Beranda / CEO / Hazel Kesayangan Sergio / Bab 191 - Bab 200

Semua Bab Hazel Kesayangan Sergio: Bab 191 - Bab 200

444 Bab

Bab 191

Liana melanjutkan, "Saat kecil, kamu suka dekat-dekat sama Sergio. Kamu hanya bolehin dia dan ibumu saja yang menggendongmu. Kamu bakal nangis kalau ada orang lain yang menyentuhmu."Pipi Hazel agak merah dan dia agak malu.Itu karena dia tidak menyangka akan bersikap seperti ini ketika masih kecil.Dia selalu berpikir bahwa dia dan Sergio tidak pernah saling berhubungan.Tidak disangka, Sergio justru pernah merawatnya saat masih kecil.Melihat ekspresi malu-malu Hazel, Liana hanya bisa tersenyum.Dia melambai kepada Hazel, memberi isyarat agar dia mendekat. Lalu, Liana bertanya dengan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua, "Hazel, seberapa jauh kemajuan hubunganmu dan Sergio?"Bertatapan dengan mata Liana yang penuh kasih sayang, pipi Hazel langsung memerah dan matanya memandang ke mana-mana. "Bu, apa yang Ibu bicarakan? Aku nggak ngerti."Liana mengusap puncak kepala Hazel dengan lembut dan terkekeh, "Kenapa malu-malu begitu? Sergio memang sangat dingin, tapi dia orang ya
Baca selengkapnya

Bab 192

Pada akhirnya, Hazel tidak jadi pergi.Itu karena Sergio terus menempel dan memeluknya, menolak untuk melepaskannya.Ke mana pun Hazel pergi, Sergio terus mengikutinya, seolah takut Hazel akan pergi jika dia tidak mengikutinya.Ini pertama kalinya Hazel melihat Sergio bersikap seperti ini. Menurutnya, itu hal baru dan sedikit lucu.Begitu Hazel mengatakan akan menemani Liana, Sergio akan mengerucutkan bibirnya tanpa ragu.Bahkan Hazel sempat membuka mulutnya beberapa kali, tetapi bibirnya tertutup rapat sebelum dia bisa berbicara.Setelah mendapatkan hukuman beberapa kali, bibir Hazel bengkak karena ciuman dan dia tidak berani mengucapkan sepatah kata pun lagi.Sergio mengerutkan bibir puas, mengambil pengering rambut di tangan Hazel dan berinisiatif mengeringkan rambutnya.Hazel agak malu dan ingin mengambil kembali pengering rambut itu. "Om, aku bisa melakukannya sendiri."Sergio langsung mengelak dan bersikeras, "Aku saja. Mulai sekarang, aku yang akan mengeringkan rambutmu."Rafael
Baca selengkapnya

Bab 193

Saat dalam keadaan sehat, Liana mungkin tidak menyadarinya. Setelah jatuh sakit, dia menyadari betapa bahagianya memiliki kerabat muda yang selalu berada di sisinya.Dia menjadi makin yakin bahwa dia telah mengambil keputusan yang tepat dengan menyetujui pemutusan pertunangan Justin dan Hazel, lalu membiarkan Hazel menikah dengan Sergio.Setelah Hazel menetap di kediaman lama, setiap hari Sergio pulang kerja tepat waktu.Hal ini belum pernah terjadi sejak Sergio pindah dari kediaman lama.Semua orang di kediaman lama tahu kalau Sergio pindah karena sifat licik Irma.Irma adalah orang yang tamak. Saat Sergio diculik dan terluka parah, dia bahkan punya pemikiran untuk menguasai Perusahaan Hardwin.Belakangan, Perusahaan Hardwin diambil alih oleh Sergio. Dia merasa tidak terima dan terus melakukan banyak hal buruk.Dia terus menggerutu dan mengeluh di depan Liana, menuduh Sergio terlalu kejam dan merusak nama baik Keluarga Hardwin.Katanya, dia melakukan ini demi kebaikan Perusahaan Hardw
Baca selengkapnya

