Share

Bab 44

last update Last Updated: 2024-05-21 16:02:18

Kedua tangan Shiren gemetar memegang sebuah benda bergaris dua. Sejak kapan di perutnya bersemayam anak manusia? Shiren hampir tak percaya merasakannya.

Lamunan Shiren buyar ketika pintu kamar mandinya dibuka dari luar oleh Nicholas. Pria itu segera masuk dan melihat sendiri benda yang masih di tangan Shiren. Belinda, Jay, dan dokter masih setia menunggu. Hanya Nicholas yang tidak sabar.

"Positif? Kamu mengandung anakku?" tanya Nicholas tak percaya. Begitu pula dengan Belinda dan Jay yang mendengar suara Nicholas. Mereka sangat terkejut.

Air mata Shiren luruh tak tertahankan, dia merasa bahagia dan takut. Di tengah rasa campur aduknya, Shiren merasakan tubuhnya ditarik dengan lembut, seperkian detik kemudian dia sudah berada di dekapan Nicholas.

"Maafkan aku," bisik Nicholas pelan. Andai dia lebih hati-hati mungkin tidak akan seperti ini. Shiren tidak akan kesulitan.

Pikiran Shiren semakin buruk mendengar permintaan maaf Nicholas.

'Kenapa harus meminta maaf? Kamu tidak berniat meni
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 45

    "Usia kandungannya baru berjalan selama 5 minggu, masih sangat kecil, dia seperti biji apel sekarang," jelas dokter kandungan sambil menggerakkan alat USG di permukaan perut Shiren. Shiren tersenyum haru melihat calon anaknya yang masih sangat kecil itu. Genggaman pada tangannya pun semakin menguat, sontak dia menoleh pada Nicholas. Pria yang sedari tadi menggenggam tangannya. "Berapa lama lagi dia akan keluar?" tanya Nicholas setelah cukup lama terdiam. "Umumnya kehamilan berlangsung selama tiga puluh tujuh minggu sampai empat puluh dua minggu. Bahkan ada yang lebih cepat atau lebih lambat dari itu, Tuan," jawab dokter bername-tag Rosella. Dokter inilah yang menangani Belinda sewaktu hamil dan melahirkan Jay. "Apa saja yang tidak boleh istriku lakukan?" tanya Nicholas lagi. Dia harus mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya agar bisa menjaga Shiren dengan baik. Belinda dan Jasmine yang ikut menemani mereka pun tampak terharu melihat Nicholas yang sangat antusias bertanya. Terlih

    Last Updated : 2024-05-21
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 46

    Nicholas tak bisa mengalihkan tatapannya barang sejenak dari sosok cantik yang sedang asyik memamerkan perut rata. Dia sangat terpukau. "Hey, kenapa melamun? Cepat fotokan aku, ini kali pertama aku berfoto dengan calon anak kita," ujar Shiren seraya berpose menunjuk perutnya yang masih datar. Dia meminta difoto seperti ini sampai melahirkan nanti.Nicholas segera mengabulkan keinginan istrinya, 3 gambar terbaik dia simpan dan dimasukkan ke dalam file khusus. Wanita itu mendekat pada Nicholas untuk melihat hasil potretannya. Shiren sontak berdecak kagum. "Kamu sangat pandai memotret, aku kelihatan sangat cantik di sini," ucapnya menunjuk layar ponsel. Di sana dia terlihat cantik dan seksi. Dia hanya memakai celana legging hitam dan sport bra. Nicholas menarik pelan lengan Shiren dan memintanya agar duduk di pangkuan. Dia sedari tadi duduk di tepi kasur."Kamu bahagia hidup denganku?" Pertanyaan Nicholas menurut Shiren sangat aneh. Dia mengecup bibir pria itu sebelum menjawab. "San

    Last Updated : 2024-05-22
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 47

    Shiren dan Nicholas turun dari kamar setelah mendapat panggilan dari Domenico. Kini mereka berkumpul di ruang keluarga untuk membahas Shiren dan Nicholas. Juga membahas pindah tangan perusahaan. Shiren duduk diapit oleh Nicholas dan Belinda pada sofa yang berhadapan langsung dengan Jasmine dan Jay. Domenico duduk di kursi tunggal selaku tertua. Bisa Domenico lihat jika Shiren sangat bahagia ada di dekat Nicholas, begitu pun sebaliknya. Dia senang akan hal ini, cinta cucunya terbalaskan. Dia juga yakin Nicholas tidak akan berani melakukan hal yang dulu Jovan lakukan. Dia berharap banyak pada pria ini agar bisa membahagiakan cucu tersayangnya."Bagaimana keadaan kandunganmu? Kakek tadi tidak sempat ikut ke rumah sakit karena sibuk." Domenico memulai percakapan dengan santai. Dia juga memandang Shiren dengan tatapan lembut seperti biasa. Menyiratkan bahwa dia sangat menyayangi perempuan satu ini. Shiren tersenyum manis dan mengusap perutnya yang masih datar. "Kata dokter kandunganku b

