All Chapters of Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal: Chapter 81 - Chapter 90

131 Chapters

Bagaimana Bisa Ada Benda Mewah di Sini?

Pikiran Moreno pun mulai terpengaruh.Memang benar, bahkan sampai pemutusan kontrak pun dia tak pernah bicara langsung pada Tuan Fear Laidir.Dan Storm juga tidak pernah menyatakan bahwa dialah Fear Laidir.“Seberapa besar kau yakin apa yang kau sampaikan ini akurat?” tanya Moreno akhirnya sambil menatap Milka menyelidik.“Aku yakin yakin saja. Dari awal memang tidak pernah percaya jika kakakmu itu pemilik Chateau-Sawyer. Dugaanku dia hanya kenal dengan asisten Fear Laidir lalu dia memanfaatkan moment dengan mengatakan putus kontrak. Padahal tidak ada kontrak yang bisa dia putuskan karena sejatinya dia pengangguran. Cih!”“Aku jadi bingung mendengarmu ini. Bagaimana kalau kita datangi dia?”“Ke rumahnya?”“Iya!”“Ayo! Aku tak sabar ingin melihatnya malu karena mengaku-ngaku sebagai Tuan Fear Laidir!”Untuk pertama kalinya Moreno akhirnya mengajak Milka ke kediaman Storm.Bahkan sebelum tiba di sana, Milka sudah mengeluh panjang lebar. Jalanan setapak menuju perkebunan belakang terlalu
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Pernyataan Tak Bertanggung Jawab

Moreno menoleh dan menatap lekat pada Milka. “Jangan asal bicara! Itu kan baru pemikiranmu sendiri!”“Memang! Tapi kalau bukan seperti yang aku katakan, mau darimana lagi barang ini? Ini bukan murah lho! Lihat harganya di sini!”Moreno menatap dan melihatnya. Harga mobil itu setara harga jual Dyazz Dining dalam keadaan bangkrut. Malahan harga mobil itu masih lebih tinggi sedikit. Lalu gara-gara ini juga dia jadi teringat, uang penjualan restorannya yang rencananya dia gunakan untuk membuka bisnis baru, pada akhirnya habis digunakan membayar utang-utang usahanya.Sungguh sialan! Selama lima tahun kejayaan Dyazz Dining, dia telah lalai menyisihkan sebagian hasilnya. Dia juga lalai melunasi utang. Dia hanya mencicil senilai minimum, beranggapan bahwa kejayaan Dyazz Dining akan bertahan lama.Kini setelah restorannya itu dijual, tidak ada yang dia dapatkan lagi. Semua habis.Diliriknya kesal pada Milka yang sekarang tampak sedang memotret Rolls Royce Ghost di pekarangan Storm dari berbaga
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Di Mana Istriku?!

Storm tidak pergi lama. Dia hanya bertemu dengan Oliver yang membawakan contoh kemasan, lalu meminta Storm memilihnya. Storm mengelus bahan yang dibawakan Oliver lalu memilih bahan yang memiliki tingkat kehalusan tinggi.“Ini saja! lebih halus, juga tebal,” ujar Storm yang diiyakan Oliver.“Kenapa istrimu tidak ikut? Kau takut aku merayunya?” tanya Oliver dalam candaannya.Storm berdecak lalu menepuk bahu Oliver tanpa menggubris candaannya.“Sudah, ya. Aku pulang. Istriku sendirian!”“Sudah tahu ketemuan di cafe, kenapa tidak mengajaknya? Dasar pelit kau!”“Kenapa aku dibilang pelit? Ini aku bayar minumanmu!” Storm mengeluarkan selembar uangnya lalu memberikan pada Oliver.“Tidak perlu. Aku bukan merujuk pelit di ini. Tapi kau pelit, tidak boleh membiarkanku cuci mata sedikit melihat kecantikan istrimu.”“Apa kau bilang? Mau kena hajar? Kubuat kau jadi pizza baru tahu rasa!”Oliver tergelak dalam tawanya mendengar seruan Storm yang tak senang. Dia suka sekali mengerjai Storm, boss yan
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

Ini Biang Keroknya!