Bab 194

Setelah mendapat izin dari Liana, Irma mengadakan pesta besar.Dia secara khusus memesan dua lantai Lumina Hotel untuk bisa mengundang banyak keluarga kaya dan selebriti dari semua lapisan masyarakat di Kota Palapa.Karena padatnya jadwal, Irma benar-benar tidak punya waktu untuk istirahat. Meski sangat lelah, senyuman selalu tersungging di wajahnya.Dia sudah menjadi menantu Keluarga Hardwin selama bertahun-tahun dan ini pertama kalinya dia mengadakan pesta ulang tahun yang begitu megah.Meski sebelumnya pernah mengadakan pesta, semuanya ditangani oleh pelayan.Hal ini memang tidak merepotkan, tetapi dia merasa tidak tenang. Dia merasa bahwa pelayan tidak menganggap penting pesta ulang tahunnya dan sengaja mengincarnya.Jika pelayan tahu apa yang dia pikirkan, dia pasti akan menyebut Irma bicara omong kosong.Orang-orang di Keluarga Hardwin sangat rendah hati kecuali Tuan Remon.Meski Liana berulang tahun, pesta hanya sekedar mengundang teman dekat ke rumah sebagai tamu, makan dan men
Baca selengkapnya

Bab 195

Sergio tidak menganggapnya serius. Dia duduk di tepi tempat tidur dan meraih tangan putih dan ramping Hazel, meletakkannya di telapak tangannya, memainkannya pelan.Dia berkata dengan santai, "Yang harus dipelajari sudah kamu kuasai. Buang-buang waktu saja kalau harus masuk kelas."Hazel memandangnya dengan alis berkerut dan berkata, "Om, jika mantan dosenmu dengar apa yang kamu katakan, dia pasti bakal marah setengah mati."Namun, Hazel juga merasa sudah mempelajari semua mata kuliah profesional, jadi tidak perlu mempelajarinya lagi.Sergio mengangkat alisnya dan berkata, "Nggak mungkin. Dosenku nggak peduli denganku karena saat itu aku sudah mengambil alih perusahaan. Aku hanya muncul di upacara wisuda satu kali dalam seluruh semester."Bagi banyak orang, tujuan kuliah adalah mencari pekerjaan.Sergio sudah menjadi presdir dari perusahaan terkemuka, jadi dia mau datang kuliah atau tidak, semua itu tidak penting.Melihat sikapnya yang begitu percaya diri, Hazel langsung menggertakkan
Baca selengkapnya

Bab 196

Di hari pesta ulang tahun Irma, Sergio pulang kerja lebih awal, disusul Ervan dan penata rias.Begitu Ervan melihat Hazel, dia segera menyerahkan kotak di tangannya. "Nyonya, ini gaun malam yang dibuat khusus untuk Nyonya oleh desainer papan atas internasional."Hazel menatap Sergio dengan heran. "Kamu yang pesan ini untukku?"Sergio mengulurkan tangan dan mengusap kepala Hazel. Dia tersenyum dan mengangguk. "Ya. Cobalah, cocok nggak."Hazel mengangguk dan naik ke atas sambil memegang kotak hadiah di tangannya.Gaun malam yang disiapkan Sergio berwarna hitam dan kainnya dihiasi payet emas halus. Desain di bagian dada cukup tertutup, tetapi bagian pinggang dirancang untuk menggambarkan lekuk tubuh dengan sangat baik.Ada celah dalam desain gaun, membuat kaki Hazel yang cantik dan ramping terlihat menonjol saat berjalan, menarik imajinasi mereka yang melihatnya.Hazel tidak menyangka Sergio akan memilih gaun seperti itu.Hazel biasanya tidak tampil mencolok dan hanya memakai pakaian kasu
Baca selengkapnya

Bab 197

Saat pertama kali melihat gaun ini, dia menduga gaun itu cocok untuk Hazel.Namun, dia tidak menyangka Hazel akan terlihat begitu memukau saat memakainya.Saat Hazel makin dekat, mata Sergio tertuju pada kakinya yang ramping dan lurus. Seketika, pandangannya berubah muram.Melihat Sergio menatapnya dengan tatapan tajam, pipi Hazel langsung memerah.Dia berdiri di depan Sergio dan memanggilnya, "Om, bagus nggak?"Sergio meraih pergelangan tangan putih Hazel, mengambil satu langkah ke depan dan melingkarkan lengannya di pinggang ramping Hazel. Dia mengiakan dengan suara rendah.Cantik.Bahkan lebih cantik dari yang dia bayangkan.Melihat Hazel mengenakan pakaian pilihannya sendiri, Sergio merasakan kepuasan yang tak terlukiskan.Dia seakan tengah kembali ke masa kecilnya. Saat Hazel lahir, hampir semua pakaian Hazel dipilih olehnya.Namun, sepertinya ada sesuatu yang berbeda.Saat itu, dia sedang mengurus adik perempuannya. Sekarang, dia mengurus istrinya, yang merupakan dua pengalaman y
Baca selengkapnya

