All Chapters of Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal: Chapter 41 - Chapter 50

131 Chapters

The Competition Day - Part.1

Malam itu, Savanah bergerak cepat. Segala rasa penasarannya terhadap Storm dipendingnya terlebih dahulu. Saat ini adalah saat untuk menguji coba resep buatannya.Dengan berbagai bahan yang baru dibeli tadi, Savanah membuat desserts untuk besok.Storm menemani dengan duduk tak jauh dari sana, sembari melihat-lihat ponselnya.Savanah baru selesai ketika jarum jam menyentuh angka tengah malam.“Akhirnya selesai. Kau mau menyicipinya?” tanyanya lewat suara ponsel.Storm mengangkat kepalanya lalu menatap ke arah nampan.“Baiklah.”Dia mengambil satu potong dan memakannya. Lelehan cream tiramisu saat menyentuh lidahnya membuat Storm memejamkan mata dan berdecak lezat.“Ini lezat sekali.”“Manisnya pas?”Storm menggerakkan jarinya lalu berseru, “Perfecto!”“Yang lainnya?”“Ini lezat. Crunchy di luar, lembut dan ... yang paling aku suka adalah isiannya yang melted. Apalagi varian rasa ini ... tiramisu. Aku suka rasa kopi di kue ini.”Savanah tersenyum meski wajahnya sudah terlihat lelah.Denga
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

The Competition Day - Part 2

Mendengar pertanyaan Milka, Brianna pun ikut penasaran.Tapi dia tak mau bersekutu dengan Milka sehingga Brianna menjawab Milka terlebih dahulu.“Hei, bukan urusanmu! Urusin itu bajumu yang ketatnya minta ampun. Kau mau pamer belahan dada ke juri?”“Kenapa kau sewot? Sirik ya?”“Sirik? Aku tuh geli melihat gaunmu!”“Oh, ini kan karena aku mempersiapkan diri menjemput kemenanganku nanti. Apalagi ini disiarkan di TV. Wajib dong aku tampil kece!”“Hah? Kalau menang! Hahahhahah!”Suara tawa Brianna mengundang banyak perhatian apalagi bertepatan dengan masuknya Miss Georgina dengan langkah anggun. Dia berhenti di depan semua peserta.Sontak Brianna menutup mulutnya dengan tangan dan memberikan tatapan remeh pada Milka. Itu membuat Milka sebal dan membuang wajahnya dan tak mau lagi menatap ke arah mereka.Tinggallah Brianna yang kini penasaran dengan isi tas Savanah.“Memangnya apa isi tasmu, Sav?” tanyanya dalam bisik pada Savanah.Yang didapat Brianna hanya senyum dan lirikan dari Savanah
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more

Waktunya Penjurian

‘Sial! Ini kenapa jadi begini?’ rutuk Milka dalam hatinya.Sudah terbuang tiga menit hanya untuk membuka kemasan bubuk kakao yang rapatnya minta ampun. Pada akhirnya pun Milka harus mengambil gunting. Itu pun dia lupa membawa dan harus berlari ke belakang, mencari-cari lagi di dalam lemari.Selesai membuka semua kemasan, akhirnya Milka mulai menakar mulai dari tepung, bubuk kakao, garam, gula, baking powder, susu, telur, mentega, dan beberapa bahan lainnya.Setelah semua itu, diliriknya penghitung waktu yang tertempel di tembok depan. Tinggal 40 menit lagi. Dengan tangan gemetar dan terburu-buru, Milka mengayak tepung, lalu memecahkan telur dan memisahkan kuning dari putihnya.Karena tidak terlatih ditambah lagi hati yang ketar ketir, memisahkan kuning telur jadi memakan waktu dua kali dari yang seharusnya.Selesainya, Milka menyusun wadah dan mixer, mencampur bahan-bahan itu hingga menjadi adonan waffle yang pas.Setelah adonan jadi, Milka baru sadar dia belum memanaskan pemanggang w
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

Fakta Mengejutkan!

