Beranda / Romansa / Jeratan Mantan Suami / Bab 631 - Bab 640

Semua Bab Jeratan Mantan Suami: Bab 631 - Bab 640

661 Bab

Bab 631

“Apa maksudmu? Kamu merasa aku baik pada Zola karena ada tujuan lain? Kamu lupa kalau kakeknya pernah bantu aku? Kalau memang harus ada alasan kenapa aku baik padanya, karena kakeknya sudah tiada. Aku mau balas budi kakeknya dengan balas ke dia,” kata Hartono dengan dingin.“Tapi Zola bukan satu-satunya anak di keluarga Leonarto. Jadi Kakek agak pilih kasih.”“Bocah tengik! Coba kamu ngomong sekali lagi?”Hartono marah sampai suaranya berubah. Dia memutar bola matanya. Boris sungguh hanya tahu cara membuatnya marah.Boris terdiam. Dia hanya menatap kakeknya dalam diam. Suasana pun menjadi sunyi. Sejak kecil, Boris selalu memiliki pendirian dan pendapatnya sendiri. Jadi keluarganya tidak mengkhawatirkannya dalam banyak hal. Mereka tenang saja membiarkan Boris melakukan segalanya. Sebelum lulus kuliah, Boris sudah membantu ayahnya mengelola Morrison Group. Setelah lulus, dia pun mengambil alih sepenuhnya. Hingga saat ini, Morrison Group berkembang dengan sangat baik.Boris hampir tidak
Baca selengkapnya

Bab 632

Wanto menundukkan kepalanya, tidak tahu harus berbuat apa. Setelah terdiam sejenak, dia baru berkata dengan suara pelan, “Saya tahu masalah ini sudah mengakibatkan banyak kerugian bagi Morrison Group. Saya juga mengerti nggak ada yang perlu dikasihani dari dia. Saya hanya kasihan orang tua dan anak istrinya. Selama ini dia kerja di bawah bimbingan saya. Sejujurnya, saya juga bertanggung jawab karena dia berubah menjadi seperti ini.”Meskipun Wanto tahu dia tidak seharusnya memohon keringanan untuk Ales, Wanto tidak bisa duduk diam saja. Selama bicara dengan Boris, Wanto sudah bersikap sangat merendah. Dia terus menundukkan kepala dan bicara dengan tulus. Sama sekali tidak ada sikap melawan.Namun, Boris tidak akan melepaskan siapa pun yang mencelakai Morrison Group. Jadi pada akhirnya, dia tetap menolak. Wanto yang sudah pupus harapannya tidak berkata apa-apa lagi. Sejak awal dia memang mencoba, tidak berekspektasi tinggi.Akan tetapi, tepat ketika Wando berdiri dan hendak pamit pergi,
Baca selengkapnya

Bab 633

“Oke, kamu perhatian sekali. Kemarin Dokter Guntur juga datang dan beritahu Nenek.”Sang nenek tersenyum, matanya dipenuhi kelegaan. Tentu saja dia tahu semua ini karena Zola. Dia berpikir sejenak, lalu berkata kepada Boris, “Setiap operasi ada risiko. Aku nggak tahu apakah aku bisa bertahan di ruang operasi. Boris, kalau terjadi sesuatu pada Nenek, kamu harus beritahu Zola, jangan sedih, juga jangan merasa bersalah. Dia sudah penuhi baktinya.”“Nenek, Zola nggak mau dengar Nenek ngomong seperti itu. Jadi Nenek jangan ngomong seperti itu lagi, oke?”Boris langsung memotong dengan sikap serius. Nenek Zola hanya tersenyum, tapi matanya sedikit berkaca-kaca. Bagaimanapun juga, dia sudah tua. Tetap saja ada rasa tidak aman. Namun demi bisa hidup beberapa tahun lagi, dia akan berusaha bertahan dan bertaruh.Boris menemani nenek Zola makan malam. Sebelum pergi, dia berjanji pada sang nenek kalau Zola akan datang ke rumah sakit. Nenek Zola menganggukkan kepala. Setelah keluar dari bangsal, Bo
Baca selengkapnya

