Share

Di Mana Istriku?!

Penulis: Chani yoh
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-02 23:56:11

Storm tidak pergi lama. Dia hanya bertemu dengan Oliver yang membawakan contoh kemasan, lalu meminta Storm memilihnya. Storm mengelus bahan yang dibawakan Oliver lalu memilih bahan yang memiliki tingkat kehalusan tinggi.

“Ini saja! lebih halus, juga tebal,” ujar Storm yang diiyakan Oliver.

“Kenapa istrimu tidak ikut? Kau takut aku merayunya?” tanya Oliver dalam candaannya.

Storm berdecak lalu menepuk bahu Oliver tanpa menggubris candaannya.

“Sudah, ya. Aku pulang. Istriku sendirian!”

“Sudah tahu ketemuan di cafe, kenapa tidak mengajaknya? Dasar pelit kau!”

“Kenapa aku dibilang pelit? Ini aku bayar minumanmu!” Storm mengeluarkan selembar uangnya lalu memberikan pada Oliver.

“Tidak perlu. Aku bukan merujuk pelit di ini. Tapi kau pelit, tidak boleh membiarkanku cuci mata sedikit melihat kecantikan istrimu.”

“Apa kau bilang? Mau kena hajar? Kubuat kau jadi pizza baru tahu rasa!”

Oliver tergelak dalam tawanya mendengar seruan Storm yang tak senang. Dia suka sekali mengerjai Storm, boss yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Ini Biang Keroknya!

    “Apakah dengan Tuan Schaeffer?” tanya suara pria di ujung telepon.“Iya, saya! Ada apa?” Meskipun gelisah, Storm merasa telepon ini ada hubungannya dengan Savanah.Dan apa yang diperkirakannya benar saat pria di ujung telepon melanjutkan, “Kami menahan istri Anda di kantor. Silakan datang untuk menjawab pertanyaan dari kami!”Storm berang. “Apa? Memangnya apa yang kami perbuat sampai-sampai kalian membawa istriku secara diam-diam?!”“Maaf, Tuan. Silakan datang saja. Kami menunggu kehadiran Anda!”Telepon ditutup sepihak sehingga membuat Storm makin berang.“Istriku ternyata di kantor polilsi,” katanya pada detektif.Meskipun terlihat berang, di hatinya dia merasa lega. Setidaknya, apa yang terjadi tidak mengerikan seperti yang ada dalam pikirannya tadi.Detektif pun akhirnya undur diri sembari memberikan pesan untuk memanggil pengacara saat ke kantor polisi nanti.Storm mengikuti arahannya, menelpon pengacara dan akan bertemu langsung di kantor polisi.Di kantor polisi ...Storm tampa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-03
  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Mau Merasakannya Sekarang?!

    Storm yang diliputi kemarahan jadi tidak bisa tidur. Rasanya tak habis pikir dengan Milka. Segala tindak tanduknya seperti tidak melewati saringan dari otaknya.Sekalipun Milka mewarisi iri dengki dari ibunya karena tak berhasil mendapatkan cinta Zach, tetap saja, ini sudah keterlaluan. Apalagi ini menyangkut keselamatan Savanah.Storm lalu melaporkan pada pengacaranya untuk menuntut Milka secara hukum atas unggahannya yang tak bertanggung jawab.Geramnya sudah tak tertahankan apalagi tuntutannya karena curang di Kompetisi Paradise Cakery pun seperti dipatahkan begitu saja.“Tunggu dulu ...” seru Storm dalam bisiknya ketika dia teringat akan kecurangan Milka, lalu tuntutan terhadap Milka, tapi kasusnya tidak mengalami perkembangan yang berarti hingga saat ini.“Bisa kau selidiki kasus Milka yang sebelum ini? Aku dan owner Paradise Cakery sempat menuntut wanita itu atas kecurangan dan pencemaran nama baik saat kompetisi di Paradise Cakery. Tapi hingga saat ini tidak ada perkembangan la

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-04
  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Ada Info Tentang Milka

