“Boris, kenapa kamu terus ingin buat aku suap kamu?” tanya Zola.Boris spontan tertawa. Dia membelai pipi Zola dengan lembut sambil menatap Zola dengan lekat. “Jadi kamu mau nggak suap aku?”Zola tidak menjawab, tapi bertanya, “Apa untungnya suap kamu?”Boris mengerutkan kening. Zola malah membicarakan syarat. Boris pun berkata, “Keuntungan apa yang kamu inginkan?”Zola menyipitkan mata dan tersenyum tipis. “Boris, kamu seorang pengusaha. Kamu nggak akan biarkan aku ambil keuntungan, kan?”Boris tersenyum, lalu berkata, “Bingo.”“Boris, Jesse ada beritahu kamu soal penyelidikannya terhadap Budi, sekretaris papaku?” tanya Zola tiba-tiba.“Hmm, ada.”“Aku sudah kirimkan bukti-buktinya ke Selena. Tapi dia nggak balas.”“Zola, nggak peduli ada masalah ini atau nggak, kamu sudah boleh lepas tangan. Kamu sudah berbuat cukup banyak. Selanjutnya, biarkan keluarga Leonarto buat keputusan sendiri. kalau kamu terus nggak mau lepaskan, pada akhirnya kamu sendiri yang capek.”Kata-kata Boris seolah
Baca selengkapnya