Home / Pernikahan / Penyesalan Mertua Jahat / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Penyesalan Mertua Jahat : Chapter 171 - Chapter 180

201 Chapters

Sifat Khumairah yang Tegas

"Masih ada yang harus di bicarakan Mbak?" lanjut Humairah karena melihat Sonia menatap tajam dirinya."Sadar diri sih kamu itu perempuan yang baru saja masuk ke kehidupannya, kamu gak tau seperti apa suamimu ini. Jadi jangan terlalu romantis dan terlalu baper dulu nanti sakit hati." ujar Sonia lalu melipat kedua tangannya membuat Humairah tersenyum lalu membenarkan jilbabnya sejenak."Lagi dan lagi sih Mbak saya harus berterima kasih sama mbak karena telah memperingatkan, tapi tetap pada konsep yang pertama saya adalah istrinya saya akan berusaha mengerti suami saya karena bagaimanapun juga kami sudah halal.Apapun aib suami saya itu adalah tanggung jawab saya untuk menutupi dan pelan-pelan membawa suami saya berubah ke yang lebih baik lagi.Tapi sejauh ini yang saya rasakan malah suami saya yang banyak menuntun saya ke yang lebih baik lagi, jadi buat sekarang no comment dan yang perlu sadar disini sebenarnya maaf ya jika lancang ya, Mbak sendiri lah yang wajib sadar diri." jawab Huma
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

Suami Posesif

"Nova." ucap mereka berdua secara bersamaan."Orang ini masih hidup ya?" ujar Reza asal membuat Naya melotot lalu ia memukul lengan Reza pelan."Hus … gak boleh gitu.""Lagian masih aja." lanjut Reza membuat Naya terkekeh."Siapa tau dia hanya berniat baik Kak.""Bullshit! Orang kayak dia gak ada baik-baiknya, asal kamu tau Nay atasannya sendiri sampai cerai sama istrinya gara-gara Nova." terang Reza membuat Naya kaget."Serius Kak?" tanya Naya yang dibalas anggukan oleh Reza."Ih gila sih gak pernah berubah ya.""Susah Nay kalo udah jadi penyakit sama tabiat, Nova hobi ganti-ganti pasangan semua CEO yang ia temui di embat loh mau yang muda, yang tua yang udah berumur banget juga dia masih mau, separah itu." lanjut Reza membuat Naya langsung bergidik ngeri."Ngeri banget deh asal jangan Kakak aja ya." pinta Naya membuat Reza menaikkan alisnya sebelah lalu ia menekan tombol blokir di ponselnya."Hah? Kakak blokir?""Iya emang ada yang penting sama dia, gak kan?" jawab Reza santai membu
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

Kegilaan Sonia

Ntah apa yang terjadi pada diri Sonia perlahan ia mendekati Mawar dan Silvi yang tengah asik memilih baju untuk Syakila."Ini bagus ya Bu." ucap Silvi sambil menunjuk gaun yang di pajang."Bagus tapi kan anakmu belum setahun Silvi, belum kepake itu." jawab Mawar membuat Silvi cengengesan."Iya juga sih."Saat mereka fokus memilih pakaian tiba-tiba Sonia merampas Syakila dari gendongan Silvi membuat Silvi terlonjak kaget."Mama!" teriak Silvi membuat Mawar menoleh detik kemudian ia kaget melihat Sonia tengah menggendong Syakila sambil tersenyum pada mereka."Sonia apa yang kamu lakukan?!" bentak Mawar."Mama sini Syakila nanti dia kenapa-kenapa Mama main rampas aja." ucap Silvi hendak mengambil alih Syakila tapi Sonia malah menjauhkannya."Haha o iya namanya Syakila ya um … wajar lah tapi kan ini cucu saya juga apa salah jika saya gendong?" tanya Sonia dengan nada meledek.Silvi yang tidak tahan melihat bayinya menangis di gendongan Sonia langsung menggeleng."Ma sini Syakila dia gak s
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