    Milka masih gemetar sekalipun Storm sudah tidak terlihat lagi di depan wajahnya.Jantungnya berdegup tak karuan dengan seluruh isi perutnya terasa berputar.Tungkai kakinya pun lemas seakan tak bertenaga.Namun, kemarahannya timbul ketika dia menyadari pelayan dari tadi diam di pojokan mengamati perseteruannya dengan Storm.“Kenapa kau di situ dari tadi? Apa kau tidak punya otak? Seharusnya kau memanggil yang lainnya agar menyelamatkanku dari si sialan tadi! Kau tidak lihat betapa kasarnya dia, hah?”Pelayan terdiam dan menunduk.“Oh ya ... kau bahkan menyembunyikan bahwa yang mencariku adalah dia! Kenapa kau tidak mengatakannya sedari tadi, hah? Apa dia menyuapmu untuk kau menipuku agar aku bersedia turun menemuinya?”Pelayan masih diam dan hanya menggeleng.“Ada yang mencari katanya penting sekali ...” cibir Milka dengan bibirnya dimajukan, mengulangi kata-kata pelayannya tadi.Rasanya dia seperti dikhianati orang dalam karena si pelayan tidak mengatakan siapa yang mencarinya. Itu se

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Hasil Penelusuran Milka

    Walaupun keberangkatannya dengan Tn. Freddo di sore hari, Milka sudah bersiap dari pagi.Dia membawa hanya dua lembar pakaian saja. Itu pun dimasukkan ke dalam tas kain biasa.Lalu Milka berpamitan pada Moreno dengan alasan akan menginap di rumah ibunya selama beberapa hari.“Menginap lagi?” tanya Moreno terlihat curiga.“Iya. Ada yang harus kukerjakan. Siapa tahu berhasil dan aku bisa mendapatkan uang, lalu kau pun mendapatkan pekerjaan.”“Heh, aku bukan pengangguran!” sergah Moreno marah.Milka mendeliknya kesal. Dasar kalau pengangguran ya begitulah. Terlalu sensitif. Disebut pengangguran saja marah, padahal kenyataannya memang seperti itu.“Kalau kau bukan pengangguran, lalu apa pekerjaanmu?”“Aku akan segera membuka bisnis baru. Kau lihat saja!”“Oh ... begitu. Terserah kau sajalah. Pokoknya aku mau ke rumah ibuku seminggu ini. Aku perlu menata hidup. Kalau beruntung kau pun mendapatkan jabatan baru.”“Memangnya siapa yang bisa memberiku jabatan?” Ketertarikan Moreno mulai muncul

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-06
  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Undangan

    Milka makin bersemangat mencaritahu tentang cucu dari Robert Barkeley. Dia akhirnya menemukan satu nama yaitu Riley Barkeley, pria 30-an tahun yang merupakan pewaris dari perkebunan dan kilang anggur keluarga Barkeley.Lalu ketika penelusurannya semakin dalam, Milka menemukan bahwa ada salah satu perkebunan anggur Riley Barkeley yang berada di kota tempat dia singgahi ini.Membaca tentang ini, Milka penuh semangat.“Waaaah kebetulan macam apa ini? Pastilah ini petunjuk Tuhan agar aku bertemu dengan Tuan Fear Laidir yang sebenarnya.”Setelah berpikir dengan hati semangat, Milka memutuskan untuk mencari sosok Riley Barkeley.Sepanjang Tn. Freddo sibuk dengan pekerjaan, Milka menjelajah kota itu, berusaha mencari pria bernama Riley Barkeley.Sayangnya, lima hari di kota itu, Milka tak berhasil menemukan pria itu.Ketika dalam perjalanan pulang, Milka terduduk dengan pikiran yang masih melayang pada sosok Riley Barkeley. Di mana dia bisa menemukan Riley?“Ini undangan untuk Sabtu ini. Kau

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-07
  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Disidang Keluarga

    “Oh ini dia orangnya. Panjang umur! Baru saja dibicarakan, orangnya sudah muncul.”Milka yang sedang mengendap masuk ke kediaman keluarga Dyazz untuk menuju ke kamarnya dikejutkan dengan kemunculan pelayan di rumah yang langsung memintanya mendatangi ruang duduk.Begitu dia tiba di sana, seluruh keluarga Dyazz berada di sana.Dan Ny. Miranda langsung menyapanya dengan senyum manis, tapi bernada ketus.“Duduklah, Milka.”Milka duduk dengan hati dipenuhi kecemasan. Pastilah ini berkaitan dengan kepergiannya selama lima hari. Apakah Moreno mendatangi rumah Mom selama aku pergi? Seperti nya tidak karena Mom tidak menceritakan apapun.Tapi jika bukan itu, lalu apa yang ingin mereka sidangkan padaku?“Ada apa ya?” tanyanya dengan memasang wajah innocent.“Ada apa? Kau masih berani bertanya ada apa?” Suara Ny. Miranda mulai melengking tinggi, meski masih belum mencapai puncaknya.Jantung Milka kembali berdetak kencang. Apakah hubungan terlarangnya dengan Tn. Freddo sudah ketahuan? Kalau iya,

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Fear Laidir Asli!

