Home / Romansa / Kehangatan Nyonya Presdir / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Kehangatan Nyonya Presdir: Chapter 141 - Chapter 150

264 Chapters

Bab 141

"Nyaman?" tanya Nicholas, dia tidak akan berani bergerak lebih lanjut sebelum Shiren benar-benar nyaman dan aman."Sangat nyaman," jawab sang istri. Wanita itu terlihat sangat betah dalam posisinya sekarang. Mereka berbaring miring dengan Shiren membelakangi Nicholas. Desahan halus Shiren kembali mengalun merdu ketika Nicholas mulai bergerak lembut. Dia balas meremas lengan kekar pria itu yang memeluk perut serta dadanya. "Kalau ada yang sakit atau tidak nyaman tolong katakan," bisik Nicholas lagi. Shiren yang sedang menikmati sentuhan lembut itu pun semakin dibuat meremang. Dia spontan mengangguk.Persetubuhan mereka dilakukan dengan sangat lembut dan penuh kehati-hatian. Berbagai macam posisi aman sudah mereka lakukan, dan inilah puncaknya sebelum Shiren benar-benar tertidur."Kamu selalu nikmat, Shiren Leonard. Terima kasih, Istriku," ucap Nicholas seraya mengecup pelipis Shiren yang sedikit basah oleh keringat.Shiren akhir
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 142

"Apa yang membuat anak Ibu paling cantik ini sedih? Ayo bercerita sambil duduk pada Ibu," ajak Cassie membawa Shiren pada kursi kayu panjang yang ada di belakang wanita itu.Shiren bersandar pada bahu Cassie, membiarkan punggungnya diusap lembut oleh wanita itu."Nicholas berubah, Bu. Dia tidak lagi memanjakanku seperti dulu. Sekarang yang menjadi prioritas utamanya adalah pekerjaan, bukan aku atau calon anaknya," jawab Shiren merengek sedih. Cassie tak langsung menjawab, dia menahan diri untuk tidak terkekeh di hadapan Shiren. Sungguh, kelakuan Shiren saat ini persis seperti yang dia alami sewaktu mengandung Nicholas. Hal-hal kecil yang biasa terjadi mendadak menjadi hal besar dan menyedihkan."Benarkah? Apakah malam kencan kalian juga gagal karena Nicholas masih bekerja?" tanya Cassie lembut. Dia sangat hafal taktik mengembalikan suasana hati ibu hamil.Shiren menggeleng. Jangankan bekerja, pria itu tidak membuka ponsel sama sekali sel
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 143

Nicholas yang baru saja selesai meeting kedua di hari ini merasa senang mendapat panggilan video dari istrinya. Dia sudah menduga-duga ocehan panjang Shiren mengucapkan banyak terima kasih untuknya karena sudah mengirim satu buah bouquet mawar besar.Namun, senyum ceria Nicholas mendadak luntur ketika panggilan itu dia terima. Bukan wajah ceria Shiren yang memenuhi layar ponselnya, melainkan penampakan erotis yang menyiksa hasratnya."Selamat siang suamiku," sapa Shiren dengan suara yang sengaja dibuat mendayu-dayu.Nicholas tidak menjawab, buru-buru dia masuk ke dalam ruangannya dan menutup pintu rapat-rapat. Dia berharap sedari tadi dia melamun di depan pintu ruang meeting layar ponselnya tidak ada yang melihat."Apa yang kamu lakukan siang hari begini, Shiren?!" kesal Nicholas, kepalanya terasa hampir muncul tanduk.Shiren tertawa ringan, dia sengaja menjauhkan ponselnya di ujung bathtube. Permukaan air yang ditutupi oleh ratusan kelop
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 144