“Apakah dengan Tuan Schaeffer?” tanya suara pria di ujung telepon.“Iya, saya! Ada apa?” Meskipun gelisah, Storm merasa telepon ini ada hubungannya dengan Savanah.Dan apa yang diperkirakannya benar saat pria di ujung telepon melanjutkan, “Kami menahan istri Anda di kantor. Silakan datang untuk menjawab pertanyaan dari kami!”Storm berang. “Apa? Memangnya apa yang kami perbuat sampai-sampai kalian membawa istriku secara diam-diam?!”“Maaf, Tuan. Silakan datang saja. Kami menunggu kehadiran Anda!”Telepon ditutup sepihak sehingga membuat Storm makin berang.“Istriku ternyata di kantor polilsi,” katanya pada detektif.Meskipun terlihat berang, di hatinya dia merasa lega. Setidaknya, apa yang terjadi tidak mengerikan seperti yang ada dalam pikirannya tadi.Detektif pun akhirnya undur diri sembari memberikan pesan untuk memanggil pengacara saat ke kantor polisi nanti.Storm mengikuti arahannya, menelpon pengacara dan akan bertemu langsung di kantor polisi.Di kantor polisi ...Storm tampa
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

Mau Merasakannya Sekarang?!

Storm yang diliputi kemarahan jadi tidak bisa tidur. Rasanya tak habis pikir dengan Milka. Segala tindak tanduknya seperti tidak melewati saringan dari otaknya.Sekalipun Milka mewarisi iri dengki dari ibunya karena tak berhasil mendapatkan cinta Zach, tetap saja, ini sudah keterlaluan. Apalagi ini menyangkut keselamatan Savanah.Storm lalu melaporkan pada pengacaranya untuk menuntut Milka secara hukum atas unggahannya yang tak bertanggung jawab.Geramnya sudah tak tertahankan apalagi tuntutannya karena curang di Kompetisi Paradise Cakery pun seperti dipatahkan begitu saja.“Tunggu dulu ...” seru Storm dalam bisiknya ketika dia teringat akan kecurangan Milka, lalu tuntutan terhadap Milka, tapi kasusnya tidak mengalami perkembangan yang berarti hingga saat ini.“Bisa kau selidiki kasus Milka yang sebelum ini? Aku dan owner Paradise Cakery sempat menuntut wanita itu atas kecurangan dan pencemaran nama baik saat kompetisi di Paradise Cakery. Tapi hingga saat ini tidak ada perkembangan la
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

Ada Info Tentang Milka

Milka masih gemetar sekalipun Storm sudah tidak terlihat lagi di depan wajahnya.Jantungnya berdegup tak karuan dengan seluruh isi perutnya terasa berputar.Tungkai kakinya pun lemas seakan tak bertenaga.Namun, kemarahannya timbul ketika dia menyadari pelayan dari tadi diam di pojokan mengamati perseteruannya dengan Storm.“Kenapa kau di situ dari tadi? Apa kau tidak punya otak? Seharusnya kau memanggil yang lainnya agar menyelamatkanku dari si sialan tadi! Kau tidak lihat betapa kasarnya dia, hah?”Pelayan terdiam dan menunduk.“Oh ya ... kau bahkan menyembunyikan bahwa yang mencariku adalah dia! Kenapa kau tidak mengatakannya sedari tadi, hah? Apa dia menyuapmu untuk kau menipuku agar aku bersedia turun menemuinya?”Pelayan masih diam dan hanya menggeleng.“Ada yang mencari katanya penting sekali ...” cibir Milka dengan bibirnya dimajukan, mengulangi kata-kata pelayannya tadi.Rasanya dia seperti dikhianati orang dalam karena si pelayan tidak mengatakan siapa yang mencarinya. Itu se
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Hasil Penelusuran Milka

Walaupun keberangkatannya dengan Tn. Freddo di sore hari, Milka sudah bersiap dari pagi.Dia membawa hanya dua lembar pakaian saja. Itu pun dimasukkan ke dalam tas kain biasa.Lalu Milka berpamitan pada Moreno dengan alasan akan menginap di rumah ibunya selama beberapa hari.“Menginap lagi?” tanya Moreno terlihat curiga.“Iya. Ada yang harus kukerjakan. Siapa tahu berhasil dan aku bisa mendapatkan uang, lalu kau pun mendapatkan pekerjaan.”“Heh, aku bukan pengangguran!” sergah Moreno marah.Milka mendeliknya kesal. Dasar kalau pengangguran ya begitulah. Terlalu sensitif. Disebut pengangguran saja marah, padahal kenyataannya memang seperti itu.“Kalau kau bukan pengangguran, lalu apa pekerjaanmu?”“Aku akan segera membuka bisnis baru. Kau lihat saja!”“Oh ... begitu. Terserah kau sajalah. Pokoknya aku mau ke rumah ibuku seminggu ini. Aku perlu menata hidup. Kalau beruntung kau pun mendapatkan jabatan baru.”“Memangnya siapa yang bisa memberiku jabatan?” Ketertarikan Moreno mulai muncul
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Undangan

