Zola mengerutkan bibirnya, raut wajahnya datar. Rosita tidak tahu kalau mereka berdua tidak tinggal bersama tadi malam. Jadi dia tanpa sadar bertanya pada Zola, “Kamu beritahu dia, La?”“Nggak, Ma,” jawab Zola sambil menggelengkan kepala.Rosita mengerutkan kening, tampak kaget. “Kalau begitu, kenapa dia pulang?”Zola tidak bicara. Setelah keluar dari mobil, Rosita menggandeng tangan Zola dan bertanya, “Boris sudah minta maaf padamu, belum?”Zola tertegun, tapi dia segera mengerti mengapa Boris harus minta maaf. Karena Boris telah mengurungnya di vila.Zola menggelengkan kepala dan berkata, “Belum.”“Dasar bocah tengik. Kamu tunggu saja, Zola. Nanti aku akan suruh dia minta maaf padamu. Kalau nggak, jangan harap dia bisa makan,” kata Rosita dengan wajah tidak senang.“Nggak usah begitu, Ma. Mama juga nggak perlu marah. Terserah dia mau minta maaf atau nggak.”“Mana bisa begitu? Aku nggak bisa diam saja. Kamu jangan takut. Ada aku, ada Kakek juga. Tenang saja.”Rosita dan Zola masuk ke
Baca selengkapnya