"Masam sekali wajahmu, Nicholas," cibir Cassie melihat kedatangan Nicholas yang cukup tergesa. Jangan lupakan tatapan tajam serta garis wajah yang begitu ketat. Nicholas seperti sedang mencari musuh."Di mana Shiren?" tanya Nicholas, dia ingin cepat-cepat bertemu dengan perempuan menyebalkan satu itu."Di kamar. Dia baru tidur satu setengah jam yang lalu, jangan coba-coba membangunkan Shiren!" ujar Cassie memperingati. Nicholas tak peduli, dia kembali berlari kecil memasuki lift lalu menekan tombol nomor kamar miliknya. Tiba di kamar, Nicholas malah tersihir oleh kedamaian yang dipancarkan oleh Shiren. Padahal, wanita itu masih asyik tertidur, namun entah mengapa raut wajah damainya bisa menenangkan pikiran Nicholas yang sedang panas ini."Nyenyak sekali istriku," gumam Nicholas seraya mengusap lembut kepala sang istri. Dia tersenyum kecil ketika Shiren sedikit bergerak untuk meregangkan tubuh, setelahnya wanita itu kembali terlelap dengan nyaman.Niat jahat di hati Nicholas hilang t
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 145

"Wow, sepertinya kita menemukan hal lain di sini," ujar dokter Stevie dengan pandangan fokus pada layar yang menunjukkan kandungan Shiren.Shiren sontak tegang, pikirannya melayang pada hal buruk tentang kandungannya. Begitu pula dengan Belinda, Cassie, dan Robert. Semua orang yang ada di sana berubah tegang kecuali Stevie tentu saja."Hal lain apa, Dok? Apakah berbahaya? Aku harus bagaimana?" tanya Shiren panik. Belum apa-apa dia sudah ingin menangis. Tawa dokter Stevie semakin membuat mereka bingung, raut wajah dokter itu juga terlihat sangat bahagia. Berbeda dengan yang lainnya."Bukan hal buruk, Nyonya. Tapi ini adalah anugrah dari Tuhan. Lihat, sekarang kita bisa melihat tiga gumpalan kecil, bukan satu seperti satu bulan yang lalu. Itu artinya, ada tiga calon bayi yang sedang tumbuh di rahim Nyonya Shiren," jelas Stevie. Semua orang yang mendengar penjelasan dokter Stevie kompak melongo. Terutama Shiren, dia sampai menatap layar dan perutnya secara bergantian. Amat sangat tidak
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 146

Shiren menunggu kedatangan suaminya dengan hati berdebar. Dia sangat tidak sabar melihat ekspresi Nicholas ketika tahu jumlah calon anaknya."Sabar ya anak-anak, ayah kalian masih di jalan," ucap Shiren sambil mengusap perutnya. Dia duduk santai di sofa ruang tamu yang menghadap langsung pada pintu utama. Niat awalnya ingin menunggu di teras, namun karena sudah cukup malam, para orang tua tidak ada yang mengizinkan dirinya duduk di luar. Sekitar lima belas menit menunggu, akhirnya suara mobil Nicholas terdengar membuat Shiren semakin berdebar. Tiba-tiba saja dia merasa terharu dan kembali meneteskan air mata. Ketika Nicholas masuk, pria itu terkejut melihat mata istrinya yang sembab."Sayang, kamu menangis? Ada apa? Apa yang kamu rasakan?" tanya Nicholas khawatir, dia segera membawa Shiren ke pelukan untuk ditenangkan."Aku baik-baik saja, aku hanya merasa sangat bahagia," jawab Shiren pelan. Tapi semakin lama rasa terharunya semakin menjalar ke mana-mana, dia belum sempat memberitah
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 147

Nyatanya, semalaman ini Nicholas benar-benar tidak bisa tertidur. Rasa bahagia mengetahui sang istri mengandung tiga janin sekaligus membuatnya segar sepanjang malam. "Apa lagi yang harus aku lakukan?" tanya Nicholas pada dirinya sendiri. Dia baru saja selesai membuat beberapa dokumen yang sebenarnya tugas Robert. Dilihatnya Shiren yang masih terlelap, membuat Nicholas kembali memiliki niat untuk tidur di samping wanita itu. Dia tidak peduli sebentar lagi langit akan cerah, dia akan mencoba istirahat sebisa mungkin."Kalian membuat Ayah sangat bahagia sampai tidak bisa tidur seperti ini. Tapi tidak apa-apa, tidak tidur satu malam tidak akan membuat Ayah mati. Yang terpenting kalian bertiga sehat di dalam perut Ibu dan tumbuh dengan sempurna. Ayah sangat mencintai kalian," ucap Nicholas diakhiri dengan kecupan lembut pada permukaan perut Shiren.Wanita itu sedikit menggeliat merasa terganggu, dia hampir bangun jika Nicholas tidak gerak cepat mene
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 148

