Home / Romansa / Kehangatan Nyonya Presdir / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Kehangatan Nyonya Presdir: Chapter 211 - Chapter 220

264 Chapters

Bab 211

Nicholas mengumpat dalam hati saat tubuhnya dilempar bagai seonggok mayat ke atas permukaan lantai usang. Di tempat yang remang-remang ini, Nicholas masih berusaha mengenali wajah dua orang pria yang membawanya ke tempat kumuh seperti ini. Sayang sekali, Nicholas tidak kenal dengan dua orang itu."Apakah tuan tidak meminta kita untuk bermain-main dengan pria ini sebentar? Ya ... selagi menunggu hari esok sebelum tuan datang," ujar salah satu dari mereka yang bertubuh lebih tinggi dari satunya lagi."Sayangnya tidak, malam ini kita hanya ditugaskan membawa dia." Pria yang lebih pendek itu menjawab sambil melenggang pergi. Alhasil, mereka berdua meninggalkan Nicholas dalam ruangan kumuh, pengap, dingin dengan keadaan terikat seperti ini.Dalam hati Nicholas berdoa agar masalah yang tidak jelas ini tidak mengikutsertakan keluarganya. Dia siap menghadapi apapun bahkan kematiannya sendiri tidak dia takuti, tapi kalau semua itu terjadi bisa menyakiti semua orang yang dia tinggalkan terutama
last updateLast Updated : 2024-08-04
Read more

Bab 212

"Bagaimana kehidupanmu setelah kamu yakin aku tiada, Leonard? Ah, pasti sangat bahagia, ya? Kulihat kamu punya anak yang sangat lucu. Tiga sekaligus. Istri yang sangat cantik dan kamu terlihat benar-benar cinta mati padanya. Apa semua itu sudah membuatmu merasa puas?"Nicholas hanya bisa diam menyimak, memandang murka sosok yang beberapa hari ini sering muncul di sekitarnya dengan penampilan sedikit berubah dibandingkan beberapa tahun yang lalu. Sosok yang sudah dipastikan mati tapi ternyata kini masih ada di depannya.Melihat Nicholas tidak bisa melalukan apapun selain berkedip, Jack segera melepas penutup mulut Nicholas secara kasar sampai-sampai bibir Nicholas semakin terluka. "Kamu tidak pantas hidup, Jack. Pembunuh sepertimu seharusnya membusuk di neraka!" gertak Nicholas merasa marah luar biasa. Jack sontak tertawa terbahak-bahak, dia sampai memegangi perutnya yang terasa kaku menertawakan Nicholas. Setelah beberapa saat, tatapan Jack kembali serius untuk Nicholas."Pada kenya
last updateLast Updated : 2024-08-04
Read more

Bab 213

Di atas ranjang rumah sakit, Shiren menangis hiteris sampai pingsan berkali-kali setelah mendapat kiriman foto dari seseorang yang membawa suaminya. Terlihat di sana Nicholas sedang diberi makan layaknya hewan jalanan, tubuh segagah itu diikat bagai kepompong dan dipaksa makan makanan khas hewan. Kini, hanya Belinda dan Domenico yang waras di antara semuanya. Cassie tak jauh berbeda dengan Shiren, dan Jasmine pun sudah dipisahkan sedari tadi oleh Domenico agar tidak tertular kekacauan. "Nyonya Cassie dan nyonya Shiren sepertinya harus diberikan obat penenang, Tuan. Kalau tidak seperti itu mereka pasti akan bertindak lebih parah," ucap Dokter pada Domenico. Dia memandang prihatin pada Shiren, tubuh wanita itu sampai memar-memar saking kuatnya mengamuk dan memaksa ingin pergi."Lakukan saja, Dok. Aku yakin ini semua tidak akan bertahan lama, Nicholas pasti bisa Robert selamatkan," jawab Domenico sedikit pasrah. Setelah mendapatkan izin, dokter i
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 214

