Home / Pernikahan / Penyesalan Mertua Jahat / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Penyesalan Mertua Jahat : Chapter 131 - Chapter 140

201 Chapters

Mimpi

"Hah?"Brugh!Reza langsung menoleh ke arah pintu detik kemudian ia kaget melihat Naya sedang berdiri sambil menggendong Zahra."Na–naya,""Jadi ini Kak?" tanya Naya dengan nada yang bergetar.Reza bangkit dari duduknya, tapi Naya malah berbalik pergi, makanan yang dia bawa jatuh di lantai."Naya," panggil Reza lalu ia berlari mengejar istrinya."Naya tunggu!!" teriak Reza, ia merasa tidak tega melihat Naya yang sudah ia diamkan selama di rumah sekarang harus menerima kenyataan kalau dirinya kepergok bersama perempuan lain.Lain halnya dengan Naya sebenarnya ia ingin kembali ke mobil dan pulang tapi karena Reza terus menerus mengejarnya, Naya melanjutkan langkahnya terus hingga ke depan jalan raya."Bunda gak siap ketemu Ayah sekarang, ayo kita pergi,""Naya, hati-hati !!" teriak Reza karena melihat Naya asal-asalan dalam menyebrang.Brakkk!"Naya!!!"Di depan mata kepala Reza, Naya dan Zahra terpental jauh membuat Reza langsung shock, detik kemudian ia berlari mendekati keduanya.Sel
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Wisnu dan Mawar

Setelah selesai berbicara dengan saudaranya, Neni kembali mondar-mandir memikirkan yang 400 juta tersebut."Pulang gak ya, pulang gak ya, tapi kalo aku pulang pasti bakal di tahan disana dan banyak permintaan ini itu," gumam Neni sambil jari telunjuknya di dagu."Tapi kalo aku gak pulang uang 400 juta hangus? Masa iya sih? Arggghhh !! Bikin stress aja deh," gerutu Neni. Tangannya kembali meraih ponsel lalu ia menghubungi Reza.[Iya halo][Rezanya mana? Kasih ponsel ini ke anak saya, gak usah sok-sokan jadi nyonya] omel Neni, ia tidak tahu jika Naya speaker dan Reza di sampingnya.[Emang dia nyonya di hati saya Ma] jawab Reza tiba-tiba.[Eh Reza … o iya kamu udah ngirim uang 400 juga?][Udah Ma, tapi ke Kakek Adinata soalnya beliau ingin mengasih sendiri ke Mama][Trus kamu percaya aja gitu, apa susahnya langsung transfer ke Mama aja?][Gak susah sih Ma, cuma posisinya tuh Kakek ingin bertemu Mama sepertinya makanya begitu][Alasan aja kamu Za, bilang aja kamu gak pengen ngasih, iya ka
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Sarah

"Kenapa Mas?" tanya Mawar dengan posisi mereka yang lumayan begitu dekat."Eh … ngg–nggak," jawab Wisnu gugup sambil menahan nafasnya, sedangkan Mawar hanya tersenyum kecut, ntah kenapa memori masa lalunya tiba-tiba berputar di kepalanya begitu saja.Saat Mawar menjauhkan dirinya, Wisnu sedikit bingung dengan ekspresi Mawar yang tiba-tiba terlihat murung."Kenapa?" tanya Wisnu membuat Mawar menoleh sekilas lalu ia menggeleng."Bohong, pasti kamu nyembuiin sesuatu kan?" tebak Wisnu, lagi-lagi Mawar tersenyum sedikit."Aku boleh nanya sesuatu gak sama kamu Mas?" tanya Mawar yang dibalas anggukan oleh Wisnu sambil menyuapkan nasi ke mulutnya."Apa alasanmu menjadi baik seperti ini?"Deg!Wisnu langsung berhenti mengunyah lalu ia menoleh ke samping melihat Mawar yang terlihat enggan melihatnya."Ma–maksud kamu?""Ya aku pengen kejelasan aja sih Mas, tapi kalo kamu gak mau gak apa-apa," ujar Mawar."Em … karena aku sayang sama kamu," jawab Wisnu pelan, tapi mampu membuat Mawar terkekeh pel
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Ancaman Sonia

