Irish kesal sekali. Wajahnya terkena luka bakar, tetapi Nelson tetap siuman. Pria itu selalu selamat meskipun dia sudah beberapa kali menyerangnya. Mengapa?Irish celingak-celinguk, lalu mulai menyusun rencana. Sambil membawa dua gelas kopi, dia melangkahkan kakinya yang beralaskan sepatu hak tinggi menghampiri Nelson.Irish duduk di depan Nelson dan menyapanya dengan sopan, "Ayah sudah siuman, ya? Syukurlah, aku turut senang."Begitu mendengar suara Irish, Nelson langsung teringat pada suatu kejadian di rumah sakit. Malam itu, seorang wanita bergaun merah mengancamnya untuk bunuh diri dengan pisau buah. Nelson yang terpancing emosi mulai bergumam tidak jelas.Pelayan memandang ke arah Nelson dengan heran dan bertanya, "Dia kenapa? Nggak apa-apa, 'kan?""Nggak apa-apa. Dia ayah angkatku, memang nggak bisa bicara," jelas Irish pada pelayan itu sambil tersenyum.Kemudian, Irish mendekati Nelson dan berbisik, "Diamlah, jangan menakuti pelayan. Kita sudah ditakdirkan untuk bertemu hari ini
Baca selengkapnya