Home / Pernikahan / Penyesalan Mertua Jahat / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Penyesalan Mertua Jahat : Chapter 141 - Chapter 150

201 Chapters

Silvi Kecelakaan

"Ngapain masih disitu?"Deg!Buru-buru Silvi melangkah menuju karpet dekat ranjang lalu ia merebahkan tubuhnya, untuk beberapa saat pikirannya kembali ke kejadian tadi pagi."Pengen ngobrol sedikit sih tentang kampung, tapi kayaknya gak enak kalo kita cuma berdua di dalam, gimana kalo ke kafe seberang aja deket kok," ajak Odi."Iya nih Mbok lagi jagain anaknya yang sakit jadi gak bisa kerja, Ibu juga pulang, kalo mau ke kafe aku izin dulu sama Kak Alex ya," ucap Silvi lalu ia mencari ponselnya."Gak usah sih, orang deket kok, seberang doang gak bakalan marah dia," ucap Odi setengah berteriak karena ia di depan pintu."Yah … ponselnya lupa di cas dari tadi malam," jawab Silvi membuat Odi langsung tertawa."Dibilang juga apa, malah bandel, ayo bentaran aja kita disana," ajak Odi yang dibalas anggukan oleh Silvi lalu ia menutup pintu."Pak, aku mau keluar bentar ya deket kok sebentaran aja," ucap Silvi."Siap Bu Bos, jangan lama-lama ya,""Nggak Pak, bentaran," lanjut Silvi lalu mereka b
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Cobaan Bertubi-tubi

Alex langsung kaget."Kecelakaan?""Iya Pak, saya lupa ngabarin Bapak terlalu panik tadi di depan," jawab karyawannya tersebut, ntah apa yang terjadi tiba-tiba jantung Alex berdetak dengan kencang."Sekarang Silvi dimana?""Udah di bawa ke rumah sakit Pak,"Alex langsung menyambar kunci mobilnya lalu ia berlari ke parkiran, begitu ia masuk ke dalam mobil. Ia melihat ada bekal di dalam mobilnya.Tangannya bergetar mengambil kotak nasi tersebut lalu ia membukanya, detik kemudian matanya memanas melihat telor mata sapi membentuk orang senyum yang di olah oleh Silvi menggunakan kecap, Alex mengambil kertas kecil di samping telor tersebut."Maafin aku Kak," tulisnya.Tanpa membuang waktu Alex langsung melajukan mobilnya ke arah rumah sakit terdekatnya, rasa takut dan khawatir tiba-tiba menyelimutinya.Sampai di rumah sakit Alex langsung berlari masuk lalu menanyakan ruangan pasien yang baru saja kecelakaan."Pak Alex," panggil seseorang dari kejauhan, Alex langsung menoleh tanpa membuang w
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Kapan Aku Terakhir Sholat?

Begitu keluar dari ruangan Sarah Neni langsung duduk di kursi lalu menumpahkan tangisnya, ia bingung harus bagaimana, uang di tangan hanya sedikit cukup buat dirinya dan Sarah makan.Neni berpikir keras apa yang bisa ia lakukan sekarang, jika pulang ke kampung butuh uang yang banyak di tambah lagi Sarah baru saja sadar, rasanya tidak mungkin jika ia membawa Sarah kembali ke kampung yang ada Sarah semakin trauma."Ya Tuhan bagaimana ini, kenapa coba yang engkau berikan sangat berat dan Bertubi-tubi," gumam Neni sambil lalu menutupi wajahnya dengan telapak tangannya.Dari kejauhan Alex yang sedang berjalan menuju ruangan Silvi tidak sengaja melihat Neni.'Itu bukannya Tante Neni?' ucap Alex dalam hati, ia keluar sebentar ke mobil untuk mengambil bekal yang dibuatkan oleh Silvi.'Ngapain dia disini? Dan itu nangis juga,'Tidak ingin berlama-lama, Alex kembali ke ruangan Silvi, bagitu ia masuk Silvi masih setia memejamkan matanya."Silvi lihat deh, saya mau makan nih masakan kamu," ucap A
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Silvi Sadar