    Hari Sabtu tiba dengan cepat.Savanah selesai dengan gaun malamnya, berupa gaun sleeveless berwarna hijau army gelap dengan butiran kristal kecil-kecil. Balutan gaun dimulai dari dadanya, mengetat di pinggang lalu sedikit mekar hingga ke ujung gaun yang jatuh tepat di bawah lutut.Gaun ini dibelinya bersama Brianna sebagai persiapan menghadiri acara Rantai Pebisnis Muda malam ini. Dan karena meminta Brianna menemaninya membeli gaun, Brianna akhirnya merengek minta diperbolehkan ikut.Savanah pun mengiyakannya setelah bertanya pada Storm.“Terserah kau saja,” kata Storm saat Savanah bertanya. “Asal dia jangan terus-terusan di dekat kita sepanjang acara nanti. Aku selalu dibuatnya malu dengan suara loudspeaker-nya itu.”‘Tapi tidak mungkin juga jika dia sepanjang acara harus menjauhi kita. Kan dia datang bersama kita. Apalagi kalau tidak ada yang dia kenal.’“Baiklah, baiklah. Tapi kalau dia bicara yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-08
  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Bertemu Riley Barkeley

    Storm mendelik kesal melihat kedua bola mata Brianna seperti hendak keluar ketika menatap mobil Rolls Royce Ghost yang dia kendarai.Terlebih ketika kaca mobil turun dan gadis itu melihat Storm yang berada di balik kemudi.Lalu tiba-tiba saja, tanpa terduga, Brianna bersuara kencang kepada Savanah.“Tuh kan benar tebakanku! Kau diberikan hadiah ini oleh suami perkasamu!”Sontak saja pejalan kaki di samping kanan kiri Brianna menoleh ke arahnya, lalu ke arah mobil Savanah.Namun, tanpa dosa, Brianna membuka pintu mobil lalu melesak masuk duduk di belakang.Wajahnya begitu sumringah, bahkan dia seakan berhati-hati saat duduk, mengelus kulit jok mobil dan merasakan keempukannya.Savanah menatapnya dan tertawa geli dalam hati.Tapi Storm, dia berdecak kesal lalu bergumam, “Kau tidak memberitahunya tentang syarat yang harus dia patuhi agar diperbolehkan ikut datang dan pulang bersama kita?”Giliran Savanah yang mendelik Storm lalu tersenyum geli ketika melihat ternyata Storm serius dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-11

Bab terbaru

  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Demi Kedamaian Hidup Kita

    Savanah memeluk Storm dari belakang, mengalungkan lengannya di leher Storm, lalu berbisik lembut, “Redakan amarahmu. Langit sudah gelap, tidak baik menahan marah sampai esok hari.Kita akan membekali Sky, River, dan Aspen dengan pembelajaran bahwa jika ayahmu mendekati mereka lagi, lalu mengajak pergi bersama, mereka harus pastikan bahwa kita berdua ikut, atau setidaknya diberitahu.”Selesai berbisik, Savanah menciumi tengkuk pria itu agar amarahnya sedikit teralihkan.Benar saja, Storm mulai meletakkan ponselnya lalu memanjangkan lengannya ke arah belakang dan merangkul leher Savanah. Dia lalu membawa sang istri ke depan dan kini posisi Savanah yang didekapnya dari belakang.Seakan hasrat sudah mengambil alih, kini giliran Storm yang menciumi tengkuk Savanah setelah dia menyampirkan rambut panjang Savanah ke bahu kiri sang istri.Leher putih, mulus, dan jenjang itu begitu menggoda, membuat kemarahannya pun sedikit mereda digantikan hasrat yang mengembang apalagi rasa frustrasinya tad

  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Si Bebal

    Savanah menatap Braxton yang menjawab tanpa rasa bersalah sama sekali. Pria itu malah terkesan menikmati kekesalan dan kekhawatiran Savanah.Tidak tahukah dia bahwa Savanah begitu khawatir pada River sampai-sampai dia tidak nafsu makan, bahkan tidak mengingat bagaimana Sky dan Aspen makan malam tadi. Apakah mereka makan dengan benar, dengan cukup? Atau malah mereka hanya memainkan makanan mereka?Andai bisa, Savanah rasanya ingin meninggalkan Braxton tanpa kata sama sekali dan langsung membawa anak-anak dan keluarganya masuk. Biarkan saja dia merasa tidak dianggap.Tapi ada ayah dan ibunya yang turut mendelik tajam pada Braxton. Hanya saja pria itu seakan tidak menganggap kekesalan mereka semua dengan serius. Braxton malah membiarkan wajahnya terlihat senang seperti tak ada rasa bersalah pada Savanah dan yang lainnya.Dia menunjuk sekotak hadiah besar yang dipegang River.“Kakek kenapa mengajak River jalan-jalan tidak izin dulu dengan mommy dan daddy? Asal kakek tahu, Mommy dan Daddy