Plak!!"Dengar baik-baik ya Tante, aku tidak akan segan-segan memberimu pelajaran karena ini, kamu gak berhak membuat hidup anakku seperti itu! Paham!" bentak Neni lalu ia berjalan ke dapur mencari Sarah."Dasar keponakan bodoh, begini aja di permasalahkan padahal di luar sana masih banyak masalah yang harus ia selesaikan," ucap Tentenya dengan remeh."Ita cukup jangan di teruskan, kamu juga salah dalam hal ini, yang kamu benci Neni tapi yang kamu hukum Sarah,""Apa sih kamu Mas, kamu bela keponakan kamu itu?!" solot Ita membuat suaminya itu menghela nafas panjang."Bukan begitu Ita, tapi kamu gak bisa terus menerus seperti ini, bayangkan jika anakmu yang di buat seperti itu sama orang lain, pasti kamu gak setuju sama halnya dengan Neni,""Sarah," panggil Neni membuat Sarah kaget lalu berbalik."Buang semua yang di tanganmu itu, ayo ikut Mama," ajak Neni membuat Sarah bingung."Ikut kemana Ma?" tanya Sarah."Udah jangan banyak tanya, ayo ikut sekarang," ajak Neni uang di balas angguka
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Uji Kesabaran

"Sonia," panggil seseorang membuat Alex dan Sonia menoleh."Wah … wah kebetulan ini bidadarinya Mas Wisnu datang," ledek Sonia membuat Mawar yang awalnya tersenyum langsung datar."Maksud kamu apa Sonia?" tanya Mawar."Hallah, gak usah sok polos lah Kakakku, kamu pasti senang banget kan di perhatiin sama Mas Wisnu, di sayang lagi, iya gak?" lanjut Sonia."Mama cukup, ini panti asuhan bukan untuk tempat berdebat," lerai Alex."Kamu bela dia kan?" tunjuk Sonia ke arah Mawar."Mama udah, sekarang mari pergi dari sini," lanjut Alex membuat Sonia geleng-geleng."Mama boleh minta satu hal sama kamu Alex?" tanya Sonia dengan nada serius membuat Alex dan Mawar saling melempar pandangan."O iya buat kamu juga Kak," sambung Sonia sambil melihat Mawar."Apa itu?" tanya Mawar datar."Bujuk Mas Wisnu agar tidak menceraikanku,"Deg!Mawar langsung melihat Alex, begitu juga dengan Alex."Em … soal itu aku gak ikut campur, itu urusan kalian berdua," jawab Mawar lalu ia berbalik hendak kembali masuk.
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Ada Apa Dengan Sarah

Hampir satu jam lebih Alex dan Mawar di perjalanan karena mereka mampir di beberapa tempat untuk membeli makanan untuk Silvi, sekarang Alex sudah dekat ke rumahnya.Tit! Tit!"Siap Pak, sebentar!" teriak Pak satpam. Begitu pagar terbuka lebar Alex langsung menjalankan mobilnya ke dalam.Pada saat keduanya hendak turun, tidak sengaja Alex melihat ke arah spion, awalnya ia mengerutkan keningnya kerena tidak melihat jelas lawan bicara satpamnya tersebut."Ada tamu ya Lex?" tanya Mawar membuat Alex menoleh ke samping."Gak tau nih Bu,""Ya udah samperin dulu," usul Mawar yang dibalas anggukan oleh Alex lalu keduanya turun dari mobil."Ibu!" teriak Silvi dari ambang pintu membuat Mawar langsung tersenyum melambaikan tangannya."Sebentar ya," ucap Mawar yang dibalas anggukan oleh Silvi, lalu Mawar mengikuti langkah Alex menuju pagar."Siapa Pak satpam?" tanya Alex tiba-tiba membuka satpam tersebut kaget lalu menoleh ke belakang membuat orang tersebut terlihat jelas di mata Alex."Mama,""Iy
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Neni Lemas

Tidak berapa lama kemudian mereka sampai di rumah sakit, Sarah langsung di tangani oleh Dokter sedangkan Neni mondar-mandir depan ruangan Sarah.'Ya tuhan aku mohon selamatkan anak hamba, aku mohon …. Hiks,' ucap Neni dengan air mata yang terus mengalir di pipinya, ntah kenapa ini kali pertama ia merasa takut kehilangan.Drt … drt … drtNeni langsung merogoh tasnya lalu mengambil ponselnya.[Halo][Dasar anak durhaka!]Neni langsung kaget mendengar bentakan itu.[Maksudnya apa? Tante jangan memperkeruh suasana] jawab Neni.[Gak ada yang memperkeruh suasana, asal kamu tahu ya Neni sekarang Ibu kamu di rumah sakit, kondisinya semakin memburuk setelah kamu pergi]Deg![I–ibu masuk rumah sakit?][Dasar anak gak guna, kamu maunya apa sih sebenarnya kalo kamu cuma datang bikin ibu kamu seperti ini, lebih baik gak usah datang-datang. Kamu gak punya otak, baru saja ibu kamu senang karen akmau datang, kamu malah main pergi begitu aja dengan kondisi marah-marah, sayang sekali,] ujar tantenya de
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Neni Ke Rumah Reza

