Home / Romansa / Kehangatan Nyonya Presdir / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Kehangatan Nyonya Presdir: Chapter 181 - Chapter 190

264 Chapters

Bab 181

Maeva mendorong dada Jay setelah cukup lama bibirnya dihajar habis oleh pria satu ini. Maeva sampai terengah-engah nyaris mati. "Maafkan aku," lirih Jay seraya mengusap lelehan saliva di sudut bibir sang kekasih menggunakan ibu jarinya. Selain karena penasaran rasanya berciuman, hal ini juga Jay lakukan untuk menenangkan hatinya yang tak tenang.Maeva bingung harus melakukan apa, bahkan untuk menenangkan dirinya sendiri saja dia tidak bisa. Ciuman pertamanya berhasil Jay dapatkan!Melihat Maeva yang masih terdiam tampak bingung membuat Jay kembali tancap gas membawa Maeva pulang. Ya, dia sengaja berhenti di tepi jalan demi memagut mesra benda kenyal yang selama ini berhasil mencuri perhatiannya."Terima kasih karena tidak menolakku. Asal kamu tahu, rasanya sekarang aku sudah jauh lebih tenang," ucap Jay lagi masih terdengar santai seperti sebelumnya.Maeva berdeham sejenak untuk menormalkan nada suara dan detak jantungnya yang masih menggila."Apa sedari tadi kamu merasa tidak nyaman
last updateLast Updated : 2024-07-16
Read more

Bab 182

"Kamu benar-benar serius ingin cerai? Tidak mau memperbaiki dulu?" tanya Nicholas begitu serius pada Lily. Dia dan Shiren sampai batal bersenang-senang ketika Lily datang.Lily mengangguk tegas dalam pelukan Shiren. "Aku tidak sudi mempertahankan pria seperti itu, Nicholas. Dia sangat keterlaluan. Bahkan sahabatku sendiri sudah dia incar dari lama," jawab Lily terdengar sangat geram dengan tingkah suaminya.Shiren terus mengusap punggung Lily demi membuat wanita ini lebih nyaman. Dia benar-benar merasa prihatin dengan nasib sahabatnya ini."Baguslah kalau kamu memiliki pemikiran seperti itu. Bisa kulihat perlakuannya padamu tidak semanis di awal pernikahan. Dia tidak cocok denganmu lagi," ujar Nicholas mendukung keputusan sahabatnya. Bukan hanya geram karena Joshua hendak berbuat yang tidak-tidak pada istrinya, tetapi juga geram karena Joshua berani menyia-nyiakan wanita sebaik Lily."Jangan pikirkan dia lagi. Kalau keputusanmu sudah bulat, segera katakan pada orang tuamu agar mereka
last updateLast Updated : 2024-07-17
Read more

Bab 183

Shiren terbangun dari tidurnya dengan perasaan kacau luar biasa. Dia menoleh ke samping untuk memeluk Nicholas. Tetapi, sisi ranjang yang biasa dihuni Nicholas kosong."Nicholas ... Sayang?" panggil Shiren dengan suara teramat pelan nyaris seperti bisikan. Kamar besarnya yang biasa terlihat nyaman kini malah terlihat menyeramkan dan membuat Shiren sangat tidak nyaman.Karena suaminya tak kunjung datang, Shiren memilih untuk mencari sendiri meskipun dia malas sekaligus takut turun dari ranjang. Seraya memanggil-manggil nama sang suami, Shiren mendatangi tempat-tempat seperti ruang kerja dan kamar mandi. "Kamu ini di mana sebenarnya? Kenapa tidak tidur di sampingku?" gerutu Shiren merasa kesal belum juga berhasil menemukan sang suami.Ketika hendak keluar dari kamar, Shiren baru teringat ada satu tempat lagi yang belum dia kunjungi di sekitar kamar. Tempat yang sangat Nicholas sukai.Dan ketika Shiren mendatangi tempat itu, Nicholas benar-benar ada di sana sedang menikmati satu bungkus
last updateLast Updated : 2024-07-19
Read more

