Untuk sesaat, Deven termangu. Beberapa obat itu menghantam wajahnya. Sementara itu, Kyra makin murka. Dia mengambil gelas air, lalu menyiramnya ke wajah Deven."Deven, aku sudah muak! Aku nggak tahan lagi!" pekik Kyra dengan gusar.Air hangat mengalir di wajah Deven. Dia mengernyit, lalu menyeka wajahnya. Kemudian, dia meraih pergelangan tangan Kyra dan membentak, "Kamu sakit ya?""Ya, aku memang sakit. Masa kamu nggak tahu?" Kyra melepaskan tangannya, lalu menangis sambil menampar Deven. Dia memaki, "Berengsek! Kesalahan apa yang telah kulakukan?""Tanpa aku, kamu masih seorang pengawal! Tanpa aku, kamu bukan siapa-siapa! Kamu bilang akan berterima kasih padaku, memperlakukanku dengan baik, dan membalas kebaikanku! Begini caramu membalasku?""Deven, kamu pasti akan disambar petir! Kamu akan berakhir tragis! Kamu membuatku dan Keluarga Scott menderita! Kamu akan mendapat karmamu nanti!"Kyra memukul Deven tanpa henti. Dia kesulitan mengendalikan amarahnya. Dia telah berusaha keras mena
Read more