Home / Pernikahan / Penyesalan Mertua Jahat / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Penyesalan Mertua Jahat : Chapter 151 - Chapter 160

201 Chapters

Resmi Bercerai

"Kamu mau ngapain lagi? Gebrakan apa lagi yang mau kamu bikin?!" lanjut Wisnu nadanya bahkan mulai naik."Eh … santai-santai Mas, jangan marah-marah, aku kan cuma ngingetin aja," jawab Sonia dengan muka dramanya membuat Wisnu langsung menghela nafas panjang."Satu hal yang harus kamu ingat Sonia, sekali saja kamu berani mengusik Mawar, siap-siap kamu bakal di penjara seumur hidup, aku pastikan itu! Jangan kira karena saya selama ini baik sama kamu, saya gak berani melakukan itu, saya berani walaupun saya harus di penjara juga karena terhasut oleh mulut manismu itu, cam kan itu Sonia!" tegas Wisnu membuat Sonia diam sejenak, apa Wisnu bercanda?"Kamu belum gila kan Mas?""Sudah, kalo berhadapan dengan kamu harus gila biar berani nekat," ketus Wisnu lalu ia meninggalkan Sonia begitu saja."Tante!" panggil Indri dari kejauhan membuat Sonia langsung menoleh."Tante are you ok?" tanya Indri yang dibalas anggukan oleh Sonia."Iya, kamu sendiri?" tanya Sonia balik yang dibalas anggukan oleh
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Nurul Sayang

Jleb!"Udah Er itu matanya merah loh, ntar Pak Reza liat," lerai teman yang di sampingnya, tapi Erna malah terkekeh."Ya gimana ya, namanya saya kenal dan pernah liat dia gak se alim ini tau, kaget sih hehe tapi gak apa-apa, orang sekarang mah begitu kan banyak bersembunyi di balik jilbab," sindirnya, Nurul tetap berusaha agar tidak terlihat lemah di depan Erna."Jangan menghakimi orang Mbak, belum tentu yang Mbak katakan ini sesuai dengan kenyataannya," ucap Nurul membuat Erna kaget, detik kemudian ia tepuk tangan.Prok! Prok! Prok!"Wow … luar biasa ya, udah bisa ceramah juga sekarang, iya sih bener yang kamu bilang tapi yang namanya jalang ya tetap jalang gak sih," sinisnya membuat Nurul kembali diam."Ok deh Maura, selamat menikmati pekerjaan kamu, jangan lupa kalo bosan cari yang lain ok, sayang," ledek Erna sambil mencolek dagu Nurul lalu pergi begitu saja.Setelah Erna pergi Nurul kembali lemas, ia meremas gamisnya berusaha mati-matian menahan tangis, lalu ia mendongak berusaha
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Erna Di Pecat

"Em … nggak Pak, itu tadi saya cuma bercanda," jawab Erna takut membuat Reza memicingkan matanya."Bercanda? Bercanda kamu bilang, adik saya sampai nangis dan pingsan, apa itu bercanda?!" bentak Reza, Erna semakin takut mendengar suara Reza yang menggelegar"Jangan mentang-mentang kamu udah karyawan lama merasa seenaknya ya di kantor ini, jangan bilang ke karyawan lain pun kamu sering seperti ini," ujar Reza yang dibalas gelengan oleh Erna."Nggak, berarti cuma ke adik saya aja kamu kayak gini, luar biasa sih kamu, hebat sekali kali. Mulai sekarang saya pecat kamu dari kantor ini silahkan angkat semua barangmu untuk gaji jangan khawatir akan di kirim sama bendahara," tegas Reza membuat Erna kaget."Ta–tapi Pak kontrak saya kan masih satu tahun lagi," sanggahnya membuat Reza mengangguk."Betul, tapi kamu juga harus baca hal-hal yang bisa membatalkan kontrak salah satunya menghina, memfitnah atasan dan Nurul atasan kamu, dia adik kandung saya, paham!" debat Reza membuat Erna langsung te
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Orang Tua Indri

