Home / CEO / Hazel Kesayangan Sergio / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Hazel Kesayangan Sergio: Chapter 181 - Chapter 190

444 Chapters

Bab 181

Melihat Irma hampir jatuh, Justin langsung ketakutan. Dia melepaskan tangan Darra dan berjalan menghampiri Irma."Bu, jangan sampai terbawa emosi, nggak baik buat kesehatan Ibu."Irma menepis tangan Justin dan berkata dengan marah, "Jangan sentuh aku. Pergilah dengan perempuan jalang itu. Bukankah kamu nggak peduli sama hidup dan matiku?"Justin menghela napas tidak berdaya dan meminta maaf kepada Irma, "Bu, maafkan aku."Irma mengambil air yang dibawakan oleh pelayan dan meminum obat untuk meredakan emosinya. Setelah itu, suasana hatinya menjadi sedikit stabil.Dia berkata kepada Justin, "Dia atau aku. Kamu hanya bisa pilih satu.""Bu, jangan menyulitkanku." Justin berada dalam dilema dan tidak tahu harus berbuat apa untuk sementara waktu.Satu pilihan adalah ibu kandung yang sangat menyayanginya, sementara satu pilihan yang lain adalah seorang wanita yang telah menanggung banyak kesulitan hanya untuk bersamanya.Tidak peduli siapa yang tidak dipilih, Justin akan menderita.Dia menata
Read more

Bab 182

Keesokan harinya.Begitu Hazel terbangun, dia menyadari tatapan yang terlalu kuat untuk diabaikan.Dia membuka matanya, berbalik, dan melihat bahwa Sergio tengah terbaring di tempat tidur dengan tangan disangga, menatapnya tanpa berkedip.Melihat Hazel sudah bangun, Sergio langsung tersenyum tipis. "Selamat pagi, pacar."Kata pacar langsung mengingatkan Hazel pada semua yang terjadi kemarin.Tidak tahu apa yang diingatnya, pipi Hazel memerah, bibir merahnya mengerucut dan dia memelototi Sergio dengan marah."Jangan asal panggil. Siapa juga yang mau jadi pacarmu?"Sergio meraih pergelangan tangan putih dan ramping Hazel, lalu mengangkat alisnya. "Kalau nggak boleh panggil pacar, terus aku panggil apa? Istri?"Saat mengatakan itu, Sergio sengaja mencondongkan tubuh ke depan. Nada bicaranya terkesan cukup ceroboh, yang menyalurkan kesan malas yang magnetis.Selain itu, karena baru bangun tidur, jadi suaranya terdengar serak dan makin menggoda.Mendengar perkataannya yang terdengar penuh k
Read more

Bab 183

Bisa dikatakan Hazel sedikit menyukainya ....Ciumannya tampak sedikit berbeda dari yang pernah dilakukan Sergio sebelumnya. Mungkin ini baru gambaran dari sosok Sergio yang sebenarnya.Penampilan yang terkesan lembut dan rendah hati itu hanyalah penyamarannya.Entah sudah berapa lama, Hazel mulai merasa kesulitan bernapas, bibir dan lidahnya mati rasa. Baru setelah itu Sergio bersedia melepaskannya.Namun, Sergio tidak langsung berdiri. Telapak tangan yang melingkari pinggang ramping Hazel masih menempel erat di tubuhnya.Napas yang berantakan dan panas menerpa leher Hazel dan kulit sensitif di belakang telinga Hazel, seperti gelombang listrik yang mengalir ke anggota tubuhnya.Hazel sedikit menyusut dan ingin melarikan diri, tetapi dia tidak bisa bergerak.Baru bergerak sedikit, Sergio langsung berkata dengan suara yang dalam, "Jangan bergerak."Suaranya lebih rendah dan serak dari sebelumnya. Saat ini, Sergio tampak lebih menahan diri, seolah-olah dia sedang menekan sesuatu.Hazel s
Read more

