Patricia terduduk lesu di atas ranjang rumah sakit. Tubuhnya tampak rapuh, dengan wajah pucat yang kehilangan cahaya. Dia mengangkat kepala perlahan, menatap Helios yang berdiri di dekat jendela. “Terima kasih… dan maaf,” gumam Patricia dengan suara lemah. Helios menoleh, tatapannya tajam dan penuh emosi yang sulit terbaca. Dia menghela napas kasar, tangannya terlipat di dada. “Kau terlihat sangat menyedihkan sekarang,” ujar Helios dingin. “Sepertinya, sejak menikah dengan Benjamin, kau kehilangan segalanya. Aku bahkan malas mengomentari pilihan bodoh mu karena tidak kenal denganmu, tapi akhirnya aku kesal juga.” Patricia tersenyum tipis, hampir seperti mengejek dirinya sendiri. “Aku tahu… Aku memang bodoh.” “Bukan urusanku, tapi aku tidak mengerti. Kenapa kau rela membuang waktumu untuk seseorang seperti Benjamin? Dia jelas tidak layak.” Helios menatapnya tajam, seolah menunggu jawaban. Namun, Patricia ha
Last Updated : 2024-12-16 Read more