Semua Bab Pengorbanan Dibalas Pengkhinatan Cinta: Bab 231 - Bab 240

630 Bab

Bab 231

"Ya. Nyonya selalu bangun pagi-pagi. Waktu aku datang, dia sudah duduk di sofa melamun dan menangis. Aku tanya kenapa, tapi dia nggak mau kasih tahu. Dia selalu makan tepat waktu, porsinya juga sesuai, tapi tubuhnya makin kurus," ucap Maya sambil mengernyit.Deven mempercepat langkah kakinya. Setibanya di depan kamar, dia mengetuk pintu. Dari luar saja, dia sudah bisa mendengar isak tangis Kyra.Deven seketika merasa sangat risau. Dia memanggil nama Kyra, tetapi tidak ada yang membukakan pintu. Maya pun mengambil kunci cadangan. Setelah pintu dibuka, Maya langsung izin pulang agar tidak mengganggu mereka.Deven memasuki kamar yang gelap gulita. Selimut menutupi sekujur tubuh Kyra, tampak bergerak karena Kyra yang menangis sesenggukan. Tangisan Kyra bak jarum yang menusuk-nusuk hati Deven.Setibanya di depan ranjang, Deven menarik selimut Kyra. Terlihat Kyra yang memakai piama sutra sedang meringkuk. Wajahnya yang putih berlinang air mata, membuatnya terlihat menyedihkan.Seketika, Deve
Baca selengkapnya

Bab 232

"Kamu pasti senang kalau aku mati mendadak, 'kan? Kamu sudah lama ingin aku mati, sampai-sampai membeli peti mati dan kain kafan untukku. Nggak masalah, manusia memang akan mati. Semua hanya masalah waktu," ucap Kyra yang terkekeh-kekeh.Ucapan Kyra membuat Deven makin gusar. Dia berkata dengan agak kesal, "Jangan bicara lagi, cepat tidur."Deven tidak berani membayangkan bagaimana jadinya jika Kyra yang dibenci sekaligus dicintainya meninggal suatu hari nanti. Dia pasti akan panik, menggila, dan hancur!Dendam yang membuat Deven bertahan sampai sekarang. Jika Kyra tiada, apa motivasinya untuk hidup?Setengah jam kemudian, Kyra tertidur di pelukan Deven dan bermimpi indah. Dia bermimpi Deven menurunkannya di ranjang dengan pelan, lalu membantunya menyelimuti tubuhnya.Deven mengelus wajah Kyra dengan tangan kasarnya, seperti saat mereka berpacaran dulu. Saat berikutnya, pria itu malah mencekik Kyra dan mengutuknya untuk cepat mati!Kyra tiba-tiba merasa sesak karena mimpi itu. Keringat
Baca selengkapnya

Bab 233

Ada yang salah dengan hasil pemeriksaan waktu itu. Jadi, mungkin kali ini juga akan salah.Deven mengambil tisu, lalu menyeka bibirnya dan membalas, "Aku rasa nggak perlu."Deven tahu Kyra ingin memeriksakan diri di rumah sakit tempat Nelson dirawat. Namun, direktur kedua rumah sakit itu jelas-jelas orang yang sama.Okto sudah mengikuti Deven bertahun-tahun, jadi tidak mungkin berani memalsukan hasil tes. Sebaliknya, Deven justru curiga Kyra menyuap dokter lain, makanya ingin pindah rumah sakit.Begitu mendengarnya, Kyra merasa sangat kecewa. Akan tetapi, tidak ada yang perlu diherankan. Mungkin saja, Deven yang menyuruh memalsukan hasil tes itu.Kyra tidak berbicara lagi dan hanya menghabiskan buburnya dengan murung. Kemudian, dia pergi mengganti pakaian. Kyra memakai jaket putih, celana jeans, dan sepatu bot. Lantaran cuaca di luar dingin, dia memakai topi wol lagi.Ketika Kyra keluar, Deven menatap wajah pucat Kyra. Kyra memang terlihat seperti orang sakit. Kemudian, muncul senyuman
Baca selengkapnya