[Alex! Apa kamu sudah gak punya malu!] bentak Indri membuat Silvi kaget, tapi tidak dengan Alex, ia dengan santainya melihat kamera.[Memangnya kenapa?] tanya Alex semakin merapatkan dirinya pada Silvi, walaupun tangan Silvi dari bawah sudah memberikan kode untuk tidak mepet, Alex tidak peduli.[Aku bisa laporin kamu Lex! Gak pantas kamu begini!] bentak Indri yang sudah terbakar api cemburu.[Laporin aja, laporin sekarang. Saya tunggu di rumah][Al–[Yang ada saya yang laporin kamu dan teman kamu itu ke polisi karena selalu mengusik rumah tangga saya, sekali lagi saya tegaskan Indri sampai kapanpun, saya tidak akan pernah melepaskan atau menceraikan Silvi, never!] tegas Alex membuat Silvi mendongak melihat wajah Alex yang begitu serius.[Haha yakin? Yakin mau hidup sama perempuan begitu sampai akhir?] tanya Indri dengan nada meledek membuat Alex tersenyum miring.[Tentu saja, dibanding sama kamu mohon maaf ini mah ya, kamu ngasih jadiin saya raja sekalipun, gak perlu ngapa-ngapain, ti
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Mimpi Buruk Wisnu

"Kamu harus mati Mawar!" ucap Sonia sambil tangannya meramas setir mobil dan kakinya menginjak rem sekuat tenaganya, ia melihat Mawar dari dalam mobil.Ntah kenapa ia sudah tidak peduli kedepannya yang penting sekarang ia harus membuat Mawar hilang dari dunia ini.Saat Mawar hendak menyeberang, Sonia langsung tersenyum miring lalu ia melepas rem lalu mulai menjalankan mobil dengan kecepatan pelan sambil menunggu Mawar tepat di hadapan mobilnya."Bersiaplah!" lanjutnya.Wisnu yang baru saja keluar dari super market langsung mematung sejenak melihat Mawar yang sedang menyebrang ntah kenapa ia merebahkan tidak enak.Tanpa membuang waktu ia langsung berlari mengejar Mawar, namun belum sempat ia meraih tangan Mawar tiba-tiba."Mawar!!!"Brukk!Mawar terpental jauh saat mobil menghantamnya, Wisnu kembali mematung lalu sadar, detik kemudian ia berlari ke menghampiri Mawar."Mawar!!" panggilannya sambil menepuk-nepuk pipi Mawar, ia mengangkat kepala Mawar yang dilumuri ke pangkuannya."Mawar
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Keusilan Reza

"Kamu tau darimana?" tanya Mawar kaget, pasalnya tidak ada yang tau tentang dirinya kecuali pengurus yayasan panti asuhan."Em nggak kok, beberapa hari yang lalu saya ketemu sama temen saya Sonia, dulu waktu kejadian kalian ribut-ribut disini kan saya nyaksiin ya nah begitu ketemu Sonia saya tanyain lah, gitu," jawab perempuan itu membuat Mawar bingung."Kamu nanya apa ke Sonia?""Ya aku cuma nanya apa hubungan Sonia, kamu dan Wisnu sih secara kamu dan Sonia kakak beradik," jawab perempuan itu membuat Mawar diam sejenak."Sonia jawab apa?""Ya dia bilang kalo Wisnu itu mantan suami kamu dan sekarang jadi suaminya, katanya kalian ribut-ribut karena kamu yang ganggu rumah tangga dia," jawab perempuan itu membuat Mawar tidak habis pikir dengan Sonia."Mawar,"Suara barithon itu mengagetkan Mawar, ia langsung menoleh."Saya tunggu di depan ya," ucap Wisnu yang dibalas anggukan oleh Mawar."Ya susah kalo begitu saya duluan ya," lanjut Mawar lalu ia beranjak meninggalkan perempuan tersebut
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Niat Busuk Sonia

"Aku yang cium atau kamu?" pertanyaan Rey membuat Nurul bingung sedangkan posisinya sudah tidak mungkin untuk lari atau semacamnya."Kakak awas dulu deh tehnya bisa dingin itu," ucap Nurul yang tidak di hiraukan oleh Rey."Pertanyaanku simple kok gak muluk-muluk," jawabnya santai membuat Nurul mau gak mau harus mengalah, sebenarnya Rey hanya menguji keberanian Nurul karena biasanya Nurul tidak berani menciuminya terlebih dahulu."Betah amat sama posisi in—Cup!Nurul tiba-tiba mengecup bibirnya membuat Rey kaget, ia langsung menatap Nurul lekat-lekat berbeda dengan Nurul yang langsung menunduk, tapi Rey benar-benar tidak yakin kalau Nurul mau."Nurul ka–"Bisa kan?" jawab Nurul dengan pedenya membuat Rey senyum-senyum."Mau lagi," lanjut Rey."Ekhem …," tiba-tiba suara Reza mengagetkan keduanya."Di kamar sono, ini buat masak jadi auranya panas, gas juga bisa ikutan meledak ntar," omel Reza membuat Rey mengernyitkan dahinya sambil menahan tawa."Kenapa Bang ditekuk amat itu muka?" tan
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Salah Tabrak

