Home / Romansa / Kehangatan Nyonya Presdir / Chapter 241 - Chapter 250

All Chapters of Kehangatan Nyonya Presdir: Chapter 241 - Chapter 250

264 Chapters

Bab 241

"Kamu tidak salah bertanya seperti itu?" tanya Shiren tak habis pikir. Dia sampai berhenti mengunyah steak lezat buatan Ken."Ya ... siapa tahu?" Nicholas mengendikkan bahu, dia juga tidak tahu mengapa tiba-tiba terpikirkan hal yang sangat konyol. "Ken sudah kuanggap adik, sama seperti Jay dan Maeva. Kamu ini ada-ada saja sampai berpikir seperti itu." Shiren hampir hilang selera mendapat tuduhan yang sangat tidak masuk akal. Untungnya Nicholas tak berbicara lagi ke hal yang lebih parah. Mungkin pria ini sadar kalau dia sangat tidak masuk akal.Di malam hari, Nicholas tampak paling semangat bermain dengan anak-anak. Energinya tersimpan full sedari siang agar malam ini bisa menghibur ketiga anaknya."Ayah, bagaimana kalau tema foto keluarga kita saat Ayah ulang tahun nanti, tema kebun binatang saja? Ayah cocok jadi singa, Ibu jadi macan, kami jadi anak-anak ayam. Sisanya mereka bebas memilih mau jadi hewan apa, bagaimana?" tanya Cleve dengan sangat antusias. Sebelum ini dia sempat berd
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more

Bab 242

"Ayah! Apa yang kamu lakukan dengan Bibi ini?!" sentak Aland saat melihat ayahnya tak sengaja memegang lengan wanita lain. Wanita cantik meskipun tak secantik Shiren. "Sebentar sebentar," ucap Nicholas sambil membantu wanita yang dia tolong untuk duduk terlebih dahulu. "Ayah! Jangan dekat-dekat wanita lain selain ibu! Ayah ini sebenarnya sayang ibuku atau tidak?!" Kali ini Bernard yang bicara, dia kesal bukan main pada ayahnya yang belum juga melepaskan pegangan tangannya walau pun sudah ditegur oleh Aland."Sebentar, Sayang. Ayah sedang membantu Bibi ini," ucap Nicholas masih tergolong sabar. Pasalnya wanita muda ini tampak kesulitan berdiri dan hampir pingsan jika tidak dibantu duduk."Jangan dekat-dekat, Ayah! Kamu memgkhianati ibu! Aku akan mengadu—""Diam!" bentak Nicholas sangat marah. Dia kesal saat ketiga bocah itu tak berhenti mengomel."Kenapa kamu membentak adikku?!" teriak Aland tak kalah murka, yang dibentak sang ayah memang Cleve. Saat ini Cleve langsung terdiam dan me
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more

Bab 243

Nicholas terdiam sambil memijat sejenak kepalanya yang sangat sakit. Dia sadar akan kesalahannya, sangat sadar. Tapi tidak bisakah dibicarakan besok saja?"Tidak bisa menjawab, heh? Sudah mulai bosan mengurusku dan anak-anak?" tanya Shiren semakin tak santai. Kemungkinan-kemungkinan terburuk sudah dia pikirkan. Sesak sekali."Kamu dan anak-anak salah paham, Sayang. Aku hanya menolong seseorang. Kalau pun dia bukan wanita, aku akan tetap menolongnya. Aku sadar kesalahanku sudah membentak anak-anak, aku sangat sadar. Tapi bisakah izinkan aku istirahat sekarang? Besok aku akan memcari cara meminta maaf pada mereka. Aku berjanji," jawab Nicholas meminta toleransi pada istrinya."Menolong seseorang tapi kamu tega melukai hati anak-anak? Ayah macam apa kamu ini? Secantik apa wanita itu sampai kamu tega melukai hati anak-anakku?" Shiren semakin murka, dia yang semula duduk kini berdiri dan berkacak pinggang di hadapan Nicholas. Nicholas berusaha memegang tangan Shiren agar wanita itu kembal
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more

