Home / CEO / Hazel Kesayangan Sergio / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Hazel Kesayangan Sergio: Chapter 171 - Chapter 180

444 Chapters

Bab 171

Untuk sekali lagi, ruangan yang tadinya ramai kembali dilanda keheningan yang mematikan.Segera setelah itu, suara para mahasiswa yang dipenuhi keheranan dan keterkejutan mulai terdengar dan memicu gelombang keriuhan.Melihat situasi ini, Hendra langsung meminta mereka untuk tenang. "Semuanya harap tenang. Alasan kenapa kampus kita bisa mendatangkan seorang Tuan Sergio adalah karena istri Tuan Sergio. Jadi, kalian jangan punya pikiran macam-macam."Hazel tiba-tiba mendongak saat mendengar ini.Sergio masih melihat ke arahnya dan lekukan mulutnya menunjukkan ekspresi gembira.Kedua mata mereka pun saling bertemu di udara.Hazel bisa dengan jelas merasakan ada sesuatu yang berbeda.Seorang mahasiswa bertanya dengan rasa ingin tahu, "Apa istri Anda juga kuliah di Universitas Palapa?"Sergio membuka bibir tipisnya dan menjawab pertanyaan mahasiswa tersebut, "Ya. Istri saya juga kuliah di Universitas Palapa."Siswa yang menanyakan pertanyaan tersebut menjadi makin penasaran dan kembali bert
Read more

Bab 172

Suasana di antara Sergio dan Hendra sedikit muram saat mereka keluar ruangan.Hendra pun mencoba membuka topik sambil memuji Sergio."Sergio, presentasimu kali ini sangat sukses. Hebat! Aku nggak sangka kamu akan menyetujui ideku yang tiba-tiba ini. Terima kasih banyak. Terima kasih banyak ...."Sergio menjawab dengan acuh dan sikapnya sangat dingin.Namun, Hendra tak peduli dan masih menyunggingkan senyum cerah.Dia menepuk bahu Sergio kuat-kuat, lalu bertanya, "Apa ada masalah antara kamu dan Hazel?"Sergio akhirnya bereaksi. Dia mengangkat kelopak matanya dan melirik ke arahnya. "Nggak juga, cuma salah paham kecil saja."Hendra berkata dengan sungguh-sungguh, "Wajar kalau suami istri punya masalah. Bicarakan baik-baik. Wanita memang suka merajuk, mereka perlu dimanja dan dibujuk."Sorot mata Sergio penuh dengan ketidak berdayaan. "Aku harap dia bisa lebih berani dan percaya diri."Hazel terlalu pengertian dan patuh.Orang yang belum mengenalnya mungkin mengira dia dingin dan pendiam
Read more

Bab 173

Karena tidak sadar akan tindakan yang barusan dilakukan, Hazel makin tidak tahu harus berkata apa kepada Sergio.Dia secara tidak sadar ingin mundur dan melarikan diri.Namun begitu ide itu muncul di benaknya, Sergio sepertinya sudah bisa menebaknya. Dia langsung merangkul pinggang ramping Hazel, mengambil alih kendali.Sergio menekan bagian belakang kepala Hazel dan memperdalam ciuman mereka, tidak membiarkan Hazel lolos.Pada saat ini, banyak siswa yang keluar kelas dan melihat pemandangan ini.Semua orang membeku di tempat, mata mereka penuh keterkejutan dan keheranan.Ini, ini, ini ... bukankah ini idola kampus dan Tuan Sergio?Melihat adegan keduanya berciuman, semua orang tiba-tiba teringat akan perkataan Sergio yang mengatakan kalau dia sudah menikah.Kecurigaan yang mengerikan tiba-tiba muncul di benak mereka.Setelah ciuman berakhir, Hazel menyadari banyak orang yang melihat mereka dengan sorot mata haus akan gosip.Pipi Hazel memerah dan dia membenamkan wajahnya dalam-dalam k
Read more