Bab 184

Karena ciuman pagi itu, suasana hati Sergio sangat bahagia sepanjang hari.Sekalipun seorang bawahan sesekali mengatakan sesuatu yang salah saat rapat atau mengisi data yang salah dalam laporan, dia tidak marah.Dia bahkan berkata kepada mereka sambil tersenyum, "Lain kali lebih perhatikan lagi."Sergio berpikir kalau dia sudah menunjukkan sisi hangat. Namun, dia tidak tahu bahwa karena perilakunya yang tidak normal ini, orang-orang di perusahaan menjadi panik sepanjang hari.Setiap orang di perusahaan bekerja dengan hati-hati dan tidak berani menonjolkan diri.Mereka yang biasanya suka bergosip, kini juga bekerja dengan patuh dan teliti.Mereka takut Sergio sengaja berpura-pura menjadi baik demi tujuan tertentu, menunggu mereka mengendurkan kewaspadaan dan menangkap mereka.Mungkin sikap mereka terlalu kentara, yang membuat Sergio pun menyadarinya.Dia terkejut saat mengetahui bahwa semua karyawan di perusahaan menjadi sangat berhati-hati hari ini. Mereka menyapanya, kemudian melarika
Read more

Bab 185

Ervan tidak bisa menahan rasa penasarannya, jadi bertanya dengan ragu, "Apa ini ada hubungannya dengan Nyonya?"Wajah tampan Sergio tampak menegang sesaat, lalu dia mengangguk.Ekspresi Ervan langsung tercerahkan, sudah menduga kalau inilah akar masalahnya.Selain Nyonya, siapa lagi yang bisa membuat tuannya ini menunjukkan ekspresi seperti itu?"Tuan, lebih baik katakan saja apa yang mengganggu hati Tuan. Siapa tahu saya bisa membantu."Sergio berpikir sejenak dan merasa apa yang dikatakan Ervan masuk akal. Jadi, dia menanyakan keraguan di hatinya, "Aku mau kasih hadiah buat Hazel. Menurutmu, hadiah apa yang bagus?"Ervan berpikir sejenak dan bertanya, "Apa ada perayaan khusus?"Melihat ekspresi bingung Sergio, Ervan kembali menjelaskan, "Misalnya saat perayaan ulang tahun, hari kasih sayang dan hari jadi pernikahan para pasangan saling memberi hadiah."Sergio menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak ada perayaan khusus, aku cuma ingin kasih dia hadiah saja."Sergio bukan orang yan
Read more

Bab 186

Locusa Bar.Sergio berjalan melewati lobi yang bising di lantai satu dan langsung naik lift ke lantai tiga.Bar ini dibuka oleh Rafael dan dia juga punya saham di sini. Jadi, mereka bertiga sudah memesan ruang pribadi agar lebih tenang.Setiap kali berkumpul, mereka memilih untuk datang ke sini.Lingkungan di lantai atas tidak hanya sepi, tetapi juga cukup privat. Mereka punya wilayah sendiri dan tidak perlu khawatir ada yang mengganggu.Sergio naik ke atas dan membuka pintu ruangan.Setelah melihat pemandangan di dalam ruangan, alis tajam Sergio langsung berkerut.Rafael dan Vexal sedang duduk di sofa sambil minum. Ada dua wanita yang berada di dalam pelukan Rafael.Kedua wanita itu mengenakan pakaian seksi, tubuh molek dan riasan yang tebal dan cantik. Penampilan mereka sangat menawan dan mempesona.Kedua gumpalan di dada mereka terus bergesekan dengan tubuh Rafael. Tatapan mereka kabur dan ambigu.Rafael duduk di tengah, memegang gelas di tangan dan menggoyangkannya dengan lembut. A
Read more

Bab 187

"Pergi, aku sudah menikah."Tangan wanita yang memegang gelas anggur itu berhenti, sorot matanya dipenuhi rasa tidak percaya.Mereka yang datang ke sini untuk bermain termasuk yang sudah menikah dan belum menikah.Mereka datang ke sini untuk bersenang-senang di belakang istri mereka. Wanita yang ada di sini menerima pelatihan khusus, tahu kata-kata apa yang harus diucapkan dan postur apa yang harus dilakukan untuk menyenangkan pria.Oleh karena itu, banyak pria yang sering berkunjung ke sini meskipun mereka sudah menikah.Meskipun aturan yang diterapkan di sini cukup ketat, ini tidak berlaku untuk para wanita yang bekerja di sini.Di sini, para wanita tidak dipaksa untuk menjual tubuhnya demi menyenangkan laki-laki. Jika mereka dimanfaatkan oleh laki-laki di luar keinginan mereka, pihak bar akan membantu menyelesaikan masalah tersebut.Namun, jika mereka benar-benar ingin berhubungan dengan orang berpengaruh, pihak bar tidak akan menghentikannya.Namun, jika sudah sampai pada tingkat y
Read more

