatuh Cinta

***Pagi hari di Singapura membuat Sarah sedikit kecapean. Sejak kemarin, ia dan Hansen terus bertemu dengan para sponsor yang akan mendukung langkah Zeline di Milan Fashion Week nanti. Saat ini, mereka berada di Central Business District (CBD), pusat keuangan dan komersial Singapura yang bermula dari sebelah selatan Sungai Singapura. Kawasan CBD meliputi Marina Bay, Museum, Orchard, Rochor, dan Outram.Magnet wisata di Teluk Marina adalah sebuah resort mewah yang dikembangkan oleh Las Vegas Sands, yaitu Marina Bay Sands. Konsep tempat ini hampir mirip dengan Las Vegas, di mana Marina Bay Sands menjadi pusat hiburan lengkap yang membuat pengunjung betah berlama-lama. Resort tersebut mencakup tiga gedung megah yang menjulang tinggi. Di atas tiga gedung tersebut terdapat kolam renang yang hampir tak berbatas. Kolam ini merupakan kolam renang gantung terpanjang di dunia, dengan panjang sekitar 150 meter.Sarah sebenarnya sangat ingin berlama-lama di sini, menikmati keindahan Singapura. N
Baca selengkapnya

96. Tidak Akan Menyerah

***Sore ini, Sarah sudah kembali ke Jakarta. Ia merasa rindu dengan aktivitas di Jakarta, terutama makanan Padang yang sangat ia gemari. Sarah tak sabar untuk memakannya malam ini. Ketika ia masih membayangkan makanan itu, bunyi bel apartemennya terdengar. Ia bergegas melihat siapa yang datang, dan tersenyum saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu.“Nasi rendang Padang, pasti kamu lapar,” ucap Zeline seolah tahu apa yang diinginkan Sarah.“Wah, kamu memang yang terbaik, tahu saja aku mau apa,” Sarah merasa senang dan langsung mengambil bungkusan yang ada di tangan Zeline.Mereka masuk dan duduk di balkon apartemen, sementara Sarah sibuk makan dengan antusias.“Terima kasih, ya,” ucap Zeline tulus.“Untuk yang kemarin?” tanya Sarah.“Iya. Aku sebenarnya tidak ingin kamu yang ke sana, tapi Kak Hansen bersikukuh kalau kamu yang harus mendampinginya. Tadinya aku akan menolak dan tak apa jika aku tidak mendapat dukungan dari Mr. Wang,” Zeline berkata dengan nada menyesal.“Aku tak
Baca selengkapnya

97.Rindu itu Menyakitkan

***Sudah seminggu Kevin berada di Swiss, tepatnya di kota Zurich. Zurich merupakan kota terbesar di Swiss dan terkenal sebagai salah satu pusat keuangan di dunia, menjadi rumah bagi bursa saham terbesar keempat dan berbagai perusahaan internasional. Meski biaya hidup di sana tinggi, biaya pendidikan, khususnya bagi mahasiswa internasional, cukup terjangkau. Zurich memiliki dua kampus terbaik, yaitu ETH Zurich (The Swiss Federal Institute of Technology) dan University of Zurich.Swiss sangat indah, dan Kevin ingin mengajak Sarah ke sana. Pasti gadis itu akan sangat menyukainya, sebab saat Sarah memberi kabar padanya bahwa ia sangat menyukai Singapura, gadis itu bilang padanya ingin datang ke sana dan menghabiskan waktu untuk liburan bersamanya dan juga Sophia.Kevin selalu tersenyum melihat foto-foto yang dikirim Sarah padanya. Gadis itu memegang janjinya, ia hanya menghabiskan waktu di kamar hotel saja dan tak pernah sekalipun jalan-jalan bersama Hansen kecuali saat makan malam saja.
Baca selengkapnya

