Dokter mengangguk dan berdiri, menyiapkan dirinya untuk pergi. “Saya akan memeriksa Anda lagi dalam beberapa hari. Untuk saat ini, tetaplah beristirahat. Jika ada sesuatu yang perlu, panggil perawat.”Sefia mengganguk kecil. Dalam hatinya dia berkata, "saya membayar mahal dan dia tetap begitu sombong!"Setelah dokter meninggalkan ruangan, Sefia terbaring sendirian. Tangannya masih menyentuh perban yang melilit wajahnya, berusaha merasakan wajah barunya di balik lapisan tebal itu. Ia tahu semuanya akan berubah, tapi rasa takut perlahan menyusup di pikirannya."Ssstt," desisnya menahan nyeri. “Apakah aku benar-benar siap untuk ini?” tanyanya pada dirinya sendiri. Namun, ia mengusir pikiran itu dengan cepat. “Aku harus siap. Aku harus menjadi Nayla.”Hari-hari berlalu lambat bagi Sefia. Setiap pagi, ia terbangun dengan rasa sakit yang masih sama. Setiap kali menatap cermin, hanya bayangan perban yang menutupi seluruh wajah
Last Updated : 2024-09-25 Read more