All Chapters of Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal: Chapter 21 - Chapter 30

131 Chapters

20. Tampilan Menggiurkan...

Fokus Milka kini sudah tidak ke topik kartu Platinum itu lagi, sekalipun mereka masih belum menemukan bagaimana bisa seseorang seperti Storm memiliki kartu Platinum.Milka mulai membahas hal lain.“Begitulah, Mom. Dari awal dia sudah begitu. Tadi pagi saja, dia memukul kap mobil Moreno! Kuat sekali, Mom!”“Apa? Benar begitu, Moreno?” tanya Ny. Miranda dan Misty berbarengan.Moreno yang kesal karena Milka terus mengadu pada ibunya hanya sanggup mengangguk.“Kenapa kau biarkan dia berbuat tak sopan seperti itu, Moreno?” tanya ibunya lagi.Moreno hanya pura-pura tak mendengar, malahan menyuap makanannya ke mulut.Karena itulah, Milka yang berseru pada Moreno, “Beib, kita harus minta ganti rugi dong, Beib. Kap mobilmu siapa tahu kempot?”“Ah, tak perlu lah. Aku malas berurusan dengannya. Tadi juga sudah kulihat, tidak kempot, kok.”“Iiiih, keenakan dia kalau begitu! Kamu jangan mau kalah dong, Beib!”“Haiiiiz, kau kan tahu sendiri dia berandalan begitu! Aku sangat malas berurusan dengan o
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more

21. Aku Harus Menang!

Milka melempar dirinya di atas ranjang empuknya lalu mengambil ponsel dan menghubungi nomor ibunya.Tidak berapa lama kemudian, terdengarlah suaranya berbicara di telepon.“Mom, aku tadi bertemu Savanah dan suaminya di grocery store. Masa iya, Mom, suaminya punya kartu debit platinum? Dan tadi dia membayar belanjaan mereka banyak sekali, Mom. Sampai hampir 400 dolar.”“Yang benar kamu? Paling-paling itu hanya akal-akalan mereka saja agar tidak tampak memalukan. Mungkin Savanah yang meminjamkan kartunya supaya bisa mengangkat citra diri suaminya?”“Nggak, Mom. Nama di kartu nama si berandal itu, Mom. Tapi kata Moreno, kemungkinan ya karena ayahnya masih memberi uang saku pada kakak tirinya itu. Tapi Tn. Braxton nya memang tidak mengakui. Entah karena ada istrinya atau hanya tidak mau mengakui.”“Oh, ya kalau begitu mungkin saja. Kalau dia mengisi rekeningnya dengan sedikit uang tapi setiap bulan rutin, ya lumayan juga. Cukup lah untuk membayar biaya administrasi dan biaya transaksi lai
last updateLast Updated : 2024-05-02
Read more

22. Cheese Roll Stick

Storm kembali merasa kesulitan untuk tidur. Membayangkan ada Savanah di tempat tidurnya sendiri, itu selalu berhasil menyulut api gairah dalam dirinya.Sekalipun mereka tidak tidur satu tempat, tetap saja Storm merasa panas dalam dirinya menggelora setiap kali dia mengingat ada Savanah di dalam kamar yang sama dengan dirinya, bahkan tidur di atas tempat tidurnya.Seperti malam ini, Storm gelisah, seluruh posisi sudah tak mampu membuatnya rileks. Storm pun akhirnya duduk termenung daripada dia mengganggu tidur Savanah yang tampak demikian nyenyak.Keinginannya untuk mengisap rokok mulai muncul, tapi hari sudah larut. Storm tidak ingin besok bangun kesiangan.Mulai berjalan mondar mandir di dalam kamar, akhirnya Storm tak bisa menepis keinginannya untuk merokok.Dia pun menuju balkon dan menghisap sebatang rokok sambil membiarkan dirinya diterpa angin malam yang dingin.Satu batang menjadi dua batang. Setelah habis, Storm baru masuk.Merasa pastilah Savanah tipe gadis yang tak menyukai
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more

