Ema bangkit dengan wajah pucat. Ketakutan menyelimuti wajahnya. Bagaimana ini? Jangan sampai Chris menemukannya ada di sini. "Biar saja, Bu, mungkin ini jalan Tuhan agar kalian bisa bertemu dan bicara," ucap Nasya, meski dia sendiri juga merasa takut. "Jangan, Nas. Tidak sekarang." Mata Ema berkeliling memperhatikan sekitar, tempat yang bisa dia pakai untuk bersembunyi. Begitu matanya menangkap sebuah meja yang didirikan terbalik, Ema segera jongkok di belakang meja itu. "Belum selesai juga? Kita pulang?" tanya Chris mendekat. Tubuh Nasya bergetar hebat, takut suaminya itu akan tahu kalau Ema tengah bersembunyi di belakangnya. "Ada apa? Kau terlihat berkeringat?" Chris menyapu kening Nasya yang basa oleh keringat. "Oh, ini, mungkin karena panas, jadi keringetan. Kita pulang, yuk. Kasihan Zain nungguin di rumah," sambar Nasya tidak ingin lebih lama di tempat itu yang sama saja dengan membahayakan keadaan Ema. Setelah di dalam mobil, Nasya segera mengirim pesan pada Airin agar meng
Last Updated : 2024-07-15 Read more