"Harus! Aku gak mau terlalu baik sama kamu Kak, kamu harus di gininiin," lanjut Naya membuat Reza menghela nafas panjang."Huh … ok aku salah, tapi kamu harus dengerin dulu," ucap Reza, tapi Naya hanya diam tanpa kata."Tadi itu dia ngambil hewan kecil di muka aku, dia gak ada niatan untuk macem-macem," terang Reza membuat Naya langsung memicingkan matanya."O … gitu ya, ok," lanjut Naya membuat Reza bingung, Naya membawa Zahra ke dalam kamar pribadi Reza."Kamu mau kemana?" tanya Reza saat Naya hendak keluar, mendengar itu Naya langsung berhenti lalu membuka jilbabnya membuat Reza semakin bingung."Kamu mau kemana?" tanya Reza kali ini ia menahan tangan Naya, Naya berbalik lalu menatap Reza dengan serius."Mau turun ke bawah," jawab Naya santai membuat Reza kaget lalu menggeleng."Seperti ini?""Iya," lanjut Naya membuat Reza semakin menahan Naya lalu ia buru-buru mengunci pintu lalu menaruh kunci tersebut di atas lemari."Kakak apa-apaan sih? Biarin aku keluar," ujar Naya."Gak! Sam
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Neni Kepala Batu

Plak!Nurul langsung menutup mulutnya melihat Rey menampar Neni. Ini kali pertamanya ia melihat Rey kasar pada perempuan."Jaga ucapanmu saat berbicara! Kamu bukan tuhan yang bisa memastikan dia kotor atau gak!" tegas Rey, Nurul benar-benar mematung mendengar penuturan Rey tersebut."Kami mau saya laporin ke polisi? Berani-beraninya kamu menampar saya!" bentak Neni membuat Rey malah terkekeh."Jangan bilang kamu datang kesini cari gara-gara biar di pukul, setelah itu kamu ngadu iya? Uangmu udah habis?" cecar Rey membuat Neni mengepalkan tangannya."Anak kurang ajar!" bentak Neni, ia hendak menampar balik Rey, namun Rey terlebih-lebih dahulu menangkap tangannya lalu mencengkramnya."Pergi dari sini!" usir Rey.Tit! Tit!Terdengar suara mobil Reza masuk, Neni yang melihat itu langsung tersenyum riang, tanpa membuang waktu ia langsung menghampiri Reza ke mobil, sedangkan Rey memperhatikan gerak-gerik perempuan tersebut."Reza!" histeris Neni begitu Reza keluar dari dalam mobil, sedangkan
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Sikap Dingin Alex

Hari ini Alex sangat sibuk dengan di pabrik, setelah mengantarkan Mawar ke panti asuhan Alex langsung buru-buru ke pabrik bahkan ia juga tidak sempat sarapan karena Silvi belum selesai.Ting!Ponselnya tiba-tiba berbunyi saat ia dan timnya hendak memulai rapat, Alex membuat ponselnya sekilas lalu hendak meletakkannya kembali, namun tiba-tiba Alex merasa ada yang janggal ia kembali membuka ponselnya, detik kemudian matanya melotot melihat foto di layarnya tersebut.Alex tiba-tiba mengepalkan tangannya bagaimana tidak, di foto tersebut jelas-jelas ada Silvi dan seorang laki-laki yang hampir saja berciuman."Huh … tenang, jangan langsung marah dulu," gumam Alex pelan, ia langsung duduk untuk menenangkan dirinya lalu ia menelpon satpam rumahnya.[Halo Pak, selamat pagi][Pak Herdi, apa Silvi di rumah?] tanya Alex berusaha tenang.[Tadi pagi di rumah sih Pak–[Sekarang] potong Alex membuat Pak Herdi langsung menautkan alisnya.'Pak bos kenapa sih main potong aja, baru aja mau di kasih tau,
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
21
DMCA.com Protection Status