Semua Bab Wanita Pilihan Suamiku: Bab 21 - Bab 30

64 Bab

Bab 21

Terlihat wajah-wajah menegang itu, terutama dari wajah suamiku dan selingkuhannya. Dia sudah pasrah atas apa yang terjadi. Karena percuma takkan bisa menghentikan tindakan yang kuambil kali ini. Man Bian terus menggeleng dan sesekali meremas kepalanya. Bisa kubayangkan jika tak ada orang lain, tentu murka itu akan menghukum ragaku Apa kau pikir aku akan berhenti, tidak, Mas."Tentu kalian sudah penasaran, bagaimana mungkin aku bicara omong kosong tanpa bukti. Tapi sebentar lagi kalian akan menyaksikannya sendiri, dan silahkan kalian menilainya masing-masing."Aku mengangguk pada Erick. Pria yang sudah siap di belakang kru itu mengangkat jempol, lalu pada layar besar tertera slide demi slide foto-fotoku yang lebam bekas perbuatan Mas Bian, serta foto dan video kebersamaan antara dia dan Sheila. Dimulai dari mereka berciuman, bahkan ada beberapa foto yang menampilkan kebersamaan mereka dengan penampilan yang tidak layak untuk ditonton, termasuk perjalanan mereka masuk ke dalam kamar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

Bab 22

Kupandangi pria yang terlihat kacau itu. Matanya memerah dengan tangan yang makin terkepal kuat."Semua ini salahmu, Marina! Tapi haruskah kau mempermalukan aku di depan umum dan menghancurkan karirku dalam sekejap?!" "Itu balasan atas apa yang kau lakukan, Mas. Karirmu hancur sekejap mata bukan hanya karena satu kesalahan tapi juga karena penganiayaan yang kau lakukan terhadapku, seperti halnya rumah tangga yang kita bina selama 5 tahun, kau dengan mudah menghancurkannya hanya karena tergoda oleh wanita s*ndal itu. Jadi, kenapa kau tidak terima saja konsekuensinya sekarang!!""Perempuan kurang aj*r, sial*n!! Berani kau berbuat seperti itu padaku!!" Mas Bian memburu padaku. Ini belum seberapa dibanding dengan kejutan yang akan kau terima setelah ini, Mas, jadi sebaiknya simpan tenagamu untuk menghadapi kejutan selanjutnya. "Bu Marin, apa yang harus kami lakukan!"Beberapa orang pengawal dan penjaga yang masuk dari luar, segera menahan pria itu hingga tidak bisa berbuat ap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

Bab 23

Mas Bian dan Sheila sibuk menghindar dari media. Mereka yang kerap ke mana-mana selalu berduaan, masih tidak memperdulikan sorot pasang mata yang semakin lama semakin menghujat. Kenapa mereka tidak klarifikasi saja, sih. Atau paling tidak, nikah siri lebih baik.Tapi mereka memang bener-bener muka tembok dan sudah kehilangan rasa malu. Bahkan menurut berita yang kulihat, beberapa ormas melaporkan mereka ke kepolisian.Empat hari pasca kejadian itu, Erick baru datang menemuiku. Pagi-pagi sekali pria itu sudah datang ke rumah, bahkan sebelum aku menyelesaikan ritual membersihkan diri.Suara canda tawa dan ceria terdengar dari bibir Richie di lantai bawah. Aku yang penasaran, setelah menutup pintu kamar, lalu berjalan menuju arah tangga.Benar saja. Richie tampak akrab bercanda dengan Erick, padahal sebelumnya mereka belum pernah bertemu sekalipun."Hai, apa Mama mengganggu kalian?" Richie menggeleng. Dia menghambur ke arahku dan menuntun tangan, lalu mengajakku duduk di sofa. Kulih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

