Home / Romansa / Kehangatan Nyonya Presdir / Chapter 221 - Chapter 230

All Chapters of Kehangatan Nyonya Presdir: Chapter 221 - Chapter 230

264 Chapters

Bab 221

Nicholas merasa, dunianya hancur saat itu juga. Saat tahu janin tak bersalah itu hadir di waktu yang salah dan hanya bertahan selama beberapa minggu. Bayangan saat Shiren kesakitan, darah yang tak henti keluar dari kemaluan wanita itu, juga rintihan yang semakin memperdalam luka."Maafkan aku ya Tuhan, tolong maafkan aku. A-aku tidak bermaksud membunuh anakku sendiri, aku benar-benar tidak tahu," rintih Nicholas memeluk lututnya sendiri di depan ruangan Shiren. Kata dokter Shiren sudah boleh dijenguk, tapi Nicholas belum juga sanggup. Cassie dan yang lain memandang iba pada Nicholas, kejadian yang tak pernah disangka ini tentu menjadi pukulan telak untuk Nicholas. Apalagi, saat itu mereka sedang memadu kasih, saat-saat yang tak pernah disangka bisa membunuh janin kecil yang tak berdosa."Tuan, Nyonya Shiren sudah sadar." Seorang perawat keluar dari ruangan Shiren dan memberitahu keadaan terbaru wanita itu pada suaminya.Nicholas menggeleng, menutup wajahnya sendiri menggunakan kedua
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

Bab 222

"Sudahlah, aku rindu suamiku yang ceria dan menyebalkan, sampai kapan kamu menangis seperti ini? Lihat anak-anak, mereka bisa lupa suara ayahnya, sudah dua hari mereka tidak diajak bermain olehmu. Kamu tidak bersalah, Sayang. Berhenti menyalahkan dirimu sendiri."Dari kemarin Shiren sudah dipulangkan dan menjalankan perawatan di rumah, dia tidak bisa meninggalkan ketiga bayinya terlalu lama meskipun dijamin sangat aman bersama kakek neneknya. Dan dari kemarin pula, Shiren sangat sering memergoki suaminya yang sedang menangis sendirian. Seperti saat ini, Nicholas menangis di ruang kerja."Masalahnya, kamu pendarahan saat kita sedang nikmat-nikmatnya bercinta, Shiren. Aku seperti sengaja mengganggu dia sampai dia tidak kuat dan berakhir keguguran. Aku benar-benar merasa bersalah. Bagaimana mungkin naluriku tidak bisa merasakan bahwa saat itu kamu sedang mengandung benihku? Ah, aku sangat kecewa."Shiren hanya diam tanpa membalas apapun rengekan suaminya, dia memeluk pria itu seperti saa
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

Bab 223

Pelan sekali Nicholas memindahkan tubuh Shiren ke atas kasurnya yang empuk. Tadi, mereka sempat berbincang sejenak di ruang keluarga, membicarakan banyak hal yang menyenangkan sampai Shiren tertidur di dekapan suaminya."Semoga mimpi indah," ucap Nicholas seraya mengecup lembut dahi sang istri. Nicholas menarik selimut untuk menutupi sebagian tubuh Shiren agar tidak kedinginan, tak lupa mengatur pencahayaan agar ketiga bayinya juga ikut nyaman. Memang sampai saat ini Nicholas maupun Shiren belum terpikirkan untuk menaruh ketiga anaknya di tempat tidur khusus mereka. Padahal, semua dekorasi lucu sudah terpasang di ruang sebelah."Kenapa kalian sangat cepat besar? Rasanya baru kemarin Ayah gemetar saat menggendong tubuh kalian yang masih merah dan sangat mungil. Sekarang, kalian sama-sama besar dan gemuk. Boleh Ayah gigit sedikit betis berdaging ini?"Cleve sedikit terusik ketika kakinya dipijat-pijat gemas oleh sang Ayah. Dia sudah memberi kode akan menangis jika Nicholas tidak juga be
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more

