All Chapters of Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Chapter 611 - Chapter 620

630 Chapters

Bab 611

Tangisan Irish membuat Okto merasa sangat gusar. Dia menampar Irish untuk membuatnya tutup mulut.Setelah permainan yang sengit, Okto melemparkan sebuah kunci vila. Kunci itu mengenai tulang jari Irish, membuatnya kesakitan hingga meneteskan air mata."Bersihkan lantai vilaku," perintah Okto."Aku ...." Irish termangu. Okto yang dulu memang kejam di ranjang, tetapi tidak akan menyuruhnya melakukan pekerjaan kasar. Kini, Okto menganggapnya sebagai pembantu gratisan?"Pergi beli sayur juga. Masak yang enak. Tunggu aku pulang," instruksi Okto lagi."Aku nggak bisa masak!" pekik Irish.Okto tidak memiliki kesabaran lagi terhadap Irish. Dia langsung melayangkan tamparan, membuat kepala Irish pusing tujuh keliling."Sekarang sudah bisa masak?" tanya Okto."Bi ... bisa." Irish menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri. Pria tua ini sungguh keterlaluan.Okto menarik rambut Irish, memaksa wanita itu bertatapan dengannya. "Aku membiarkanmu hidup bukan untuk melihatmu santai-santai. Kalau
Read more

Bab 612

Alex menghampiri dan berdiri di samping Deven. Dia mengangguk kepada Justin sebagai bentuk sapaan.Justin tidak marah. Dia tersenyum dan menyahut, "Aku memang anak haram, tapi dibawa pulang oleh ayahku secara terhormat. Aku nggak seperti seseorang yang memanfaatkan perasaan wanita untuk menjadi kaya.""Siapa yang kamu sebut?" Deven tergelak saking kesalnya, bahkan maju untuk meraih kerah baju Justin.Justin sama sekali tidak takut. "Aku nggak menyebutkan namanya. Jangan-jangan kamu merasa tersinggung?""Kamu!" Deven mengepalkan tangannya dan hendak meninju Justin. Ucapan Justin telah memprovokasinya.Alex khawatir terjadi masalah, jadi segera menahan Deven dan membujuk, "Pak, pikirkan tujuan kedatangan kita. Jangan terlibat konflik."Pikiran Deven berangsur jernih. Dia menatap Justin sesaat, lalu melepaskan kerah bajunya.Justin mengejek, "Pantas saja, Pak Chokri nggak mau menemuimu. Mana mungkin dia mau bertemu pria kasar sepertimu?""Kenapa memangnya kalau dia menemuimu?" Deven terke
Read more

Bab 613

"Alex, minggir." Terdengar suara Deven yang dingin.Alex menggigit bibirnya, lalu berbalik dan menatap Deven yang terduduk di tanah. "Pak, kamu bisa kenapa-napa kalau terus dipukulnya.""Kamu mau membantah perintahku?" Deven tersenyum sinis.Alex ragu-ragu sejenak, lalu membungkuk dan memapah Deven. Deven menyeka mulutnya yang berdarah dengan kasar. Ketika menunduk, dia mendapati tangannya merah karena darah.Bisa dilihat bahwa Justin benar-benar serius kali ini. Sepertinya Justin memang menyukai Kyra. Orang yang ingin ditolong Justin sudah pasti Kyra.Ketika memikirkan Kyra akan tertolong, Deven terkekeh-kekeh. Justin memicingkan mata dan bertanya, "Apa yang kamu tertawakan?"Angin dingin berembus. Meskipun mulutnya berdarah, Deven tetap terlihat berkarisma. Dia menghampiri Justin selangkah demi selangkah."Pukulanku belum cukup?" tanya Justin yang merasa gusar saat memikirkan segala penderitaan yang telah dialami Kyra. Lagi-lagi, dia melayangkan tinju ke wajah Deven.Deven pun terjat
Read more