Bab 24

"Ada apa, Marin? Apa yang terjadi dengan anakmu?" Melihat kepanikan di wajahku, Erick langsung bertanya."Richie, dia tidak ada di sekolahnya," jawabku cemas. Entah ke mana perginya anak itu tapi kuharap dia baik-baik saja."Apakah sudah benar-benar dicari. Mungkin dia sedang main di taman atau sebagainya?" Dengan wajah serius Erick menatapku dalam."Entahlah. Tapi Mbak Ani sudah mencarinya ke sana kemari, dan tetap tidak menemukan Richie. Aku takut terjadi apa-apa padanya," ujarku tak bisa menutupi kegugupanku."Ya ampun, sebenarnya kerjaan anak buahku apa saja sih," ujar Erick dengan wajahnya yang serius. Pria itu segera memutar balik kendaraan menuju tempat sekolah anakku, setelah kusebutkan di mana anakku sekarang bersekolah. "Tenanglah, Marina. Semoga anakmu tidak apa-apa, atau paling buruk juga dibawa oleh suamimu."Erick terus menenangkan sepanjang jalan. Namun aku yang tidak ingin berbasa-basi memilih berdoa dalam hati, dan semoga cepat sampai ke tujuan. Jika benar dia dib
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

Bab 25

Mereka pasti tidak menyangka aku akan berkata demikian. Kali ini keduanya membiarkanku melewati mereka.Tapi belum jauh, Mas Bian yang juga mengekor di belakang, menarik tanganku di ujung tangga."Ada apa lagi ini, Mas? Berhenti memegang tanganku. Jika ada yang ingin kau bicarakan, katakan saja sekarang." Aku mendesis setelah berbalik padanya. Rasanya jijik saja bersentuhan dengan kulit yang sudah tercemari selingkuhannya itu."Marin, bahkan aku sebelum sempat berbicara dengan Richie karena dia tidur sejak kali pertama datang. Aku minta bawa dia pulang ke rumah, dia juga pasti merindukanku," ujarnya tak semarah tadi."Tentu, akan kulakukan kalau Richie juga menginginkannya." Aku berlalu bersama Erick. Kulihat wajah-wajah itu terus memperhatikan kami. Doni juga seperti salah tingkah ketika kuperhatikan sekilas. Dari pembicaraan tadi, jelas dia tengah membicarakan beberapa kerugian satu brand ternama pada Mas Bian."Bian, kenapa kau biarkan cucu Mama dibawa oleh wanita itu?!" Mama ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

Bab 26

"Marina, kenapa kau tidak menjawab, hah? Jadi benar kalau Mas Bian ada di rumahmu? Dasar perempuan licik!! Setelah kau berhasil mempermalukannya, sekarang kau malah menahan dia untuk tidak pulang. Kau benar-benar perempuan memalukan, Marina!! Apa yang akan dikatakan oleh media jika mereka tahu apa yang sebenarnya terjadi!!" Sheila terus mencak-mencak membuatku geram dengan tuduhannya."Cukup Sheila, atas dasar apa kamu memfitnah aku seperti ini!" Huh, dasar perempuan menjijikan, sudah berzina dan merusak pernikahan orang lain, bisa-biasanya dia menuduhku menyimpan selingkuhannya yang tak berharga itu. Dasar!"Heh, kau masih mau berkilah. Padahal sudah jelas dari lampu kamarmu yang menyala!! Lantas apa kau pikir aku tidak tahu kalau Mas Bian ada di sana!! Apa yang sedang kalian lakukan?!!" Deg, Sheila terdengar frustasi dan jengkel.Tapi apakah Sheila sedang mengintaiku dari bawah sana? Penasaran, buru-buru aku mengintip dari tirai yang kusingkap. Benar, ada mobil terparkir
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

Bab 27

"Kamu sudah siap?" tanya Erick meyakinkanku untuk keluar dari dalam mobil.Aku mengangguk setelah menghembuskan nafas berkali-kali. Puluhan pasang mata dan kamera yang ada dalam genggaman para pencari berita bersiap menantiku turun, sementara dari mobil lain turun Om Bram bersama dengan timnya.Dikerubungi banyak wartawan, kami masuk untuk mengajukan pelaporan ke kantor polisi, juga ke pengadilan untuk mengajukan gugatan perceraian. Setelah aku meyakinkan diri dan setelah aku menenangkan hati, kurasa aku semakin yakin untuk mengakhiri semua ini, lagi pula Mas Bian sudah dengan wanita pilihannya, dan aku juga tidak ingin mempertahankan pernikahan di atas pengkhianatan ini."Bu Marina, tolong gimana tanggapannya?""Bu Marina, benar-benar akan melaporkan Biantara ke kantor polisi, apa Ibu tidak memikirkan dampak akibatnya?!" "Bagaimana dengan keluarga ibu sendiri, yang kami dengar orang tua dari pihak ibu tidak menyetujui perceraian ini?!" "Bu Marin, bagaimana dengan kejadian m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