Bab 234

Alex mengangguk. Kyra tidak mengatakan apa pun dan mengikuti Alex keluar dari rumah sakit. Setelah membantu Kyra membuka pintu belakang mobil, Alex duduk di kursi pengemudi. Dia juga menyalakan pemanas saat melihat Kyra terus menggosok tangannya.Kyra mengucapkan terima kasih. Alex berkata, "Bu, jangan cemas. Kamu akan baik-baik saja. Setiap orang pasti punya masalah. Kamu harus bisa mengatur suasana hati sendiri. Bagaimanapun, kamu sedang hamil. Wanita hamil harus menjaga suasana hati mereka tetap baik."Kyra tersenyum getir. Apa dirinya akan baik-baik saja? Kalau begitu, kenapa ekspresi Okto begitu masam tadi? Deven menyuruhnya menunggu di mobil karena sudah melihat hasil tesnya?Kyra benar-benar frustrasi. Dia sudah tidak tidur seminggu lebih. Sekarang dia merasa sangat lelah, tetapi tidak bisa tidur. Dia jelas-jelas ada masalah, tetapi tidak ada yang percaya padanya.Sekitar 10 menit kemudian, Deven membuka pintu mobil dan duduk di samping Kyra. Tangannya memegang kantong plastik y
Baca selengkapnya

Bab 235

Kyra sontak berhenti makan dan merasa sangat getir. Kalau tidak salah ingat, ini pertama kalinya Deven berbicara lembut kepadanya sejak mereka berperang dingin.Kyra menjadi seperti ini jelas-jelas karena Deven. Namun, hatinya seketika menghangat saat Deven memberinya perhatian.Mata Kyra berkaca-kaca lagi. Dia tidak ingin terlihat menyedihkan di hadapan Deven, jadi berusaha untuk tidak menangis. Sambil mengunyah makanan, dia menyahut, "Mataku cuma kemasukan air. Bukan masalah.""Makan yang banyak, semua ini dibuat Bi Maya untukmu," ujar Deven sambil mengambilkan lauk untuk Kyra.Segera, piring Kyra menjadi dipenuhi makanan. Apa mungkin ada masalah dengan hasil tes itu, jadi Deven bersikap begitu baik kepadanya? Sambil memikirkan ini, Kyra menghabiskan semua lauk di piringnya hingga bersih.Setelah keduanya selesai makan, Maya membawa semua piring kotor ke dapur untuk dicuci. Kyra menatap Deven yang bersandar di kursi sambil bertanya dengan sedih, "Aku sudah boleh lihat hasil tesnya be
Baca selengkapnya

Bab 236

Bukankah itu berarti dirinya tidak boleh mengonsumsi obat itu?"Makan obatnya," ucap Deven dengan suara rendah sambil menjulurkan tangannya yang dipenuhi obat.Kyra merasa sangat frustrasi. Dia mendongak menatap Deven dengan ekspresi datar, lalu bertanya, "Apa aku boleh nggak makan obat-obat ini?""Nggak boleh," jawab Deven langsung tanpa ragu sedikit pun.Kyra tersenyum getir dan berkata, "Aku benar-benar nggak boleh mengonsumsi obat ini." Semua tertulis dengan jelas di atas instruksi."Alasannya?" tanya Deven sambil mengernyit.Kyra menggigit bibirnya dan menimpali, "Aku punya kecenderungan depresi. Percayalah padaku.""Masa?" Suara Deven terdengar sangat dingin, seolah-olah semua ini bukan urusannya. Deven pun merasa kesal karena Kyra terus menyebut masalah ini.Deven sudah menghiburnya, berbicara dengan lembut, membuatkannya sarapan, menemaninya berkonsultasi, mengambilkan lauk dan obat untuknya. Apa lagi yang diinginkan wanita ini? Kenapa makan obat saja susah?"Apa anak ini benar
Baca selengkapnya

Bab 237

"Jadi, sudah bisa makan obatnya sekarang?" Nada bicara Deven terdengar dingin, membuat Kyra tidak ingin melawan lagi.Kyra yang merasa sesak napas pun menjulurkan tangan untuk mengambil obat-obatan itu dan gelas air. Setelah mencicipi air hangat, dia memasukkan semua obat ke mulutnya dan menelan ludah."Telan semuanya," ujar Deven sambil mengernyit dan menatapnya dengan tatapan penuh ancaman. Dia khawatir Kyra akan memuntahkan obat-obat itu di kamar mandi.Kyra tahu bahwa Deven akan mengancamnya dengan menggunakan ayahnya jika berani melawan. Karena tidak bisa melawan, dia pun menelan semua obat itu.Deven bahkan menunggu di apartemen sampai 2 jam untuk memastikan Kyra tidak memuntahkan obat-obat itu. Alex meneleponnya beberapa kali, tetapi dia tetap menunggu dengan sabar."Pergi sana. Aku akan menepati janji di kontrak," ujar Kyra.Deven menatapnya sesaat, lalu angkat kaki. Di sisi lain, Maya membawa makanan ke balkon untuk menyuapi kerak jambul. Kyra pun bangkit dan menyuruh Maya mem
Baca selengkapnya

