Home / Romansa / Kehangatan Nyonya Presdir / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Kehangatan Nyonya Presdir: Chapter 161 - Chapter 170

264 Chapters

Bab 161

Shiren mulai merasa khawatir sejak semalam Nicholas tidak mau berbicara dengannya. Hanya dehaman dan anggukan yang pria itu lakukan untuk merespon ucapannya. Pagi ini, Shiren berusaha lebih hangat lagi pada Nicholas. Dia bangun cukup pagi untuk membuatkan sarapan khusus lalu membawanya ke kamar. Pakaian kerja Nicholas juga sudah dia siapkan, tinggal membangunkan Nicholas lalu melayani pria itu dengan baik seperti biasa."Sayang, sudah jam enam. Kamu harus pergi bekerja sekarang," ujar Shiren dengan suara yang tidak terlalu keras agar suaminya tidak terkejut. Juga mengusap lembut rahang pria itu agar terganggu dan cepat bangun.Perlahan kedua mata indah Nicholas terbuka, sejenak meregangkan tubuh lalu bergegas turun pergi mandi. Dia tidak menyapa Shiren apalagi menciumnya seperti biasa. Shiren tentu semakin ketakutan, dia merasa ada hal yang cukup janggal.Shiren menunggu Nicholas dengan hati yang tidak tenang, tatapannya terus tertuju pada pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 162

Shiren benar-benar menghabiskan waktu seharian ini dengan berdiam diri di kamar. Dia pasrah harus dikurung seperti ini oleh suaminya agar pria itu tidak semakin marah."Dijelaskan pun percuma karena kamu tidak mudah percaya," lirih Shiren seraya memandangi foto suaminya. Untuk membuang rasa bosan, dia membersihkan semua benda-benda yang ada di kamar. Termasuk beberapa bingkai foto yang terpajang di atas meja. Para orang tua juga tidak bisa ikut campur masalah ini, terlebih lagi Nicholas sudah mengatakan baik-baik saja yang tandanya pria itu memiliki jalan keluar sendiri. Selagi tidak membahayakan Shiren atau Nicholas, mereka akan pura-pura tidak tahu. Saat hendak menyimpan kembali bingkai foto sang suami di atas meja, Shiren sedikit ceroboh sampai membuat bingkai foto itu jatuh dan berakhir pecah. Dia cukup terkejut sebelum merapikan pecahan kaca yang berhambur di lantai."Kamu sangat ceroboh, Shiren. Kalau Nicholas tahu dia pasti semakin bertambah marah," gumam Shiren merutuki kebo
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

Bab 163

"Astaga, ini sakit sekali," rintih Shiren ketika kakinya yang terluka tidak sengaja menginjak lantai terlalu kuat. Dia hanya bisa merintih sendirian karena sampai saat ini pun pintu kamarnya masih terkunci dari luar. Terakhir dibuka ketika makan siang.Pelan-pelan Shiren berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia tidak berani berlama-lama di sana karena keadaan tubuhnya mulai memburuk. Setelahnya Shiren cepat-cepat mengenakan pakaian yang paling mudah dia pakai. Rasanya suhu ruangan terasa semakin dingin dan dia lebih nyaman berada di atas kasur."Aku baru bangun tidur siang tapi sekarang sudah mengantuk lagi," gumam Shiren dengan kedua mata setengah terpejam. Dia kembali tertidur sampai Nicholas pulang. Pria itu sampai berlari kecil agar cepat sampai di kamar dan bertemu dengan istrinya. Dia harus meminta maaf pada wanita itu sebanyak mungkin. Sehubungan tidak sabar menunggu malam, Nicholas memutuskan untuk bertemu pria asing itu sebelum pulang. Dia rela jadwal bertem
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Bab 164