Nicholas melenguh ketika tubuhnya diangkat cukup tergesa. Padahal, dia baru saja mencoba untuk tertidur. "Nicholas, ini aku, Jay."Nicholas yang semula pasrah kini terperanjat, dia sangat tidak menyangka yang sedang mengangkat tubuhnya saat ini adalah Jay dan satu lagi ... Robert?! Bukan suami Cassie, tapi Robert asistennya."Di mana ayah?" tanya Nicholas, dia tahu semua ini pasti berkat ayahnya. Jay dan Robert tidak menjawab, mereka sangat fokus memerhatikan langkah dan berusaha sembunyi-sembunti agar tidak ada satu pun orang yang tahu Nicholas telah mereka bawa. Nahasnya, Jay tidak sengaja menjatuhkan hiasan dinding yang sudah usang sampai menimbulkan bunyi yang nyaring. Mereka tentu saja dikepung oleh orang-orang Jack, bahkan Jack sendiri sangat terkejut Nicholas bisa keluar dan dibawa oleh adik ipar pria itu sendiri. "Kamu konyol sekali, Jay," gerutu Nicholas merasa kesal. Dia yang semula merasa lega karena bisa bebas kin
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 215

Shiren tidak bisa menunggu lagi, dia melompat dari tempat tidur dan berlari sekuat tenaga ketika tahu suaminya sudah datang. Sayangnya, Nicholas belum juga bisa memeluknya. Laki-laki itu hanya diam di atas brankar yang akan dipindahkan ke ruangan khusus."Awas! Aku mau melihat suamiku! Tubuhnya luka-luka, biar aku saja yang mengobati!" amuk Shiren ketika tubuhnya terpaksa ditahan oleh Domenico dan Jay agar berhenti menghalangi pergerakan dokter yang hendak membawa Nicholas."Biarkan dokter melakukan yang terbaik untuk suamimu, Shiren! Jangan mengacau kalau kamu benar-benar mencintai Nicholas!" tegas Jay seraya memeluk erat tubuh rapuh kakaknya. Bahkan belum genap dua hari Shiren hidup tanpa Nicholas, tubuh wanita ini terasa sangat kurus dan rapuh.Bentakan Jay pun berhasil membuat Shiren sadar akan tingkah bodohnya. Shiren diam, menatap sekitar dengan tatapan kosong. Dia ingat betul beberapa saat yang lalu netranya sempat melihat raga suaminya."Aku ingin melihat suamiku lagi," lirih
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Bab 216

"Maaf maaf, aku menyakitimu, ya? Maafkan aku, aku benar-benar sangat ceroboh," ucap Shiren menyesal setengah mati setelah sadar sedari tadi dia mengganggu luka di bahu Nicholas. Dia langsung mengambil jarak dua langkah ke belakang karena sangat takut menyentuh suaminya.Cassie melakukan hal yang sama, dia juga ketakutan sama seperti Shiren. "Tidak apa-apa, ini sudah tidak sakit sama sekali. Ayo mendekat lagi, aku tahu kalian sangat rindu padaku, kan?" Nicholas berusaha menggapai tangan ibu dan istrinya untuk dia genggam. Meskipun sedikit kesulitan, tapi semua itu berhasil dia lakukan dengan baik. Mereka berdua akhirnya kembali mendekat dan memerhatikan Nicholas lebih baik lagi."Di mana ayah?" tanya Nicholas, sejujurnya sedari tadi dia mencari keberadaan pria itu."Ada, ayah dijaga Jay. Mau kupanggilkan?" tawar Shiren kembali semangat. Dia juga ingin melihat keadaan ayah mertuanya di ruangan sebelah."Nanti saja. Aku masih rindu kamu," jawab Nicholas seraya membawa punggung tangan S
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Bab 217

Tampaknya, kejadian buruk itu berhasil membuat Shiren sangat trauma. Shiren nyaris pingsan saat bangun tidur tidak mendapati Nicholas ada di sampingnya padahal pria itu hanya pergi ke dapur untuk mengambil air minum, Shiren benar-benar tidak bisa jauh dengan Nicholas. Berpisah beberapa detik saja Shiren sudah jatuh menangis histeris.“Kamu mau ikut?” tanya Nicholas pada Shiren yang sudah rapi menggunakan pakaian cukup sopan. Tentu bukan pakaian yang cocok jika digunakan di rumah saja.Shiren mengangguk pasti, dia menatap pria itu dengan tatapan penuh permohonan.“Ini hari pertamamu pergi bekerja lagi setelah cukup lama di rumah bersamaku, aku tidak bisa melepasmu dengan mudah, Nicholas. Beri aku waktu untuk bisa ikut denganmu ke manapun kamu pergi, aku masih takut.”Nicholas tersenyum kecil lalu membawa Shiren ke pelukan, mencium puncak kepala wanita itu berkali-kali guna menyalurkan kasih sayang yang dia miliki.“Tentu saja. Aku senang kamu mau ikut denganku. Ayo, kata Robert sebenta
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Bab 218

