Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal のすべてのチャプター: チャプター 11 - チャプター 20

Seringaian Storm tertangkap penglihatan Moreno. Dari sisi mobilnya, kini Moreno tampak gelisah. Dia teringat akan kejadian semalam saat Storm mengetuk pintu dengan brutalnya. Moreno seperti baru diingatkan lagi bagaimana watak STorm setelah selama ini dia melupakan semua itu hanya karena mereka tidak pernah saling bersinggungan. “Psstt! Psstt!” Dia memanggil Milka lewat kode suaranya. Ketika Milka meliriknya dengan jengkel, Moreno memberinya kode untuk berhenti bicara. Pria itu benar-benar cemas karena sang istri sudah menyinggung Storm. Tapi Milka tampak tidak mengerti. Dia memberengut, “Apa sih?” Moreno membuka mulutnya dengan malas-malasan karena dilihatnya Milka begitu angkuh di depan Storm. Baru membuka setengah, tiba-tiba saja ... Phaaamb! Pintu mobil Jeep milik Storm dibanting dan pria tinggi itu sudah di luar mobilnya. Savanah lagi-lagi terlonjak kedua bahunya mendengar bunyi pintu yang ditutup sangat kuat. Jantungnya terasa jatuh ke tanah. Bahkan Moreno dan terutama

“Savanah sudah hamil duluan?” seru Reese.Bukan dia saja yang terkejut tapi juga beberapa staff di dekat mereka yang turut mendengarkan, terutama juga Freya dan Clara.“Berarti dia selingkuh dari Moreno?” tanya Freya.Dengan penuh antusias, Milka mengangguk.“Astaga! Wajahnya saja yang polos tapi ternyata ...”Milka yang mendengar seruan keterkejutan tiga pengikutnya itu pun jadi semakin riang. Wajahnya merekahkan senyum lebar yang begitu senang dan merekah begitu lebar.“Benar kata kalian semua. Savanah itu wajahnya saja polos. Ya ... maaf kata ya, padahal dia cacat, tapi masih juga banyak pilih bahkan berselingkuh!”Tiga pengikutnya itu mangut-mangut setuju pada pernyataan Milka.“Benar! Bisu begitu masih juga selingkuh. Padahal dirinya itu beruntung ada tuan muda dari keluarga ternama yang mau dengannya. Bahkan jika yang mau menikahinya bukan tuan muda sekalipun, dia seharusnya sudah bersyukur!”“Justru itulah Moreno tidak mau lagi dengannya. Dan pada akhirnya, dia malah menikah de

“Hah! Memangnya siapa dia? Hanya berandalan pengangguran saja, kenapa kau sok misterius? Hah! Dasar aneh!”Milka mendengus sinis. Dia sungguh tak menyukai gaya Brianna yang mempermalukannya di depan pengikut-pengikutnya ini.Sementara itu, di samping Brianna, Savanah ikut terhenyak dan diam-diam melirik Brianna. Dia tak menyangka Brianna bisa menjadi perpanjangan lidahnya sekeren ini.Tapi ... Brianna bisa mengatakan semua ini dengan seyakin ini. Apakah Brianna tahu dengan jelas siapa Storm?“Hei, Brianna! Seluruh penduduk kota ini pun tahu dia itu berandalan pengangguran. Dia adalah beban kota ini! Bagaimana mungkin seorang beban terbesar kota ini bisa memiliki mobil seharga itu?Pastilah kalau bukan mobil itu sudah rongsok, maka dia mendapatkannya mencurinya! Paling-paling ya begitu!”Brianna terlihat ingin meladeni tantrum-nya Milka lebih jauh lagi, tapi Savanah menahan diri temannya itu.Mereka sedang di te

Lima puluh pieces strawberry cream desserts tersedia dalam satu jam ke depan. Desserts yang manis dan dingin itu memberikan pemandangan mata yang cantik karena Savanah juga menambahkan dua potong strawberry di setiap pinggirannya. Segera dia meminta Freya membawakan ke etalase untuk dipajang. Begitu pun dengan Brianna. Puluhan pastry dalam berbagai rasa dan bentuk sudah tersedia. Dan untuk itu, Reese yang dimintanya membawakan ke etalase. Bukan berarti pekerjaan Savanah dan Brianna sudah selesai. Mereka sudah bersiap dengan adonan berikutnya. Savanah berkutat untuk membuat cheese cake dengan cream matcha. Sedangkan Brianna mulai membuat adonan untuk kue bolu gulung dengan isian classic, cokelat meses, keju parut, mocca, serta selai strawberry. Waktu kembali bergulir dengan keduanya sibuk membuat kue-kue itu dibantu dengan para junior assistent. Di antara waktu itu, Miss Georgina pun sudah berhasil membuat 2 k

‘Jangan-jangan ... Storm meminjam uang hanya untuk mentraktirku makan dan belanja bulanan?’ pikir Savanah merasa gelisah sendiri dalam hatinya.Sudah tentu Savanah tidak ingin Storm menjerumuskan dirinya dalam utang jenis apapun hanya untuk membuatnya terkesan atau menyenangkan hatinya. Itu sungguh tidak perlu.‘Tapi masa iya sih? Kalau dia tidak punya pekerjaan sama sekali, masa dia berani meminjam uang. Bagaimana membayarnya?’ Savanah kembali ragu sendiri.‘Atau ... mungkin saja Storm memang punya pekerjaan paruh waktu? Ya, pastilah ini. Dia tidak mungkin bisa bertahan hidup jika tidak bekerja sama sekali. Sekalipun dia bisa makan dari hasil kebun sayurnya, tapi kebutuhan hidup bukan hanya tentang makanan.Ada banyak tagihan lain yang harus dibayar tiap bulan, bukan? Listrik, air, gas, semua itu harus dibayar setiap bulan. Jika Storm tidak bekerja sama sekali, tidak mungkin dia bisa melalui setiap bulannya dengan baik. Ya, pastilah begitu,’ pikir Savanah seraya melangkahkan kakinya