Semua Bab Istri Bisu Kesayangan CEO Berandal: Bab 101 - Bab 110

131 Bab

Temui Aku!

Malam makin larut dan kebersamaan mereka pun terlerai. Yang tadinya satu kelompok besar, kini mereka sendiri-sendiri atau berbincang berpasangan sambil terus menikmati musik dan dessert.“Sudah mau pulang?” tanya Storm pada Savanah ketika mereka sudah tinggal berdua saja.Dengan gerakan jarinya, Savanah menjawab, ‘Nanti sebentar lagi. Aku masih ingin di sini.’Wanita itu menyandarkan kepalanya di lengan sang suami. Refleks tangan itu pun merangkul dan mendekapnya lebih erat.Merasakan dekapan Storm merupakan hal yang paling disukai Savanah. Dia merasa aman dan nyaman. Storm yang terlihat cuek dan berandal, ternyata lebih gentleman dan bertanggung jawab dari siapapun juga. Lebih-lebih dari Moreno.Storm bagaikan langit yang jauh melebihi Moreno.Rasanya Savanah patut bersyukur karena pada akhirnya dia menikah dengan Storm, bukan dengan Moreno.Memikirkan ini, Savanah mulai menarik lengan Storm untuk melingkari tubuhnya lebih erat lagi.Sekalipun di sekeliling mereka penuh suara musik d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-20
Baca selengkapnya

Saat Resort Mulai Beroperasi

Milka mengendap-endap ketika akan pergi menemui Tn. Freddo seperti yang disuruhnya dalam telepon.Dia memanggil taxi dan berhenti di sebelah rumah sakit. Setelah memastikan tidak ada yang mengikutinya, barulah Milka menuju parkiran rumah sakit dan mencari mobil yang disebut Tn. Freddo.Begitu mendapatkannya, Milka masuk tapi hanya ada driver Tn. Freddo.“Mana Tn. Freddo?” tanya Milka yang heran  “Beliau menunggu di tempat lain.”Perlahan mobil melaju hingga memasuki parkiran basement sebuah hotel.Saat hendak membuka pintu mobil, driver memberitahunya bahwa Tn. Freddo menunggu di mobil sebelah.Milka melihat ada Limousin di sebelahnya.Turun dari Camry, Milka menaiki Limousin dan langsung berhadapan dengan Tn. Freddo. Wajahnya yang ditekuk membuat jantung Milka berdebar tak karuan.“Jalan,” ucap Tn. Freddo memberi perintah pada driver.Pria itu masih menuang satu seloki mi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-21
Baca selengkapnya

Suatu Sore di Resort

Storm bertahan di resort sepanjang hari kini bukanlah pemandangan aneh lagi.Dia terus di resort menemani Savanah, sekalipun dia tidak setiap menit berada di sisi Savanah. Hanya ketika ada pekerjaan di luar yang harus diurusnya barulah Storm meninggalkan resort.Sore ini, Storm yang sudah bosan karena tidak ada lagi yang perlu dia pantau mendatangi cafe hanya untuk duduk menunggui Savanah.Dia mengambil tempat di balkon lantai dua, bersandar di pagar sembari melihat-lihat pemandangan yang ada di sekelilingnya.“Hei, ada suami perkasamu,” bisik Brianna ketika mereka masih mengerjakan pembuatan desserts pesanan.Savanah hanya memberikannya delikan tajam. Yang benar saja, masih juga menyebut suami perkasa.“Disamperin dong, tawarin desserts spesialmu,” kata Brianna lagi.‘Sebentar. Sedikit lagi aku selesai. nanggung.’ Savanah menjawab dengan gerakan jari nya yang cepat.“Oke deeeh.” Brianna tertawa terkikik.Lalu keduanya kembali melanjutkan aktivitas membuat desserts lagi.Tak sampai li
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-22
Baca selengkapnya

