"Aku menginginkan kamu, Suamiku."Suara Shiren begitu lirih, namun matanya terlihat sangat penuh nafsu. Wanita itu mendorong Nicholas sampai terjerembab di atas kasur. Secepat kilat dia naik ke atas tubuh Nicholas."Hey, kamu baik-baik saja, kan? Mabuk lagi?" tanya Nicholas cukup heran. Baru ditinggal beberapa menit sudah mabuk?"Tidak. Aku hanya menginginkan suamiku, apa tidak boleh?" tanya Shiren dengan kedua mata berkaca-kaca. Pria mana yang sanggup menolak jika sudah seperti ini? Ah, melihat kedua bola mata indah yang berair itu membuat Nicholas merasa bersalah."Sangat boleh. Ingat, hanya beberapa menit karena aku harus segera pergi bekerja," jawab Nicholas memberikan persetujuan untuk istrinya. Mereka pun memulai aksi panas seperti malam kemarin. Bedanya, kali ini cukup tergesa karena termakan waktu. "S-sakit," cicit Shiren ketika merasakan sesuatu kembali memasuki inti tubuhnya. Memang tidak seketat kemarin, namun rasanya masih cukup sakit. Mungkin karena kurangnya pemanasan.
Last Updated : 2024-05-20 Read more