  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Hanya Jalan-jalan

    Storm marah. Dia pun mengajak Savanah dan anak-anak untuk segera pulang. Perjalanan yang tadinya terasa menyenangkan dengan berjalan santai bersama, kini terasa terlalu panjang seakan tak berujung.“Mommy, kenapa dengan River? Bukankah kata Mommy, kakek Braxton adalah ayahnya daddy? Mungkin saja Kakek Braxton sedang bermain bersama River.”Celotehan Sky membuat Storm terperangah. Savanah pun ikut kehilangan kata-katanya.Mereka berpandangan dan merasa sulit untuk menjelaskan pada Sky.Sudah jelas Savanah tidak ingin menjelekkan Braxton di depan anak-anak mereka. Biar bagaimanapun Braxton adalah ayahnya Storm. Tidak baik jika dia menjelekkannya di hadapan anak-anaknya.Dan sekalipun Storm tidak peduli jika sifat asli ayahnya dikuak di depan anak-anaknya, dia tetap tidak menyalahkan Savanah. Storm menghormati keputusan Savanah untuk tetap menjaga image ayahnya.Storm juga mengerti jika dari sudut pandang anak-anak, mereka masih sep

  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Mau Hadiah?

    “Hei!” seru Braxton menyapa Sky dengan senyum ramah.Pria itu mengambilkan bola yang menggelinding lalu memberikannya pada Sky.“Kakek? Terima kasih.” Sky mengambil bola yang disodorkan.Braxton pun mengangguk senang dengan mata berbinar-binar.Sky lalu berbalik hendak kembali, tapi dia berhenti sejenak lalu berbalik lgi menghadap Braxton.“Kakek ... ayahnya daddyku, bukan?” tanyanya dengan polos.Hanya pertanyaan sederhana tapi Braxton terharu. Ternyata Storm masih menceritakan jati dirinya dengan benar pada anak-anaknya.“Iya, aku kakekmu.”Sky lalu tersenyum padanya dan merentangkan tangan. Braxton terkesiap melihatnya dan segera membungkukkan tubuh agar bisa dipeluk Sky.“Aku senang karena masih memiliki kakek. Jadi sekarang, kakekku ada dua. Kakek Zach dan kakek.”Braxton begitu tersentuh sampai-sampai air matanya menetes. Hatinya kembali berat ketika Sky melepaskan pelukan mereka.“Dah, Kakek. Aku mau bermain lagi.” Sky melambaikan tangan dan berlari pergi.Bergeming di tempatny

  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Di Taman Bermain

    Siang yang santai, Storm mengajak anak-anak dan Savanah untuk berjalan-jalan santai sedikit jauh dari rumah. Mereka melwati pohon-pohon dengan daun yang sudah berubah beberapa warna, yang juga berguguran di jalanan.Warna kuning, merah, lalu coklat, menjadi dominan di pepohonan, menggantikan daun hijau yang menghias musim panas yang lalu.Suhu udara juga turun cukup banyak di musim gugur ini sehingga berjalan di siang hari adalah waktu yang tepat. Lagipula, siang hari menjadi lebih pendek, dan langit menggelap di sore hari.Storm merangkul Savanah yang perutnya kini sudah cukup besar. Jaket dan syal melingkupi tubuh Savanah yang kini seahri-hari mengenakan dress longgar demi kenyamanan perut besarnya. Storm sendiri hanya mengenakan sweater lengan panjang yang tidak terlalu tebal serta celana jeansnya yang berwarna biru muda, kesukaannya.Sky berjalan di depan mereka mendorong sebuah stroller yang akan ditempati Aspen jika bocah itu lelah.“Di ujung sana ada taman bermain, Daddy. Boleh