Bab 224

"Bagaimana kalau aku belum juga siap? Katamu bisa menunggu sampai aku selesai kuliah, kan? Apa sekarang kamu berubah pikiran?" Jika iya, Maeva akan sangat tertekan. "Ya. Kupikir akan lebih menyenangkan kalau kita menikah lalu memiliki anak. Ayahmu pasti setuju, Maeva. Apalagi keluargaku. Kamu siap?"Demi Tuhan Maeva ingin menangis sekarang, dia tidak berani menjawab apapun karena banyak ketakutan yang dia rasakan. Dia takut membuat Jay kecewa, tapi juga takut dengan masa depannya yang belum selesai ditata."Beri aku waktu untuk berpikir lagi. Ini terlalu dadakan untukku," jawab Maeva pelan. ***"Jangan didengarkan, mungkin saja malam tadi dia mabuk sampai mengatakan hal-hal aneh. Dia sendiri sudah sangat yakin akan menunggumu dengan sabar, dia tahu kamu masih sangat muda untuk menikah apalagi memiliki anak. Jangan terlalu dipikirkan, nanti aku sendiri yang akan berbicara dengan Jay. Sekarang kamu sudah sarapan?" tanya Shiren, dia cukup terkejut saat pagi-pagi seperti ini mendengar k
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more

Bab 225

Meskipun Shiren sudah melarangnya berkali-kali, tetapi Nicholas tetaplah Nicholas. Hari ini dia memutuskan datang ke tempat di mana Jack berada, tempat kumuh juga bau busuk di mana-mana. "Kamu senang tinggal di sini, Paman?" tanya Nicholas dengan ekspresi wajah mencemooh. Bersidekap dada merasa angkuh di hadapan seorang pengkhianat yang sedang sekarat.Jack hanya bisa memandang geram pria tengil di depannya. Saking parahnya siksaan dari Robert yang dia terima, untuk berbicara pun rasanya sangat sulit dan banyak menghabiskan tenaga."Oh, mulutmu sakit, ya? Maafkan aku, Paman. Aku benar-benar tidak tahu. Mau kubawakan dokter untuk mengobati luka di sekujur tubuhmu?"Jack tahu tawaran bak malaikat itu hanya untuk mengejeknya, mengecek nasibnya yang malang dan tidak bisa berbuat apa-apa selain patuh di bawah kaki Robert dan laki-laki tengil satu ini.Mulut Nicholas terus berbicara mengatakan hal-hal yang menyenangkan, membuat Jack dongkol bukan main namun tidak bisa melakukan apa-apa sel
last updateLast Updated : 2024-08-11
Read more

Bab 226

"Hey, apa aku ada salah padamu? Kenapa kamu tidak ceria? Menyesal sudah datang ke sini?" tanya Jay beruntun. Pasalnya, dia bingung karena Maeva lebih banyak diam seperti memikirkan banyak hal. Maeva menoleh lalu tersenyum, dia menggeleng pelan seraya mengusap sebelah lengan pria tersebut yang sedang memegang stir kemudi."Aku baik-baik saja dan tidak menyesal sama sekali sudah datang ke sini. Hanya saja, aku ingin bertanya tentang ucapanmu tadi malam."Jay terdiam, mencoba mengingat kembali apa yang dia ucapkan malam tadi sampai membuat kekasihnya banyak diam seperti ini. Hampir lima menit Jay berpikir, akhirnya dia menemukan jawaban. "Aku ingat. Kamu sepertinya memang tidak mau menikah lebih cepat, ya?" tebak Jay membuat perasaan Maeva semakin tak karuan. Maeva kira Jay bertanya seperti itu karena efek mabuk, tapi sepertinya pria ini bertanya dalam kondisi sadar dan tidak bercanda.Jay menepikan mobilnya sebentar, dia tidak peduli datang tak tepat waktu seperti biasa karena saat in
last updateLast Updated : 2024-08-11
Read more

Bab 227

"Kamu sebenarnya cinta padaku tidak, sih?" Shiren bertanya sambil berkacak pinggang, menatap sebal ke arah pria yang hanya bisa duduk diam tertunduk lesu. Kali ini, Shiren melihat tanda-tanda suaminya akan menjawab setelah sekian lama diam. "Tentu saja, aku rela melakukan apapun untukmu, tentu saja aku sangat mencintaimu," jawab Nicholas tegas. Dia ingin membela lebih banyak, tetapi melihat wajah Shiren yang masih sangar, dia tidak berani."Halah! Kamu saja tidak patuh pada perintahku! Itu katanya cinta? Aku benar-benar marah, jangan temuiku lagi!" sentak Shiren lalu pergi meninggalkan Nicholas yang masih termenung di ruang keluarga sendirian. Pria itu uring-uringan sendiri, merasa kesal sekaligus bingung harus merayu istrinya dengan cara bagaimana. "Kata Ayah juga apa? Kamu ini sangat senang mencari masalah dengan Shiren. Sudah begini saja baru pusing," cibir Robert saat tak sengaja melihat anaknya tengah muram sendirian. Dia juga sempat mendengar beberapa kata omelan Shiren sebe
last updateLast Updated : 2024-08-12
Read more