Bab 174

Hazel tidak langsung mengiakan, hanya mendongak dan menatap Sergio.Dia bertanya, "Om, apa Om benar-benar ingin menjalin hubungan yang ... lebih jauh denganku?"Sergio tertegun sejenak, lalu dia mengangkat jarinya dan menyentil kening Hazel."Kenapa? Bukankah aku sudah menunjukkannya dengan cukup jelas?"Dia benar-benar ingin membuka kepala kecil Hazel dan melihat apa yang ada di dalamnya.Dia hampir menggali isi hatinya dan menunjukkannya padanya, tetapi gadis ini malah menanyakan pertanyaan seperti itu kepadanya.Hazel menggosok keningnya yang terasa sakit dengan alis berkerut.Masalah yang membebani hatinya dalam beberapa hari ini akhirnya sedikit berkurang.Dia kembali bertanya, "Om, ada hal lain yang ingin aku tanyakan.""Umur Om sudah tiga puluh tahun lebih, apa Om belum pernah pacaran? Atau apakah Om pernah punya wanita lain?"Hazel sudah dibuat penasaran sejak lama oleh pertanyaan ini.Meski selama ini sering pergi ke kediaman Keluarga Hardwin, dia jarang sekali berinteraksi de
Read more

Bab 175

Sergio menghembuskan napas perlahan, melingkarkan lengannya di pinggang ramping Hazel dan menariknya ke dalam pelukannya. Dahi keduanya saling menempel dan Sergio menatap mata indah Hazel dengan serius.Sorot matanya begitu fokus dan serius.Hazel dikejutkan oleh gerakan Sergio yang tiba-tiba ini.Sebelum sempat meronta, Hazel mendengar Sergio perlahan berbicara, "Ya, itu kamu, Hazel. Hazel ku."Sepuluh tahun. Dalam sepuluh tahun ini, seluruh jantungnya berdetak hanya untuk Hazel.Tidak peduli itu masa lalu, sekarang atau masa depan, hanya Hazel satu-satunya.Bibir merah Hazel sedikit terbuka dan ekspresi terkejut muncul di matanya.Pipinya memerah. Saat ingin menanyakan sesuatu yang lain, bibirnya kembali tertahan.Semua kata-kata itu terhalang oleh bibir tipis Sergio. Pada akhirnya, hanya erangan yang sesekali keluar dari bibir dan giginya.Hazel akhirnya bisa kembali menenangkan diri, tetapi dia langsung dicium dan dipeluk oleh Sergio, membuatnya hampir kehabisan napas.Dia mengerut
Read more

Bab 176

Setelah benar-benar menekan hasratnya, Sergio akhirnya menegakkan tubuhnya.Dia memandang Hazel dengan cahaya redup berkedip di matanya yang gelap. "Hazel, kamu setuju dengan apa yang aku katakan waktu itu?"Melihat tangannya terjalin dengan tangan Sergio, Hazel tersenyum tipis. Dia berpura-pura bingung dan berkata, "Perkataanmu waktu itu? Yang mana?"Sergio panik sesaat, tetapi langsung tersadar.Istrinya ini sudah lebih pintar rupanya, sampai berani mempermainkannya.Dia membungkuk, memeluk Hazel dan berkata dengan penuh penegasan, "Tentu saja memenuhi tugas suami istri. Apa mau mulai malam ini saja?"Hazel tertegun, pupil matanya tiba-tiba terbuka lebar dan matanya menatap Sergio penuh rasa tidak percaya."Om, bukan itu yang kamu katakan sebelumnya. Bukannya Om bilang mau coba pacaran dulu?"Setelah mengatakan ini, Hazel menyadari ada sesuatu yang salah.Begitu mengangkat matanya, Hazel melihat senyuman membanjiri mata Sergio.Sergio bertanya menggoda, "Bukannya kamu nggak ingat?"H
Read more

Bab 177

"Jangan main-main. Aku nggak akan terbujuk sama muslihatmu!"Sergio memandangi lengannya yang kosong dan berkata tanpa daya, "Ya, aku nggak akan menggodamu lagi. Malam ini mau makan apa, aku traktir untuk merayakannya."Hazel berkedip dan bertanya dengan hampa, "Merayakan apa?"Sergio memegang tangan Hazel, menundukkan kepala dan mencium kening Hazel. Dia tersenyum dan menjawab, "Merayakan ... pernikahan kita yang sudah membuat terobosan besar."Setelah memahami arti kata-katanya, alis Hazel mengendur dan matanya dipenuhi oleh senyuman....Setelah Sergio dan Hazel pergi, raut wajah Darra dan Justin terlihat muram.Justin tidak menyangka bahwa pria berkuasa seperti Sergio akan datang ke kampus untuk mengungkapkan perasaannya seperti ini hanya demi seorang Hazel.Sebagai presdir Perusahaan Hardwin, Sergio memiliki jadwal yang padat dan itu hampir terjadi setiap hari.Kuliah ini dijadwalkan secara mendadak. Jadi, alasan terbesar adalah karena Hazel ingin menunjukkan kasih sayangnya denga
Read more