"Sial! Tadi aku nabrak Mas Wisnu? Gak … gak, tadi itu gak kena, aku gak nabrak dia," ucap Sonia sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.Karena terlalu panik ia bahkan tidak melihat kalo di depan ada lampu merah dan akhirnya …Brukkk!"Hah?"Sonia menutup mulutnya saat melihat mobilnya menabrak mobil yang sedang berhenti di depannya.Tidak lama kemudian seorang laki-laki berbadan kekar keluar dari dalam mobil tersebut lalu menghampiri Sonia."Ma–mati aku,"Tok! Tok! Tok!"Buka atau saya pecahin!" bentak laki-laki tersebut membuat Sonia takut, sekuat tenaga ia memberanikan diri membuka kaca mobilnya."Turun! Maksud anda nabrak mobil saya apa?!" bentak laki-laki tersebut."Em … sa–saya minta maaf, tadi saya gak liat kalo mobil ada sedang berhenti," jawab Sonia membuat laki-laki tersebut mengerutkan keningnya."Kamu buta?""Eh gak–"Terus kenapa?!" bentak laki-laki tersebut, tiba-tiba dua anak buahnya datang untuk menenangkannya."Tenang dulu bos, sekarang kita pinggirin mobil dulu ini kit
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Siapa Revan Sebenarnya?

"Ya suka-suka saya lah, mulai sekarang kamu harus jadi pembantu selama sebulan disini," ujar Revan."What? Apa kamu gila? Gak! Gak akan!" bentak Sonia membuat Revan terkekeh, sebenarnya Revan mengenali Sonia hanya saja Sonia tidak tau hal itu."Sonia … Sonia masih aja keras kepala,"Deg!'Dia memanggil namaku? Siapa bajingan ini?' gumam Sonia dalam hati sambil memperhatikan Revan."Saya menyimpan rahasia besar anda Nona, jadi jangan coba macam-macam dengan saya," lanjut Revan membuat Sonia semakin bingung."Siapa kamu?!" bentak Sonia."Saya adalah orang yang pertama kali menyukai anda waktu SMA, tapi belum sempat saya mengutarakannya anda malah memilih menikah dengan suami Kakak kandung anda sendiri, right?"Deg!Sonia kembali memutar memorinya, hanya saja hasilnya nihil ia sama sekali tidak mengenal Revan."Jangan ikut campur masalah keluarga saya, saya gak ada urusan sama anda!" tegas Sonia."Serendah itukah selera Anda, sehingga anda harus memilih laki-laki yang telah beristri dan
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more

Tidak Menyangka

"Sarah … Sarah bangun Nak, Sarah," panggil Neni sambil menepuk-nepuk pelan pipi Sarah membuat Sarah terusik."Eugh," lenguhan kecil keluar dari mulutnya membuat Neni langsung menghela nafas lega."Huh … Alhamdulillah,""Kita ke rumah sakit ya Nak," ajak Neni yang sudah panik yang dibalas gelengan oleh Sarah."Gak usah Ma, uangnya buat yang lain aja nanti juga sembuh kok," jawab Sarah membuat Neni memejamkan mata sejenak."Tapi Mama gak tega liat kamu begini terus," bantah Neni membuat Sarah tersenyum."Gak apa-apa Ma,""Kalo begitu Mama pergi keluar sebentar ya, bentar aja,""Kemana Ma?" tanya Sarah, Neni mengusap rambut Sarah."Sebentar doang ya," lanjut Neni, ia tidak mau membuat Sarah kepikiran."Iya Ma,""Nanti kamu mau dibeliin apa? Sate? Bubur atau apa?" tanya Neni."Terserah Mama aja," jawab Sarah yang dibalas anggukan oleh Neni, lalu ia menutup warungnya kemudian ia pergi.Cukup lama ia naik angkot akhirnya ia sampai ke tempat tujuannya yaitu rumah Reza."Pak," panggil Neni me
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
21
DMCA.com Protection Status