23. Ehem-Ehem Di Mobilnya Jadi?

Savanah akhirnya menyimpan ponselnya ke dalam tas. Perjalanan menuju Paradise Cakery pun jadi sunyi dan sepi.Wajah Storm terus berfokus pada lampu lalu lintas yang mereka lewati.Melihat itu Savanah jadi teringat pada jepretan blits kamera saat Storm melanggar lampu merah kemarin.‘Oh, mungkin Storm hanya tidak ingin kembali mengulangi kesalahan kemarin. Pikirannya pastilah penuh beban dengan surat tilang yang sebentar lagi akan diterimanya. Mungkin karena itu juga dia tak menggubris kata-kataku tadi.’Savanah menghibur dirinya sendiri agar tidak terlalu kecewa hanya karena Storm tidak menyahuti kata-katanya tadi. Ketika tiba di parkiran Paradise Cakery pun Savanah langsung membuka seat belt dan membuka pintu.Melihat itu, Storm gegas melompat turun dan memutar ke arah Savanah. Tepat saat Savanah mulai menjulurkan kakinya untuk menapak turun, tangan Storm sudah terulur untuk Savanah jadikan pegangan.‘Trims, Storm
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more

24. Cinnamon-Honey Creme Brulee

BRIANAAAAAAA ...!Nama itu bergema dan memantul-mantul dalam benak Savanah. Andai dia bisa menyuarakannya, dia pasti sudah meneriaki sahabatnya itu untuk segera diam.Sungguh setiap kata yang Briana ucapkan membuat dia dalam posisi memalukan.Namun, Savanah juga sadar semua itu hanyalah candaan belaka.Dan memang seperti itulah dia.Urgh!Savanah akhirnya hanya mampu memelototi Brianna yang masih juga tampak menyengir seolah tanpa dosa sama sekali.Melihat cengiran Brianna, hati Savanah terasa geram. Dia tahu dengan jelas bahwa Brianna sedang mengolok-oloknya.Dengan segala kekesalannya, ketika Brianna memandang ke arah lain, Savanah cepat-cepat menyambar sebotol krim kocok di sudut mejanya, menuangnya di tangan, lalu dia gegas menghampiri Brianna.“Lho kenapa, Sav? Ada apa?” tanya Brianna tanpa curiga.Savanah berhenti tepat di depan Brianna dengan tangannya dia letakkan di belakang tubuhnya, menyembunyikan krim di telapak tangannya.“Kenapa ya?” tanya Brianna masih tak menduga jika
last updateLast Updated : 2024-05-05
Read more

25. Chocolate Molten Lava

“Jangan sembarangan bicara!” hardik Brianna sembari memelototi Milka. Tapi Milka pun tak mau kalah. Dia berkacak pinggang lalu balas menghardik Brianna. “Aku tidak sembarangan bicara! Moreno sendiri yang memberitahuku! Seperti dugaanku bukan? Mobil yang dibawanya itu hasil pemberian orang lain! Tidak mungkin dia membelinya sendiri! Huh, pantasan bisa membawa mobil bagus!” Milka membuang wajah sembari mendengus sinis. Tiga antek-anteknya di belakang Milka ikut mendengarkan dengan seksama. Clara pun akhirnya menambah minyak di api. “Ya, namanya juga pengangguran, pastilah mencurigakan kalau sampai bisa membawa mobil yang harganya segitu! Ternyata benar kecurigaan kita. Mobil itu bukan hasil keringatnya sendiri!” “Hahahha! Dari awal juga sudah bisa ditebak bukan? Mobil itu lebih mahal dari mobil Moreno. Ya kalau bukan hasil curian pastilah hasil pemberian orang lain! Dan ternyata benar! Tidak terkejut juga sih!” Reese pun menambahkan. Lalu Freya ikut berkomentar, “Untung kau bisa me
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more

26. Syukur Kalian Datang ...

Brianna lagi-lagi mempermainkan Savanah. Dia cepat-cepat pulang membiarkan Savanah penasaran dengan segala pertanyaan menggantung di benak. Masih sempat teringat oleh Brianna saat dia diam-diam mengintip Savanah di cafe sedang memesan kue untuk dibawa pulang. Brianna berjinjit pelan lalu mengarah ke pintu samping tempat keluar masuknya staff. Cepat-cepat Brianna menuju mobil lalu tancap gas dari sana. Dia tidak akan mau memberitahu Savanah kenapa dia bisa seyakin itu tentang Storm. Biarlah Savanah penasaran dengan semua itu. Selain menurut Brianna ini hal lucu melihat Savanah penasaran akut, juga karena dia merasa bukan hak dan urusan dia untuk mengatakan apapun tentang Storm. Tak berapa lama, ponselnya berbunyi dan ternyata pesan dari Savanah. [Kenapa kau sudah pulang? Kau sengaja menghindariku? Aku jadi semakin yakin ada yang kau ketahui tentang Storm tapi sengaja kau menyembunyikannya dariku! Aku bahkan bisa mencium bau sumsung tulang belakang panggang dari punggungmu!] Brian
last updateLast Updated : 2024-05-08
Read more

