Semua Bab Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Bab 341 - Bab 350

630 Bab

Bab 341

Hidup Kyra juga berharga. Mengapa Deven selalu bertindak sesuka hati tanpa memedulikan perasaannya? Hati Kyra hancur. Dia membuang jeruk di tangannya ke tempat sampah.Tangan Deven yang memegang jeruk terkepal erat. Mengapa wanita itu begitu tidak tahu terima kasih? Padahal dia sudah mengalah dan berusaha menoleransinya.Lantaran memikirkan janin dalam kandungan Kyra, Deven berusaha bersabar dan berkata, "Pengobatan ayahmu sudah dilanjutkan lagi. Kyra, sampai kapan kamu mau ribut denganku?"Ribut dengan Deven? Ternyata di mata pria itu, Kyra adalah orang yang gemar membuat keributan tanpa alasan.Dengan perasaan muram, Kyra menunduk dan melihat kuku-kukunya yang pucat. Masih ada beberapa lunula di kukunya beberapa hari lalu, tetapi sekarang sama sekali tidak ada. Hal ini membuktikan tubuhnya sudah sangat lemah.Kyra hanya menunduk tanpa berkata apa-apa. Deven yang mengira dia sudah mengalah tanpa sadar berujar lebih lembut, "Aku akan memaafkan kelancanganmu kali ini, tapi kamu harus me
Baca selengkapnya

Bab 342

Memenuhi semua keinginannya. Membuktikannya dengan tindakan. Apa Deven benar-benar berharap Kyra mati?Kyra tiba-tiba merasa dirinya sangat tolol. Dia telah berulang kali bertanya, tetapi hatinya pantang menyerah. Dia terus berangan-angan dan kembali menanyakan hal yang sama.Bahkan buku yang dibaca berulang kali juga hanya memiliki satu akhir cerita. Seperti itulah akhir kisah Kyra dan Deven."Mulai sekarang aku nggak ingin mendengar pertanyaan nggak mutu ini lagi," ucap Deven dengan jengkel sebelum beranjak pergi.Kyra menggigit bibirnya yang kering dan pecah-pecah. Dia menggigit dengan kuat, tetapi seluruh tubuhnya seperti mati rasa. Bahkan hingga bibirnya berdarah, dia tetap tidak merasakan sakitnya.Di mata Deven, hidup dan mati Kyra ternyata hanya topik tidak bermutu. Baiklah, mulai sekarang dia tidak akan bertanya lagi.Kyra tidak akan mencoba melawan takdir lagi. Sebab, biar berkali-kali mencoba, hasilnya tetap nol besar. Seberapa keras pun dia mencoba melawan dan mengadu keber
Baca selengkapnya

Bab 343

Kyra ingin keluar dari rumah sakit. Dia merasa sangat kesepian, terkurung di kamar rawat bak burung di sangkar.Deven tidak setuju, dia khawatir Kyra akan diam-diam aborsi lagi bila tidak diawasi. Jadi, alih-alih pergi bekerja di Grup Scott, dia membawa pekerjaannya ke kamar rawat.Deven menemani Kyra, tetapi Kyra sejujurnya tidak merasa demikian. Dia merasa bahwa pria itu sedang mengawasinya.Setiap hari Kyra meminum banyak obat, misalnya suplemen nutrisi dan penguat janin. Yang tidak ada hanyalah obat tidur, obat pereda nyeri, antidepresan, dan obat kanker.Awalnya, Kyra menyuruh Deven untuk pulang saja. Dia tidak akan kabur, apalagi dalam kondisi tubuh selemah ini. Namun, Deven tetap pada pendiriannya.Kyra pun malas berkata lebih banyak. Keduanya menghabiskan waktu bersama di ruang rawat, tetapi tidak saling bicara.Deven menaruh laptopnya di meja lipat. Pandangannya fokus ke layar. Ada kalanya, dia pergi ke luar untuk menjawab panggilan karena takut mengganggu istirahat Kyra.Sela
Baca selengkapnya