Rahasia di Desserts

“Istrimu itu sepertinya jenius dalam membuat desserts!”Pujian yang didengar Storm dari bibir Oliver membuat pria itu menoleh ke arah cafe desserts yang dikelola Savanah.Tanpa perlu Oliver katakan, Storm sudah menyadari hal ini.Dari sejak resort ini mulai beroperasi, yang berarti juga cafe desserts Savanah juga mulai beroperasi, pelanggan yang datang seperti tidak ada habisnya.Cafe Savanah selalu ramai.Bahkan customer setia sudah terkumpul untuk memesan.Seperti juga siang ini, kondisi caffe masih ramai pengunjung dan customer.Dari lantai satu sampai balkon lantai dua, semua terisi pelanggan.Storm yang selalu memperhatikan setiap hari, sudah memuji hal ini di dalam hatinya.“Tentu saja,” sahut Storm dengan gaya cueknya. Dia memantik api di rokok sambil berkata lagi, “Tapi kulihat kau belum sekalipun memesan desserts buatannya.”Oliver merasakan wajahnya merona merah. Dia sudah memuji Savanah setinggi langit, tapi belum juga memesan. Sepertinya dia sedikit keterlaluan.“Ah ahahha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-25
Baca selengkapnya

Nomor Siapa Ini?

“Tentu saja! Aku tak pantas disebut cucu Thomas Sawyer jika tidak bisa merasakannya.”Storm menjawab dengan mantap sambil menatap teguh kedua mata istrinya.Savanah pun mengangguk dan tersenyum mendengar jawaban Storm. Tapi rasa penasaran itu masih bergelanyut dalam dadanya.Jari-jarinya bergerak dengan cepat. ‘Bagaimana kau bisa tahu? Aku hanya memberinya beberapa tetes saja. Tidak sampai 10 mili.’“Ck, kau ini, masih bertanya! Chateau Sawyer sudah seperti obsesiku. Dari aku beranjak remaja, kakek sering membawaku ke sini. Aroma ini sudah mendarah daging di benakku. Apalagi rasanya. Meskipun hanya ada beberapa tetes saja di adonan dessertsmu, aku bisa merasakan dan mencium aromanya.”‘Kalau begitu, aku ingin minta izin menggunakannya sebagai resep rahasiaku. Tidak apa-apa, bukan?’“Hmm ... Tentu saja boleh asal ...”Savanah menunggu lebih lanjut kata-kata Storm yang tiba-tiba saja wajahnya berubah menelisik.Lalu suaranya keluar berlambat-lambat, “Asal kau mau menemaniku cuti minggu d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-30
Baca selengkapnya

Masih Bisa Shopping?

Pada akhirnya, Savanah jadi menemani Brianna ke mall.Dia berhasil menenangkan Storm yang terlihat kesal karena Brianna tak berani mengangkat panggilan teleponnya.Lewat ponselnya, Savanah berkata, “Sudah, Pak Boss. Tenang. Jangan sampai gara-gara Brianna kau terkena darah tinggi. Itu not worthed it kan? Apa kau mau melihatnya menertawai tekanan darahmu yang meninggi hanya karena dia? Padahal kau rajin berolahraga dan makan makanan sehat plus organik demi menjaga kesehatan tubuhmu.Lagipula, kalau kau terus menerus termakan kata-kata Brianna, kau akan cepat tua. Apa kau mau tiba-tiba jadi sepuluh tahun lebih tua?”“Hah! Kenapa kata-katamu ada benarnya?! Tapi, andai dia berhasil membuatku darah tinggi, aku akan membalasnya.”“Astaga! Jangan childish lah.” Savanah tertawa saat itu sambil memijit-mijit pundak Storm.Setelah akhirnya pria itu tenang, dia pun terkekeh pelan.“Heran kau sanggup bersahabat dengan orang seperti itu.”“Ya, biar begitu-begitu, dia itu tulus hatinya. Tidak iri,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-03
Baca selengkapnya

She (Fate) Guides Fate (Her)?

Milka yang tadinya masih ingin menata rambut, lalu merasakan pijat refleksi untuk tubuhnya, tiba-tiba merasa semua keinginannya itu lenyap saat dia membaca berita yang disodorkan Brianna lewat ponselnya.Di berita tertulis jelas tentang terseretnya Tn. Freddo di kasus korupsi negara. Lalu yang paling meresahkan adalah Yayasan Pengayoman Herme yang dituduh menadah hasil korupsi.Sial dua kali! Kenapa Yayasan Pengayoman Herme bisa terlibat? Atau ... yang sialnya adalah kenapa Moreno menjadi wakil direktur Yayasan tersebut?Beberapa minggu lalu, saat Moreno baru diangkat menjadi wakil direktur Yayasan Pengayoman Herme, Milka merasa dia ada untungnya bisa mengenal Tn. Freddo.Namun sekarang, yang Milka rasakan hanyalah tanda tanya. Apakah kebaikan Tn. Freddo pada Moreno hanya karena upah baginya yang sudah melayani pria itu sebagai wanita simpanan?Ataukah ... justru Tn. Freddo sudah mengatur semua ini? Jika iya, pantaslah Tn. Freddo berbaik hati pada Moreno, memberikannya jabatan tanpa b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-14
Baca selengkapnya

Mengobatimu ...