Bab 634

“Nggak akan,” jawab Mahendra. Kemudian, dia mengganti topik pembicaraan. “Kamu sudah ke kantor polisi.”“Sudah. Awalnya mereka menyalahkan aku karena lambat sekali baru pergi melapor. Tapi aku sudah ngomong sesuai yang kamu suruh. Mereka pun nggak menyulitkan aku lagi. Sebaliknya, mereka malah hibur aku dan bilang akan berusaha keras untuk cari kamu.”Audy menceritakan semua kepada Mahendra tentang apa yang terjadi ketika dia pergi ke kantor polisi. Setelah mendengar cerita Audy, Mahendra tidak banyak berkata. Dia hanya berkata, “Terima kasih.”Namun, kedua kata tersebut membuat orang merasa asing. Jadi Audy langsung menangis dan bertanya, “Apa maksudmu, Kak? Sekarang kamu anggap aku orang luar?”Mahendra mengulurkan tangan untuk menyeka air mata Audy sambil menatapnya dengan lembut, “Aku nggak anggap kamu sebagai orang luar. Aku hanya takut buat kamu terlibat.”Audy menangis kian menjadi. Hatinya penuh dengan perasaan haru. Terutama saat dihadapkan dengan sikap lembut Mahendra. Dia su
Baca selengkapnya

Bab 635

Jadi Audy tidak berani menuntut terlalu banyak dari Mahendra. Dia takut akan merusak hubungan di antara mereka. Namun setelah itu, Zola datang ke kehidupan Mahendra. Audy tahu Mahendra menyukai Zola. Audy dikuasai oleh rasa cemburu. Sejak itu, hubungan di antara Audy dan Mahendra perlahan-lahan mulai berubah.Suasana saat ini membuat Audy merasa seakan-akan kembali ke masa sebelum Mahendra mengenal Zola. Mahendra kembali ke dirinya yang lembut dan penuh perhatian.Audy mengerutkan bibirnya, lalu bertanya, “Kak, apakah di hatimu masih ada Zola?”Kelopak Mahendra berkedut. Kemudian, dia mengalihkan tatapannya dan berkata dengan suara lembut, “Aku hanya tertarik padanya sesaat di awal pertemuan. Kami sama-sama nggak punya perasaan terhadap satu sama lain.”Mereka berdua tidak memiliki perasaan terhadap satu sama lain. Apakah mereka berdua menyukai orang lain? Jadi Mahendra tidak menyukai Zola?“Bukannya kamu suka sama Zola?” tanya Audy yang tampak kurang yakin.“Tentu saja nggak,” jawab M
Baca selengkapnya

Bab 636

Mahendra tidak langsung menjawab, dia hanya bertanya dengan suara pelan, “Kamu benar-benar ingin bantu aku?”Audy segera menganggukkan kepalanya dengan tanpa ragu. Mahendra baru berkata dengan tenang, “Aku butuh uang untuk bangun perusahaan baru, lalu lawan Morrison Group secara diam-diam. Aku yakin dengan kemampuanku, perusahaan ini akan berjalan dengan baik. Setelah berhasil kalahkan Boris, aku juga jadi punya prestasi. Itu akan jadi bentuk ketulusanku untuk lamar kamu. Gimana menurutmu?”Wajah Audy tiba-tiba memerah. Dia pun berkata dengan malu-malu, “Apa yang kamu bicarakan, Kak? Sekarang aku hanya tanya kamu gimana cara kamu hadapi Boris. Kenapa kamu malah bicarakan hal itu?”“Memangnya kamu nggak mau nikah sama aku?”“Mau, tentu saja aku mau.” Audy cepat-cepat menjawab sambil menatap Mahendra dengan malu-malu, seperti seorang gadis remaja yang baru jatuh cinta.Keduanya bersitatap, Mahendra membelai pipi Audy dengan lembut. Kemudian, dia membungkuk dan mencium kening Audy.“Audy,
Baca selengkapnya

Bab 637

“Kamu merasa dia sedang melindungi aku?”“Iya.”Zola hanya tertawa pelan dan tidak berkata apa-apa. Sebenarnya jika Boris benar-benar ingin melindunginya, Boris bisa saja memberitahunya secara langsung. Zola pasti akan bekerja sama. Akan tetapi, cara yang Boris gunakan membuat Zola merasa bersalah dan gelisah. Sampai sekarang dia tidak bisa memahami pikiran Boris.Jika Boris marah, kenapa Boris menyuruh Jeni untuk datang menjemputnya? Kalau Boris tidak marah, lantas mengapa malam itu dia berkata seperti itu?Zola menggelengkan kepala, tidak ingin memikirkannya lagi. Setelah itu, dia pun tidak berkata apa-apa lagi.Saat Zola tiba di rumah sakit, bibi yang menjaga neneknya sedang menemani neneknya berolahraga. Kondisi fisik nenek Zola terlihat jauh lebih baik. Sekarang neneknya bisa olahraga senam. Meskipun gerakannya salah-salah, setidaknya dia rutin berolahraga.Zola berdiri di depan pintu dan tidak ingin mengganggu. Jadi dia terus melihat neneknya sambil tersenyum selama hampir semeni
Baca selengkapnya