Reza Ngurus Anak

Begitu sampai di rumah sakit mereka langsung turun dari mobil, belum sempat masuk ke dalam rumah sakit tiba-tiba Alex dan Silvi keluar dari dalam."Itu Alex." tunjuk Wisnu."Gimana Nak? Syakila baik-baik aja kah?" tanya Wisnu lagi."Alhamdulillah Ayah, Syakila baik-baik aja." jawab Alex."Ya sudah kalo gitu kita pulang aja ya Ibu jadi takut ini." ajak Mawar."Kalian tadi mau kemana Huma sama Mas Revan? Jadi repot-repot nganterin kami kesini." ucap Mawar."Gak apa-apa kok tadi memang mau nganterin Humairah ke mall katanya mau beli baju sekalian belanja dapur." jawab Revan membuat Mawar mangut-mangut."Tapi udah jadi?" lanjut Mawar yang dibalas gelengan oleh Humairah."Udah santai Mbak gak apa-apa yang penting Syakila baik-baik aja." jawab Humairah."Makasih banyak ya Anty, Om udah bantu kami." ucap Alex yang dibalas anggukan oleh keduanya."Kalo begitu ayo kita ke rumah Alex dulu kita ngumpul disana." ajak Wisnu."Aduh bro kayaknya saya sama Ira duluan aja ya soalnya belum beli apa-apa
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

Masa Lalu Khumairah

"Jawab Ira suami kamu nanya ini, jangan bilang kamu betah banget dengan posisi ini." lanjut Revan.Humairah yang mendengar itu langsung berusaha bangkit dari atas Revan namun usahanya gagal saat suaminya itu malah memeluknya erat."Kok di peluk, Mas kan gak betah dengan posisi ini." ujar Humairah."Buset sensitif banget, jawab dulu pertanyaan saya jangan melebar kemana-mana dulu buruan." tegas Revan."Ya aku gini pengangguran, pengurus panti asuhan, Mas kan tau sendiri kemaren kan ketemuannya di panti asuhan." jawab Humairah membuat Revan langsung mencubit pipi istrinya itu dengan gemas."Ih … kok di cubit sih." kesal Humairah lalu ia memukul lengan Revan."Sebelum itu, pendidikan kamu apa? Kamu bagaimana sebelum di panti asuhan?" cecar Revan."Ih kepo banget deh." ledek Humairah membuat Revan melotot."Heh buruan saya cuma nyuruh jawab bukan ngeledekin. Kalo kamu gak jawab kita begini aja sampai besok." ancam Revan.Humairah memutar mata malas lalu ia menarik nafas dalam-dalam rasany
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

Sonia Semakin Gila

"Pergi kamu dari sini sekarang juga!" usir Vina sambil menunjuk arah pintu membuat Sonia menggeleng."Kamu sebagai teman harusnya mendukungku bukannya malah mengusirku seperti ini!" jawab Sonia ngotot."Justru karena aku terlalu mendukungmu di awal makanya kamu sekarang begini semena-mena main banting-banting aja.Lagian berapa kali dibilang sudahi saja dendammu sampai kapanpun kamu gak bakalan puas kalo caranya begini!" bantah Vina."Haha Vina apa kamu menyukai Mawar sehingga kamu berubah begini?" tanya Sonia dengan ekspresi yang membuat Vina bingung."Cukup Sonia! Lihatlah dirimu sudah seperti orang gila, lebih baik kamu urus diri dan penampilan kamu." ujar Vina sambil menunjuk Sonia."Gila! Gila! Gila! Kenapa orang selalu mengatakanku seperti orang gila, apa kalian buta aku masih waras!" bentak Sonia tidak terima dengan ucapan Vina barusan."Kenyataannya memang begitu Sonia dengan kamu seperti ini tidak ubahnya seperti orang gila, kamu terlalu gabut setiap hari ngikutin keluarga-ke
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

Masalah Rumah Sakit Jiwa

Sore hari Vina baru saja selesai berkutat dengan lap topnya karena merasa haus ia langsung keluar dari kamar hendak mengambil minum.Namun alangkah kagetnya ia melihat tidur di depan televisi dengan bungkus makanan berserakan di samping."Astagfirullah ya Allah kenapa aku dulu punya teman seperti ini." gumamnya pelan lalu mengunguti bungkus makanan tersebut.'Ponsel.'Vina langsung berhenti saat mengingat itu matanya mulai celingak-celinguk mencari ponsel Sonia.Tidak butuh lama ia langsung tersenyum melihat ponsel Sonia tergeletak di sebelahnya, pelan-pelan ia merayap mengambil ponsel itu lalu di bawanya ke kamar.'Aku akan memberimu pelajaran sonia.' ucap Vina dalam hati lalu ia kembali keluar mengambil minum."Bikin brownies enak kali ya sore-sore begini." gumamnya saat melihat tepung dan telor di atas meja."Vina!" panggilan itu mengagetkan Vina, ia langsung berbalik."Apa lagi?""Lihat ponselku gak?" tanya Sonia yang dibalas gelengan oleh Vina."Aku nanya serius, ponselku dimana?
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