Bab 244

Pandangan Nicholas semakin berkunang, beruntungnya mobil-mobil yang biasa mengikutinya sadar kalau dia sedang tidak baik-baik saja. "Tuan, sebaiknya kita ke rumah sakit sekarang. Keadaanmu sedang tidak baik-baik saja," ucap salah satu orang yang membantu Nicholaa berpindah tempat. Kemudi langsung diambil alih oleh orang tadi.Nicholas menggeleng pelan, dia mencoba mengatur napas sebelum menjawab. "Tidak perlu, langsung ke kantor saja. Nanti di sana aku akan istirahat." Nicholaa bersikeras tidak mau ke rumah sakit apalagi pulang, dia yakin tubuhnya baik-baik saja dan hanya perlu istirahat. ***Meskipun belum sepenuhnya membaik, Nicholas tetap memaksakan diri untuk datang menjemput ketiga anaknya. Bahkan, dia datang sebelum jam pulang tiba agar tidak didahului oleh Shiren. Dan saat wanita itu datang dia sudah ada lebih dulu."Tidak pakai sopir lagi?" tanya Nicholas berusaha untuk kembali lembut walau pun sejujurnya dia tidak suka Shiren mengemudi sendiri. Shiren hanya melirik sinis,
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more

Bab 245

Shiren memeluk erat ketiga anaknya yang tak bisa berhenti menangisi sang ayah. Di dalam sana Nicholas belum juga membaik, serangan jantung yang pria itu alami memang bukan main-main. "Anak-anak, Ibu mohon tenang dulu, ya? Ibu tahu kalian takut, Ibu juga sama. Bisa kita berhenti menangis dulu untuk mendoakan ayah? Ibu mohon, kalian anak-anak yang kuat dan patuh, Ibu tahu kalian sangat sayang ayah. Ayo, duduk dulu di sana, kita berdoa bersama, ya?" pinta Shiren pada ketiga anaknya.Cukup sulit menenangkan ketiga anak itu sampai akhirnya mereka patuh untuk tenang walau pun masih sedikit terisak-isak. "Ibu ... ayah pasti sembuh, kan?" lirih Aland terdengar sangat serak, matanya sampai merah dan berwajah sembab. Shiren mengangguk lalu menghapus air mata anak sulungnya yang kembali menetes deras, padahal sebelumnya sudah dia hapuskan."Tentu saja, ayah sangat sayang kita 'kan? Ayah tidak mungkin tega meninggalkan kita terlalu lama, sekarang ayah sangat butuh doa kita daripada kita terlal
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

Bab 246

"Ini sudah dua hari, Sayang. Kamu tidak rindu aku? Selelah ini ya menghadapi istri tidak tahu diri sepertiku? Kamu pasti menyesal 'kan menjadikanku ibu dari anak-anakmu? Seharusnya seorang ibu yang baik aku bisa mengarahkan anak-anak untuk tidak membencimu dan membuat mereka paham akan posisimu. Tapi apa yang aku lakukan? Demi keegoisanku sendiri kamu menjadi korban, andai saat itu aku tidak egois, bebanmu tidak akan seberat ini. Sampai detik ini mungkin kamu masih berada di rumah dan bermain dengan anak-anak lagi. Mereka sangat sedih, Sayang. Mereka tidak mau makan, tidak mau sekolah, tidak mau mandi kalau kamu tidak pulang. Rumah sakit ini tidak pernah kami tinggalkan, apalagi aku, kalau bisa aku ingin berada di ruangan dingin ini dua puluh empat jam bersamamu. Sayangnya dokter tidak mengizinkan."Shiren tak peduli dia terlihat seperti orang gila yang berbicara sendiri, dalam hatinya dia sangat yakin kalau Nicholas mendengarkan apa yang dia katakan. Hanya saja Nicholas belum bisa me
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

Bab 247

Nicholas sadarkan diri saat Shiren dipaksa istirahat total di ruangan yang berbeda. Keduanya memaksa ingin bertemu namun dokter juga belum bisa mengabulkan. Apalagi keadaan Nicholas saat ini yang baru bisa membuka mata dan langsung memaksa ingin bertemu dengan Shiren."Anak-anakku bagaimana? Setidaknya keluarkan aku dari ruangan ini agar bisa bertemu anak-anakku," pinta Nicholas sekali lagi. Dia tahu betul anak-anak tidak boleh masuk ke dalam ruangannya saat ini. "Dua jam lagi akan kami lakukan pemeriksaan yang terakhir sebelum dipindahkan ke ruang rawat, Tuan. Kami harap selagi menunggu waktu, Tuan bisa istirahat dengan baik agar hasilnya baik dan bisa langsung dipindahkan. Kami pastikan nyonya Shiren dan anak-anak baik-baik saja, keluarga Tuan selalu ada di sini setiap hari," jelas dokter membuat Nicholas tak bisa memiliki harapan lagi untuk bertemu Shiren secepatnya. Setelah dokter keluar, rasa mengantuk Nicholas kembali datang membuat pria itu tak tahan untuk tidur. Sama halnya
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