Bab 188

Setelah kedua wanita itu pergi, Sergio tetap berdiri di depan pintu tanpa bergerak.Rafael tersenyum acuh tak acuh dan melambai padanya. "Sergio, cepat masuk. Apa berdiri di situ, mau jadi penjaga pintu?"Sergio mengerutkan kening dengan jijik dan memerintahkan dengan suara yang dalam, "Ganti ke ruangan lain."Rafael mengangkat matanya dengan bingung, lalu bertanya, "Bukannya ruangan ini baik-baik saja? Kita juga pernah minum di sini sebelumnya, kenapa harus pindah?"Sebelum Sergio menjawab, Vexal berdiri dan berjalan keluar, "Aku setuju, pindah ruangan."Dia sudah menahan diri cukup lama di ruangan ini.Sebagai pria yang sangat gila kebersihan, dia tidak tahan berada dekat dengan wanita-wanita itu.Namun, Rafael sangat kekanak-kanakan. Makin Vexal tidak menyukai sesuatu, Rafael makin bersikeras melakukannya, seolah-olah sengaja menentangnya.Kalau saja hari ini dia tidak mempunyai sesuatu yang penting untuk didiskusikan dengan Rafael, dia pasti sudah pergi sejak tadi.Sekarang, Sergio
Read more

Bab 189

Sudah sekitar setengah jam Sergio berada di dalam ruangan dan ponselnya tiba-tiba berdering.Dia mengangkat telepon dan tidak tahu apa yang dibicarakan di ujung telepon, ekspresi wajahnya langsung berubah."Tunggu, aku akan segera kembali."Setelah menutup telepon, Sergio berdiri, mengambil jasnya dan berjalan keluar. "Aku pergi dulu. Kalian lanjutkan saja."Jarang sekali Rafael melihatnya segugup itu. Jadi, dia bertanya, "Apa yang terjadi? Kenapa kamu panik begitu?"Sergio menjawab serius, "Pak Firdan bilang katanya ibuku lagi nggak enak badan. Aku akan pulang dan melihat keadaannya."Kediaman lama Keluarga Hardwin.Saat ini, rumah berada di tengah perang dan kekacauan.Firdan mengundang dokter keluarga untuk memberikan perawatan kepada Liana.Para pelayan tidak berani bernapas terlalu keras. Irma dan Justin berdiri di samping tempat tidur Liana dengan kepala tertunduk dan mulut terkunci rapat.Setelah memasuki kamar tidur Liana, Sergio melihat Liana terbaring pucat di atas ranjang.D
Read more

Bab 190

Saat Hazel tiba, suasana di kamar tidur Liana sangat suram.Semua orang terlihat muram, terutama Justin dan Irma.Saat Liana melihat Hazel masuk, matanya langsung berbinar. "Hazel, cepat kemari."Hazel berjalan dengan patuh, membiarkan Liana memegang pergelangan tangannya, lalu bertanya dengan cemas, "Bu, apa ibu sudah merasa lebih baik?"Liana melambaikan tangannya dan berkata dengan acuh, "Ibu sudah minum obat, jadi sudah nggak apa-apa. Mereka saja yang sudah berlebihan."Hazel memegang erat tangan Liana dan memperingatkan, "Ibu nggak boleh menyembunyikan apa pun dari kami lagi. Kalau nggak enak badan, katakan saja pada Pak Firdan."Dengan kedatangan Hazel, suasana di dalam ruangan tiba-tiba menjadi sedikit santai.Irma cemberut, dalam hati sangat enggan.Dia juga seorang menantu di keluarga ini, tetapi Liana tidak pernah berpihak kepadanya.Dia melahirkan cucu laki-laki untuk Keluarga Hardwin, tetapi apa yang Hazel lakukan untuk Keluarga Hardwin?Dia hanya seekor rubah betina dan pe
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
45
DMCA.com Protection Status