“Ini Caramel Apple Cider Ice Cream With Caramalized Apples versi spesial,” ucap Brianna dengan mata berbinar-binar dan penuh percaya diri.“Apa spesialnya?”“Bahan susu untuk membuat ice cream nya. Saya memakai susu kambing Saanen langsung dari Switzerland.” Brianna menyebutkan semua itu dengan lantangnya.Miss Georgina dan para juri mengangguk senang. Di antara peserta lainnya tadi, Brianna terlihat cukup persiapan.Pandangan juri dan Miss Georgina kini tertuju pada ice cream berbentuk persegi yang ada di piring Brianna.Ice cream berwarna keoranyean itu dihiasi topping saus caramel yang seperti benang wol melintang. Lalu ada 4 potong apel tipis yang juga telah direndam saus caramel.Itulah mengapa namanya menjadi sedikit memusingkan: Caramel Apple Cider Ice Cream with Caramalized Apples.“Kau menggunakan susuk kambing Saanen? Itu bagus. Seharusnya ini lezat,” kata Miss Georgina dengan wajah yang mulai tersenyum.“Lalu mana sari buah apelnya?”“Oh, saya hanya menggunakan sedikit saja
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

Keputusan Juri: Curang!

Sembari menunggu hasil keputusan juri, Savanah menghampiri Storm yang terlihat duduk di kursi penonton, di sudut ruangan.Begitu Savanah mendekat, Storm langsung menepuk kursi di sebelahnya.“Bagaimana menurutmu kompetisi tadi?” tanya Savanah dengan suara ponsel.Dengan lagak cueknya sambil menyugar rambutnya yang lumayan panjang, Storm bersandar sambil merentangkan sebelah lengannya di sandaran kursi belakang Savanah.“Kau tampil sempurna,” sahutnya mulai kumat irit bicaranya.“Sempurna kata yang berlebihan. Aku hanya berharap disebut baik atau sekadar good job juga sudah senang.”“Bagiku kau sempurna. Tidak ada kata lain lagi yang lebih pas.”Savanah ingin meleleh hatinya, tapi kedua matanya malah memberikan delikan sebal pada Storm. Bagi Savanah pria itu sengaja menggombalinya.“Itu benar. Kenapa mendelikku?” tanya Storm tanpa rasa bersalah.Savanah tak memiliki kata-kata lagi untuk menyahutinya. Dia pun hanya berdecak sambil mendelik lagi.Storm yang merasa puas bisa mengerjai Sava
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

Berani Menuduh Istriku?!

“Ada yang mencemari bahan baku?”“Pantasan wajah para juri terlihat aneh setiap kali mencicipi desserts kita.”“Benar! Dan hanya desserts Brianna dan Savanah yang tidak membuat juri mengernyit!”“Kau benar. Aku juga memperhatikannya dari tadi. Aku juga sempat mencicipi hasilku sendiri. Memang sangat asin. Kupikir aku yang salah menakar. Tapi ternyata ... ck, ck, ck!”“Aku tak menyangka Savanah berani bertindak seperti itu!”“Benar! Padahal dia sudah bisu, masa masih memelihara sikap culasnya lagi.”“Mungkin karena suaminya pengangguran. Dia terlalu menginginkan uang hadiah kompetisi ini. Jadilah dia bertindak nekat, demi memenangkan hadiah ini. Sungguh keterlaluan!”“Ya, kau benar! Pastilah karena uang nya. Begitulah kalau menikah dengan pria yang tak bisa diandalkan. Bahkan untuk tanggung jawab keuangan sehari-hari saja tidak bisa diandalkan. Maka jalan pintas pun diambil.”Spekulasi berkembang cepat di antara para peserta. Bisik-bisik berdengung keras hingga tak lagi bisa disebut ‘b
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

Storm Peduli?

Kepergian Storm dan Savanah akhirnya membuat Clara berani berdiri kembali. Dia mengebas debu di bajunya sambil mendengus kesal.Itu semua membuat Brianna jengkel setengah mati.“Kalau mau menuduh lain kali pikir dulu pake otak!” katanya ketika dia sudah di hadapan Clara.Ketakutan Clara terhadap Storm telah mengumpul dan ketika dia mendengar Brianna berkata seperti itu, Clara jadi emosional.“Justru aku memakai otak lah maka bisa menyimpulkan dia yang mencurangi kita semua. Kau begitu membelanya, jangan-jangan kau telah membantunya selama ini, hah! Kau kan teman baiknya, pasti kau mendukungnya dalam hal apapun!”Brianna mulai tersulut emosi lebih dari sebelumnya. Apa yang dikatakan Clara tidak masuk di akalnya.Karenanya dia malah tertawa membahana.“Hahahahhaha!”“Hah malah tertawa. Sudah gila?!”“Aku menertawakan jalan pikiranmu. Asal kau tahu pertemananku dengan Savanah tidak seperti hubunganmu dengan mereka!” Brianna menunjuk Milka, Freya, dan Reese yang tak jauh dari mereka.“Aku
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

