All Chapters of Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal: Chapter 61 - Chapter 70

131 Chapters

Selangkah Lebih Maju (2)

“Jadi Dyazz Dining Restaurant adalah milik ibumu?” tanya Savanah lewat suara ponselnya.Storm mengangguk pelan. Tak terlihat kegetiran atau kepahitan di binar matanya saat itu. Ini cukup mengherankan bagi Savanah.“Benar. Ibuku yang merintis, tapi dia yang didepak dan mereka mengambilnya lalu mengganti nama menjadi milik Dyazz.”Savanah bisa merasakan kemarahan dan kepahitan Storm lewat tutur katanya. Juga lewat percikan api kebencian di mata pria itu.Savanah menjadi tidak nyaman. Dia tak ingin melihat Storm seperti ini. Rasanya ini seperti memberi ruang pada sisi negatif dari pria itu.Dan Savanah tidak menginginkan ini.“Aku tidak mengerti kenapa ayahmu bisa setega itu pada ibumu.”“Aku lebih tidak mengerti lagi. Apa salah ibuku sampai dia dibuang seperti itu. Kalau mau ditelusuri, keluarga ayahku bukanlah keluarga berada, bahkan jauh lebih tak berada dari keluarga ibuku. Seharusnya dia mensyukuri ibuku mau menjadi istrinya.”“Iya, kau benar.”Ada jeda sesaat di antara mereka saat i
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Pengganti Chateau-Sawyer (i)

Savanah tak bisa menahan diri untuk tidak kentara saat merona kali ini.Storm ... Storm ... kenapa dia harus memberitahukan terlebih dahulu ya?Bagi Savanah, semua akan terasa lebih mudah andai Storm mau langsung menyambar bibirnya tanpa memberitahu terlebih dahulu.Dengan begitu, dia tidak akan memiliki waktu untuk merona malu.Seperti sekarang ini. Sungguh rasanya ini memalukan.Tapi rona di pipi ini merambat tanpa bisa dia hentikan.Karena gugup juga, Savanah mengangkat tangan untuk berkata-kata lewat gerakan jarinya.Dia sampai lupa kalau Storm tidak bisa membaca bahasa isyaratnya.“Aku tidak mengerti. Apa yang kau katakan?” tanya Storm dengan kening berkerut dalam.Savanah kembali terperangah. Dia sungguh lupa Storm tidak mengerti bahasa isyaratnya. Sungguh, di saat seperti ini, lebih mudah baginya untuk berkata lewat jarinya daripada mengetikkan semua di ponselnya.Tangannya pun dia turunkan, tapi tanpa diduganya, Storm sudah meraih jari Savanah dan memeluk jari itu dengan telapa
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Aku Mau Bonus!

“Sudah saya jelaskan, Boss. Tapi memang saat itu Chateau-Sawyer teramat laris. Sekalipun pembagian kita hanya 50-50 dengan mereka, tapi tetap saja dari segi angka, penjualan Chateau-Sawyer menyumbang angka yang lebih besar daripada 70 persen perhitungan penjualan Amare Il Vino, Boss.”“Argh! Itukan masa lalu! Sekarang kau hubungi saja manajer Amore Il Vino, suguhkan proposal dari kita. Kita beli putus, hanya saja kita minta potongan harga 35 persen. Kita harus melihat dulu respon pelanggan.Selain Amore Il Vino, siapkan juga ready stock untuk beberapa merk yang terkenal lainnya, agar pelanggan memiliki lebih banyak pilihan.”“Baik, Bos.” Tak ada yang bisa Zein katakan selain menuruti keputusan Moreno. ***Tring!Ponsel Savanah berbunyi. Gadis yang baru saja selesai mandi itu gegas mengambil ponselnya.Tertera di sana uang kemenangan kompetisi sudah terkirim ke rekeningnya.Savanah tersenyum ketika melihat layar ponsel.“Ada apa?” tanya Storm yang baru saja memasuki kamar.Savanah
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Pengganti Chateau-Sawyer (ii)

