Zola sedang duduk di kantornya. Bulu matanya bergetar setiap kali dia mengedipkan matanya. Dia terlihat tenang selama beberapa detik, lalu berkata, “Karena sudah terjadi pencurian, nggak peduli dia bilang apa, mau dia undurkan diri atau nggak, tetap saja itu terjadi saat dia masih bekerja. Kalau begitu, dia tetap harus bertanggung jawab. Nggak bisa main lepas tangan saja. Di saat seperti ini, kamu harus belajar manfaatkan hati orang agar dia mau kerja untuk kamu.”Selena langsung bertanya, “Jadi aku harus tunjuk langsung?”“Memangnya kamu mau rendahkan dirimu dan mohon padanya?” Mulut Zola kasar, tapi pada detik berikutnya, nada bicara melembut sedikit. “Kamu harus ingat. Kamu bosnya, mereka karyawan. Karyawan curi barang bos, masa masih harus dibenarkan? Sekalipun perusahaan sedang mengalami krisis dan kesulitan, itu bukan kesempatan untuk karyawan bertindak seenaknya. Kalau kamu mengalah sekali, setelah ini mereka hanya akan semakin berani.”“Semua yang kamu katakan masuk akal, Zola.
Read more