Pasangan Sefrekuensi

"Kan tadi saya bercanda? Masa gitu aja kamu ngambek." ucap Alex membuat Silvi langsung menggedikkan bahunya lalu ia kembali membereskan sampah bekas makan mereka."Silvi saya mau kerja loh." lagi-lagi Alex berbicara membuat Silvi menoleh."Ya udah kerja aja." jawab Silvi santai."Pasangin lagi dasi saya kalo gitu." lanjut Alex lalu ia mengacak-acak dasinya padahal tadi rapi.Silvi yang bingung dengan Alex hanya bisa menggaruk alisnya sekilas lalu ia mendekati suaminya itu.Ia mulai meraih dasi suaminya itu lalu ia kembali merapikannya berbeda dengan Alex, ia malah sibuk memperhatikan wajah Silvi yang begitu dekat.Setelah selesai Silvi menurunkan tangannya lalu ia berbalik namun langkahnya terhenti saa Alex menahan tangannya."Saya mau kerja." ucap Alex membuat Silvi langsung menaikkan alisnya sebelah."Ya udah kerja, kenapa lagi?""Ya saya gak akan fokuslah kerja kalo kamu kayak gini." omel Alex membuat Silvi bingung."Kakak apa sih udah sana kerja, aku mah sama Syakila disini gak ba
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

Drama Sonia

"Astagfirullah." ucap Alex sambil mengusap wajahnya."Kalian gak berubah-ubah ya dari dulu sampe sekarang." ucap Naya di sela-sela tawanya."Apanya yang harus di ubah Nay udah begini bentukannya mau gimana lagi." jawab Silvi membuat Alex menoleh lalu tersenyum jahil."Tapi kamu pengen di romantisin gak?" tanya Alex menggoda istrinya tersebut."Pengen tapi kalo Kakak yang romantisin aku geli masa." jawab Silvi dengan polosnya membuat Alex kaget."Heh ! Kamu pengen di romantisin sama siapa kalo gitu? Supir angkot?" kesal Alex membuat Naya semakin tertawa."Ya siapa gitu,""Gila kamu ya." omel Alex membuat Naya sakit perut sambil geleng-geleng."Bun … bun … a …" tiba-tiba Zahra merentangkan tangannya ke arah Alex meminta di gendong."Kenapa Nak? Mau di gendong Om Alex?" ucap Naya."Sini Nay kayaknya dia kangen sama Ayahnya." ujar Alex lalu ia mengambil alih Zahra dari gendongan Naya."Oh … ponakan om ini udah bisa berdiri ternyata, udah gede masyaallah." ucap Alex sambil memegangi Zahra.
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

Gengsi

"Sonia!"Mendengar namanya di panggil Sonia langsung buru-buru bersembunyi di balik tiang supaya Vina tidak bisa melihatnya."Kemana lagi dia jangan bilang di ngikutin laki-laki tadi, dasar gila ada aja ulahnya terserah lah!" kesal Vina lalu ia kembali masuk ke dalam.Melihat Vina sudah pergi Sonia langsung buru-buru kabur sambil tersenyum seperti orang gila.'Aku gak sebodoh yang bayangin Vina, aku tau kamu mau membuangku ke panti asuhan gak semudah itu!' umpat Sonia dalam hati lalu ia pergi begitu saja.Disisi lain Naya, Alex, Silvi dan Nurul sedang makan bersama di ruang makan."Kakak mau nambah lagi gak?" tanya Silvi memecahkan keheningan membuat Naya langsung melihat keduanya."Hum, boleh." jawab Alex sambil memberikan piringnya pada Silvi karena Alex sedang menggendong Syakila."Segini?""Iya cukup." jawab Alex, tidak sengaja Silvi menjatuhkan sendok ke bawah.Ia langsung menunduk henda mengambil sendok tersebut, Alex yang melihat itu buru-buru memegangi ujung meja takut terbent
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more
PREV
1
...
161718192021
DMCA.com Protection Status