Bab 238

Di ruang rapat Grup Scott, Deven dan Justin menandatangani kontrak kerja sama. Setelah semua beres, Justin bangkit dan hendak pergi."Pak Justin, kulihat kamu nggak muda lagi. Kenapa masih belum menikah? Apa keluargamu nggak mendesakmu?" tanya Deven tiba-tiba.Justin menoleh, lalu tersenyum menatap Deven yang bersandar di kursi kulit dan menyahut, "Sejak kapan kamu menjadi makcomblang?""Bukannya aku takut barangku dicuri, tapi takut barangku diincar maling," sindir Deven."Kyra bukan barangmu," ujar Justin."Dia akan menjadi istriku untuk selamanya. Kamu tahu betapa dia mencintaiku? Demi aku, dia rela kehilangan harga diri. Jadi, kamu nggak pantas berebutan denganku," ejek Deven yang tersenyum.Justin tidak marah. Dengan tatapan rumit, dia berkata, "Pak Deven, sebagai mitramu, aku cuma ingin menasihatimu satu hal. Hargai orang yang ada di sekitarmu, jangan sampai kamu menyesal setelah kehilangan.""Apa maksudmu?" tanya Deven yang ekspresinya sontak berubah."Seperti yang kukatakan tad
Baca selengkapnya

Bab 239

Kyra terkekeh-kekeh, lalu menimpali dengan ekspresi lelah, "Kalau ingin jalan-jalan, suruh Irish temani kamu saja."Begitu ucapan ini dilontarkan, Kyra bisa melihat Deven mengepalkan tangannya dengan erat. Apa Deven marah dan ingin memukulnya?"Sudah kubilang, aku nggak akan ingkar janji. Aku sudah makan obat. Anak itu baik-baik saja. Kamu mau apa lagi?" tanya Kyra sambil menatap Deven dengan heran.Deven merasa tidak nyaman mendengar ucapan Kyra. Mereka masih suami istri, tetapi Kyra malah menyuruhnya jalan-jalan dengan wanita lain."Kamu kira aku sedang mengajakmu berdiskusi? Keputusanku sudah bulat," tutur Deven sambil tersenyum sinis."Benar. Kalau begitu, ngapain tanya pendapatku?" balas Kyra."Kyra, kamu bisa mati kalau nggak melawanku ya?" tegur Deven."Maaf sekali. Aku hanya melontarkan apa yang ada di hatiku. Kalau kamu ingin mendengar kalimat yang dipenuhi kasih sayang, cari saja Irish. Dia pasti bersedia mengatakan semua itu," ucap Kyra.Parahnya, Kyra bahkan tersenyum menge
Baca selengkapnya

Bab 240

Kyra dan Deven duduk bersama. Namun, Kyra sama sekali tidak menghiraukannya. Sejak dipaksa makan obat, Kyra merasa sangat lelah terhadapnya. Kapan pembalasan dendam ini akan berakhir?Nelson mencelakai orang tua Deven, Deven mengambil alih Grup Scott dan membuat Keluarga Scott memerosot. Gara-gara Deven, kehidupan Kyra yang seharusnya layaknya tuan putri malah menjadi menyedihkan seperti ini.Parahnya, Kyra tidak bisa menyalahkan Deven karena Keluarga Scott memang berutang budi pada Deven. Jadi, diam adalah cara terbaik untuk sekarang.Kyra memandang awan di luar jendela sambil mengejapkan mata. Dia merasa sungguh frustrasi!"Kamu nggak bisa tidur beberapa hari ini, 'kan? Kenapa nggak istirahat saja dulu?" bisik Deven.Deven adalah maniak kerja. Sejak bergabung dengan Grup Scott, dia tidak pernah berhenti bekerja. Jadi, dulu Kyra berharap Deven bisa mengesampingkan pekerjaan dan menemaninya bertamasya, meskipun itu hanya sehari atau sejam!Namun, Deven selalu memberinya berbagai alasan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2223242526
...
63
DMCA.com Protection Status