Home / Romansa / Kehangatan Nyonya Presdir / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Kehangatan Nyonya Presdir: Chapter 201 - Chapter 210

264 Chapters

Bab 201

Meskipun lelah setelah seharian pesta, malam harinya Shiren harus tetap bekerja demi kebutuhan sang suami. Dia berdandan hampir satu jam untuk memberikan penampilan yang teramat sempurna. Dress seksi serta riasan mencolok Shiren kenakan tanpa rasa sungkan. Bahkan, dia hampir menghabiskan satu botol parfum untuk kegiatan malam ini.“Ini terlihat menggoda atau konyol, sih?” gumam Shiren seraya menatap pantulan dirinya sendiri di cermin rias. Sesaat kemudian, Shiren kembali yakin untuk melanjutkan aksinya ini. Dia tidak bisa menunda lagi.Sebelum mendatangi sang suami yang masih berada di ruang kerja, Shiren tak lupa membawa segelas anggur merah yang tak kalah merona dari bibirnya. “Oke, tenang Shiren, tugas aslimu memang seperti ini. Nicholas terlalu istimewa untuk dibiarkan begitu saja. Ayo, kamu harus semangat!” Shiren berusaha menyemangati dirinya sendiri. Meskipun sempat krisis percaya diri, hal tersebut tidak bertahan lama Shiren rasakan.Nich
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

Bab 202

Efek dari keganasan sang suami tadi malam, pagi ini Shiren sampai tidak bisa turun dari ranjang. Dia mandi dimandikan oleh Nicholas, semua hal dia lakukan di atas tempat tidur tanpa menginjak lantai sedikit pun. Saat dua anaknya menangis bersamaan, Shiren reflek turun dari ranjang dan mencoba untuk berjalan. Alhasil, dia terjatuh sampai kepalanya terkantuk nakas kecil di sampingnya. Padahal, tiga orang asisten anak-anaknya sudah ada di sana dan membantu Nicholas mengurus ketiganya. “Ya Tuhan! Apa yang kamu lakukan?!” pekik Nicholas terkejut luar biasa. Dia segera memberikan Cleve pada asistennya untuk membantu sang istri.“Kepalaku sakit,” rengek Shiren sambil memegangi kepala bagian kanannya yang terkantuk. Nicholas segera memeriksa bagian yang Shiren tunjukkan, dia sudah panik luar biasa membayangkan luka di kepala Shiren.“Tidak sampai luka, tapi ini memerah dan sedikit bengkak. Kita ke rumah sakit sekarang,” putus Nicholas tanpa pe
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

Bab 203

“Cukup-cukup, jangan sampai hilang kendali di sini!” Shiren segera mendorong dada Nicholas meminta pria itu berhenti menciumi selangka lehernya sampai menimbulkan bercak kemerahan. Padahal, saat ini mereka masih berada di perjalanan pulang dan di depan sana sopirnya terlihat tegang hampir-hampir menyaksikan adegan terlarang.Nicholas pun akhirnya sadar, dia menjauhkan diri dari Shiren lalu mengusap wajahnya sendiri. Berharap dengan seperti ini dia bisa menahan setidaknya sampai memasuki kamar nanti.Shiren juga tidak berani dekat-dekat dengan Nicholas lagi, pria ini sedang sangat sensitif dan haram hukumnya untuk disentuh apalagi digoda. Bisa-bisa rasa malu Nicholas hilang dan malah menyetubuhi dirinya di sini.“Hey, kakiku masih sakit!” pekik Shiren ketika sang suami pergi begitu saja tanpa membantu dirinya untuk turun seperti biasa. Dan pada akhirnya, mereka bersentuhan lagi karena Nicholas harus menggendong Shiren lagi. Wajah pria itu tampak m
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 204