Bab 248

"Hey, bernapas, Shiren! Jangan sampai ada berita konyol seorang istri mati karena dicium suami. Bisa-bisa aku dijadikan ubi bakar oleh anak-anak," ucap Nicholas sambil menepuk pelan pipi sang istri. Pasalnya, setelah dicium, Shiren menjadi kaku dan lupa untuk bernapas sampai wajahnya memerah.Setelah sadar Shiren semakin merasa malu oleh tingkahnya sendiri. Dia bertingkah layaknya gadis lugu yang tiba-tiba dicium oleh pria yang dia sukai."Kamu juga kenapa menciumku tiba-tiba?!" tanya Shiren sambil memukul manja dada suaminya.Ide jahil langsung terlintas di kepala Nicholas, dia pura-pura mengaduh dan memegang dada sebelah kirinya seperti di gerbang sekolah kemarin. Alhasil, Shiren nyaris berteriak dan melompat untuk memanggil dokter. Untungnya gerakan Nicholas lebih cepat untuk menahan wanita itu dan meringkusnya dalam pelukan hangat."Aku hanya bercanda, Sayang. Aku sudah tidak sakit lagi," ralat Nicholas dengan cepat. Diciumnya wajah Shiren dengan gemas agar wanita ini tidak marah.
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

Bab 249

"Baru ditinggal dua hari saja tubuhmu terasa jauh lebih kurus, Sayang. Pasti kamu sulit untuk makan, ya?" tanya Nicholas merasa ada yang berbeda saat memeluk tubuh istrinya yang biasa chubby. Shiren memberenggut lalu memeluk manja Nicholas. "Kamu pikir saja sendiri! Melihatmu demam saja aku takut, apalagi serangan jantung seperti kemarin. Apalagi aku harus menghadapi tiga anak kita, aku benar-benar hampir gila sendirian! Makan dua suap saja dadaku sesak sekali," jelas Shiren yang didengarkan dengan baik oleh Nicholas.Pria itu mengecup hangat dahi Shiren penuh sayang, dia sadar kalau wanita ini sangat cinta mati padanya. "Tidak apa-apa, ke depannya kita harus menjalani kehidupan lebih baik lagi. Adik Cleve harus lahir dengan selamat," ucap Nicholas seraya menepuk pelan perut istrinya. Saat ini hati Shiren sangat berbunga, tidak ada lagi rasa takut di hatinya. "Jangan pikirkan apapun lagi, sekarang sudah waktunya tidur. Kata dokter kalau besok keadaan kita sudah sama-sama membaik k
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

Bab 250

"Oh ayolah, Jay ... tugas kita menjaga anak-anak, kenapa malah membawaku ke kamar?!" kesal Maeva pada tingkah suaminya. Bahkan Jay membawanya begitu saja dari sekumpulan anak-anak yang sedang asyik bermain."Aku juga butuh kamu, Maeva! Suamimu dari kemarin tidak kamu perhatikan. Toh anak-anak banyak yang menjaga, puluhan asisten ada di sekitar mereka. Sekarang, aku ingin menghabiskan banyak waktu denganmu sebelum nanti malam ikut bergabung pesta seafood kakakku. Ayo kemari, kurasa kasurnya lebih nyaman daripada milik rumah kita," ucap Jay yang lebih dulu membanting dirinya di atas kasur. Mereka saat ini menempati salah satu kamar tamu kediaman Leonard.Maeva ikut berbaring di samping Jay, merasakan bagaimana nyamannya tempat tidur ini. "Bagiku semua kasur sama saja. Semahal apapun kasurnya kalau tidak ada suamiku, kurasa tidak akan nyaman. Aku lebih butuh kehangatanmu daripada kasur ini," balas Maeva yang kini mulai menggoda suami tampannya.Jay paling tidak bisa digoda, apalagi posi
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more
PREV
1
...
222324252627
DMCA.com Protection Status