“Boris, kamu sibuk, nggak? Aku ingin mengaku sesuatu padamu. Kamu lagi sempat, nggak?” tanya Tyara dengan hati-hati.Boris hanya bergumam pelan, lalu menjawab, “Katakan.”Tyara mengerutkan bibirnya, lalu memilah kata-katanya. Setelah itu, dia baru berkata dengan suara pelan, “Aku kenal Mahendra.”Tyara mengumpulkan seluruh keberanian yang dia miliki untuk mengucapkan kata-kata itu. Sebenarnya dia tidak yakin apakah Boris tahu sesuatu. Namun, dia ingat dengan jelas pertanyaan Boris malam itu. Jadi, Tyara harus mengucapkan beberapa kata tulus untuk mengungkapkan siakapnya terhadap Boris.Setelah mendengar perkataannya, Boris tidak terdengar kaget. Sebaliknya, pria itu berkata, “Seharusnya kamu beritahu polisi. Mungkin saja bisa kasih sedikit petunjuk yang berguna.”Tyara spontan tercengang. Dia mengatupkan bibirnya, lalu berkata, “Boris, kamu marah padaku? Aku bisa jelaskan. Mahendra yang paksa aku. Sebenarnya aku nggak pernah berniat lakukan apa pun padamu. Mahendra yang paksa aku lakuk
Read more