Bab 178

Kediaman lama Keluarga Hardwin.Saat ini, Liana tengah bersantai sambil menikmati suguhan teh sorenya. Tiba-tiba, Firdan mengetuk pintu dan melangkah masuk."Nyonya, Tuan Justin kembali."Liana mengiakan acuh. Melihat Firdan masih belum pergi, dia dengan malas mengangkat kelopak matanya dan berkata, "Ada yang lain?"Firdan sempat ragu, tetapi tetap mengatakan, "Tuan Justin datang bersama Nona Darra."Liana tampak terkejut dan tersenyum sinis. "Aku pikir dia bakal ingat peringatanku. Nggak disangka dia benar-benar membawa orang itu ke mari."Firdan tidak bisa menebak pikiran Liana, jadi dia kembali bertanya, "Apa Nyonya akan menemuinya?""Nggak, biarkan saja. Jangan lupa katakan sama Justin, jangan lupa dengan apa yang aku katakan."Firdan mengangguk dengan hormat, lalu melangkah pergi.Di lantai bawah, Justin membawa Darra duduk di sofa ruang tamu, menunggu Liana dengan cemas.Meski terlihat percaya diri saat berbicara dengan Darra, nyatanya dia tidak percaya diri.Beberapa waktu lalu,
Read more

Bab 179

"Kamu ...."Justin mengerutkan kening. Saat hendak mengatakan sesuatu, dia tiba-tiba mendengar suara dari lantai atas."Kenapa? Belum jadi bagian Keluarga Hardwin saja sudah ingin terlibat dalam urusan Keluarga Hardwin?"Tiba-tiba hati Justin dan Darra bergetar. Mereka tanpa sadar melihat ke atas dan melihat Liana berjalan mendekat.Wajah Darra tiba-tiba menjadi pucat dan dia langsung membela diri, "Nenek Liana, aku cuma asal bicara saja. Aku nggak punya maksud lain."Liana mendengus pelan, matanya yang lihai seolah menembus segalanya.Melihat tatapan Liana, Darra merasa sedikit ketakutan.Dia takut Liana akan memiliki kesan buruk padanya karena kejadian barusan. Jadi, dia segera mengeluarkan hadiah yang dibelinya saat dalam perjalanan ke mari."Nenek, ini suplemen nutrisi yang aku beli khusus buat Nenek. Nenek harus menjaga kesehatan. Kalau nggak, aku dan Kak Justin bakal khawatir."Liana mengangkat matanya. Pandangannya terhenti pada kotak hadiah yang Darra bawa, lalu menjauh tanpa m
Read more

Bab 180

Begitu mendengar Justin membawa Darra ke kediaman Keluarga Hardwin, Irma tidak bisa duduk diam.Dia bergegas pulang. Kemarahan di dalam dadanya hampir tidak bisa ditahan.Melihat ekspresi geram Irma, Darra menyusut ke pelukan Justin karena ketakutan.Justin segera memeluknya dan melindunginya di belakangnya. Dia mengerutkan kening dan menatap Irma. "Bu, aku yang bawa Darra ke mari. Ini nggak ada hubungannya sama dia.""Masih mau melindunginya? Aku begini juga demi kamu!"Irma tak habis pikir kenapa putranya begitu terobsesi dengan Darra.Wanita lah yang paling memahami wanita. Sekilas, Irma bisa melihat bahwa Darra tidak selugu dan sebaik yang terlihat di luar.Sebaliknya, dia adalah wanita yang licik.Darra bahkan sangat ahli dalam menunjukkan kelemahannya di depan pria untuk mendapatkan rasa kasihan mereka.Wanita seperti Darra lah yang paling Irma benci selama ini.Namun, putra kesayangannya malah jatuh cinta pada wanita seperti itu.Justin mengatupkan bibirnya dan tidak berkata apa
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
45
DMCA.com Protection Status