Home / Romansa / Jeratan Mantan Suami / Chapter 621 - Chapter 630

All Chapters of Jeratan Mantan Suami: Chapter 621 - Chapter 630

661 Chapters

Bab 621

Kemudian, Audy membuka akun media sosialnya. Selama beberapa hari terakhir, dia selalu memeriksa akun media sosialnya. Audy syok berat ketika melihat berita Mahendra yang hilang kontak setelah jatuh ke sungai. Air matanya terus mengalir. Otaknya menjadi kosong. Dia hanya memikirkan satu hal, tidak mungkin. Bagaimana mungkin Mahendra bisa jatuh ke sungai?Wajah Audy tampak serius. Dia bahkan tidak sarapan. Dia langsung keluar dari hotel dan pergi ke tempat kejadian dengan naik taksi. Sesampainya di sana, sudah banyak orang berkumpul di sekitar sungai. Karena sungai mengalir ke sungai yang lebih besar, maka arus sungai sangat deras. Selain itu, sungainya juga sangat dalam.Orang-orang yang ada di sana tidak berhenti berkomentar. “Malam-malam mobil jatuh ke sungai, seharusnya nggak ada harapan lagi. Orangnya pasti sudah terbawa arus. Mungkin saja jasadnya sudah nggak utuh.”“Sayang sekali. Dengar-dengar orangnya masih sangat muda.”“Apa yang perlu disayangkan? Dia sudah lakukan banyak hal
Read more

Bab 622

Sorot mata Audy begitu tajam. Raut wajahnya juga sangat tidak bersahabat. Usai berkata, dia langsung berlari ke arah Tyara, lalu menindih Tyara ke tempat tidur dan menarik rambutnya.Setelah sadar, Tyara juga mulai melawan. Keduanya pun berkelahi. Mereka berkelahi sambil terus berteriak. Suara keributan segera menarik perhatian perawat. Perawat datang dan segera menjauhkan mereka.Satunya anak keluarga kaya, satu lagi artis terkenal di industri hiburan. Namun saat ini, rambut mereka berantakan. Pakaian mereka juga berantakan. Ada luka goresan di wajah mereka. Citra mereka benar-benar hancur total.Tyara menunjuk ke arah Audy dan berkata, “Aku mau lapor polisi. Dia masuk tanpa izin dan langsung pukul orang. Aku mau tuntut dia.”Audy terlihat santai saja. “Oke, tuntut saja. Lebih baik kalau kamu segera lapor polisi. Aku akan beritahu polisi kalau kamu ada hubungan dengan kakakku.”Wajah Tyara spontan menegang. Ada sesuatu yang aneh di sorot matanya. Sebenarnya, dia spontan berpikir kalau
Read more

Bab 623

Citra Tyara menjadi lebih stabil. Kedua perawat juga semakin kagum padanya. Bahkan salah satunya berkata, “Bu Tyara, kamu sangat baik. Dia bahkan sudah bersikap seperti ini padamu. Bagaimana kalau aku panggilkan satpam?”“Nggak perlu. Jangan, Sus. Tadi aku sangat marah padanya karena aku hanya ingin buat dia sadar. Jangan panggilkan satpam. Dia seorang perempuan, kita nggak boleh begitu padanya. Aku rela disakiti dan dimarahi dia daripada biarkan satpam usir dia. Meskipun dengan begitu, semua orang akan lebih aman, aku tetap saja nggak tega.”Kata-kata Tyara jelas berarti dia menolak saran perawat. Namun kenyataannya, dia sedang mengatakan kepada perawat kalau satpam tidak mengusir Audy, dia yang akan terluka. Bagaimanapun juga, Tyara saat ini berada di rumah sakit. Jika terjadi sesuatu padanya, rumah sakit tetap harus bertanggung jawab. Jadi perawat segera memutuskan untuk meminta satpam datang.Audy hanya bisa tercengang melihat akting Tyara. Dia mulai merasa cemas dan bingung. Emosi
Read more

