Share

Bab 331

Penulis: Nadira Dewy
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-15 21:01:37

Han dan Emily kembali duduk di sofa kecil di apartemen itu, tangan Han menggenggam erat gelas air mineral yang belum disentuhnya.

Tatapannya penuh dengan keraguan, tetapi akhirnya ia menarik napas dalam dan berbicara dengan nada yang tegas namun penuh emosi.

“Emily, aku tahu ini mungkin terdengar tiba-tiba, tapi... aku tidak bisa terus menahan perasaan ini. Aku ingin kita mencoba lagi. Buka hati kita, beri diri kita kesempatan untuk memahami sejauh mana perasaan ini tertinggal selama ini.”

Emily terdiam, matanya menatap Han dengan sorot yang sulit diterka. Perlahan, ia menganggukkan kepala. “Mungkin memang sudah waktunya, Han. Kita terlalu lama menghindar. Setelah semua yang terjadi, nyatanya aku dan kau tidak pernah benar-benar membuka diri untuk orang lain.”

Han mengangguk pelan, seolah melepaskan beban yang sudah lama mengganjal di dadanya.

Tapi sebelum suasana menjadi lebih tenang, Emily menarik napas panjang, dan sebuah perta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 332

    Helios memutuskan kembali ke negaranya lebih awal. Pekerjaan yang tak bisa lama-lama ditinggalkan memaksanya meninggalkan Helena, meski hatinya berat. Namun, ia yakin Hendrick dan Tuan Beauvoir akan menjaga wanita itu sesuai permintaannya. “Jangan antar aku ke bandara,” pintanya tegas sebelum berangkat. Ia lebih suka menyelesaikan perpisahan tanpa banyak drama. Perjalanan selama empat jam menuju bandara terasa panjang, tetapi akhirnya ia tiba. Sopir pribadinya sudah menunggu, jadi Helios tidak perlu berlama-lama. Saat mobilnya melaju melewati jalan-jalan kota yang sudah lama tidak ia kunjungi, pikiran Helios mulai beralih ke daftar tugas yang menantinya di kantor. Namun, ketika mobil hampir sampai di kawasan rumahnya, sesuatu yang tak terduga terjadi. Seorang wanita tiba-tiba menyeberang jalan, meskipun lampu lalu lintas belum menunjukkan giliran bagi pejalan kaki. “Berhenti!” teriak Helios

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-15
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 333

    Patricia terduduk lesu di atas ranjang rumah sakit. Tubuhnya tampak rapuh, dengan wajah pucat yang kehilangan cahaya. Dia mengangkat kepala perlahan, menatap Helios yang berdiri di dekat jendela. “Terima kasih… dan maaf,” gumam Patricia dengan suara lemah. Helios menoleh, tatapannya tajam dan penuh emosi yang sulit terbaca. Dia menghela napas kasar, tangannya terlipat di dada. “Kau terlihat sangat menyedihkan sekarang,” ujar Helios dingin. “Sepertinya, sejak menikah dengan Benjamin, kau kehilangan segalanya. Aku bahkan malas mengomentari pilihan bodoh mu karena tidak kenal denganmu, tapi akhirnya aku kesal juga.” Patricia tersenyum tipis, hampir seperti mengejek dirinya sendiri. “Aku tahu… Aku memang bodoh.” “Bukan urusanku, tapi aku tidak mengerti. Kenapa kau rela membuang waktumu untuk seseorang seperti Benjamin? Dia jelas tidak layak.” Helios menatapnya tajam, seolah menunggu jawaban. Namun, Patricia ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 334