Bab 198

Hazel kembali bercermin dan mendapati semua lipstik yang sudah dioleskan di bibirnya habis dilumat oleh Sergio.Dia menatap Sergio dengan tajam, mengeluarkan lipstik dan memakainya lagi.Sergio tiba-tiba memegang tangannya dan mengembalikan lipstik itu. "Jangan pakai lagi, bagus begini.""Bagaimana bisa? Pakaian ini cukup seksi. Kalau nggak pakai lipstik, nanti riasanku kelihatan kusam."Sergio tidak mengerti riasan, baginya tidak ada bedanya apakah Hazel memakai lipstik atau tidak.Dia berpikir begitu, jadi dia berkata begitu. Namun, dia malah mendapatkan tatapan sinis dari istrinya."Laki-laki sepertimu pasti nggak tahu."Sergio menyentuh ujung hidungnya dengan genit dan tetap bersikeras, "Kasih kamu pakai gaun ini saja sudah jadi batasan terbesarku. Kamu nggak boleh pakai lipstik."Hazel menghentikan tangannya sebentar dan bertanya dengan rasa ingin tahu, "Kenapa aku nggak boleh pakai lipstik?"Sergio menjawab, "Pakai saja kalau kamu mau malam ini kita nggak jadi keluar."Sergio tak
Baca selengkapnya

Bab 199

Hazel awalnya hanya ingin Sergio tenang, tetapi dia tidak menyangka kalau Sergio akan benar-benar mengalah dan meminta maaf kepadanya.Dia tiba-tiba merasa bersalah, mengedipkan bulu matanya yang panjang dengan ringan, lalu berkata, "Perhatikan lagi untuk lain kali."Setelah mengatakan itu, dia melepaskan diri dari pelukan Sergio dengan lincah, lalu berjalan menuju pintu.Sergio tidak menyadarinya senyuman tipis di bibir Hazel. Sepertinya suasana hatinya sedang baik.Sergio menggelengkan kepalanya tak berdaya, mengangkat kakinya dan berjalan mengikuti.Ervan sedang duduk di dalam mobil. Ketika melihat Hazel sudah berganti pakaian dan berjalan keluar vila, kilatan kejutan tiba-tiba muncul di matanya.Gaun ini dirancang oleh desainer internasional paling terkenal. Dialah yang secara pribadi menghubungi desainer tersebut.Jadi, dia melihat gambar desain dan produk jadinya lebih awal dari Sergio.Saat itu, dia menganggap gaun itu indah. Sekarang dia makin meyakini penilaiannya itu.Hazel m
Baca selengkapnya

Bab 200

Setelah menebak apa yang dipikirkan Hazel, Sergio tidak bisa menahan tawa. Dia mencondongkan tubuh dan berkata dengan lembut, "Ya, kita itu suami istri, jadi hati kita saling terhubung. Sekali lihat saja aku bisa menebak apa yang kamu pikirkan."Hazel tidak mempercayai kebohongannya. "Terus kenapa aku nggak bisa menebak apa yang kamu pikirkan?"Sergio meraih tangan Hazel yang ramping dan meletakkannya di jantungnya. Lalu, dia menjawab pelan, "Mungkin karena ini perlu dirasakan dengan hati? Hazel, kalau ingin menebak pikiranku, kamu harus merasakannya dengan hati yang tulus."Melihat Sergio yang mengejeknya dengan raut serius, Hazel merasa tak berdaya sekaligus geli.Siapa yang akan menyangka sosok presdir yang keren, mendominasi dan dingin ini akan bersikap seperti ini?Jika para pengagum Sergio melihatnya, bukankah rahang mereka akan ternganga?Melihat Hazel akhirnya tersenyum, sorot mata Sergio terlihat melembut."Apa sekarang sudah bisa bilang, apa yang kamu khawatirkan?"Hazel meng
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1819202122
...
45
DMCA.com Protection Status