Home / Romansa / Kehangatan Nyonya Presdir / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Kehangatan Nyonya Presdir: Chapter 41 - Chapter 50

264 Chapters

Bab 41

"Aku menginginkan kamu, Suamiku."Suara Shiren begitu lirih, namun matanya terlihat sangat penuh nafsu. Wanita itu mendorong Nicholas sampai terjerembab di atas kasur. Secepat kilat dia naik ke atas tubuh Nicholas."Hey, kamu baik-baik saja, kan? Mabuk lagi?" tanya Nicholas cukup heran. Baru ditinggal beberapa menit sudah mabuk?"Tidak. Aku hanya menginginkan suamiku, apa tidak boleh?" tanya Shiren dengan kedua mata berkaca-kaca. Pria mana yang sanggup menolak jika sudah seperti ini? Ah, melihat kedua bola mata indah yang berair itu membuat Nicholas merasa bersalah."Sangat boleh. Ingat, hanya beberapa menit karena aku harus segera pergi bekerja," jawab Nicholas memberikan persetujuan untuk istrinya. Mereka pun memulai aksi panas seperti malam kemarin. Bedanya, kali ini cukup tergesa karena termakan waktu. "S-sakit," cicit Shiren ketika merasakan sesuatu kembali memasuki inti tubuhnya. Memang tidak seketat kemarin, namun rasanya masih cukup sakit. Mungkin karena kurangnya pemanasan.
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Bab 42

Baru saja keluar dari ruang meeting bersama Domenico, Nicholas dikejutkan oleh kedatangan Shiren yang cukup tiba-tiba. Wanita itu sampai menunggunya di depan ruang meeting dan membawa satu buah wadah makanan cukup besar."Kenapa kamu ada di sini?" tanya Domenico sambil mendekat pada Shiren, begitu juga Nicholas. Shiren bingung harus menjawab jujur atau tidak. Dia cukup gengsi jika harus mengatakan jika dia akan mengantarkan makan siang untuk suaminya di depan orang itu sendiri. Setelah beberapa detik berpikir, Shiren pun berhasil menemukan jawaban terbaik."Aku baru saja mencoba resep baru, tidak tahu rasanya enak atau tidak. Ingin coba?" tanya Shiren pada Domenico dan Nicholas. Sontak Nicholas melihat jam yang ada di pergelangan tangannya, belum jam istirahat. "Ini belum jam istirahat, kamu tung—""Pergilah dengan Shiren, Kakek juga memiliki sekretaris," ucap Domenico seraya mendorong pelan bahu Nicholas berniat menyuruh pria itu pergi. Dia tidak ingin menghancurkan hati Shiren ka
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

Bab 43

Shiren terbangun dengan rasa mual luar biasa, wanita itu segera berlari menuju kamar mandi. Di sana, Shiren bersimpuh di hadapan kloset sambil berusaha memuntahkan isi perutnya, dia tidak sanggup berdiri."Kenapa mual sekali?" tanya Shiren pada dirinya sendiri. Dia berusaha untuk berdiri setelah dirasa tidak ada lagi yang bisa dia keluarkan. Makanan sisa semalam sepertinya sudah keluar tanpa sisa.Mual belum reda, kini Shiren merasa kepalanya sangat pusing tujuh keliling. Dia bersandar pada kepala ranjang, mencoba menenangkan diri yang semakin tidak karuan. "Nicholas, kamu masih tidur kah?" Shiren bertanya-tanya, dia melirik sejenak pada jam dinding yang baru menunjukkan pukul 5 pagi. Tentu saja Nicholas masih berkelana di alam mimpi.Tanpa diduga, pintu kamar Shiren dibuka dari luar dan menunjukkan sosok yang dia cari. Betul, semalam mereka tidur terpisah karena Shiren merajuk. Shiren kesal karena semalam Nicholas menolak permintaannya. "Tumben sekali kamu sudah bangun? Tidak nyama
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