98. Dia Tidak Mencintaimu

***“Sarah, nanti setelah ini kamu harus bertemu dengan customer-ku, dia memesan gaun pengantin. Dia pelanggan VVIP,” seru Zeline sambil menata barang-barang yang akan dibawanya.“Aku ikut denganmu?” tanya Sarah.“Iya, aku ingin kamu juga ikut. Aku ingin melibatkanmu langsung,” jawab Zeline. “Dan aku sengaja mengajakmu, biar Kak Hansen hari ini tidak ada alasan untuk mengajakmu pergi dengannya,” lanjutnya sambil berbisik.“Ah, iya. Barusan dia kirim pesan padaku untuk bertemu dengannya membahas persiapan nanti di Milan,” ucap Sarah.“Tuh kan, aku tidak akan membiarkannya. Bukannya aku jahat sama Kak Hansen, tapi ini demi kebaikannya juga. Aku sedih sudah sangat lama kakakku dan Kak Hansen tidak akur. Padahal dulu Kak Hansen paling dekat dengan Ka Kevin,” tutur Zeline.“Aku juga berharap Hansen menemukan perempuan yang tulus mencintainya dan juga membuatnya bahagia. Dia lelaki baik dan sangat lembut,” ucap Sarah dengan tulus.“Iya, aku harap juga begitu. Kak Hansen memang mempunyai sik
Baca selengkapnya

99. Ternyata Hanya Mimpi

***Urusan di Swiss akhirnya selesai, dua hari lebih cepat dari perkiraan. Kevin dan Nancy sangat senang bisa segera kembali ke Jakarta. Meski mereka sangat menyukai Swiss, semua keindahan di sana terasa hambar tanpa orang-orang yang mereka cintai.Mereka diperkirakan tiba di Jakarta tengah malam. Kevin sudah merencanakan untuk langsung pulang dan mampir ke apartemen Sarah. Ia sangat merindukannya dan berniat menagih janji untuk mencium gadis itu saat tiba.“Semua sudah selesai?” tanya Kevin.“Sudah, akhirnya kita pulang,” jawab Nancy bersemangat.“Tapi nanti saat kamu tiba di Jakarta, kamu akan lebih sibuk. Jaga kesehatanmu!” ucap Kevin.“Iya, aku akan sehat terus. Kamu bisa mengandalkanku,” seru Nancy.“Mungkin untuk proyek ini, kamu yang akan lebih sering menemaniku untuk rapat. Biar Violet yang menangani urusan kantor.”“Kenapa bukan dia yang ikut rapat? Dia masih muda dan energik, staminanya pasti lebih dariku,” kata Nancy.“Nanti wanitaku akan cemburu dan dia nanti tak mau aku p
Baca selengkapnya

100. Kenapa Mendiamkanku?

***Pagi ini, Sarah sudah mendecak kesal. Ia menatap dirinya di depan cermin, lingkaran mata panda sukses terlukis di bawah matanya. Pelakunya adalah Kevin, lelaki yang ia tunggu hingga menjelang pagi. Pikiran Sarah sudah tidak karuan memikirkan mengapa Kevin tak juga datang menemuinya di apartemen. Kevin sudah janji akan pulang ke apartemen setelah selesai dengan urusan bisnisnya di Swiss.Namun yang membuat Sarah semakin merutuki Kevin adalah pesan barusan yang dikirimkan lelaki itu, memberitahunya bahwa dia tak jadi ke apartemen karena sangat lelah. Sarah hanya bisa mengelus dada dengan alasan konyol itu. Kevin memang menyebalkan. Dia bahkan tidak mengabarinya saat malam itu, padahal Sarah tidak bisa tidur dengan tenang."Kevin, kamu pria yang menyebalkan!" Sarah terus mendumel dalam hatinya. Ia harus tegas kali ini, ia tak mau memaafkan lelaki itu. Gara-gara Kevin, ia tak bisa tidur semalaman.Sarah berangkat lebih pagi. Ia sengaja melakukannya karena tak mau dijemput oleh Kevin.
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
25
DMCA.com Protection Status