    Last Updated : 2024-05-22
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 48

    "Siapa juga yang mau pergi tanpamu? Aku hanya memberitahu, bukan berarti akan aku lakukan. Nanti kuberi tahu dulu bahwa aku sudah menikah, untuk kabar kehamilanmu biarlah mereka ketahui setelah kita semua bertemu." Nicholas menjelaskannya lebih detail agar Shiren tidak salah paham.Shiren pun lega, dia kembali bergelayut manja pada lengan kokoh Nicholas yang sedari tadi menjadi sandarannya. Dia kira Nicholas akan pergi.Domenico menghela napas pasrah, sepertinya tak ada pilihan lain. Tatapannya pun kini teralihkan pada Jay, pria yang sedari tadi hanya menyimak. Sontak Jay gelagapan, sebisa mungkin dia menghindar dari tatapan sang Kakek. Dia mencium aroma-aroma tidak menyenangkan setelah ini."Bagaimana jika kamu saja yang menggantikan Shiren? Hey, Kakek bicara denganmu, Jay."Mau tak mau Jay menoleh pada sang Kakek setelah namanya disebut. Dia sudah menduga akan jadi seperti ini pada akhirnya."Kakek tahu sendiri aku tidak berminat mengurus hal semacam itu," ucap Jay merasa keberatan.

    Last Updated : 2024-05-22
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 49

    "Aku baru tahu jika suami juga bisa merasakan imbas kehamilan istrinya," ucap Nicholas terdengar masih lemas. Dia saat ini sedang disuapi nasi goreng pedas buatan Shiren. Dari banyaknya makanan hanya ini yang bisa menggugah selera Nicholas."Kata dokter kamu terlalu mencintaiku sampai-sampai hal seperti ini kamu yang merasakan. Biasanya, ibu hamil tersiksa sendirian selama hamil. Terima kasih telah membantuku," balas Shiren diakhiri kekehan pelan. Nicholas juga tertawa, dia merasa lucu sendiri harus mengalami hal yang seperti ini.Selesai makan, mereka bersantai terlebih dahulu sebelum tidur. Di dalam ruang ganti pakaian, Shiren tampak bingung harus mengenakan pakaian tidur seperti apa. Dia juga ingin tampil seperti istri-istri kebanyakan, mengenakan pakaian tidur yang cukup seksi agar suaminya senang. Ah, dia tidak pernah membeli pakaian tidur kurang bahan.Pilihan Shiren terjatuh pada baju tidur berbahan satin. Ini adalah baju tidur yang hampir tidak pernah Shiren pakai sejak pert

    Last Updated : 2024-05-23
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 50

    Nicholas menatap lucu pada sosok wanita yang tampak kelelahan setelah bergelut dengan cacing besar Alaska miliknya. Shiren mengusap kedua pipinya yang terasa kebas. "Pegal, kan? Makanya, lain kali jangan nakal," ucap Nicholas seraya mengenakan kembali celana tidur yang sempat Shiren turunkan. Ini kali pertama Shiren melayaninya menggunakan mulut, wanita itu belum terbiasa."Kamu tidak ada niatan membantuku?!" tanya Shiren sebal, dia bahkan masih bersimpuh di lantai.Nicholas terkekeh pelan seraya mengangkat tubuh Shiren untuk dibawa ke kamar mandi. "Sikat gigit dulu, mulutmu kotor," titah Nicholas lalu menurunkan tubuh Shiren di depan wastafel. Wanita pun menuruti perintah suaminya. Cairan cinta Nicholas memang sempat tumpah dalam mulutnya, namun hanya sebagian karena sebagian lain Nicholas tumpahkan di lantai. Pria itu takut istrinya mual dan berakhir muntah. Padahal, Shiren baik-baik saja sampai detik ini."Sudah bersihkan, kan?" tanya Shiren seraya membuka mulutnya lebar-lebar. N

    Last Updated : 2024-05-23
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 51