Bab 624

“Boris, kamu sibuk, nggak? Aku ingin mengaku sesuatu padamu. Kamu lagi sempat, nggak?” tanya Tyara dengan hati-hati.Boris hanya bergumam pelan, lalu menjawab, “Katakan.”Tyara mengerutkan bibirnya, lalu memilah kata-katanya. Setelah itu, dia baru berkata dengan suara pelan, “Aku kenal Mahendra.”Tyara mengumpulkan seluruh keberanian yang dia miliki untuk mengucapkan kata-kata itu. Sebenarnya dia tidak yakin apakah Boris tahu sesuatu. Namun, dia ingat dengan jelas pertanyaan Boris malam itu. Jadi, Tyara harus mengucapkan beberapa kata tulus untuk mengungkapkan siakapnya terhadap Boris.Setelah mendengar perkataannya, Boris tidak terdengar kaget. Sebaliknya, pria itu berkata, “Seharusnya kamu beritahu polisi. Mungkin saja bisa kasih sedikit petunjuk yang berguna.”Tyara spontan tercengang. Dia mengatupkan bibirnya, lalu berkata, “Boris, kamu marah padaku? Aku bisa jelaskan. Mahendra yang paksa aku. Sebenarnya aku nggak pernah berniat lakukan apa pun padamu. Mahendra yang paksa aku lakuk
Read more

Bab 625

Tiga puluh detik berlalu. Pria itu baru berkata, “Kamu pulihkan diri baik-baik. Dokter bilang obat itu merusak tubuh. Kalau nggak ada urusan lain, sementara begini dulu. Aku masih ada pekerjaan.”Boris tidak berkata banyak, juga tidak mengatakan apakah dia akan memaafkan Tyara. Tyara berpikir dalam diam. Boris peduli dengan kesehatannya. Kalau begitu, pria itu telah memaafkannya, bukan?Oleh karena itu, Tyara langsung merasa senang. Dia langsung berkata, “Iya, aku tahu. Aku akan jaga diriku sendiri. Kamu nggak perlu khawatirkan aku. Kamu kerja saja.”Boris tidak berkata apa-apa lagi. Panggilan telepon berakhir begitu saja. Tyara meletakkan ponselnya. Kegembiraan meluap di dalam hatinya. Dia beranggapan Boris benar-benar percaya padanya. Toh, Boris tidak menyalahkannya. Boris juga tidak marah. Boris bahkan minta dia pulihkan diri baik-baik. Bukankah itu berarti Boris memberinya kesempatan?Senyuman di bibir Tyara semakin dalam ketika memikirkan hal itu. Namun, apakah Boris benar-benar m
Read more

Bab 626

Jesse langsung mengerti maksud Boris. Dia segera menganggukkan kepala tanda mengerti harus berbuat apa.Boris sangat memahami orang seperti Mahendra. Jika Mahendra benar-benar bisa bersabar, maka dia tidak akan menjadi seperti sekarang. Mahendra sombong tapi minder. Dia paling takut orang mengatainya bergantung pada perempuan. Jadi dia butuh Audy untuk melakukan hal-hal yang memungkin dia mencapai tujuannya. Dengan begitu, bisa menunjukkan begitu mampunya dia.Saat ini, hanya Audy yang menjadi kandidat terbaik. Karena perasaan Audy adalah modal bagi Mahendra untuk melakukan apa pun yang dia inginkan.Boris menyipitkan matanya. Seringai sinis merekah di sudut bibir tipisnya. Mahendra ingin menipu semua orang sehingga dia bisa melepaskan diri dari semua kesalahan kali ini. Namun, Boris tidak akan membiarkan tujuannya tercapai.Boris terdiam lama, baru berkata lagi, Mahendra akan tetap diam saja untuk sementara waktu. Tapi nggak menutup kemungkinan dia akan gunakan orang lain untuk buat m
Read more

Bab 627

Jadi pasti sudah bukan. Oleh karena itu, Zola langsung patah semangat. Dia pun hanya bergumam pelan.“Bu Zola mau bertemu Pak Jesse?” tanya si bibi.“Bertemu atau nggak sama saja. Dia ngomong apa, nggak?”“Nggak ada, Bu.”“Ya sudah, kalau begitu nggak usah bertemu.”Daripada setelah bertemu Jesse, Zola ingin bertanya pada Jesse kapan Boris akan melepaskannya. Jadi lebih baik tidak usah bertemu. Dengan begitu, Zola juga tidak akan merasa kesal.Jesse sedang menunggu di depan pintu. Setelah si bibi menyampaikan perkataan Zola kepadanya, Jesse hanya berkata, “Minta Bu Zola jaga kesehatan baik-baik. Nenek Bu Zola baik-baik saja, nggak perlu khawatir. Besok Dokter Guntur baru kembali. Kemungkinan operasi nenek Bu Zola akan dilakukan beberapa hari ke depan.”Si bibi bertugas sebagai pembawa pesan. Dia pun menyampaikan perkataan Jesse kepada Zola. Setelah mendengarnya, Zola tidak berkata apa-apa lagi. Dia tidak tahu Jesse mengatakan hal itu karena Boris menyuruhnya atau Jesse sendiri yang ing
Read more