Zein mendatangi kantor Amare Il Vino. Di tangannya tertenteng rapi tas koper eksekutif yang mana di dalamnya terdapat lembaran surat kontrak untuk diserahkan pada Amare Il Vino.Zein sudah membuat janji tadi malam untuk bertemu siang ini membahas kemungkinan kerja sama dengan Amare Il Vino.“Ini Tn. Vino. Dyazz Dining Restaurant menawarkan kerja sama dengan wine Anda untuk disajikan bagi pesanan spesial di restoran kami. Boleh Anda pelajari dulu, Tuan.”Tn. Vino, pemilik sekaligus CEO Amare Il Vino membaca dengan seksama, tetapi super cepat. Pria yang namanya sendiri berarti ‘wine’ itu melemparkan berkas tawaran kerja sama dari Zein ke atas meja dengan bunyi yang cukup keras.Glek!Zein tahu apa yang akan didengarnya sangat tidak enak.“Apa kalian lupa, tiga tahun lalu aku sudah mengajukan tawaran kerja sama dengan nilai yang nyaris sama dengan nilai yang kalian tawarkan?”“Maaf, Tuan, mungkin terlewat oleh kami,” kata Zein yang tidak tahu harus berkata apa lagi.Dia tak bisa membantah
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Ini Bonusnya!

Sore sepulang kerja esok harinya, Storm sudah menunggu di dalam Jeep Wrangler abu-abunya.Begitu dia melihat Savanah muncul dari pintu staff dan melintasi pekarangan belakang tempat parkir kendaraan para staff, Storm turun dari Jeep dan membukakan pintu untuk Savanah.Wajahnya serius seperti biasa, tapi tatapannya menyorot lekat pada Savanah.“Kau terlihat ceria. Pastilah ada hal bagus, kan?” tanyanya ketika Savanah memasuki mobil dan duduk di kursi penumpang.Savanah hanya mengangguk dengan senyum memukau. Storm cepat menutup pintu, berlarian kecil ke pintu pengemudi, lalu melesak masuk dengan cepat.“Jangan menggodaku. Kau sudah tahu kenapa hari ini wajahku ceria,” suara dari ponsel Savanah sudah menyapa Storm begitu pria itu duduk di balik kemudi.Selagi Storm berjalan menuju pintu mobil, Savanah sudah mengetik balasannya itu.“Hmm, karena aku customer spesial pertamamu hari ini?” tanya Storm lagi dengan raut terlihat cuek, padahal
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Satu Ranjang?

Tapi Liora mengerti.“Aku senang kalian akan menginap, Sayang. Apalagi daddy-mu. Dia bahkan bercukur sampai bersih hanya karena kau akan menginap malam ini.” Liora menunjuk kepada suaminya.Savanah tertawa lebar melihat wajah bersih ayahnya dari kumis dan cambang. Lalu Savanah kembali memeluk sang ayah dan mencium pipinya penuh sayang. Dielusnya rahang ayahnya yang kini mulus bersih.'Daddy tampak 30 tahun lebih muda,' kata Savanah lewat jarinya sambil tersenyum lebar. Lalu dengan jarinya dia berkata pada ayahnya, 'Aku akan sering mengajak daddy jalan-jalan. Aku juga ingin bermain ski dengan daddy lagi. Sudah lama kita tidak bermain ski.'Tampak sang ayah mengangguk lalu dari sudut matanya luruh sebutir air bening.Savanah langsung berkaca-kaca kedua matanya ketika melihat bulir bening itu. Dihapusnya air mata yang menetes dari sudut mata ayahnya itu dengan punggung jarinya. Dia tersenyum dan kembali memeluk ayahnya.Makan malam berjalan pen
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Can't Help Falling In Love With You

‘Aku lupa kalau tempat tidurku berukuran single. Juga tidak ada sofa di kamar ini. Jika kita tidur bersama di satu ranjang sempit begini, apa jadinya?’Savanah mengatakan itu lewat gerakan jarinya yang cepat yang tentu saja tidak dimengerti sama sekali oleh Storm.Pria itu sampai ternganga bingung.“Apa yang kau katakan? Kau tahu kan aku tidak bisa bahasa isyarat?” tanya Storm sambil memandangi Savanah dengan begitu lekat.Savanah tersenyum geli. Dia memang sengaja mengatakan lewat gerakan jarinya, tidak ingin Storm mengerti.Tapi akhirnya dia mengambil juga ponselnya dan mengetik, meskipun apa yang dia ketikkan berbeda dari apa yang dia ungkapkan lewat bahasa isyarat tadi.“Maaf, aku merasa lebih enak menggunakan bahasa isyarat untuk kata-kataku tadi. Maka dari itu, aku tidak mengetikkannya di ponsel.”Storm mendengar lalu mengernyit heran.“Ya ... tapi apa yang kau katakan tadi lewat gerakan jarimu?”“Oh, itu. Lupakan saja.”Savanah tersenyum setelah suara ponsel selesai mengucapkan
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Akhir Dyazz Dining?