Kicau burung di pagi hari dengan udara yang sejuk menggigit kulit merupakan perpaduan indah untuk dinikmati.Savanah menyukai cuaca ini walaupun sinar mentari hanya berupa gurat-gurat tipis.Dengan segelas teh hijaunya yang mengepul panas, Savanah menutupi bahunya dengan selendang berbahan katun sementara dirinya menonton sang suami berolahraga.Gerakan ilmu bela diri Storm di luar pemikiran Savanah. Heran rasanya bagaimana tubuh sebesar itu bisa bergerak gesit seperti ini.Storm berputar-putar cepat dengan kaki menendang ke berbagai arah. Tak hanya itu, tangannya pun sibuk memainkan tongkat di genggamannya, memutar, menusuk, tapi juga menarik dengan cepat.Hiruk pikuk isu perselingkuhan Milka sudah mulai meredam. Berita skandal korupsi yang mengenai Moreno serta Milka pun sudah menyurut. Mereka berdua sudah diproses di meja hijau dan mulai menjalani hukuman masing-masing.Dengan situasi seperti ini Savanah merasa sangat bersyukur. Pada akhirnya semua memanen apa yang ditanam masing-ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-23
Baca selengkapnya

Surprise dan Surprise!

Berobat pulang pergi dalam beberapa bulan, Savanah mengalami kemajuan yang pesat.Storm sebagai suami pun sudah berlaku seperti polisi. Dia terus memantau perkembangan Savanah. Bahkan setiap hari tidak pernah lupa mengingatkan dan mengawasi Savanah untuk meminum obatnya dan membantu terapi mandiri di rumah.Tiga bulan berlalu, Savanah sudah mulai bisa berbicara dengan kecepatan pelan dengan pelafalan yang sudah sangat jelas.Siang ini, mereka mendarat kembali untuk ke sekian kalinya setelah selesai berobat di Pennsylvania.Begitu ponsel diaktifkan, nama Brianna muncul di layar.“Ya?” Savanah menjawab panggilan masuk temannya itu.“Sav! Oh, syukurlah, kau sudah mendarat? Aku- begini ... ad- ada sedikit masalah terjadi di cafe. Bisa kau ke sini?”“Ada masalah apa memangnya?”“Err, hanya masalah kecil, tapi aku tidak bisa menanganinya. Kau harus datang sendiri, Sav.”“Masalah apa yang seperti itu? Kalau masalah kecil harusnya kau bisa menanganinya sendiri. Tidak boleh manja.”“Sungguh, S
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-16
Baca selengkapnya

Bagaimana Kau Mengetahuinya?

Ketika mereka tiba di rumah dan telah tiba di kamar, Storm meminta Savanah untuk menutup matanya.“Sebentar saja,” pintanya dengan senyum misterius.Savanah ikut tersenyum, karena dia pun memiliki sesuatu yang lebih tak terpikirkan oleh suaminya itu.“Aku bertanya-tanya kapan dan di mana kau menyembunyikan hadiah untukku,” ucap Savanah begitu dia memejamkan matanya.“Selama di rumah, tidak pernah melihatmu mengendap-endap. Selama berobat juga tidak pernah melihatmu belanja sendirian. Bagaimana kau mempersiapkannya?”Savanah tidak bisa melihat, tapi dia merasakan kecupan di pelipisnya.“Kalau kau mengetahui semua itu, ini bukan lagi surprise,” kata Storm seraya menuju lemari pakaian.Tak berapa lama, dia pun meminta Savanah membuka mata.Terlihat Storm menempatkan kedua tangannya di belakang tubuhnya.“Aku ... ehm, sebenarnya aku kurang mengerti bagaimana seleramu. Jadi ... semoga suka.”Savanah semakin penasaran seiring tiap langkah yang diambil Storm mendekat padanya.Saat tiba di ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-17
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status