Kyra ingin keluar dari rumah sakit. Dia merasa sangat kesepian, terkurung di kamar rawat bak burung di sangkar.Deven tidak setuju, dia khawatir Kyra akan diam-diam aborsi lagi bila tidak diawasi. Jadi, alih-alih pergi bekerja di Grup Scott, dia membawa pekerjaannya ke kamar rawat.Deven menemani Kyra, tetapi Kyra sejujurnya tidak merasa demikian. Dia merasa bahwa pria itu sedang mengawasinya.Setiap hari Kyra meminum banyak obat, misalnya suplemen nutrisi dan penguat janin. Yang tidak ada hanyalah obat tidur, obat pereda nyeri, antidepresan, dan obat kanker.Awalnya, Kyra menyuruh Deven untuk pulang saja. Dia tidak akan kabur, apalagi dalam kondisi tubuh selemah ini. Namun, Deven tetap pada pendiriannya.Kyra pun malas berkata lebih banyak. Keduanya menghabiskan waktu bersama di ruang rawat, tetapi tidak saling bicara.Deven menaruh laptopnya di meja lipat. Pandangannya fokus ke layar. Ada kalanya, dia pergi ke luar untuk menjawab panggilan karena takut mengganggu istirahat Kyra.Sela
Baca selengkapnya