27. Biar Aku Yang Membayarnya!

Sebelum Liora menyelesaikan ucapannya, terdengar erangan panjang dari dalam.Storm langsung menyeruak masuk dan menuju sumber suara. Di saat itu, Liora juga langsung berlari masuk lagi disusul Savanah.Storm sudah berada di kamar orang tua Savanah ketika Liora dan Savanah berhasil menyusulnya.“Zach!” seru Liora menghambur masuk begitu dia tiba di sana.Savanah yang di belakangnya pun tak kalah terkejut.Ayahnya terkapar di lantai dengan kursi di sampingnya ikut terjerembap.Yang lebih mengiris hati adalah ekspresi Zach yang terlihat tak bisa bicara bahkan menggerakkan anggota tubuhnya.“Kita harus membawanya ke rumah sakit,” kata Storm sembari memapah Zach agar bisa duduk.“Ayo kita bawa dia,” ucap Liora dengan suara yang lirih. Kesedihan dan kekhawatiran tak bisa dia sembunyikan dari wajahnya.Zach sedang mengeluhkan tubuhnya yang terus terusan lemas dengan tangan yang terasa seperti
last updateLast Updated : 2024-05-09
Read more

28. Aku Punya Kejutan Untukmu!

“Aku berterima kasih dengan tawaranmu menyewa perawat pribadi untuk ayahku. Tapi aku tidak bisa terus membebanimu, Storm. Biarkan nanti aku mengganti tarif sewa perawat serta makan malam tadi. Jangan kau terus yang membayarnya.” Suara AI bergema dari ponsel Savanah ketika mereka telah berada di kamar. Savanah duduk di ranjang dan Storm di sofa tempatnya tidur. Kedua alis Storm mengernyit heran saat mendengar ucapan Savanah dari aplikasi ponsel. Lalu Storm menggeleng. “Tak perlu. Aku sudah mengatakan aku yang membayar, maka aku yang akan membayarnya.” Cepat-cepat Savanah mengetik lagi, “Tapi, sudah banyak sekali pengeluaranmu. Belum lagi kasus tilang kemarin. Please biar aku yang membayar tarif perawat untuk ayahku. Kau kan masih harus membayar tilang.” “Tak usah kau pikirkan juga tentang tilang. Aku sudah meminta orang untuk mengurusnya. Tenang saja.” Savanah terhenyak. Lalu cepat mengetik lagi. “Orang? Maksudmu orang yang mengurusnya itu bagaimana? Kau menyuap? Atau kau menganc
last updateLast Updated : 2024-05-10
Read more

29. Dia Mulai Mengidam!

LIora: [Daddy sudah diperbolehkan pulang, Sav. Nanti sore kau dan Storm mampirlah ke sini.] Savanah: [Baik, MOm. Nanti sore kami akan ke sana.] Pesan dari ibunya cukup membuat Savanah tenang dan lega. Setidaknya ayahnya sudah di rumah dan ada yang mengurusnya. Langkah kakinya menyusuri halaman samping Paradise Cakery pun terasa lebih ringan. Apalagi setelah turun dari Jeep milik Storm, kata-kata Storm terus menggema di kepala Savanah. Sore nanti ada kejutan lain menanti? Kejutan apa lagi? Satu set lengkap oven dengan merk ternama saja sudah membuat jantungnya meloncat hingga menubruk langit hatinya, kini Storm masih menjanjikan kejutan lainnya? Tanpa kejutan pun pertolongan Storm untuk menyediakan perawat bagi ayahnya sudah dirasa Savanah teramat berarti. Savanah tak bisa menampik dia sangat tersentuh plus kegirangan saat ini. Apalagi Storm sudah menyatakan bahwa semua pemberiannya bukanlah berasal uang haram. Dan walaupun Storm tidak mengiyakan bahwa dia memiliki pekerjaan
last updateLast Updated : 2024-05-11
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status