Dania sedang menyiapkan makanan yang dibawa Darra. Ketika mendengar ini, dia menatap Krisna dengan tatapan genit."Kamu itu suamiku, mana mungkin aku nggak menjagamu dengan baik?"Krisna tertawa, merasa cukup senang.Darra tersenyum dan menghela napas panjang, "Ayah, Ibu, hubungan kalian harmonis sekali. Saat masih kecil, Ayah nggak sama kita. Aku selalu ingin kita bersatu. Akhirnya, harapanku jadi kenyataan."Krisna kembali teringat akan kejadian saat itu dan merasa bersalah.Dia memegang erat tangan Dania dan Darra, lalu mengatakan, "Saat itu aku yang salah, sampai harus membuat kalian menderita."Dania menggelengkan kepalanya, matanya sedikit merah. "Ayah bicara apa! Semuanya sudah berakhir."Setelah selesai makan, Krisna melihat Darra duduk mematung di sofa. Wajahnya tampak kesepian, tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan.Dia bertanya dengan ragu, "Darra, lagi mikirin apa?"Darra kembali tersadar, lalu terlihat panik. Lalu, dia menggeleng kuat-kuat, "Nggak, kok. Bukan apa-apa."S
Read more