"Rah, di panggil sama pak Dito," ucap Sinta ketika keduanya berpapasan. Tanpa sengaja Sinta melihat wajah Sarah tampak sembab. Seketika ia merasa khawatir. "Kamu abis nangis, Rah?" tanya nya seraya menatap lekat wajah Sarah."aku baik-baik aja," jawab Raina."Andai saja pak Dito mengizinkan, aku pasti akan menggantikan mu, Rah. Tapi kata pak Dito, costumer VVIP ingin kamu langsung yang mengantarkan nya," tutur Sinta. Ia sangat khawatir sama temannya. Tapi, ia tak punya kuasa atas apapun."Tidak apa-apa Sin. Kalau begitu akun ke sana dulu," pamit Sarah. Ia pun segera pergi menuju ruangan pak Dito.Tok. Tok. Tok."Masuk," sahut seorang pria dari arah dalam."Kamu antarkan makanan ini ke alamat ini, dan ingat! jangan sampai ada yang salah. Ini adalah pelanggan VVIP kita, ucap sang manager memperingatkan seraya meletakkan secarik berisi alamat pelanggan.Bukan tanpa sebab sang manager sangat merasa khawatir, karena ia tahu betul karyawannya yang satu ini sedikit ceroboh."Baik pak, kalau
Baca selengkapnya