Ada keheningan di luar pintu kantor Sergio. Lalu, suara hati-hati Ervan terdengar, "Tuan, Tuan Garda sudah sampai dan sudah menunggu di ruang rapat."Sergio memandang Hazel dengan tatapan meminta maaf. "Hazel, aku minta sopir antar kamu ke kampus dulu. Nanti sore kita ngobrol lagi, ya?"Hazel diam-diam menghela napas lega dan mengangguk mengiakan, "Om, lakukan saja pekerjaanmu. Jangan tunda pekerjaanmu karena aku."Sergio mengulurkan tangan dan mengusap kepala Hazel, berdiri dan beranjak pergi.Setelah Sergio pergi, Ervan masuk dan berkata dengan hormat kepada Hazel, "Nyonya, Tuan meminta saya mengantar Nyonya ke kampus."Hazel kembali tersadar dan berdiri dari sofa. "Ya, terima kasih, Pak Ervan.""Jangan sungkan, Nyonya. Ini memang sudah jadi tugas saya."Ervan membawa Hazel ke bawah dengan lift eksklusif. Begitu pintu lift terbuka, banyak mata melihat ke arah mereka.Ervan menatapnya dengan dingin dan berkata dengan suara yang dalam, "Apa yang kalian lakukan? Kalian nggak punya kerja
Baca selengkapnya