Share

Bab 23

Mas Bian dan Sheila sibuk menghindar dari media. Mereka yang kerap ke mana-mana selalu berduaan, masih tidak memperdulikan sorot pasang mata yang semakin lama semakin menghujat.

Kenapa mereka tidak klarifikasi saja, sih. Atau paling tidak, nikah siri lebih baik.

Tapi mereka memang bener-bener muka tembok dan sudah kehilangan rasa malu. Bahkan menurut berita yang kulihat, beberapa ormas melaporkan mereka ke kepolisian.

Empat hari pasca kejadian itu, Erick baru datang menemuiku. Pagi-pagi sekali pria itu sudah datang ke rumah, bahkan sebelum aku menyelesaikan ritual membersihkan diri.

Suara canda tawa dan ceria terdengar dari bibir Richie di lantai bawah. Aku yang penasaran, setelah menutup pintu kamar, lalu berjalan menuju arah tangga.

Benar saja. Richie tampak akrab bercanda dengan Erick, padahal sebelumnya mereka belum pernah bertemu sekalipun.

"Hai, apa Mama mengganggu kalian?"

Richie menggeleng. Dia menghambur ke arahku dan menuntun tangan, lalu mengajakku duduk di sofa. Kulih
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status