Bab 184

Beberapa minggu kemudian, tiba saatnya Shiren melahirkan. Hari yang teramat mendebarkan bagi semua orang yang menyayanginya. Saat ini Shiren dan keluarga masih berada di perjalanan menuju rumah sakit. Sepanjang jalan mereka tak henti berdoa agar diberi kelancaran segala prosesnya."Kenapa malah kamu yang terlihat sangat tegang dibanding Shiren? Lihat istrimu, dia bisa santai," ucap Cassie yang sudah tak tahan melihat raut wajah Nicholas penuh ketegangan. Lagi-lagi Shiren ikut memerhatikan wajah Nicholas. Dan ya, terlihat seperti menahan segala bentuk ketakutan dan juga keresahan."Kami pasti baik-baik saja, Ayah. Tenanglah," ucap Shiren menenangkan. Diusapnya bahu sang suami dengan lembut serata tersenyum manis.Nicholas mengangguk cepat. "Ya, kalian memang harus selamat. Terutama kamu," balas Nicholas. Nicholas kembali memeluk Shiren juga mencium puncak kepala wanita itu berkali-kali. Setibanya di rumah sakit, Shiren segera dimasukkan ke dalam ruangan khusus yang sudah disiapkan
last updateLast Updated : 2024-07-20
Read more

Bab 185

Nicholas takjub bukan main melihat kedua buah dada sang istri yang resmi menjadi hak milik ketiga anaknya. Shiren juga begitu senang langsung bisa memberikan ASI tanpa melewati banyak drama. Shiren dengan adil menyusui mereka bergantian."Ah iya, kalian belum memberitahu kami tentang nama mereka," celetuk Belinda yang sedang membantu Shiren menemukan posisi yang nyaman untuk menyusui si bungsu."Setelah ini akan kuberitahu. Seminggu yang lalu kami sudah menemukan nama yang tepat," ucap Nicholas. Shiren ikut mengangguk."Baiklah. Tunggu si bungsu kenyang dan mereka kembali berkumpul. Ibu percaya nama yang kalian siapkan pasti sangat indah dan bermakna."Nicholas mengambil satu bayinya yang sudah selesai disusui. Aroma napas bayi setelah menyusu berhasil menjadi candu sang ayah.“Kenapa kamu sangat mungil? Jari-jarimu bahkan seperti kacang.” Nicholas berpindah menciumi jari-jari lucu bayi itu. Jika tidak takut anaknya akan menangis dan kesakitan, sudah sedari tadi Nicholas menggigit jar
last updateLast Updated : 2024-07-21
Read more

Bab 186

Di pojok ruangan, tangis Nicholas tumpah melihat perjuangan sang istri. Melihat bagaimana Shiren belajar berjalan lagi diiringi rasa sakit yang begitu dahsyat, berhasil membuat seorang Nicholas menangis tersedu. "Ayo bantu aku lagi, sekarang sudah tidak sakit," ucap Shiren yang masih duduk di atas ranjang. Sebelumnya dia sudah berhasil berdiri, tapi karena Nicholas benar-benar tidak tega, Shiren akhirnya dipaksa untuk duduk lagi dan Nicholas menangis di pojok ruangan. "Operasi ini operasi terbaik, Tuan. Rasa sakitnya tidak akan seberapa dan hanya bertahan beberapa waktu. Nyonya Shiren harus belajar berjalan dan duduk dengan baik agar terbiasa," timpal dokter ikut membujuk Nicholas. Cassie segera mendekat pada anaknya, mengusap bahu sang anak dengan lembut. "Istrimu itu sangat kuat, rasa sakitnya memang sangat wajar dia alami. Kalau kamu tidak sanggup membantu Shiren, biarkan dia dibantu oleh dokter
last updateLast Updated : 2024-07-22
Read more

Bab 187

Jantung Nicholas sudah hampir berhenti berdetak ketika ruangan yang dia yakini ruangan sang istri kosong tidak ada seorang pun. Namun, kedatangan Jay berhasil membuat Nicholas sadar bahwa dia salah ruangan.“Bagaimana bisa kamu mendatangi ruangan kosong ini dan yakin Shiren ada di sini?” kesal Jay tak habis pikir. Dia juga hampir terkena serangan dari kakak iparnya sendiri tadi.Nicholas menggaruk tengkuknya yang tak gatal, dia juga bingung kenapa bisa pikun seperti ini. “Tidak tahu. Terima kasih sudah mengingatkanku,” ucap Nicholas lalu menepuk bahu Jay sebelum pergi. Kini dia mendatangi ruangan di ujung yang berlawanan dengan ruangan saat ini, di sanalah istri dan keluarganya berada.“Kamu kenapa lama sekali?” todong Shiren ketika Nicholas baru saja membuka pintu. Shiren sudah berada di posisi nyamannya lagi sedang menyusui Aland. “Lihat apa yang aku bawa, makanan kesukaanmu dan makanan kesukaan keluarga kita. Juga bunga untuk menghar
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more