"Kamu bahagia hari ini?" tanya Nicholas setelah menciumi wajah Shiren dengan gemas. Obat lelah dari segala masalah tentu saja Shiren.Shiren mengangguk cepat, dia mulai menceritakan aktivitas hari ini dengan penuh semangat. "Kamu tahu, aku sangat merasa bersalah pada Lily dan Maeva. Mereka panik bukan main ketika aku memanggil, mereka kira aku terjatuh. Padahal, aku hanya meminta tolong untuk membuang ulat di sekitar buah jeruk yang mau aku ambil. Maeva sampai berlarian mencari pelayan untuk membawaku ke rumah sakit," cerocos Shiren antusias. Nicholas tertawa kecil mendengar cerita Shiren. Sebelah lengannya terangkat untuk merapikan beberapa helai rambut Shiren yang cukup berantakan terkena angin."Itu artinya mereka sangat menyayangimu, mereka tidak mau kamu terluka. Baguslah, aku tenang kalau begitu. Kamu memang tidak boleh terluka walau seujung kuku," balas Nicholas seraya mengecup kecil punggung tangan sang istri. Shiren terkikik g
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 149

Kedatangan tuan dan nyonya Leonard tentu saja menyita semua atensi para tamu undangan. Termasuk pemilik acara itu sendiri. Keanggunan seorang Shiren Leonard tak tertandingkan. "Selamat malam, Tuan Joshua. Aku datang bersama istriku, Shiren Leonard," ucap Nicholas menyapa dan memperkenalkan Shiren pada rekan kerjanya. Seorang pengusaha sukses yang sayangnya masih setia melajang.Joshua membalas jabatan tangan Nicholas, dari gerak-geriknya Joshua paham Nicholas tidak mengizinkan Shiren disentuh olehnya. "Selamat malam, Tuan dan Nyonya Leonard. Maafkan aku sudah mengganggu waktu istirahat kalian oleh acara tidak jelas seperti ini. Mari duduk, sebentar lagi makan malamnya akan segera dimulai," ucap Joshua ramah. Sebagai tamunya yang sangat penting, Joshua sendiri yang menunjukkan di mana tempat duduk Nicholas dan Shiren."Sebenarnya, acara ini bukan hanya makan malam merayakan ulang tahunku. Tapi, sekaligus memperkenalkan calon istriku pad
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 150

Jay benar-benar menepati janjinya, dia datang di hari sabtu malam lalu menginap di kediaman Leonard. "Mana calon istri yang akan kamu bawa itu, Jay?" tanya Robert. Dia ingat betul dengan perkataan Jay yang akan membawa calon istri itu.Jay pura-pura tak mendengar, dia sibuk merapikan susunan lego bersama Shiren. "Ayah bertanya padamu, Jay," tegur Shiren setelah cukup lama menunggu Jay menjawab pertanyaan Robert. Tampak pria itu memutar bola mata malas, mau tak mau dia harus menjawab."Masih kurahasiakan," jawab Jay singkat. Shiren sontak tertawa keras, dia sampai memegangi perutnya sendiri agar tidak terlalu terguncang."Sudahlah! Kamu sangat tidak pandai berbohong. Tinggal katakan belum ada apa susahnya?"Jay segera bagkit dari duduknya lalu berjongkok di belakang Shiren, dipeluknya wanita itu lalu mengnggigit pipi chubby Shiren dengan gemas. Shiren tentu saja meronta, tapi tenaganya kalah telak dengan Jay yang jauh lebih ting
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
27
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status