Shiren pasrah saat tubuhnya digarap di atas meja kerja yang masih berantakan oleh dokumen pekerjaan. Berkali-kali dia meminta Nicholas untuk berhenti dan melanjutkan kegiatan ini di rumah saja namun tidak Nicholas hiraukan sedikit pun. Alhasil, Shiren hanya bisa pasrah dengan perasaan puas bukan main. Kini dia hanya perlu menunggu Nicholas selesai dan mereka akan langsung pulang.Beberapa saat kemudian, penantian Shiren akhirnya dibayar indah oleh puncak terakhir yang dia rasakan bersamaan dengan Nicholas. Saking lelahnya, Nicholas langsung membanting dirinya sendiri di atas kursi dan membiarkan Shiren tetap berbaring di atas meja dengan kedua kaki terbuka lebar. Menampilkan lembah basah yang senantiasa mengeluarkan cairan cinta mereka.“Kamu tidak berniat membantuku?” tanya Shiren sedikit ketus, dia kesal dibiarkan begitu saja tanpa dibantu turun dari meja apalagi dibantu ke kamar mandi.Dengan sisa-sisa tenaga yang dia miliki, Nicholas akhirnya mau membantu Shiren dan membiarkan wa
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Bab 219

Malam hari, suhu tubuh Nichola tiba-tiba meninggi membuat Shiren kelimpungan sendiri. Semua orang tentu sudah tidur, hanya dia yang terbangun ketika mendengar suaminya menggigil."Nicholas, jangan buatku takut, kamu kenapa? Ayo bangun!" Shiren benar-benar panik, dia sudah mencoba mengompres dahi suaminya tapi tidak membuahkan hasil juga. Dengan gerakan secepat kilat Shiren membuka laci dan mengambil obat pereda demam, dia juga menghubungi dokternya sampai puluhan kali karena sudah pasti mereka sedang tidur saat ini."Ayo minum obat ini dulu, Sayang. Aku mohon bangun sebentar," pinta Shiren masih berusaha kuat untuk membangunkan Nicholas. Masalah Nicholas belum selesai, kini ketiga bayinya menangis, mungkin karena merasa terganggu oleh kepanikan ibunya. Shiren pun menyerah, dia ikut menangis dan memanggil semua orang yang ada di rumahnya untuk membantu. Tengah malam dingin seperti ini kamarnya kembali ramai."Sudah telepon dokter? Sepertinya Nicholas hanya demam karena infeksi di bah
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

Bab 220

Entah hanya modus atau memang benar adanya, pagi-pagi Nicholas meminta Shiren untuk melayaninya dengan alasan butuh keringat agar pulih lebih cepat. Tentu saja Shiren turuti, selain karena ingin suaminya cepat sembuh, dia juga sangat suka aktivitas ini. "Kamu terlihat semakin seksi, Sayang." Shiren merona saat pujian demi pujian keluar dari mulut Nicholas saat dia sedang sibuk bergerak. Tak hanya melalui ucapan, Nicholas juga memujanya dalam bentuk sentuhan yang teramat sangat romantis.Nicholas pasrah duduk bersandar menikmati semua layanan yang istrinya berikan. Mungkin kalau satu tangannya tidak diinfus, dia akan dengan senang hati mengambil alih tugas Shiren karena kelihatannya wanita ini mulai kelelahan."Ah, aku lelah," keluh Shiren mulai gemetar, dia belum berhenti tapi mulai mengeluh. "Tahan, sebentar lagi."Shiren bergerak semakin liar dan cepat, meskipun lelah dia semakin tertantang untuk menumbangkan suaminya. Pada hentakan terakhir, Nicholas pun selesai diiringi dengusa
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
27
DMCA.com Protection Status