  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Wajah yang Dibenci

    Miranda masih mengingat jelas bagaimana wajah Scilla saat muda, saat dia berhasil merayu Braxton untuk menikahinya dan mengusir Scilla dari rumah ini.Scilla sangat cantik dengan pembawaannya yang tenang dan bersahaja. Miranda selalu cemburu melihat Scilla yang tak pernah terlihat patah hatinya sekalipun Braxton telah jelas-jelas memperkenalkan dirinya pada Scilla.Wanita itu bagaikan putri raja yang begitu agung dan terhormat, yang hanya menatap dalam diam bagaikan air tenang yang menghanyutkan.“Aku akan menikahinya, karena dia sekarang mengandung anakku,” kata Braxton waktu itu.Raut wajah Scilla tidak berubah ketika mendengar kata-kata Braxton kala itu. Dia dengan diam berdiri dan menatap datar pada Braxton lalu Miranda.“Baiklah kalau kau ingin menikahinya, aku akan menceraikanmu.”Bahkan Miranda sangat kesal karena Braxton terus membahas kalimat Scilla waktu itu. Dia yang menceraikan Braxton, bukan dia meminta diceraikan. Hah, wanita sombong!Lebih sombong lagi karena permintaann

  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Anakmu Tidak Ada yang Beres

    “Haaah ... kita lagi-lagi pulang hanya ada rumah yang kosong. Seharusnya tadi itu kau jangan banyak bicara. Sebelum Storm pulang, kita sebenarnya punya kesempatan untuk mengambil salah satu dari bocah itu!”Braxton duduk di salah satu sofa dengan raganya yang terlihat letih. Mendapati rumah ini yang hanya berisi beberapa pelayan saja, tanpa adanya Misty dan Moreno lagi, membuat hati Braxton merasa hampa.Biar bagaimana pun rumah ini terlalu besar untuk ditempati mereka berdua saja.Apalagi tadi dia sempat melihat sekilas isi dalam rumah Storm. Sekalipun perabot mereka biasa saja dan kebanyakan menggunakan perabot berbahan kayu, rumah Storm terlihat hangat.Bayangan anak-anak kecil duduk dan mengitari setiap sudut rumah, bermain sambil berlarian, bercekikikkan, berceloteh, bahkan bertengkar, membuat hati Braxton berkedut lebih sedih lagi. Dia ingin merasakan semua itu di rumahnya ini.Rasanya sungguh iri melihat teman-temannya yang lain memiliki kesibukan extra di masa tua mereka, yaitu

  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Malam Dingin tapi Penuh Kehangatan Cinta

    Raut wajah Storm perlahan melunak seiring menghilangnya mobil Braxton dari pandangan mereka.Pria itu menatap anak-anaknya satu demi satu.“Kalian tidak apa-apa?” tanyanya sambil memeluk Sky dan River bersamaan.“Kami tidak apa-apa. Tapi tadi itu siapa, Dad? Kenapa mereka sepertinya ingin membawa kami pergi dari sini?”Storm tidak langsung menjawab. Dia hanya memeluk erat lalu mengecup kepala dua bocah itu satu per satu. Lalu pandangannya tertuju pada Aspen yang berada dalam gendongan Savanah.Dia pun turut memeluk Aspen lalu istri tercintanya.“Mau apa mereka?” tanyanya pada Savanah saat mengurai pelukannya.“Mereka memintaku untuk mengizinkan Sky dan River menginap di rumah ayahmu. Alasannya karena dia berhak atas mereka, karena dia adalah kakek mereka. Lalu mereka juga bilang, bahwa anak-anak berhak memilih di mana mereka ingin tinggal.”Storm meradang lagi ketika mendengar penjelasan istrinya. Bagaimana bisa ayahnya dan istri ayahnya itu tiba-tiba memiliki pikiran seperti ini? Su

  • Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal   Kalian Tidak Berhak!

    “Hah!” Savanah tak habis pikir dengan bagaimana Braxton dan Miranda bisa datang ke rumah mereka dan mengatakan semua itu dengan lantangnya?Padahal, jika dirunut puluhan tahun ke belakang, Braxton menelantarkan Storm. Lalu mereka telah menghina Savanah saat bisu. Ada banyak pertikaian dan mereka masih berani mengatakan hal seperti ini?Di mana urat malu mereka?“Mohon maaf, Tn. Braxton, tapi putramu mengurus anak-anaknya dengan sangat baik. Jika saat kecil Storm dibuang dari rumahmu itu benar disebut ditelantarkan. Tapi anak-anakku merasakan kehangatan di rumah kami, sudah tentu mereka tidak ditelantarkan.Mereka kami rawat dengan penuh sayang. Bagaimana bisa kau mengatakan mereka terlantar?Lagipula, asal kau tahu, Tn. Braxton, Storm telah menjadi ayah yang hebat bagi mereka. Dia selalu hadir di setiap moment hidup anak-anaknya.Setiap ulang tahun mereka, dia selalu hadir. Jangankan ulang tahun, setiap sarapan dan makan malam, Storm selalu bersama kami. Bagaimana mungkin kau dengan e

DMCA.com Protection Status