Bab 188

“Kamu sedang menginginkanku?” tanya Shiren pada Nicholas yang sangat nyaman mencium ceruk lehernya. Nicholas tidak mengiyakan atau pun berkata tidak. Dia sangat takut jawabannya ini menyinggung perasaan sang istri. “Aku bisa membantumu, Sayang. Meskipun tidak semaksimal sewaktu aku sehat, setidaknya aku bisa sedikit melayani,” ucap Shiren dengan begitu tulus. Nicholas sontak terdiam, dia hampir melupakan fakta bahwa istrinya sangat hebat. Dan tanpa berlama-lama lagi Nicholas segera mengiyakan dan mencari posisi nyaman untuk dirinya maupun Shiren. Beruntung saat ini mereka sudah berada di rumah sejak dua hari yang lalu. Sekitar satu minggu Shiren menginap di rumah sakit rasa hotel berbintang sampai keadaannya benar-benar memungkinkan untuk dibawa pulang. “Kamu nyaman seperti itu?” tanya Nicholas sambil membantu Shiren mengikat rambutnya yang terurai agar tidak mengganggu kegiatan. “Tentu saja nyaman, kamu tid
last updateLast Updated : 2024-07-23
Read more

Bab 189

"Ah, kenapa waktu berjalan begitu cepat? Besok aku sudah harus kembali bekerja dan meninggalkan kamu dan anak-anak selama seharian. Rasanya aku tidak sanggup," keluh Nicholas merasa keberatan. "Lalu? Sampai kapan kamu ada di rumah dan menyerahkan tanggungjawab yang menggunung itu pada Robert? Sudah dua minggu kamu di rumah, Sayang," ucap Shiren dengan lembut. Dia sangat berusaha untuk tidak menyinggung Nicholas selagi merayu. Dia sangat kasihan pada nasib Robert. Nicholas menghela napas berat, apa yang dikatakan istrinya memang sangat benar. "Baiklah, besok aku akan pergi bekerja. Dan kamu, jangan pernah jauh-jauh dari ponsel. Akan aku hubungi kalau aku sedang rindu. Kalau sampai tidak diangkat, aku akan pulang dan berhenti bekerja," ancam Nicholas berhasil membuat Shiren membelalak tak percaya. "Yang benar saja!" sentak Shiren mulai galak. Dia sampai berkacak pinggang di hadapan Nicholas yang sedang duduk di sofa setel
last updateLast Updated : 2024-07-24
Read more

Bab 190

Pagi sebelum Nicholas pergi berangkat bekerja, suhu tubuh Shiren tiba-tiba meningkat cukup parah membuat Nicholas panik dan membatalkan niatnya. Panik luar biasa melihat sang istri berbaring lemah sedangkan ketiga anaknya menangis bersama-sama. Jasmine, Belinda, dan Cassie langsung mengambil satu persatu bayi itu. “Kamu kenapa seperti ini, Sayang? Ada apa denganmu?” tanya Nicholas seraya mengusap-usap kepala Shiren. Meskipun sulit, Shiren berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan senyuman terbaiknya pada sang suami. “Sepertinya hanya demam biasa. Tidak perlu khawatir, aku baik-baik saja,” ucap Shiren menenangkan. Nyatanya, Shiren tidak terlihat baik-baik saja seperti yang dia katakan. Wajah yang selama ini bersinar ceria kini tampak pucat meskipun masih dihiasi senyuman yang sama. Suami mana yang tidak panik jika ada di posisi Nicholas saat ini? Kurang dari sepuluh menit, dokter pun datang dengan membawa
last updateLast Updated : 2024-07-24
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status