Milka makin bersemangat mencaritahu tentang cucu dari Robert Barkeley. Dia akhirnya menemukan satu nama yaitu Riley Barkeley, pria 30-an tahun yang merupakan pewaris dari perkebunan dan kilang anggur keluarga Barkeley.Lalu ketika penelusurannya semakin dalam, Milka menemukan bahwa ada salah satu perkebunan anggur Riley Barkeley yang berada di kota tempat dia singgahi ini.Membaca tentang ini, Milka penuh semangat.“Waaaah kebetulan macam apa ini? Pastilah ini petunjuk Tuhan agar aku bertemu dengan Tuan Fear Laidir yang sebenarnya.”Setelah berpikir dengan hati semangat, Milka memutuskan untuk mencari sosok Riley Barkeley.Sepanjang Tn. Freddo sibuk dengan pekerjaan, Milka menjelajah kota itu, berusaha mencari pria bernama Riley Barkeley.Sayangnya, lima hari di kota itu, Milka tak berhasil menemukan pria itu.Ketika dalam perjalanan pulang, Milka terduduk dengan pikiran yang masih melayang pada sosok Riley Barkeley. Di mana dia bisa menemukan Riley?“Ini undangan untuk Sabtu ini. Kau
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Disidang Keluarga

“Oh ini dia orangnya. Panjang umur! Baru saja dibicarakan, orangnya sudah muncul.”Milka yang sedang mengendap masuk ke kediaman keluarga Dyazz untuk menuju ke kamarnya dikejutkan dengan kemunculan pelayan di rumah yang langsung memintanya mendatangi ruang duduk.Begitu dia tiba di sana, seluruh keluarga Dyazz berada di sana.Dan Ny. Miranda langsung menyapanya dengan senyum manis, tapi bernada ketus.“Duduklah, Milka.”Milka duduk dengan hati dipenuhi kecemasan. Pastilah ini berkaitan dengan kepergiannya selama lima hari. Apakah Moreno mendatangi rumah Mom selama aku pergi? Seperti nya tidak karena Mom tidak menceritakan apapun.Tapi jika bukan itu, lalu apa yang ingin mereka sidangkan padaku?“Ada apa ya?” tanyanya dengan memasang wajah innocent.“Ada apa? Kau masih berani bertanya ada apa?” Suara Ny. Miranda mulai melengking tinggi, meski masih belum mencapai puncaknya.Jantung Milka kembali berdetak kencang. Apakah hubungan terlarangnya dengan Tn. Freddo sudah ketahuan? Kalau iya,
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Fear Laidir Asli!

Hari Sabtu tiba dengan cepat.Savanah selesai dengan gaun malamnya, berupa gaun sleeveless berwarna hijau army gelap dengan butiran kristal kecil-kecil. Balutan gaun dimulai dari dadanya, mengetat di pinggang lalu sedikit mekar hingga ke ujung gaun yang jatuh tepat di bawah lutut.Gaun ini dibelinya bersama Brianna sebagai persiapan menghadiri acara Rantai Pebisnis Muda malam ini. Dan karena meminta Brianna menemaninya membeli gaun, Brianna akhirnya merengek minta diperbolehkan ikut.Savanah pun mengiyakannya setelah bertanya pada Storm.“Terserah kau saja,” kata Storm saat Savanah bertanya. “Asal dia jangan terus-terusan di dekat kita sepanjang acara nanti. Aku selalu dibuatnya malu dengan suara loudspeaker-nya itu.”‘Tapi tidak mungkin juga jika dia sepanjang acara harus menjauhi kita. Kan dia datang bersama kita. Apalagi kalau tidak ada yang dia kenal.’“Baiklah, baiklah. Tapi kalau dia bicara yan
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more
PREV
1
...
7891011
...
14
DMCA.com Protection Status