Bab 44

Kedua tangan Shiren gemetar memegang sebuah benda bergaris dua. Sejak kapan di perutnya bersemayam anak manusia? Shiren hampir tak percaya merasakannya. Lamunan Shiren buyar ketika pintu kamar mandinya dibuka dari luar oleh Nicholas. Pria itu segera masuk dan melihat sendiri benda yang masih di tangan Shiren. Belinda, Jay, dan dokter masih setia menunggu. Hanya Nicholas yang tidak sabar."Positif? Kamu mengandung anakku?" tanya Nicholas tak percaya. Begitu pula dengan Belinda dan Jay yang mendengar suara Nicholas. Mereka sangat terkejut.Air mata Shiren luruh tak tertahankan, dia merasa bahagia dan takut. Di tengah rasa campur aduknya, Shiren merasakan tubuhnya ditarik dengan lembut, seperkian detik kemudian dia sudah berada di dekapan Nicholas. "Maafkan aku," bisik Nicholas pelan. Andai dia lebih hati-hati mungkin tidak akan seperti ini. Shiren tidak akan kesulitan.Pikiran Shiren semakin buruk mendengar permintaan maaf Nicholas. 'Kenapa harus meminta maaf? Kamu tidak berniat meni
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

Bab 45

"Usia kandungannya baru berjalan selama 5 minggu, masih sangat kecil, dia seperti biji apel sekarang," jelas dokter kandungan sambil menggerakkan alat USG di permukaan perut Shiren. Shiren tersenyum haru melihat calon anaknya yang masih sangat kecil itu. Genggaman pada tangannya pun semakin menguat, sontak dia menoleh pada Nicholas. Pria yang sedari tadi menggenggam tangannya. "Berapa lama lagi dia akan keluar?" tanya Nicholas setelah cukup lama terdiam. "Umumnya kehamilan berlangsung selama tiga puluh tujuh minggu sampai empat puluh dua minggu. Bahkan ada yang lebih cepat atau lebih lambat dari itu, Tuan," jawab dokter bername-tag Rosella. Dokter inilah yang menangani Belinda sewaktu hamil dan melahirkan Jay. "Apa saja yang tidak boleh istriku lakukan?" tanya Nicholas lagi. Dia harus mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya agar bisa menjaga Shiren dengan baik. Belinda dan Jasmine yang ikut menemani mereka pun tampak terharu melihat Nicholas yang sangat antusias bertanya. Terlih
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

Bab 46

Nicholas tak bisa mengalihkan tatapannya barang sejenak dari sosok cantik yang sedang asyik memamerkan perut rata. Dia sangat terpukau. "Hey, kenapa melamun? Cepat fotokan aku, ini kali pertama aku berfoto dengan calon anak kita," ujar Shiren seraya berpose menunjuk perutnya yang masih datar. Dia meminta difoto seperti ini sampai melahirkan nanti.Nicholas segera mengabulkan keinginan istrinya, 3 gambar terbaik dia simpan dan dimasukkan ke dalam file khusus. Wanita itu mendekat pada Nicholas untuk melihat hasil potretannya. Shiren sontak berdecak kagum. "Kamu sangat pandai memotret, aku kelihatan sangat cantik di sini," ucapnya menunjuk layar ponsel. Di sana dia terlihat cantik dan seksi. Dia hanya memakai celana legging hitam dan sport bra. Nicholas menarik pelan lengan Shiren dan memintanya agar duduk di pangkuan. Dia sedari tadi duduk di tepi kasur."Kamu bahagia hidup denganku?" Pertanyaan Nicholas menurut Shiren sangat aneh. Dia mengecup bibir pria itu sebelum menjawab. "San
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more

Bab 47

Shiren dan Nicholas turun dari kamar setelah mendapat panggilan dari Domenico. Kini mereka berkumpul di ruang keluarga untuk membahas Shiren dan Nicholas. Juga membahas pindah tangan perusahaan. Shiren duduk diapit oleh Nicholas dan Belinda pada sofa yang berhadapan langsung dengan Jasmine dan Jay. Domenico duduk di kursi tunggal selaku tertua. Bisa Domenico lihat jika Shiren sangat bahagia ada di dekat Nicholas, begitu pun sebaliknya. Dia senang akan hal ini, cinta cucunya terbalaskan. Dia juga yakin Nicholas tidak akan berani melakukan hal yang dulu Jovan lakukan. Dia berharap banyak pada pria ini agar bisa membahagiakan cucu tersayangnya."Bagaimana keadaan kandunganmu? Kakek tadi tidak sempat ikut ke rumah sakit karena sibuk." Domenico memulai percakapan dengan santai. Dia juga memandang Shiren dengan tatapan lembut seperti biasa. Menyiratkan bahwa dia sangat menyayangi perempuan satu ini. Shiren tersenyum manis dan mengusap perutnya yang masih datar. "Kata dokter kandunganku b
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more