    Cahaya matahari pagi masuk menerobos tirai jendela, menerangi kamar sederhana yang rapi. Emily membuka matanya perlahan, senyuman tipis terukir di wajahnya. Namun, senyuman itu memudar ketika dia menyadari seseorang duduk di tepi tempat tidurnya. Han. Pria itu tengah menatapnya dengan sorot mata yang hangat, sesuatu yang sudah lama tidak dia lihat. Emily mengerjap beberapa kali, bingung. “Sejak kapan kau pindah di sini?” tanyanya pelan, suaranya serak karena baru bangun tidur. Han tersenyum, mengangkat bahu santai. “Menjelang pagi. Malam tadi dingin sekali, aku tidak tahan tidur di sofa.” Emily terkekeh kecil. “Aku kan sudah memperingatkan ku semalam.” “Tapi, kenapa harus berlama-lama begitu kalau ada tempat tidur nyaman di sini?” Han menatapnya, nada suaranya setengah bercanda tapi menyimpan sesuatu yang lain. “Aku juga tidak mengerti kenap

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-16
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 335

    Helena memutuskan untuk memulai hidup baru dengan mengutamakan kebersamaan bersama keluarganya. Sebelumnya, hari-harinya penuh dengan jadwal yang padat, urusan bisnis, dan tekanan untuk terus berada di puncak kesuksesan. Namun kini, ia ingin menjalani hidup dengan lebih tenang. Meskipun ia tidak sepenuhnya meninggalkan pekerjaannya, Helena memutuskan untuk menyerahkan sebagian tanggung jawab kepada orang-orang yang ia percayai. “Harusnya dulu aku lebih sering begini,” gumam Helena sambil menyesap teh di ruang makan pagi itu. Ia telah meminta Hendrick untuk membantu memantau Alura Fashion Group. Kakaknya itu memang selalu bisa diandalkan, terutama saat Helena membutuhkan waktu untuk keluarga. Sementara itu, Tuan Beauvoir, kini sibuk membantu Hendrick yang beluk lama ini mulai merintis bisnis di negara tempat Helena tinggal bersama Alexander. Hari ini, Helena memutuskan untuk menjalankan rutinitas seder

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 336

    Thalita menghela napas panjang ketika keluar dari kafe tempat ia bekerja. Hari itu terasa lebih melelahkan dari biasanya, tetapi ia tetap melangkah dengan langkah cepat, berusaha sampai di rumah sebelum rasa lelah sepenuhnya menguasai tubuhnya.“Ya ampun, badanku sakit semua...” keluhnya. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Jalanan yang ia lalui lengang, hanya diterangi lampu jalan yang suram. Pikiran Thalita melayang pada ibunya yang masih terbaring di rumah sakit, membutuhkan perawatan intensif yang tidak murah. Semua kerja kerasnya, mengajar tiga murid privat di pagi hari hingga menjelang sore, dan bekerja paruh waktu hingga larut malam dilakukan untuk ibunya. Namun, di balik hidupnya yang penuh perjuangan, ada saja orang yang tidak menyukainya tanpa alasan yang jelas. Salah satunya adalah Julia, seorang wanita yang pernah menjadi orang tua muridnya. Julia menuduh Thalita berselingk

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 337

    Patricia menghela napas panjang sambil memandangi surat yang dipegangnya. Surat pengadilan yang menyatakan resminya perceraian antara dirinya dan Benjamin. Tanda hitam di atas putih itu mengukuhkan bahwa segalanya telah berakhir. Tidak ada lagi kata ‘kami’ di antara mereka. Hanya tinggal ‘aku’. Ia menatap surat itu lama, lalu melipatnya dengan hati-hati dan memasukkannya ke dalam tas. “Sudah cukup,” gumamnya pelan. Tak ada gunanya meratapi masa lalu. Hidupnya masih panjang, dan sekarang adalah saatnya untuk bergerak maju. Beruntung, kedua orang tua Patricia memberikan dukungan penuh. Mereka membantunya berdiri kembali, mendorongnya untuk bekerja dan kembali bersosialisasi. Hari ini adalah hari pertamanya kembali ke kantor setelah mengambil cuti panjang. Patricia berjalan keluar dari gedung pengadilan, lalu langsung menuju kantornya. Meski hatinya masih menyimpan sisa luka, Patricia berusaha keras untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 338