Bab 228

Shiren berjingkrak senang saat suaminya pulang membawa mobil mini dengan atap terbuka. Cukup terkejut juga karena Nicholas tahu apa yang dia inginkan walaupun dia tidak pernah berkata apapun."Dari mana kamu tahu aku ingin mobil kecil seperti ini?" tanya Shiren terlihat sangat antusias melihat-lihat bagaimana benda ini. Nicholas bersidekap dada, memandang bangga pada istrinya yang terlihat sangat bahagia. "Memangnya, apa yang tidak aku ketahui darimu? Ponselmu selalu terhubung denganku, Sayang. Apapun yang kamu cari dan apa yang kamu lihat di ponsel dan laptop yang sudah kusediakan, tentu saja aku tahu. Dua hari yang lalu kamu melihat-lihat mobil ini, kan?" Shiren mengangguk cepat. "Benar, kata Maeva ada mobil yang sangat lucu dan cocok untukku. Kursinya sangat pas kalau aku sedang jalan-jalan bersama anak-anak."Nicholas juga tahu, mobil mini ini hanya ada empat kursi. Ah, apa dia akan ditinggal saat istri dan anak-anaknya pergi main?"Kamu tidak menghitung aku juga?" tanya Nichola
last updateLast Updated : 2024-08-12
Read more

Bab 229

Tak terasa, kini bayi kembar tiga itu sudah tumbuh menjadi anak-anak yang menggemaskan. Di usianya yang baru menginjak lima tahun, tak ada hari bagi mereka kalau tidak merengek meminta tujuh adik pada ibu dan ayahnya. Kadang, Nicholas sampai ingin menangis mendapat teror adik, adik dan adik dari ketiga anaknya.Seperti saat ini, Shiren dan Nicholas sangat bingung ketika ketiga anaknya berharap kado yang dia bawa adalah berisi adik-adik kecil yang mereka inginkan. Beberapa hari yang lalu sebelum ulang tahun mereka, tiga anak lucu itu tiba-tiba meminta tujuh adik untuk menjadi kado mereka. Padahal, sebelumnya mereka tidak menjelaskan secara spesifik hadiah seperti yang diinginkan. "Bagaimana, Ayah? Ibu? Kenapa belum dibuka juga? Ayo cepat keluarkan adik-adik kami!" pekik Cleve terlihat sangat semangat. Dialah adik di antara Aland dan Bernard, dia juga ingin menjadi kakak!Orang-orang yang masih berkumpul dan menyaksikan betapa tegangnya Shiren dan Nicholas saat ini hanya bisa tersenyum
last updateLast Updated : 2024-08-13
Read more

Bab 230

Shiren tak bisa menahan tawa saat sahabat sekaligus adik iparnya menangis meraung-raung hanya karena teleponnya tidak dijawab. Berkali-kali Shiren coba merayu tapi hasilnya tetap nihil. "Aku benar-benar pusing, Kak. Kenapa ibu hamil selalu memiliki tingkah aneh? Lihat, Maeva seperti orang habis dipukuli satu kampung," keluh Jay sambil mengarahkan kamera ponselnya pada Maeva yang sedang berguling-guling di atas ranjang."Nikmati saja, Maeva seperti itu juga karena bawaan dari anakmu. Nanti kalau sudah membaik dia pasti malu sendiri," balas Shiren setelah cukup puas tertawa. Sebenarnya saat melihat Maeva, dia jadi ingat kembali saat mengandung anak-anak. Hampir sama seperti Maeva saat ini."Dekatkan lagi ponselnya, aku mau coba merayu lagi," pinta Shiren yang segera dituruti oleh Jay. Pelan sekali dia ikut duduk di tepi ranjang dan mengarahkan ponselnya agar lebih dekat dengan sang istri."Maeva, anak-anak sangat berterima kasih atas hadiah yang kamu berikan. Mereka sangat senang dan b
last updateLast Updated : 2024-08-13
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
27
DMCA.com Protection Status