    "Aku belum bisa menjelaskan keadaan istriku sekarang. Intinya dia belum bisa diajak bepergian ke tempat yang cukup jauh."Nicholas sangat berusaha agar tidak keceplosan bicara jika istrinya sedang hamil. Bisa-bisa mereka semakin heboh dan datang saat ini juga. Sejujurnya dia belum siap memperkenalkan keluarganya pada keluarga Lavine. "Baiklah, kami menunggu," putus Robert. Dia tidak mau terlalu memaksa sang anak. Di tengah percakapan hangat itu dada Nicholas tiba-tiba sesak mengingat sang kakak, dia harus bertanya kelanjutannya."Bagaimana dengan pelaku pembunuhan kakakku?" tanya Nicholas. Tiba-tiba saja percakapan hangat mereka berubah menjadi suram dan sendu. Bisa Nicholas dengar sang ayah menarik napas cukup dalam. Sepertinya agak berat untuk dikatakan."Janjilah pada Ayah untuk tidak menaruh dendam, Nak. Karena orang yang melakukannya adalah seseorang bagian dari keluarga kita."Napas Nicholas terasa tercekat di tenggorokan. Sepertinya, dia terlalu fokus pada Shiren sehingga me

    Last Updated : 2024-05-23
  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 52

    Nicholas sangat terharu melihat calon anaknya yang semakin bertambah besar. Kini dia dan Shiren sedang berada di ruangan khusus untuk memeriksakan kandungan. "Bayi kalian sangat sehat dan tumbuh dengan baik. Lihatlah, bentuknya lebih besar dari bulan kemarin," ucap Rosella sembari menunjukkan betapa kecilnya janin Shiren. Masih jelas dalam ingatan Shiren ketika pertama kali dia melihat calon anaknya yang lebih kecil dari ini. Dia sangat bahagia."Dok, minggu depan kami berencana akan melakukan penerbangan ke Spanyol, apa boleh?" tanya Nicholas. Tak hanya cek kandungan rutin setiap bulan, mereka juga ingin konsultasi tentang perjalanan yang akan mereka tempuh. "Untuk saat ini tentu saja boleh, keadaan ibu serta janinnya sangat sehat dan baik. Satu hari sebelum berangkat, Nyonya harus diperiksa kembali untuk memastikan. Jika hasilnya sama seperti sekarang, maka boleh. Namun jika hasilnya lebih buruk, terpaksa rencana tersebut harus dibatalkan demi keselamatan Nyonya dan calon buah hat

    Last Updated : 2024-05-24

Latest chapter

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Extra Part

    "Ohh, Sayang, kenapa kamu tidak menua sama sekali?" tanya Shiren dengan suara sensual saat merasakan badai kenikmatan yang tidak berkesudahan dari sang suami. Melihat bagaimana gagahnya pria ini memberikan sentuhan cinta yang tak pernah berubah dari awal mereka bersama. Nicholas mencecap habis seluruh rongga mulut Shiren seakan ingin menyatukan dua raga yang berbeda. Dan untuk yang ke sekian kalinya, mereka menikmati puncak kenikmatan bersamaan dengan rasa cinta yang semakin meluap.Nicholas ambruk di samping sang istri, memandang penuh bahagia pada seorang wanita yang sangat berarti di hidupnya."Harusnya aku yang bertanya seperti itu, Shiren. Kamu seperti vampir yang tidak pernah tua. Wajahmu saat masih gadis masih bisa aku lihat sekarang," balas Nicholas tak kalah pandai memuja sang pujaan hati.Shiren semakin menempel pada Nicholas seraya terkikik geli, dia naik ke atas perut Nicholas lalu berbaring di sana. "Andai aku bisa hamil lagi, aku rindu saat-saat mengandung dan dimanja

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Ekstra Part

    Nicholas memandang haru foto keempat anaknya yang tumbuh dengan sangat baik. Putri bungsunya bahkan sudah besar dan kini sudah memasuki sekolah menengah atas, tiga kakaknya yang lain sudah lulus dari perguruan tinggi dan sibuk dengan cita-cita mereka masing-masing.Nicholas tidak pernah terpikirkan sanggup menjalani kehidupan selama ini setelah berbagai macam badai yang dia lewati. Tentunya, bersama Shiren dia sanggup melewati segala hal."Melamun lagi? Agaknya lebih baik kita pergi berkencan daripada bosan di rumah. Ayo, aku sudah pesan tempat," celetuk Shiren membubarkan lamunan Nicholas.Ditariknya pinggang Shiren dengan lembut sampai tubuh itu jatuh dalam pangkuan Nicholas. Shiren hanya bisa diam dan menikmati rengkuhan hangat dari sang suami."Aku sangat mencintaimu, Shiren. Kamu segalanya untukku," lirih Nicholas tampak berhenti membelai lembut tubuh sang istri. "Aku juga. Aku juga sangat sangat mencintaimu," balas Shiren tak kalah lembut. Semakin tua Nicholas semakin manja dan