Brak!Tuan Lucio Lambert, salah satu pelanggan loyal Dyazz Dining Restaurant menggebrak meja ketika dia mempertanyakan rasa Chateau-Sawyer yang baru saja diminumnya bersama klient penting dari Inggris.Sebenarnya, jika hanya rasa yang tidak seperti biasanya, Tuan Lambert tidak akan semarah ini. Dia masih bisa menahan diri dengan memanggil Zein dan bertanya padanya, kenapa rasa Chateau-Sawyer tidak sesegar biasanya.“Apa benar ini Chateau-Sawyer?” tanya Tuan Lucio Lambert dengan penekanan ketika dia hanya mendengar kata ‘maaf’ yang disandingkan dengan ‘akan kami cek lebih lanjut’ sebagai jawaban dari bibir Zein.“Yang benar saja?! Masa kau menyajikan tanpa memvalidasi terlebih dahulu bahwa wine yang kau sajikan benar Chateau-Sawyer?” balas Tuan Lambert dengan memelototi Zein.Cepat-cepat Zein menunduk.Hari ini adalah hari pertama di mana dia harus membohongi pelanggannya atas suruhan atasan.Setelah dia bekerja sebagai profesional manager selama hampir sepuluh tahun, Zein benar-benar t
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Ada Cara, Tapi Beresiko

Moreno merasa sekujur tungkai kakinya melemas mendengar pengajuan pengunduran diri Cheff Angelo.Tanpa Chateau-Sawyer, lalu tanpa Cheff Angelo, mau jadi apa restorannya?Sementara itu, Milka yang tak tahu harus meminta tolong pada siapa akhirnya memberanikan diri meminta pada ibunya.“Mom mana ada uang banyak, Milka! Kenapa kau tidak minta di Moreno? Atau pada Miranda?! Memangnya mereka tidak berniat menjaga nama baik keluarga Dyazz apa? Kenapa kau tersandung kasus begini mereka tenang-tenang saja tidak berniat membantu sedikit pun?”“Usaha restoran Moreno juga sedang bermasalah, Mom. Itulah ... dia jadi perlu uang banyak untuk mempertahankan restorannya. Argh! Ini semua karena suaminya Savanah! Ih, aku kesal sekali pada mereka berdua!”“Memangnya apa yang mereka lakukan?” tanya Merlyn lagi dengan raut penasaran. Dia tak terlalu gelisah pada kondisi Milka yang akan menghadapi persidangan. Menurutnya, masalah uang gampang dicari.Tapi jika kasus Milka ini disebabkan oleh Savanah dan su
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

I Feel Your Sincerity

“Kau membawakanku teh hijau?” tanya Storm begitu dia mengangkat wajah untuk menatap Savanah.Istrinya itu mengangguk dan mendekat karena tangan Storm pun terulur agar Savanah mendekat padanya.Begitu tiba di sampingnya, Storm melingkarkan tangannya di pinggang Savanah.‘Apa yang kau kerjakan?’ tanya Savanah lewat bahasa jarinya.Sudah satu minggu ini Storm mempelajari bahasa isyarat. Meski belum mahir, tapi untuk kata-kata yang mudah, Storm sudah bisa.“Aku membaca laporan dari Oliver. Dyazz Dining ternyata memiliki beberapa botol kosong Chateau-Sawyer sehingga menggunakan botol kosong itu dan mengisinya dengan wine lain. Mereka menyegelnya kembali lalu menjualnya pada customer.Berengseknya, ketika customer komplain, mereka bilang tak tahu menahu tentang rasa wine yang tidak berkualitas. Mereka melemparkan kesalahan pada kita. Padahal mereka yang menipu!”Savanah terbelalak kesal ketika mendengar penjelasan dari Storm. Tak pernah dia bayangkan jika Moreno sanggup terpikirkan hal sema
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
DMCA.com Protection Status