    Patricia memekik, tubuhnya bergetar saat Helios melancarkan aksinya dengan begitu brutal. “Akhh!” pekik Patricia saat salah atau bagian sensitifnya berada di bawah kendali Helios. Mobil yang mereka tumpangi terguncang, menciptakan suasana yang begitu intens. Patricia masih ingin menolak, tapi semuanya terjadi begitu cepat, dan ia terjebak dalam kebingungan serta dorongan kuat yang terpancar dari pria itu. Helios tampak kehilangan kendali sepenuhnya. Tatapan matanya yang gelap penuh dengan sesuatu yang tidak bisa Patricia pahami. Ia tahu Helios tidak dalam kondisi sadar sepenuhnya, efek racun atau obat yang dikatakan tadi mungkin telah mengambil alih tubuhnya.“Ahh....” desah Helios kala penyatuan itu terjadi dengan sempurna. Patricia merasa marah namun malu. Beberapa saat kemudian, Helios akhirnya berhenti. Ia bersandar lemah ke kursi mobil, napasnya memburu, keringat membasahi dahinya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 339

    Thalita berdiri di halte bus, menunggu kendaraan yang akan membawanya pulang ke rumah. Malam itu sunyi, hanya ada suara angin yang berembus pelan dan lampu jalan yang temaram. Tubuhnya terasa sangat lelah, hasil dari jam kerja panjang yang harus ia jalani setiap harinya. Ia memeluk tas kerjanya erat-erat, matanya sayu memandang ke jalan yang kosong. Tiba-tiba, sebuah mobil hitam berhenti di depannya dengan suara rem yang mencengkeram. Thalita terkejut, langkahnya mundur tanpa sadar. Dari pintu mobil yang terbuka, Julia keluar. “Nyonya Julia...” bisik Thalita, lebih kepada dirinya sendiri. Rasa takut menyelinap di hatinya. Thalita tahu benar Julia menyimpan dendam. Sebuah dendam yang menurutnya tak beralasan.“Apa lagi yang akan dilakukan wanita ini padaku?” tanya Thalita di dalam hatinya. Julia mendekat, wajahnya penuh amarah yang sudah tak bisa disembunyikan. “Akhirnya kita bertemu lagi,” u

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19

Bab terbaru

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 354

    Helena keluar dari kamar mandi dengan langkah perlahan. Di depan pintu, Alexander terlihat mondar-mandir, wajahnya jelas menunjukkan kegelisahan yang tak bisa disembunyikan. Ketika pintu terbuka, dia langsung menatap Helena dengan penuh harap. “Bagaimana hasilnya, Sayang?” tanyanya cepat, suaranya sedikit bergetar. Helena berdiri diam tanpa ekspresi, membuat Alexander semakin tegang. Untuk beberapa detik, ruangan itu terasa sunyi, hanya diisi dengan napas tertahan Alexander. Namun, perlahan, bibir Helena melengkung menjadi senyuman. Dia mengangkat alat uji kehamilan yang digenggamnya, menunjukkan garis dua yang jelas. “Positif,” ujar Helena dengan suara lembut. Alexander membeku sejenak, lalu dalam hitungan detik dia melangkah cepat ke arah Helena dan memeluknya erat. Tubuhnya bergetar, dan suara tangis kecil terdengar dari pria yang biasanya selalu tenang dan tegar.

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 353

    Hotel itu dipenuhi dengan dekorasi elegan, mencerminkan suasana bahagia dan sakral yang tengah dirasakan semua orang. Hari ini adalah hari pernikahan Patricia dan Helios. Meski perjalanan menuju hari ini penuh dengan perdebatan dan perbedaan pendapat di antara keluarga, akhirnya semuanya berakhir dengan keputusan untuk mendukung pasangan tersebut. Patricia, dengan perut yang mulai terlihat membesar, tampak cantik dalam gaun putih sederhana namun anggun. Helios, yang biasanya dingin dan kaku, menunjukkan sisi yang lebih lembut hari ini. Pandangannya penuh cinta saat menatap Patricia berjalan di altar, menggandeng Tuan Beauvoir yang mengantar menantunya dengan senyuman bangga. Di antara tamu undangan, Rendy dan Angel mencuri perhatian. Kedua anak Helena dan Alexander itu mengenakan pakaian formal yang membuat mereka terlihat sangat menggemaskan. Angel dengan gaun putihnya dan Rendy dengan setelan jas mini membuat para tamu tak henti-hentinya m