Disisi lain, Reza melihat dari balik kaca pintu memastikan ia tidak salah ruangan.Ceklek!"Assalamualaikum,""Walaikumsalam," Alex berbalik melihat yang datang adalah Reza."Apa kabar?" lanjut Alex lalu berjabat tangan dengan Reza, sedangkan mata Reza langsung tertuju pada Silvi yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit."Baik alhamdulilah, kenapa Silvi sampai seperti ini? Yang biasanya ribut mulu kalo diam gini kan aneh," ucap Reza membuat Alex kembali melihat Silvi sejenak."Ayo duduk dulu," ajak Alex lalu mereka duduk di sofa, kemudian Alex mulai menceritakan kejadian ia marah sama Silvi. Reza mendengarkan semuanya dengan tenang sambil sesekali matanya melihat Silvi."What? Kamu langsung percaya begitu saja?" tanya Reza tidak percaya membuat Alex menarik nafas dalam-dalam."Tapi Za tidak butuh bukti apa-apa, laki-laki itu berani membelai jilbabnya saat aku ada di belakang," bantah Alex."Permainan yang halus sekali, tapi itu bisa saja settingan Lex sedangkan Silvi tidak tahu apa
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Panggilan Sayang Wisnu

"I–iya - iya, a–aku akan izinin kamu pulang," jawab Alex tiba-tiba membuat Silvi berhenti memberontak, melihat Silvi tidak bergerak Alex langsung memeluknya."Maaf," lirih Alex,ia dapat merasakan Silvi memukul-mukul dadanya, tapi ia tidak peduli."Jangan sentuh aku, hiks," Silvi berusaha mendorong dada Alex sekuat tenaganya."Dengerin saya, kalo kamu mau ke pulang ada syaratnya," ucap Alex sambil menangkup wajah Silvi."Apa?" tanya Silvi di sela isak tangisnya."Izinin saya ngerawat kamu sampai sembuh, gak boleh kayak gini," jawab Alex, dengan cepat Silvi menggeleng."Aku gak mau,""Ya udah kalo gitu kamu gak boleh kemana-mana," lanjut Alex membuat Silvi semakin menangis."Gimana? Izinin saya ngerawat kamu 10 hari aja sampai kamu benar-benar sembuh," pinta Alex."Kelamaan besok juga aku sembuh, aku mau pulang aja," bantah Silvi."Gak! Saya gak mau, kamu boleh pulang asal sembuh gak sakit apa-apa lagi," kekeh Alex membuat Silvi langsung diam lalu matanya melihat ke arah lain, percuma j
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Canggung

Naya berjalan ke arah Silvi sambil tersenyum berbeda dengan Silvi yang menatapnya sayu sedari tadi."Hey … Kamu kenapa? Jagoan malah kecelakaan kan gak lucu," ucap Naya membuat mata Silvi berkaca-kaca."Kenapa? Elah malah nangis, perasaan dulu hatinya batu banget haha," ledek Naya membuat Silvi tersenyum lalu ia menghapus air matanya.Naya langsung memeluknya karena posisinya yang sedang duduk membuat Silvi langsung membalas pelukan Naya."Bumilnya cengeng haha akhirnya kamu kena karma dulu kamu sering ledek aku karena sering nangis, lah sekarang gantian," lagi-lagi Naya meledeknya membuat Silvi langsung memukul punggung Naya pelan."Ish … gak gitu konsepnya," ucap Silvi pelan.Sedangkan Alex ia hanya bisa menyaksikan keduanya, sebenarnya ia tau kenapa Silvi sedih begitu melihat Naya."Kamu kenapa? Kak Alex nyakitin kamu kah?" bisik Naya sepele mungkin, detik itu juga air mata Silvi terjun bebas lalu ia menggeleng."Nggak," jawabnya singkat. Naya melepaskan pelukannya lalu melihat waj
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Emosi Ibu Hamil

"Hah? Serius Tan? Om Wisnu melanjutkan perceraian ini sampe ke pengadilan?" tanya Indri tidak percaya."Iya, huh …," jawab Sonia sambil membuang nafas kasar."Kapan ini, Tan?""Lusa,""Tante bakal menghadirinya?" lagi-lagi Indri mencecar Sonia."Tante bingung, harus hadir atau tidak,""Hadir! Aku temenin Tante harus hadir dan semisalnya bercerai pun Tante harus kebagian harta!" tegas Indri membuat Sonia menoleh."Maunya sih gitu, tapi Wisnu udah ngancem Tante masalah harta, dia bilang akan menjarain Tante kalo Tante berani macem-macem," terang Sonia membuat Indri tidak habis pikir dengan Wisnu."Kok bisa sih Tan, kan yang selama ini nemenin om Wisnu Tante, masa setelah ketemu mantan istrinya dia begini kan gak adil, trus Alex sebagai anak gak belain Tante sedikitpun, setega itu dia!" ujar Indri mulai terpancing emosi."Yah begitulah, Tante juga bingung harus bagaimana katanya sih itu semuanya harta Mawar, cuma Tante gak tau lah," jawab Sonia acuh."Harta Mawar? Berarti itu bukan harta
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Dingin Tapi Perhatian