Nicholas tidak melepaskan pelukannya pada Shiren barang sedetik sebelum wanita itu sadarkan diri. Meskipun dokter mengatakan Shiren hanya demam biasa, tidak bisa membuat Nicholas tenang dan semakin dirundung rasa bersalah.Tak sengaja Nicholas melirik pada perut buncit Shiren. Rasa bersalah semakin kuat Nicholas rasakan. Dia tidak hanya mengabaikan satu orang, melainkan empat orang sekaligus. "Sayang, maafkan Ayah," lirih Nicholas yang kini beralih mengecupi perut Shiren. Dia semakin menangis ketika tidak mendapat tendangan seperti biasa. Apakah anak-anaknya juga sangat marah?Cassie, Robert, dan Belinda tentu tidak tega melihat Nicholas seperti ini. Namun apa boleh buat, semua sudah terlanjur.Beberapa menit kemudian, kelopak mata Shiren mulai bergerak-gerak tanda wanita itu akan segera sadarkan diri. Belinda yang menyadari hal itu segera memanggil dokter untuk memastikan Shiren baik-baik saja."Ayo buka matamu, Sayang. Kamu harus sembu
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Bab 165

Nicholas menaruh tubuh Shiren dengan begitu hati-hati di atas kasur. Shiren memang tertidur sejak keluar dari restoran sebelumnya.Setelah memastikan sang istri nyaman, kini giliran Nicholas untuk membersihkan diri terlebih dahulu. "Akh sial, kenapa kamu bereaksi sekarang," umpat Nicholas merasa kesal ketika miliknya malah bangun dengan sempurna. Mungkin karena beberapa hari ini tidak mendapatkan jatah dari Shiren, setelah berbaikan si cacing langsung menginginkan haknya.Karena tidak tega jika harus mengganggu tidur damai sang istri, Nicholas mau tak mau menyelesaikan masalahnya sendirian untuk sementara. Bahkan di pikirannya pun terisi penuh oleh bayangan panas sang istri. Cepat-cepat Nicholas keluar dari kamar mandi setelah selesai dengan segala macam urusan. Dia langsung ikut berbaring di samping Shiren setelah mengenakan pakaian.***Di kediamannya, Maeva sedang mencurahkan isi hati pada seseorang yang beberapa minggu ini
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

Bab 166

"Bagaimana beritaku kemarin? Apakah masih ramai diperbincangkan oleh orang lain?" tanya Shiren penasaran. Kemarin juga dia tidak sempat membuka ponsel dan televisi karena Nicholas melarangnya menggunakan kedua benda itu."Tadi malam pria menyebalkan itu sudah membuat video klarifikasi dan langsung diluncurkan saat itu juga pada media sosial. Dia menjelaskan sebaik mungkin tentang keadaan sebenarnya. Berita buruk yang beredar berhasil dihapuskan. Mungkin masih ada satu dua, tapi sembilan puluh delapan persen sudah tidak ada," jawab Nicholas membuat Shiren kembali tenang. Shiren kembali memeluk Nicholas dengan manja. "Maafkan aku sudah membuatmu pusing," cicit Shiren.Tentu saja Shiren merasa tidak enak hati, dia sempat menodai nama keluarga Leonard juga Lavine. Beruntung semua itu hanya kesalahpahaman semata.Shiren memejamkan mata ketika bibirnya dicium lembut oleh sang suami. Hanya beberapa detik karena setelahnya Nicholas kembali fokus pada layar laptop."Kesalahanku lebih parah da
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

Bab 167

"H-hubungan apa? Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan kakak Jay," jawab Maeva sedikit gelagapan menjawab pertanyaan santai Shiren. Di seberang sana Shiren terkekeh, dijawab dengan gugup malah membuatnya semakin curiga."Jay itu tidak bisa bermain rahasia, Maeva. Kamu tidak pernah membahas Jay lagi, sedangkan kalian berdua sangat sering berhubungan, kan? Jay berkata padaku setiap malam kalian saling bertukar kabar melalui telepon."Dam hati Maeva sangat riuh mengumpati pria bernama Jay Lavine. Dia benar-benar tidak menyangka pria itu akan banyak bicara pada orang lain termasuk kakaknya."Tidak perlu malu. Toh katamu kalian tidak memiliki hubungan apapun, kan? Itu sama halnya kamu denganku. Sama-sama berteman artinya. Kenapa sangat gugup seperti itu?" tanya Shiren semakin sengaja menjebak Maeva. Bisa dia bayangkan betapa merahnya wajah Maeva sekarang."Pizza dan burgerku sudah datang, Kak. Aku makan dulu sebentar," ucap Maeva sebelum memutus sambungan teleponnya secara sepihak.Ta
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Bab 168