Aku Mau Menagih Janji

“Oh, Savanah, kau datang?” sambut ibunya sambil memeluk erat.Savanah pun balas memeluk dan segera berkomunikasi lewat gerakan jarinya bahwa Storm yang mencetuskan ide agar mereka datang dan makan siang bersama di sini. Savanah juga mengangkat sekantung makanan yang telah dibeli Storm tadi.Liora melihat itu dan tersenyum meskipun dia juga terkejut mengetahui bahwa Storm bisa sepeduli itu pada mereka.Dan itu semua membuat Liora tak mampu menahan diri untuk tidak melirik Storm.Meskipun dia masih menganggap Storm pengangguran, tapi setidaknya Storm terlihat baik dan peduli pada Savanah.Itu cukup melegakan hati Liora.Mereka pun makan siang bersama. Kali ini Zach ikut bergabung di meja makan.Savanah memilih duduk di sebelah ayahnya dan dia yang menyuapinya.Tidak banyak percakapan yang mereka bincangkan karena adanya Storm di tengah-tengah mereka.Dan ini membuat situasi mereka terasa kurang hidup.Liora pun mencari topik pembicaraan.“Aku menonton siaran langsung kompetisimu, Sav. S
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

Mau Tahu Bisnis Rahasiaku?

Savanah tak bisa mengelak ajakan kencan dari Storm.Pun dia tak ingin menolak.Setiba di rumah Storm mempersilakannya untuk mandi duluan.Selesai mandi, giliran Storm yang memakai toilet.Savanah termenung di depan pintu lemari bajunya. Bingung baju yang mana yang akan dia kenakan.Formal? Semi formal? Atau santai?Hmm ... tapi jika ditilik dari tipe karakter Storm, Savanah merasa pria itu pasti mengenakan baju yang santai.Tapi Savanah sendiri tidak nyaman jika dia mengenakan baju yang terlalu santai, misalkan kaos oblong dan celana pendek saja.Lagipula, entah ke mana kencan yang dimaksud Storm. Bagaimana jika Storm mengajak ke restoran yang cukup elit? Mengingat memberinya mobil mewah saja bisa, tidak mungkin kan membawanya makan ke restoran elit tidak bisa?Pada akhirnya, pilihan Savanah jatuh pada dress santai selutut, tanpa lengan, berwarna pink pucat.Tepat saat Savanah selesai mengganti pakaiannya, Storm keluar dari toilet dengan lagi-lagi tampilan yang membuat Savanah malu me
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more

First Date: Butuh Energi Ekstra

Sebenarnya Savanah menyukai sesuatu yang misterius dari diri Storm. Bagi Savanah itu seperti hormon feromon yang membuat dirinya terus penasaran hingga semakin hari dia semakin terpikat pada diri Storm.Namun, ada kalanya kemisteriusan Storm membuatnya sebal. Seperti kali ini.Setelah sibuk menebak-nebak kencan seperti apa yang ditawarkan Storm, juga setelah terpukau pada makan malam di resto elit dengan pemandangan indah di tempat ini, Storm dengan entengnya berkata ini bukan kencan.Apakah pemahaman mereka tentang kencan yang berbeda? Atau ... memang hanya akal-akalan Storm saja menyatakan ini kencan atau bukan.Pertanyaan itu sudah hinggap di ujung lidah Savanah, tapi keburu pelayan datang membawakan menu utama.Selanjutnya, Storm mulai mengambil garpu dan pisaunya, dan dengan gerakan tangannya meminta Savanah untuk mulai makan.Terpaksa, Savanah menunda pertanyaannya tadi lagi. Dia menyantap salad strawbery dan jeruk mandarin di piringnya sehingga lidahnya terasa segar.Perlahan pe
last updateLast Updated : 2024-05-30
Read more
PREV
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status