“Dari mana kamu dapatkan benda itu, Shiren?!” tanya Nicholas terkejut luar biasa melihat Shiren sedang mengenakan sebuah bikini merah menyala. Nicholas sampai berlarian ke sana kemari untuk menutup jendela yang semula terbuka.“Tadi ibu dan ayah sempat keluar, mereka membeli pakaian untuk ganti saat kita menginap. Toh kita tidak ada yang tahu akan menginap di sini. Tidak kuduga ibu membelikan bikini untukku. Untuk menghormatinya, bukankah harus kupakai? Kebetulan sekarang kita hendak ke pantai lagi, kan?”Nicholas mengacak rambutnya frustrasi, semakin terkejut karena Shiren berniat keluar dengan mengenakan bikini seperti ini.“Oke, dengarkan aku. Kamu boleh mengenakan pakaian apapun, tidak pakai baju juga boleh, tapi cukup di kamar kita dan hanya ada aku. Sejak kapan aku mengizinkanmu memakai pakaian terbuka seperti ini, Shiren?” Nicholas terlihat sangat ingin marah namun lemas sekaligus.Wajah Shiren yang semula tampak berbinar akhirnya
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 205

Malam ini, Nicholas dihukum untuk tidak tidur satu kamar dengan Shiren. Wanita itu belum berhenti merajuk sedari sore tadi.Sayangnya, Nicholas tetaplah Nicholas, hukuman seperti ini sangat mudah dia lewati. Di tengah malam saat semua orang sudah lelap tertidur, pria itu diam-diam menyelinap ke kamar Shiren lalu menculiknya ke villa sebelah. Sebenarnya, Shiren tidak tidur sendiri, dia ditemani oleh Cassie dan Belinda meskipun ranjangnya terpisah. "Ck, wanita memang merepotkan," gerutu Nicholas setelah menaruh tubuh Shiren di atas ranjang baru. Mungkin saking lelahnya bermain di pantai, wanita ini sampai tidak tersadar sedikit pun saat tubuhnya dipindah-pindahkan. Setelah itu, Nicholas melepas seluruh pakaiannya dan hanya menyisakan boxer ketat untuk melindungi si pusaka. Dia segera mengambil tempat di samping Shiren dan membawa wanita itu ke pelukan seperti biasa."Kamu ini tidur atau mati sih?" gumam Nicholas sambil menaruh jari telun
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

Bab 206

"Semua ini pasti menyakitkan, kan? Aku benar-benar bodoh, aku istri yang sangat jahat. Bagaimana bisa seorang istri melukai suaminya sendiri dengan sengaja?"Nicholas hanya bisa diam memerhatikan sang istri yang sedang menangisi dirinya. Bahkan untuk memegang kapas saja Shiren tidak sanggup, dia malah menangis di pangkuan Nicholas, menyembunyikan wajah sembabnya di perut pria itu. Alhasil, Belinda-lah yang mengobati Nicholas."Syukurlah kalau kamu sadar! Sejak kapan Ibu mengajarkan kekerasan padamu? Kurang baik apa Nicholas menjadi suami dan ayah dari anak-anakmu? Sudah begini saja baru menangis dan memohon-mohon meminta maaf. Kalau Ibu jadi Nicholas, kamu tidak akan pernah Ibu maafkan! Mana ada istri yang katanya sangat sayang pada suami bisa melukai seperti ini? Ibu benar-benar tidak habis pikir padamu, Shiren," omel Belinda tiada habisnya. Alhasil, tangisan Shiren berubah semakin menyakitkan. Kedua lengannya semakin memeluk erat tubuh sang suami, meras
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

Bab 207

Selesai liburan, mereka tidak langsung pulang ke rumah melainkan ke rumah sakit. Cleve demam sampai kejang beberapa kali, tidak ada satu pun di antara mereka yang tidak panik. Nicholas yang sedang menggendong Cleve mencoba untuk tetap tenang dan bisa memberikan pertolongan pertama untuk Cleve. Beruntungnya, kejang ringan itu hanya sebentar dan setelahnya Cleve hanya diam tidak sadarkan diri. Tubuh bayi tampan itu sangat panas Nicholas rasakan. "Shiren, tolong jangan panik, Sayang. Aland dan Bernard perlu kamu tenangkan," ujar Nicholas pada sang istri. Pasalnya, sedari tadi Shiren hanya menangis sampai lupa pada dua anaknya yang lain. Shiren merentangkan kedua tangannya, meminta Cassie dan Belinda agar memberikan Bernard dan Aland padanya untuk disusui. Mereka berdua memang baik-baik saja, tapi mungkin karena kembarannya sedang terluka, mereka bisa merasakan ketidaknyamanannya juga. Saat tiba di rumah sakit, Shiren kembali b
last updateLast Updated : 2024-08-02
Read more