Bab 28

Mas Bian akhirnya pergi tanpa drama setelah aku mengusirnya baik-baik.Sambil menunggu proses cerai, aku bebaskan dia untuk bertemu dengan Richie, tapi tidak untuk mengajaknya pergi tanpa didampingi apalagi bertemu dengan wanita itu.Aku masih tidak sudi dan tidak rela Richie dan Sheila bertemu, apalagi wanita itu mengaku-aku sebagai istri suamiku. Jika dia menginginkan seorang anak, biarkan dia yang mengandung sendiri tanpa melibatkan anakku.Malam harinya Erick menghubungi dan bertanya macam-macam. Dari suaranya pria itu terdengar khawatir, kalau-kalau Mas Bian mungkin menginap dan tidak mau pergi."Dia sudah pulang setelah aku mengusirnya. Tadinya sih, dia ingin menginap di sini untuk menemani Richie. Tapi aku sudah menolaknya baik-baik," ujarku menjelaskan jangan sampai dia salah paham."Iya, aku percaya. Tapi, apa perlu aku datang ke sana untuk menemani kalian agar aman?" Ucapan itu terdengar santai dari ujung telepon, tapi mampu membuatku melebarkan mata."Tolong ya Erick, ja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

Bab 29

Seorang bijak pernah mengatakan padaku, kalau seseorang diuji saat dia tertimpa masalah, maka orang-orang terdekatnya akan berempati atau justru mengabaikan dan menyalahkan, juga cenderung menghalangi. Dan terbukti, orang-orang di sekitarku tidak banyak yang tulus kecuali Mama dan mungkin Erick. Sementara yang lainnya, mereka hanya bisa menyalahkan, menuduh, bahkan malah melarangku bertindak sesuai dengan yang harus kulakukan. Dan salah satunya adalah papa.'Ku hubungi Erick pria yang belakangan ini menjadi pelarian saat aku didera masalah."Iya Marin, tumben kamu menghubungi. Ada apa? Katakan saja," ucap pria itu di ujung telepon ketika aku mendial nomornya beberapa saat yang lalu."Apa kamu sibuk sekarang?" tanyaku hati-hati. Agar tidak mengganggu aktivitasnya."Nggak. Aku baru kembali ke rumah. Paling ngantor nanti jam 10-an. Kamu ingin bertemu denganku?!" Erick seperti bisa membaca pikiranku untuk bertemu. Padahal tadi pagi dia yang mengantar Richie ke sekolah, sementara
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya

Bab 30

"Marina, bisakah kamu mencabut laporannya di kantor polisi? Kasihani Bian. Karirnya hancur, hidupnya juga, termasuk dia harus mendekam di balik jeruji besi. Tidakkah kamu memiliki rasa kasihan padanya, Nak? Dia adalah pria yang baik sebelum tergoda oleh wanita itu. Dia juga ayah yang baik dan tidak pernah melakukan kekerasan padamu sebelumnya." Mama menjeda kalimatnya seolah menahan sengau dalam dada. "Jadi, sebagai seorang ibu, Mama mohon dengan sangat padamu, tolong cabut gugatannya dan berdamailah." Mama menghiba dengan wajah sendu.Aku paham kesedihan di wajah mama karena putranya harus mendekam dan mempertanggungjawabkan semuanya, tapi itu adalah konsekuensi yang harus diterima oleh Mas Bian, setelah apa yang dia lakukan padaku. Tapi sebagai seorang ibu, seharusnya dia berdoa bukan memohon sambil merendahkan harga dirinya, apalagi memintaku memaafkan perbuatan anaknya yang salah."Apa yang Mama lakukan, tolong jangan seperti ini, Ma. Jangan membuatku merasa sangat bersala
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status