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 352

    Emily tersenyum lembut, menggenggam tangan Han yang terasa hangat di jemarinya. Mereka berjalan beriringan di lorong apartemen menuju pintu unit mereka. Sudah dua bulan sejak mereka memutuskan untuk tinggal bersama, sebuah langkah besar yang diambil setelah melewati masa lalu yang penuh luka. “Pikirkan, kita akan jadi koki malam ini,” ujar Han dengan nada bercanda, membuat Emily tertawa kecil. “Jangan lupa siapa yang paling ahli di dapur,” balas Emily sambil mengangkat alis, menggodanya. Di dalam apartemen, mereka segera memulai persiapan makan malam. Han dengan serius mengolah steak daging sapi di dapur, sementara Emily sibuk menyiapkan meja makan, meletakkan piring, gelas, dan lilin kecil untuk suasana yang lebih hangat. Setelah selesai, Han membawa dua piring steak ke meja dan meletakkannya dengan hati-hati. “Makan malam istimewa untuk kita,” katanya dengan nada puas. Emily meletakkan gelas di depan masing

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 351

    Sinar mentari pagi perlahan menghangatkan udara, menciptakan kilauan indah di atas laut yang tenang. Di tengah keindahan itu, Alexander berdiri di hadapan Helena dengan mata penuh cinta. Di tangannya, sebuah cincin berlian bersinar, memantulkan cahaya pagi. Helena menatap Alexander, matanya berbinar namun berkabut oleh air mata haru. “Apa ini, Alexander?” bisiknya, suaranya bergetar. Alexander menggenggam tangan Helena dengan lembut. “Ini bukan hanya cincin, Sayang. Ini adalah janji. Janji bahwa aku akan selalu mencintaimu, melindungimu, dan menjadi pendampingmu dalam suka dan duka. Apakah kau bersedia untuk terus bersamaku?” Helena tidak mampu menahan air matanya. Dengan penuh keyakinan, dia mengangguk. “Ya, Alexander. Aku bersedia.” Alexander menyematkan cincin itu di jari manis Helena. Sentuhan dingin berlian bercampur dengan kehangatan cinta mereka. Setelahnya, Alexander menarik Helena ke dalam pelukannya,

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 350

    Pagi itu, langit cerah tanpa awan, angin sepoi-sepoi dari laut menghembus lembut, menyambut keluarga Alexander yang tiba di sebuah pantai yang luar biasa indah. Pasir putih bersih terbentang sejauh mata memandang, berpadu dengan birunya laut yang jernih dan tenang. Angel dan Rendy berlari ke arah air dengan penuh semangat, membawa sekop kecil dan ember mainan mereka. “Ibu! Ayah! Lihat kami membuat istana pasir terbesar di dunia!” teriak Angel dengan tawa ceria. Helena tertawa kecil, melambaikan tangan pada anak-anaknya. “Hati-hati di dekat air, ya!” Alexander membawa tikar piknik dan membentangkannya di bawah bayangan pohon kelapa. Dia menatap Helena, yang mengenakan gaun pantai berwarna pastel, tampak anggun dan mempesona. “Duduklah, Sayang. Mari kita nikmati momen ini,” ajaknya lembut. Helena menurut, duduk di samping Alexander sambil memperhatikan anak-anak mereka bermain. Angel dan Rendy terlihat asyik membangun r