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Tamat

    "Nicholas, Shiren jatuh!"Tiga kata keramat itu berhasil membuat nyawa Nicholas hampir lepas dari tempatnya. Kandungan Shiren sangat lemah, dan beberapa hari yang lalu dokter sempat berkata padanya kalau Shiren tidak boleh jatuh-jatuh lagi atau akibatnya sangat fatal. Dan saat ini, hal yang sama terulang kembali."Shiren, jangan tidur! Tatap mataku dan jangan pernah tidur! Lihat aku lihat aku, kamu pasti baik-baik saja, kamu dan anak kita pasti selamat. Jangan tutup matamu, Sayang, aku mohon. Katakan apapun yang kamu rasa dan jangan pernah tidur!" Nicholas terus mengoceh dengan kedua kaki terus melangkah membawa istrinya keluar dari rumah. Dan saat masuk ke dalam mobil, Shiren hampir-hampir hilang kesadaran kalau Nicholas tidak semakin kuat berteriak."Shiren, ingat anak-anak dan aku, Sayang. Kamu tidak boleh seperti ini, kamu harus sembuh dan jangan pernah berniat meninggalkan kami. Lihat aku, kamu kuat dan harus bisa bertahan seperti apapun sulitnya. Aku mohon jangan tidur," pinta N

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 261

    Sepasang suami istri yang sedang berbuat mesum di salah satu gazebo pantai hampir saja terciduk oleh petugas keamanan. Beruntungnya mereka tidak sampai melepas pakaian dan dengan mudah menutupi inti diri agar tidak dilihat orang lain."Kami hanya duduk santai di sini, tidak macam-macam," ungkap Nicholas dengan raut wajah serius, berharap kalau dua petugas keamanan yang sedang menginterogasinya percaya."Baiklah, maafkan kami sudah mengganggu waktu Tuan dan Nyonya, mungkin tadi hanya perasaanku saja seperti mendengar suara-suara aneh. Di pantai daerah ini memang tidak boleh macam-macam, kami bukan budaya yang bebas," jelas salah satu dari mereka. Setelah tak ada lagi salah paham, mereka pun pergi."Astaga ... aku benar-benar malu! Bagaimana bisa kita hampir terciduk? Idemu sangat buruk," gerutu Shiren kesal luar biasa pada suaminya. Dia sudah tiga kali menolak ide gila Nicholas, namun pria ini tetap memaksa. Alhasil, hampir saja kelakuan buruk mereka diketahui oleh orang lain."Maafka

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 260

    Anak-anak di rumah tak kalah antusias dari orang tuanya yang sedang pergi berlibur. Mereka juga diajak pergi oleh Cassie dan Robert setiap pulang sekolah dan selalu pulang malam. Meskipun lelah menghadapi tiga cucunya yang sangat aktif, tapi Cassie dan Robert sangat senang. Mereka sangat puas bermain dengan anak-anak."Nenek, kami dan ayah lebih nakal siapa? Kata ayah, kami tidak nakal dan sangat baik seperti ayah kecil. Memangnya ayah tidak nakal? Aku tidak percaya sebenarnya," ujar Bernard mengungkapkan rasa penasarannya selama ini. Sudah cukup lama dia ingin bertanya namun baru ingat lagi sekarang.Cassie dan Robert sontak saling bertukar tatapan, Robert hanya bisa mengendikkan bahu dan menyerahkan urusan anak-anak pada Cassie. Robert pergi mencari angin di luar."Tentu saja, ayah kalian sangat baik dan tidak nakal. Maka dari itu kalian pun menjadi anak-anak yang tak beda jauh dengan ayah sewaktu kecil. Tapi tetap saja, mengurus tiga anak sekaligus tentu lebih melelahkan. Maka dari