Bab 208

"Akh, kepalaku pusing sekali," gumam Shiren seraya berpindah posisi menjadi duduk. Dia baru saja terbangun setelah menyusui ketiga bayinya yang kini masih tampak pulas. Shiren menempelkan punggung tangannya pada dahi, memeriksa apakah dia demam atau tidak. Dan ya ... benar dugaannya. "Ck, Cleve baru saja membaik, Shiren! Kenapa sekarang malah kamu yang tertular?!" gerutu Shiren pada dirinya sendiri. Karena tidak mau demamnya semakin parah dan merepotkan, Shiren bergerak cepat untuk makan dan minum obat. Saat ini suaminya masih bekerja, mungkin kalau ada Nicholas, pria itulah yang merawatnya.Tepat ketika Shiren hendak kembali beristirahat setelah memanggil para asisten untuk menjaga bayi ABC, ponselnya berbunyi mendapat panggilan video dari sang suami. Cepat-cepat Shiren menggeser ikon berwarna hijau pada layar ponsel sampai wajah tampan Nicholas memenuhi layar ponselnya."Kamu baik-baik saja?" tanya Nicholas dengan tatapan serius. Dia
last updateLast Updated : 2024-08-02
Read more

Bab 209

Kali ini, Nicholas semakin dibuat penasaran oleh sosok yang selalu muncul di sekitarnya. Sosok yang menurutnya tak asing, tapi lupa-lupa ingat siapa dia. Saat ini, Nicholas sedang mengajak istri serta anaknya mendatangi salah satu taman di kota mereka, meminta pada pihak pengurus taman untuk membatasi jumlah pengunjung karena Nicholas tidak mau keluarganya kurang nyaman. "Tadi di jalan kamu memerhatikan siapa? Aku bertanya pun tidak kamu jawab," ucap Shiren merasa heran. Dia sebenarnya tidak mau mengungkit hal kecil seperti ini, tetapi karena rasa penasaran, dia akhirnya bertanya juga.Nicholas menoleh pada sang istri, tersenyum sejenak lalu mengulurkan satu tangannya untuk membenarkan helaian rambut Shiren yang berantakan tertiup angin."Memerhatikan keadaan sekitar tentu saja. Membaca situasi sebisaku agar kita tetap aman. Memangnya kamu bertanya apa? Maafkan aku tidak mendengarkanmu dengan serius," ujar Nicholas lembut. Dia membawa kepala Shiren untuk
last updateLast Updated : 2024-08-03
Read more

Bab 210

Dengan sedikit tertatih Shiren keluar dari kamar mandi, dia mendengus kesal melihat sang pembuat keonaran kembali terlelap dikelilingi bayi-bayi. "Astaga, sampai kapan tubuhku bisa terbiasa menghadapi Nicholas yang brutal?! Ya Tuhan, pinggangku sampai hampir patah!" gerutu Shiren sambil berjalan lagi memasuki ruang khusus berisi pakaian. Tepat pukul lima tadi, Shiren dibuat kesal karena tiba-tiba saja tubuhnya sudah dimasuki oleh sang suami. Berniat marah pun percuma karena semakin lama dia semakin menikmati juga. Alhasil, permainan singkat namun intens itu berhasil membuat Shiren kelabakan lagi. Tak lama, Shiren mendengar suara tangisan satu bayinya. Entah bayi yang mana namun berhasil membangunkan tidur lelap Nicholas. Nicholas segera memakai boxer yang tergeletak di lantai, bergegas menimang Bernard yang sedang menangis. "Anak Ayah yang tampan ini haus, ya? Ayo kita cari susu." Nicholas segera membuka persediaan ASI yang sudah Shiren kumpulkan di lemari khusus, hanya perlu di
last updateLast Updated : 2024-08-03
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status