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 349

    Pagi itu, suasana di rumah keluarga Alexander dipenuhi semangat dan kegembiraan. Helena tengah memeriksa koper terakhir sambil memastikan semua dokumen perjalanan sudah siap. Angel dan Rendy berlarian di sekitar ruang tamu, terlalu antusias memikirkan liburan yang akan mereka jalani. Alexander turun dari tangga dengan kemeja santai, membawa beberapa dokumen yang masih harus ia selesaikan. Namun, senyumnya yang hangat menunjukkan bahwa bahkan urusan pekerjaan tidak bisa mengurangi antusiasmenya untuk perjalanan ini. “Semua siap?” tanyanya kepada Helena. Helena mengangguk sambil tersenyum. “Ya, semuanya sudah rapi. Aku juga sudah mengatur siapa yang akan menangani perusahaan ku selama kita pergi.” Selama mereka pergi, perusahaan Smith akan berada di bawah kendali penuh Tuan Smith dan para eksekutif senior yang sudah dipercaya keluarga Alexander selama bertahun-tahun. Alura Fashion Group, perusahaan f

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 348

    Sore itu, suasana kantor mulai lengang. Para karyawan satu per satu meninggalkan meja mereka, bersiap pulang setelah hari yang panjang. Alexander baru saja menyadari bahwa ada dokumen penting yang tertinggal di ruangannya. Ia meminta Helena menunggu di dekat lobi sementara ia kembali ke ruang kerjanya.“Sayang, ada yang tertinggal. Kau tunggu sini saja, aku akan segera kembali!”“Ya,” jawab Helena. Helena berdiri di dekat lift, matanya mengamati gedung kantor yang mulai sepi. Tak lama kemudian, ia melihat Vera keluar dari ruangan dengan langkah cepat. Perempuan itu tampak terkejut melihat Helena, namun segera menyapa dengan sopan. “Selamat sore, Nyonya Helena,” ujar Vera sambil sedikit membungkuk. Helena mengangguk kecil, senyum tipis menghiasi wajahnya. “Sore juga, Vera.” Ketika Vera melangkah menjauh, Helena tanpa sadar memanggilnya. “Vera.” Langkah Vera terhenti, dan ia berba

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 347

    Helena melangkah masuk ke kantor Alexander dengan langkah ringan. Sudah hampir seminggu libur sekolah dimulai, dan Rendy memilih tinggal di rumah Tuan dan Nyonya Wijaya. Angel juga ikut serta karena tidak mau jauh dari kakaknya. Tuan dan Nyonya Wijaya, dengan kasih sayang tulus mereka, memperlakukan Angel seperti cucu kandung sendiri.Itu pun lah yang membuat Helena meminta Angel memanggil Taun dan Nyonya Wijaya dengan sebutan, ‘kakak dan nenek’. Bagi Helena, situasi ini adalah berkah terselubung. Rumah yang biasanya penuh dengan tawa anak-anak kini terasa sepi, dan ia merasa bosan jika hanya duduk tanpa melakukan apa-apa. Oleh karena itu, ia menerima ajakan Alexander untuk ikut ke kantor dan membantunya bekerja. Namun, Alexander memiliki aturan khusus. “Kau boleh bantu aku, tapi ada syaratnya,” ucapnya dengan senyum khas yang selalu berhasil membuat Helena menggeleng tak percaya. “Syarat apa lagi, sih

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 346

    Menjelang sore, Alexander mengajak Helena dan kedua anak mereka, Angel dan Rendy, untuk meninggalkan kantor dan pergi ke pusat perbelanjaan. Alexander merasa sudah terlalu lama tenggelam dalam pekerjaan, dan ia ingin memberikan waktu berkualitas untuk keluarganya. Di pusat perbelanjaan, Angel dan Rendy langsung bersemangat saat melihat tempat permainan anak-anak. “Ibu, Atah, aku mau main itu!” seru Angel sambil menunjuk area permainan. Alexander tersenyum. “Ayo kita biarkan mereka bermain,” katanya kepada Helena. Beruntung, tepat di sebelah tempat permainan itu ada sebuah restoran. Alexander memutuskan untuk mengajak Helena duduk di sana, menikmati makanan ringan sambil memperhatikan kedua anak mereka bermain. Helena tersenyum bahagia, merasa momen seperti ini adalah kebahagiaan sederhana yang tak ternilai. Namun, suasana berubah ketika seorang pria tiba-tiba mendekati meja mereka. “Maaf, apakah ini benar Hece

DMCA.com Protection Status