Robert hanya bisa pasrah menerima semua pekerjaan yang bukan bagiannya demi kesenangan sang penguasa. Sejak masuk ke dalam ruangannya, Nicholas tidak pernah keluar lagi sampai beberapa jam kemudian bahkan dihubungi saja tidak bisa. Selalu seperti ini jika Shiren ikut serta."Oh Tuhan, tidak seperti ini saja pekerjaanku sudah banyak," keluh Robert seraya mengacak rambutnya frustrasi. Dia ingin menangis sekarang juga.Sampai jam pulang tiba, Robert benar-benar sibuk memegang kendali semuanya. Keadaannya benar-benar kacau sekarang, dia seperti tidak diberi waktu bernapas sedetik pun."Satu langkah lagi, setelah ini aku harus pulang tanpa peduli dua manusia itu. Semangat!" ucap Robert menyemangati dirinya sendiri. Tepat di sentuhan terakhir, ponselnya berbunyi menandakan sebuah notifikasi pesan yang masuk. Robert yang semula berantakan kini kembali tersenyum cerah melihat deretan angka yang menghiasi layar ponselnya. Tertulis indah 'upah lebih' di sana, dikirim oleh Nicholas. Nicholas ju
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

Bab 169

"Ke mana kita akan berbulan madu?" tanya Nicholas sambil menciumi bahu Shiren yang mulus, juga mengusap lembut beberapa bagian tubuh Shiren menggunakan spons lembut."Aku tidak pernah memikirkan hal itu. Di rumah menurutku lebih aman dan nyaman. Kejadian beberapa tahun yang lalu cukup membuatku trauma dengan bepergian jauh. Apalagi sekarang aku sedang mengandung mereka bertiga," jawab Shiren ikut mengusap perutnya sendiri yang semakin membesar.Nicholas terdiam, dia tidak menyangka trauma Shiren sampai berkepanjangan seperti ini. "Baiklah, aku terserah padamu saja. Toh di sekitar sini juga banyak tempat yang bagus untuk kita kunjungi."Shiren mengangguk, dia pun berpikir seperti itu. "Ayo bilas, kita sepertinya terlalu lama berendam. Jari-jarimu samperi keriput," ucap Nicholas meminta Shiren untuk keluar dari dalam bathtube.Wanita itu reflek melihat semua jarinya yang memang benar kata Nicholas. Keriput. Cepat-cepat dia berdiri di bawah shower yang menyala lalu disusul oleh Nichola
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

Bab 170

"Astaga, perutmu seperti hampir meledak!" pekik Jay begitu terkejut melihat ukuran perut kakaknya yang semakin menjadi. Modal melihat saja dia ikut sesak."Enak saja! Ciptaan Tuhan tidak mungkin seperti itu!" sentak Shiren kesal. Bukannya menyapa hangat setelah sekian bulan baru bertemu kembali, Jay malah heboh sendiri."Baiklah, aku percaya. Maafkan aku," ucap Jay lagi. Walaupun sedikit merasa takut dia mencoba mengusap perut Shiren selembut mungkin. Alangkah terkejutnya dia ketika mendapat sapaan dari dalam berupa tendangan."Mereka bergerak!" Jay semakin heboh, dia langsung berlutut di hadapan Shiren dan mendekatkan wajahnya pada perut besar wanita itu.Shiren memutar bola mata malas melihat tingkah adiknya yang cukup berlebihan. Dia juga merasa sedikit ngilu ketika bayi-bayinya semakin heboh bergerak mendapat sapaan langsung dari sang paman. "Berhenti, Jay! Kamu membuat mereka heboh di dalam!" Shiren berusaha mendorong Jay agar menjauh darinya. Bukan tidak suka, tapi dia cukup ke
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status