Bab 344

Mia berkata, "Iya, kali ini sungguhan. Pak Okto yang bilang kalau pemulihan tubuh ayahmu berjalan dengan sangat baik. Kemungkinan dalam dua hari ini dia akan siuman.""Kyra, setelah ayahmu siuman, kita nggak perlu takut lagi! Beberapa waktu ini sungguh berat. ​Syukurlah akhirnya semua kembali baik," tambah Mia sambil menyeka air mata bahagianya.Ayahnya akan segera siuman. Kyra termangu, sesaat lupa untuk merasa gembira. Dia sudah terlalu terbiasa berada dalam tekanan.Mia memeluk Kyra sambil menangis bahagia. Kyra juga menangis. Meskipun beberapa waktu ini semua terasa begitu sulit dan melelahkan, ayahnya akhirnya akan siuman!Sebelum meninggal, Kyra selalu berharap bisa melihat ayahnya siuman. Tuhan begitu baik mendengar doanya.Mia mengurai pelukannya dan bertanya pada Kyra, "Gimana? Kamu sudah pertimbangkan apa yang Ibu katakan beberapa hari lalu?""Masalah apa?" tanya Kyra balik, berpura-pura bodoh. Dia tahu ibunya sedang membahas tentang gagasan untuk menceraikan Deven.Mia menya
Baca selengkapnya

Bab 345

Ketika Kyra hendak mengucapkan sesuatu, pintu ruangan mendadak dibuka. Kyra dan Mia sontak menoleh ke pintu.Terlihat Deven yang mengenakan jas hitam. Potongan jas itu telah disesuaikan sehingga sangat pas dengan tubuhnya. Sebenarnya model jas Deven sangat simpel, tetapi entah mengapa jas itu terlihat begitu menarik saat dia kenakan.Kaki panjang Deven yang berbalut celana hitam melangkah masuk. Wajahnya tampak dingin.Kyra sedih saat menyadari kebodohannya. Bahkan setelah berulang kali disakiti Deven, dia masih bisa tertarik pada pria kejam itu.Mata Kyra bertemu dengan mata dingin Deven. Kyra-lah yang pertama mengalihkan pandangan ke ujung sepatu kulit Deven.Mia memandang Deven. Meski Deven-lah yang membantu mereka melanjutkan pengobatan Nelson, Mia tidak berniat untuk bersikap lunak padanya.Deven menyapukan pandangan ke sekeliling ruangan, lalu melirik ke luar ruangan. Dia berkata pada Kyra, "Tunggu aku di luar.""Kamu mau ngapain?" tanya Kyra sambil menatap Deven dengan curiga da
Baca selengkapnya

Bab 346

Kyra tidak ingin meladeni Deven. Dia memejamkan matanya dan berpura-pura tidur. Tiba-tiba, mesin mobil mati. Kyra mengira mereka sudah tiba di apartemen. Begitu membuka mata, ternyata mobil berhenti di pinggir jalan.Deven melepaskan sabuk pengaman dan menyuruh Kyra turun. Kyra ingin menolak karena ingin cepat pulang untuk tidur.Namun, Kyra memahami sikap Deven. Pria ini sangat keras kepala. Karena tidak bisa membantah, Kyra pun tidak berbasa-basi lagi dan memilih untuk turun.Deven pun tak kuasa tersenyum saat melihat Kyra tidak melawannya. Dengan demikian, keduanya sama-sama berjalan masuk ke mal.Kyra diam-diam tersenyum sinis. Pria ini memang sudah tidak waras. Bagaimana bisa Deven yang merupakan seorang maniak kerja tiba-tiba membawanya jalan-jalan? Kini Deven memang meluangkan waktu untuknya, tetapi perasaan Kyra terhadapnya sudah berubah.Deven membawa Kyra memasuki toko perlengkapan bayi. Setelah melihat-lihat sesaat, staf pun mulai memperkenalkan produk kepada mereka. Kyra me
Baca selengkapnya

Bab 347

Kyra tersenyum sambil membatin, 'Masa? Memangnya suamiku sebaik apa? Apa ada suami yang mengutuk istrinya cepat mati?'Ketika melihat Kyra hanya diam, staf itu mengira Kyra tidak percaya. Dia tersenyum sambil meneruskan, "Aku serius. Aku bukan ingin menyanjungmu. Aku sudah lama bekerja di sini dan melihat banyak pelanggan kaya. Tapi, hanya ada beberapa pria yang mau menemani istrinya belanja perlengkapan bayi.""Kebanyakan wanita kaya belanja dengan ditemani pengawal atau pelayan. Sementara itu, suamimu bukan cuma kaya, tapi juga dermawan. Kamu nggak tahu gimana para pasangan muda itu belanja. Kalau istrinya mengambil barang yang agak mahal, mereka akan pura-pura batuk dan memasang ekspresi suram.""Lihat semua barang belanjaanmu, semuanya barang mahal. Tapi, suamimu sama sekali tidak melarangmu lho!" Ekspresi staf itu dipenuhi kekaguman.Kyra hanya menatap staf itu. Staf itu menambahkan, "Kalau kelak aku bisa mendapat suami sebaik ini, aku nggak akan pernah marah padanya."Kyra menund
Baca selengkapnya