Bab 628

Audy menjadi bersemangat. Satu-satunya orang yang terpikirkan olehnya hanyalah Mahendra. Karena selain Mahendra, tidak ada yang akan meneleponnya dengan nomor Kota Binru. Jadi itu pasti Mahendra.Setelah Audy bertanya berulang kali, orang itu baru menjawab, “Iya, ini aku.”Audy mendengar suara pria yang berat dan serak. Audy seketika menangis karena gembira. “Baguslah, kamu masih hidup, Kak. Aku tahu kamu pasti masih hidup.”Dibandingkan Audy yang gugup dan gembira, Mahendra terkesan jauh lebih tenang. “Kamu lagi di Kota Binru, kan?” tanya Mahendra.“Iya, aku lagi di Kota Binru. Kamu lagi di mana? Aku pergi cari kamu. Sekarang juga aku ke tempatmu, oke?”Audy sudah tidak sabar untuk bertemu Mahendra. Namun, Mahendra melarangnya. “Nggak boleh. Sekarang belum saatnya. Jadi kamu belum boleh datang bertemu denganku.”“Kenapa?” tanya Audy tak mengerti.“Kalau kamu datang sekarang, aku akan ketahuan. Aku dijebak Boris. Sekarang aku jadi tersangka. Jadi kamu ingin aku ketahuan dan ditangkap?”
Read more

Bab 629

Namun, Mahendra tidak tahu apakah Zola juga terlibat dalam rencana Boris untuk melawannya. Sekarang Mahendra hanya bisa menaruh seluruh harapannya pada Audy.Malam berlalu dengan tenang. Keesokan paginya, Audy bangun sekitar pukul tujuh, lalu memeriksa ponselnya sebentar. Sebenarnya dia ingin menelepon nomor itu. Namun, dia takut akan membuat Mahendra dalam masalah. Jadi dia langsung hapus nomor itu, tapi dia ingat-ingat dalam hati.Audy bangun, mandi sarapan, lalu langsung pergi ke kantor polisi. Dia menjelaskan situasinya kepada polisi seperti yang diperintahkan Mahendra. Pihak polisi bertanya, “Kecelakaan terjadi sejak dua malam yang lalu. Kenapa sekarang baru datang melapor?”“Karena aku ingin tunggu dia pulang. Tapi sampai sekarang dia nggak pulang-pulang. Aku takut terjadi sesuatu padanya. Aku nggak punya siapa-siapa di Kota Binru. Aku hanya bisa datang minta bantuan kalian. Aku mohon, kalian harus temukan dia. Nggak peduli kesalahan apa pun yang dia lakukan, selama kalian bisa t
Read more

Bab 630

Boris tertawa pelan ketika mendengar ucapan kakeknya. "Aku pulang untuk temani Kakek rapikan tanaman.""Huh, aku nggak mampu bayar gaji kamu." Hartono tidak ingin bertemu Boris."Bukan Kakek yang suruh aku kerja. Aku datang sendiri." Boris juga tidak takut.Boris membantu kakaknya menyiram tanaman. Sikapnya boleh dibilang sangat baik. Apa pun yang kakeknya katakan, Boris tidak akan membantah. Satu jam kemudian, Hartono yang selesai mengurus tanamannya baru buka suara."Katakan saja. Ada apa?"Boris tertawa pelan, lalu dia berkata dengan serius, "Kakek kangen Zola? Bagaimana kalau aku suruh dia ke sini temani Kakek selama dua hari?"Hartono tidak menjawab. Dia hanya menatap Boris dengan dingin. Tatapan matanya seolah berkata, apa lagi yang bocah tengik ini rencanakan?Boris tahu kakeknya tidak senang. Dia pun bertanya, "Ada apa? Memangnya Kakek nggak mau bertemu Zola?""Langsung ke intinya saja. Apa yang ingin kamu lakukan?""Di pikiran Kakek, memangnya aku ini orang seperti apa? Yang b
Read more
PREV
1
...
6162636465
...
67
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status