Bab 614

Selain Kyra, aku nggak tertarik dengan tawaran lain." Justin menegaskan."Kamu sudah lama mengincar Kyra, 'kan?" tanya Deven sambil menatap Justin.Justin tersenyum dan menjawab dengan jujur, "Cuma aku yang bisa membujuk Pak Chokri. Kebetulan, aku pernah membantunya. Deven, kamu harus bisa melepaskan seseorang kalau mencintainya. Kalian terus menyiksa satu sama lain. Hidupnya mungkin akan lebih baik setelah terlepas darimu.""Cuma ini yang bisa kusampaikan. Kamu pertimbangkan saja baik-baik. Jangan buntuti aku lagi. Kamu Presdir Grup Scott yang bermartabat. Kalau orang lain tahu kamu membuntuti seorang anak haram, kamu yang bakal malu."Usai berbicara, Justin kembali ke motornya dan memakai helmnya kembali, lalu memacu motornya."Pak, kamu baik-baik saja?" tanya Alex sambil menatap Deven dengan gelisah.Deven memandang ke depan sambil menggeleng. Tanpa berbicara, dia berjalan ke mobilnya.Alex bergegas maju untuk membuka pintu mobil. Deven pun masuk.Mereka pergi ke rumah sakit untuk m
Read more

Bab 615

Deven berdiri di antara kerumunan. Sosoknya sangat menyita perhatian. Meskipun kepalanya diperban, dia tetap terlihat tampan. Bahkan, karya seni terindah sekalipun kalah darinya. Semua orang yang berlalu lalang sampai menoleh untuk melihatnya.Giliran Deven segera tiba. Deven membeli seporsi jamur goreng, kentang goreng dan tahu goreng.Penjualnya adalah seorang wanita muda. Ketika melihat Deven, wajahnya tersipu. Dia sampai memberi porsi besar untuk Deven.Deven memindai kode QR. Setelah membayar, dia mengangkat belanjaannya dan mengucapkan terima kasih. Kemudian, dia berbalik dan menuju ke mobilnya."Paman ...." Tiba-tiba, terdengar panggilan seorang gadis.Deven tidak menghentikan langkah kakinya karena tidak tahu dia yang dipanggil. Pada akhirnya, seorang gadis bersanggul yang memakai terusan indah dan memanggul ransel mengadangnya.Napas gadis itu terengah-engah. Dia berlari sampai wajahnya memerah. "Paman, aku memanggilmu. Kenapa kamu nggak menyahut?"Paman? Gadis ini memanggilny
Read more

Bab 616

"Kapan baru kamu bisa pulang?" tanya Kyra dengan tak sabaran. Jika posisinya masih seperti dulu, Deven pasti akan berbalik menyindirnya. Sekarang, Deven merasa puas mendengar Kyra memperhatikannya, meskipun dengan nada yang kurang enak didengar.Deven tersenyum tipis. "Kamu lagi perhatian sama aku?""Aku sudah nggak sabar lagi, ada sesuatu yang mau kubilang padamu. Cepat pulang," ujar Kyra dengan nada dingin.Kebetulan sekali, Deven juga ingin mengatakan bahwa dia juga tidak sabaran ingin bertemu dengan Kyra. Oleh karena itu, dia sudah bergegas pulang dan mereka bisa bertemu kembali dalam beberapa saat.Namun sebelum ucapan itu sempat dilontarkan, Kyra telah mengakhiri panggilannya terlebih dulu. Perasaan Deven terasa rumit. Apa Kyra benar-benar tidak punya kesabaran lagi terhadapnya? Bahkan sampai tidak rela mendengarkan ucapan Deven sampai akhir?Namun, sepertinya ada dua sisi dalam pikirannya. Satu sisi merasa bahwa sikap Kyra keterlaluan terhadapnya dan sama sekali tidak peduli den
Read more

Bab 617

Sejak masuk ke kamar itu, pandangan Deven terus tertuju pada Kyra. Dia masih mengenakan pakaian pasien yang longgar. Mungkin karena tubuhnya semakin kurus, pakaian pasien itu juga jadi terkesan semakin longgar.Deven baru pergi beberapa hari, tetapi wajah Kyra telah semakin pucat bagaikan bunga yang akan layu setiap saat. Deven merasa sakit hati mendengar nada bicara Kyra yang dingin. Tangannya yang memegang kantong makanan itu langsung menjadi kaku.Padahal Kyra jelas-jelas menyadari luka di dahinya tadi, tetapi dia malah memilih untuk mengabaikannya. Kyra yang dulu pasti akan terus mengoceh dan mengajukan pertanyaan bertubi-tubi padanya. Namun sekarang, Kyra hanya meliriknya sekilas, lalu mengalihkan pandangannya.Suasana hati Deven terasa rumit. Padahal dulunya mereka adalah pasangan yang mesra dan membuat semua orang iri. Kenapa bisa jadi seperti ini sekarang? Perasaan getir dalam hatinya terus meluap.Hanya saja, Deven sekarang tidak lagi memiliki emosi di hadapan Kyra. Tidak ada
Read more