Bab 48

"Siapa juga yang mau pergi tanpamu? Aku hanya memberitahu, bukan berarti akan aku lakukan. Nanti kuberi tahu dulu bahwa aku sudah menikah, untuk kabar kehamilanmu biarlah mereka ketahui setelah kita semua bertemu." Nicholas menjelaskannya lebih detail agar Shiren tidak salah paham.Shiren pun lega, dia kembali bergelayut manja pada lengan kokoh Nicholas yang sedari tadi menjadi sandarannya. Dia kira Nicholas akan pergi.Domenico menghela napas pasrah, sepertinya tak ada pilihan lain. Tatapannya pun kini teralihkan pada Jay, pria yang sedari tadi hanya menyimak. Sontak Jay gelagapan, sebisa mungkin dia menghindar dari tatapan sang Kakek. Dia mencium aroma-aroma tidak menyenangkan setelah ini."Bagaimana jika kamu saja yang menggantikan Shiren? Hey, Kakek bicara denganmu, Jay."Mau tak mau Jay menoleh pada sang Kakek setelah namanya disebut. Dia sudah menduga akan jadi seperti ini pada akhirnya."Kakek tahu sendiri aku tidak berminat mengurus hal semacam itu," ucap Jay merasa keberatan.
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more

Bab 49

"Aku baru tahu jika suami juga bisa merasakan imbas kehamilan istrinya," ucap Nicholas terdengar masih lemas. Dia saat ini sedang disuapi nasi goreng pedas buatan Shiren. Dari banyaknya makanan hanya ini yang bisa menggugah selera Nicholas."Kata dokter kamu terlalu mencintaiku sampai-sampai hal seperti ini kamu yang merasakan. Biasanya, ibu hamil tersiksa sendirian selama hamil. Terima kasih telah membantuku," balas Shiren diakhiri kekehan pelan. Nicholas juga tertawa, dia merasa lucu sendiri harus mengalami hal yang seperti ini.Selesai makan, mereka bersantai terlebih dahulu sebelum tidur. Di dalam ruang ganti pakaian, Shiren tampak bingung harus mengenakan pakaian tidur seperti apa. Dia juga ingin tampil seperti istri-istri kebanyakan, mengenakan pakaian tidur yang cukup seksi agar suaminya senang. Ah, dia tidak pernah membeli pakaian tidur kurang bahan.Pilihan Shiren terjatuh pada baju tidur berbahan satin. Ini adalah baju tidur yang hampir tidak pernah Shiren pakai sejak pert
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

Bab 50

Nicholas menatap lucu pada sosok wanita yang tampak kelelahan setelah bergelut dengan cacing besar Alaska miliknya. Shiren mengusap kedua pipinya yang terasa kebas. "Pegal, kan? Makanya, lain kali jangan nakal," ucap Nicholas seraya mengenakan kembali celana tidur yang sempat Shiren turunkan. Ini kali pertama Shiren melayaninya menggunakan mulut, wanita itu belum terbiasa."Kamu tidak ada niatan membantuku?!" tanya Shiren sebal, dia bahkan masih bersimpuh di lantai.Nicholas terkekeh pelan seraya mengangkat tubuh Shiren untuk dibawa ke kamar mandi. "Sikat gigit dulu, mulutmu kotor," titah Nicholas lalu menurunkan tubuh Shiren di depan wastafel. Wanita pun menuruti perintah suaminya. Cairan cinta Nicholas memang sempat tumpah dalam mulutnya, namun hanya sebagian karena sebagian lain Nicholas tumpahkan di lantai. Pria itu takut istrinya mual dan berakhir muntah. Padahal, Shiren baik-baik saja sampai detik ini."Sudah bersihkan, kan?" tanya Shiren seraya membuka mulutnya lebar-lebar. N
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more
PREV
1
...
34567
...
27
DMCA.com Protection Status