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 259

    Selesai bercinta yang sangat membara, Shirren kembali diserang rasa lapar luar biasa. Namun sebelum keluar dari kamar, dia tak lupa untuk mengenakan pakaian tertutup dari leher sampai ujung kaki. Jangan sampai ada orang lain yang melihat motif polkadot di tubuhnya. "Anna, tolong buatkan paella dan churos, ya? Ah iya, buatkan juga espreso dan jus mangga," pinta Shiren pada pramugari yang melayani. Wanita bernama Anna itu langsung mengiyakan dan cepat-cepat pergi.Shiren tak langsung kembali ke kamar, dia berkeliling sebentar di dalam pesawat pribadi ini yang sangat luas dan nyaman. Sofa-sofa berbulu halus dan empuk itu berhasil mencuri perhatian Shiren."Ah ... pinggangku, sofa ini nyaman sekali," gumam Shiren setelah berhasil menemukan posisi nyaman di sofa tunggal yang sangat nyaman. Dia hampir tertidur jika Anna tidak datang membawa pesanan yang dia inginkan."Yang espreso tolong berikan pada suamiku." Anna lagi-lagi mengangguk patuh sambil menaruh paella, churos dan jus mangga yan

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 258

    "Tidak akan kumaafkan." Tiga kalimat yang Nicholas lontarkan berhasil membuat Shiren menahan napas, memandang Nicholas dengan tatapan tak percaya. Shiren menarik sebelah lengan Nicholas untuk dia peluk, dengan mudah dia kembali merengek sambil mengusal-usalkan tubuhnya pada Nicholas seperti anak kucing."Janganlah begitu ... kamu bukan tipe suami tanpa maaf untuk istri, aku tahu itu. Aku sangat sangat meminta maaf padamu, Suamiku. Tolong maafkan aku." Shiren terus merengek dan tak peduli pada pramugari dan pramugara yang berlalu lalang di sekitarnya. "Tapi aku belum mau memaafkanmu, bagaimana? Aku juga sakit hati dituduh yang tidak-tidak dan terus dimarahi sepanjang jalan," balas Nicholas semakin membuat Shiren kelabakan. Meskipun sang suami tidak acuh dan tidak jahat padanya, tetapi selagi maaf belum dia dapatkan, rasanya tidak akan pernah ada ketenangan."Kapan kamu mau memaafkanku memangnya? Apakah ada satu syarat yang perlu aku lakukan agar kamu mau memaafkanku?" tanya Shiren l

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 257

    Pihak keamanan restoran sangat pusing melayani nyonya Leonard yang menyebalkan, berulang kali melihat rekaman yang dia mau namun masih belum percaya juga."Kamu tidak disuap oleh suamiku, kan? Berapa banyak uang yang dia berikan untuk mengedit video sebenarnya? Akan kubayar sepuluh kali lipat asal kamu beri tahu aku yang asli, bagaimana?" tawar Shiren yang masih yakin suaminya ini berbohong.Dari rekaman yang dia lihat, memang Nicholas dan Lea sempat bersentuhan secara tidak sengaja. Tapi, rasanya dia masih belum yakin. Di pojok ruangan Nicholas hanya bisa diam menyaksikan bagaimana petugas keamanan bagian memantau cctv melayani istrinya. Dari raut wajahnya Nicholas sudah bisa menebak kalau petugas itu sudah sangat lelah. "Demi Tuhan aku tidak berbohong, Nyonya. Kami tidak pernah merekayasa rekaman-rekaman seperti ini karena sangat rumit dan bisa membuat sistem berubah-ubah. Dan juga tuan Nicholas tidak pernah menyuapku, kami saja bertemu baru kali ini," jelas petugas itu entah untu

  • Kehangatan Nyonya Presdir   Bab 256

    "Heh! Kamu cari kesempatan ya?!" Nicholas reflek mendorong tubuh Lea yang semula menempel pada tubuhnya. Heels yang Lea kenakan terlalu tinggi, alhasil salah sedikit saja dia hampir jatuh.Lea hampir jatuh untuk yang kedua kalinya jika tidak ditolong oleh sopir Nicholas. Setelah bisa berdiri dengan benar, barulah Lea membalas Nicholas yang seenak hati menuduhnya."Kamu pikir aku mau menempel padamu seperti tadi? Kalau bisa, pantatku yang cantik ini lebih baik menyentuh lantai daripada menyentuhmu. Dasar pria aneh!" cecar Lea menatap marah pada Nicholas yang menurutnya sangat sembarangan. Nicholas menghela napas pelan dan memilih diam, sebenarnya tadi dia hanya terkejut. Rasanya sangat tidak nyaman saat tubuh wanita lain menyentuh dirinya. Padahal, dia tahu sendiri kalau tadi Lea benar-benar jatuh dan tidak sengaja."Baiklah, aku minta maaf. Terima kasih atas waktu dan penjelasanmu malam ini," putus Nicholas sebelum masuk ke dalam mobil miliknya. Lea hanya mengangguk singkat dan dia

DMCA.com Protection Status