Bab 618

Jamur goreng itu tampak sangat menggugah selera. Permukaannya digoreng hingga berwarna keemasan, dengan bumbu barbeque dan bubuk jintan yang menambah aroma yang begitu menggoda. Deven mengangkat tusuk gigi yang sudah ditusukkan ke jamur goreng, lalu menyerahkannya ke hadapan Kyra."Coba sedikit?"Ucapannya ini seolah-olah mengisyaratkan pada Kyra bahwa Deven yang dulu telah kembali dan agar Kyra tidak merasa kecewa.'Kembalilah seperti dulu, Kyra. Semuanya akan membaik.'Deven menatap Kyra di hadapannya dengan serius, begitu juga dengan Kyra. Suasana menjadi hening selama beberapa detik. Kyra tidak bergerak sama sekali. Dia tidak menerima ataupun menolak makanan tersebut, melainkan hanya menatap Deven dengan bengong."Deven, kalau kamu sesabar ini padaku dulu dan rela membelikanku semua ini, aku pasti akan sangat senang," gumam Kyra. Semua yang dikatakannya memang fakta."Sekarang juga masih belum terlambat. Kalau kamu suka, aku masih bisa belikan untukmu. Aku akan temani kamu berobat.
Read more

Bab 619

Tubuh Kyra yang mengenakan baju pasien bersandar di tepi tempat tidur. Dia mengangkat kelopak mata yang tadinya menatap sandal katun abu-abu, kini menatap wajah Deven yang berada di sampingnya. Di mata Deven, penuh dengan harapan dan antisipasi. Sama seperti dia dulu.Namun, yang lucu adalah, posisi mereka kini telah bertukar."Deven, kita cerai saja," ujar Kyra dengan nada datar dan wajah yang tampak lelah.Mendengar kata-kata itu, harapan di mata Deven seketika sirna. Tangan yang terkulai di sisi tubuhnya mengepal erat. Otot-otot tubuhnya menegang. Dia bahkan berpikir bahwa mungkin dia salah dengar.Namun, keheningan yang tiba-tiba datang itu adalah hal yang paling menakutkan.Melihatnya tidak bereaksi, Kyra mengira Deven tidak mendengarnya. Dia mengulang ucapan itu dengan nada yang lebih berat, "Deven, aku bilang, kita cerai saja. Kamu dengar nggak?" Nada bicaranya terdengar tidak sabaran."Hari ini bukan April Mop, jangan bercanda seperti itu," balas Deven dengan alis yang berkerut
Read more

Bab 620

Karena Deven, kedua orang tuanya telah meninggal. Karena pria ini juga, sekarang Kyra mengidap kanker, merasa frustrasi, depresi, dan insomnia. Apa Deven bahkan tidak bisa mengabulkan permintaannya yang sekecil ini sebelum dia meninggal?Deven begitu marah hingga ucapannya mulai tak terkendali, "Kamu punya dua pilihan. Pertama, jalani pengobatanmu dan tetap menjadi istriku. Kedua, biarkan dirimu hancur begitu saja, mati sebagai istriku dan terpisah selamanya dari pria murahan yang ada di hatimu."Hancur begitu saja? Berpisah dengan pria murahan yang ada di hatinya?Perasaan getir yang tak berujung melonjak dalam hati Kyra bagaikan gelombang yang menelannya. Kyra merasa sekujur tubuhnya menggigil. Dia mengerjapkan matanya yang kering, seolah-olah tidak bisa lagi mengenali pria di hadapannya ini.Awalnya, Kyra mengira bahwa Deven akan memperlakukannya dengan baik dan mengabulkan permintaannya setelah mengetahui kondisinya. Namun, sepertinya ekspektasinya terlalu tinggi. Pria yang begitu
Read more
PREV
1
...
585960616263
DMCA.com Protection Status