Jleb!Ntah kenapa Alex malah ikutan merasa sedih, ia menatap Silvi sayu sedangkan Silvi masih setia menangis sesenggukan."A–awas … aku mau masak," ujar Silvi, Alex langsung menurunkan kedua tangan Silvi lalu ia menghapus air mata istrinya tersebut."Kamu lapar?" pertanyaan itu seketika lolos dari bibirnya membuat Silvi melihat sekilas lalu menggeleng, lalu ia melangkah mendekati kompor, namun belum berapa langkah tiba-tiba kepalanya pusing membuatnya langsung sempoyongan, Alex yang melihat itu langsung mengambil alih Silvi.Untungnya Silvi masih belum pingsan, tanpa membuang waktu ia langsung membopong Silvi ke kamar, perlahan ia merebahkan tubuh Silvi lalu ia meletakkan tangannya di kening Silvi."Kepalanya pusing?" tanya Alex, namun tidak ada sahutan sama sekali dari Silvi bahkan matanya sudah terpejam sedari tadi."Silvi, sayang," panggil Alex mulai panik, namun detik kemudian ia melihat tangan Silvi bergerak.'Sepertinya Silvi dari tadi lapar,' ucap Alex dalam hati lalu ia mengus
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Silvi Ngidam

"Aku di bawah kan?" jawab Silvi sambil menunjuk lantai.Jleb!Alex yang tadinya sudah sangat ngantuk langsung duduk."Disini aja," bujuk Alex, tapi Silvi malah memeluk erat bantalnya."Tapi aku ngerasa lebih nyaman dibawah," jawab Silvi membuat Alex menghela nafas."Ya udah kamu di sini biar aku yang di bawah," ucap Alex mengalah."Gak usah, aku–"Gak terima penolakan," potong Alex lalu ia turun dari ranjang kemudian merebahkan tubuhnya di karpet, sedangkan Silvi masih berdiri melihatnya."Istirahat Silvi kamu baru aja pulang dari rumah sakit, naik ke ranjang," suruh Alex membuat Silvi diam sejenak lalu ia merebahkan tubuhnya di ranjang.***Disisi lain, Reza baru saja pulang sholat isya dari masjid."Sepi? Apa Zahra udah tidur?" gumam Reza lalu ia menuju kamar.Ceklek!"Assalamualaikum,""Shut … walaikumsalam, jangan berisik Kak, baru aja tidur dari tadi nangis terus," ucap Naya pelan yang dibalas anggukan oleh Reza lalu ia meletakkan pecinya di atas meja."Ke ruang tengah yuk, aku m
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Mangga Dua Buah

Disisi lain hampir satu jam Alex menunggu Pak Herdi namun belum datang juga membuatnya serba salah, Alex melihat dari jendela kamar mereka sesekali ia melihat Silvi yang terlihat memejamkan matanya, tapi ia tau Silvi tidak tidur.Alex bingung harus bagaimana, mau ngajak Silvi ngomong juga pasti hasilnya nihil.Tok! Tok! Tok!Mendengar itu Alex buru-buru keluar dari kamar, rasanya ia sudah tidak sabar ingin memberikan mangga itu pada Silvi."Ada gak Pak?" tanya Alex begitu buka pintu, Pak Herdi langsung menyerahkan mangga tersebut pada Alex."Ada nih Pak, tapi kayaknya daunnya banyak banget ini haha," jawab Pak Herdi membuat Alex langsung melihat kantong plastik tersebut.Tangannya masuk ke dalam plastik memastikan ada mangga atau tidak, detik kemudian matanya melotot mendapati mangganya hanya dua biji sedangkan daunnya memenuhi kantong plastik."Apa-apaan ini! Wah … gak bisa dibiarin ini, saya di kerjai sama Reza ternyata," umpatnya membuat satpamnya tersebut cekikikan."Ya udah Pak B
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
21
DMCA.com Protection Status