Bab 638

Zola mengedipkan matanya pelan dan bertanya dengan suara pelan, “Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu?”“Memangnya kamu nggak pernah berpikir begitu?”Zola langsung menggelengkan kepalanya. Dia tidak pernah memikirkan hal itu. Karena memang baginya itu hal yang mustahil terjadi. Oleh karena itu, dia tidak pernah memikirkannya.Namun, Jeni justru berkata, “Kita bukan pria. Jadi kita nggak paham isi pikiran pria. Tapi Zola, nggak peduli pria atau perempuan, contoh saja kita. Kalau misal kamu nggak punya perasaan terhadap orang itu, apa pun yang terjadi padanya, apakah kamu akan merasakan sesuatu? Contoh nyata ada di depan mata. Setelah kejadian yang menimpa Mahendra, kamu hanya khawatir sebagai seorang teman, bukan? Selain itu, kamu nggak merasakan apa pun, bukan?”Zola terdiam. Jeni berkata lagi, “Boris bereaksi seperti ini mungkin karena dia benar-benar peduli sama kamu. Kalau dia nggak peduli, dia bisa cuek saja. Gimana menurutmu?”Zola menggelengkan kepalanya lagi dan berkata, “Aku
Baca selengkapnya

Bab 639

Selain itu, apakah Boris tahu? Hal-hal itu yang terus mengganggu pikiran Zola. Sedangkan Tyara hanya ingin segera pergi, tidak ingin menghadapi Zola. Karena terlalu sulit untuk menghadapi Zola. Tyara tidak ingin mengatakan hal-hal yang tidak ingin dia katakan, juga tidak ingin Zola bertanya lebih banyak padanya.Setelah susah payah, akhirnya Tyara berhasil menangani Boris. Dia tidak ingin semuanya rusak di tangan Zola. Akan tetapi, ada Jeni yang membantu Zola. Tyara tidak bisa menghadapi mereka sendirian.Tyara terdiam sejenak. Dia tidak menjawab pertanyaan Zola, tapi berkata, “Kalau kalian begini terus, aku akan lapor polisi.”Zola sama sekali tidak bergeming. Dia terus menatap Tyara. “Aku hanya ngobrol denganmu, apa yang perlu dilaporkan ke polisi? Kalau kamu nggak ada hubungan dengan Mahendra, kamu bisa katakan langsung. Kenapa harus repot-repot lapor polisi segala?”Tyara tidak melihat ke arah Zola. Dia hanya duduk di kursi pengemudi dan menatap lurus ke depan. Entah apa yang sedan
Baca selengkapnya

Bab 640

Tyara segera keluar dari mobil. Kemudian, dia membungkuk sedikit kepada Zola, seperti sedang meminta maaf. Matanya langsung berkaca-kaca.“Zola, aku tahu kamu khawatirkan Mahendra. Tapi kamu juga nggak bisa asal tuduh aku. Aku akui aku memang pernah bertemu dengannya beberapa kali. Tapi dia yang ancam aku. Kalau kamu nggak percaya, kamu selidiki saja.”“Apa yang kamu bicarakan, Tyara?”Zola menatap Tyara dengan tatapan bingung. Akan tetapi, Tyara terus bersikap lemah dan berkata dengan suara pelan, “Kamu bela-belain cegat aku di tempat parkir karena kamu khawatirkan Mahendra dan ingin tanya apa hubungan aku dan Boris, bukan? Aku sudah bersumpah, kesalahpahaman antara aku dan Boris semua dibuat-buat oleh Mahendra. Mahendra sengaja lakukan semua itu karena kamu. Aku tahu bukan kamu yang minta Mahendra untuk lakukan itu. Tapi faktanya dia lebih memilih mengakhiri semuanya dengan cara ini agar nggak melibatkan kamu. Apakah aku salah?”“Kalau aku katakan yang sebenarnya dan tetap salah, aku
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
626364656667
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status