Bab 348

"Kamu harus memberitahunya kalau kamu mengidap kanker hati stadium akhir. Kamu nggak boleh membiarkannya bertindak semena-mena," nasihat Justin.Kyra merasa sangat tidak nyaman. Selain mengikuti kemauan Deven, sepertinya tidak ada yang bisa dilakukannya lagi. Dia tersenyum dan menyahut, "Tenang saja. Bukannya kamu pernah memberitahuku untuk jangan mencampuri nasib orang lain atau kamu akan menanggung karmanya?"Nasib Kyra yaitu menantikan kematiannya dengan tenang."Aku masih berusaha mencarikan liver yang cocok untukmu. Kamu nggak boleh menyerah. Aku juga pernah memberitahumu kalau nyawa itu sangat berharga. Jangan mengorbankan nyawamu seperti yang dilakukan Alba," bujuk Justin.Jika itu sebelumnya, Kyra pasti akan terharu hingga menangis saat mengetahui ada yang mendonorkan liver untuknya. Ini karena dia sangat takut mati dulu. Namun, sekarang dia tidak takut lagi dan bisa menerimanya dengan lapang dada.Asalkan Nelson siuman dan baik-baik saja, Kyra akan menerima nasibnya dengan sen
Baca selengkapnya

Bab 349

Tangan Kyra yang hendak mendorong Deven sontak membeku. Seketika, pikirannya menjadi lebih jernih. Dia tidak sanggup menanggung konsekuensi sebesar itu.Kyra menarik napas dalam-dalam, lalu mengejapkan matanya yang agak kering. Kemudian, dia menurunkan tangannya yang telah menyentuh lengan kemeja Deven.Tindakan ini tentu dilihat oleh Justin. Dia mengernyit dan bertanya, "Kamu nggak lihat dia menolak disentuh olehmu?""Kata siapa?" Deven terkekeh-kekeh dan menoleh menatap Kyra. Dia tersenyum bangga sambil bertanya, "Istriku, coba kamu beri tahu Pak Justin. Apa kamu keberatan disentuh olehku?"Kyra mendapati Justin menatapnya dengan cemas. Dia tentu tidak bersedia disentuh oleh Deven karena tidak menyukai pria kasar seperti Deven.Suasana seketika menjadi makin menegangkan. Napas Kyra pun menjadi makin sesak. Namun, dia tidak bisa menolak karena posisinya memang tidak unggul. Dia tidak bisa mengubah apa pun.Justin adalah pria yang sangat baik, setidaknya Kyra berpikiran seperti itu. Ju
Baca selengkapnya

Bab 350

"Nggak kok." Kyra segera membantah. Dia tahu Deven orang yang curigaan. Jika Kyra terlihat ragu, Deven pasti akan melampiaskan amarahnya kepada Justin.Deven tentu memahami isi pikiran Kyra. Dia pun bertanya dengan gusar, "Kalau begitu, kenapa kamu masih belum pergi?""Bu Kyra, tenang saja. Pak Deven orang yang berpendidikan, apalagi mal adalah tempat umum. Aku akan baik-baik saja," ujar Justin dengan lembut.Kyra menggenggam erat kunci mobil. Pada akhirnya, dia berbalik dan masuk ke lift. Justin menatap Kyra untuk waktu yang cukup lama. Makin dilihat, dia merasa Kyra makin jauh dari dunia manusia.Justin tidak bisa merasakan semangat hidup sedikit pun dari sosok Kyra. Wanita ini tidak ada bedanya dengan bunga yang sudah layu, bahkan yang batangnya sudah busuk.Justin mengernyit. Masa Deven tidak menyadari ada yang aneh dari penampilan Kyra? Deven benar-benar tidak menyadarinya atau hanya berpura-pura bodoh?Ketika melihat alis Justin yang makin berkerut dan ekspresinya yang makin seri
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
3334353637
...
63
DMCA.com Protection Status