"Radit, bangun ... Kita harus siap-siap," ujar Airin setelah berhasil membuka matanya. Dia masih ingin mengabaikan ponselnya yang berdering, tapi bunyinya semakin mengganggu, memaksa dirinya untuk meraih benda pipih itu dan mematikannya, meski bagian pangkal pahanya masih ngilu. Namun, lihat nama Nasya sebagai si penelpon, Airin bergegas menggeser tombol hijau, tapi keburu berhenti. Bola matanya terbelalak melihat panggilan dari Nasya lebih dari 20 kali, lalu ada satu pesan dan juga dari sahabatnya itu. Bergegas Airin menggoyang-goyangkan tubuh Radit, meminta pria itu untuk segera bangun. "Ayo, bangun," rengek Airin. Keduanya bangun kesiangan karena memang tidak tidur semalaman. Keduanya mengulang percintaan mereka, seperti tidak ada bosannya. Dalam semalam, entah sudah berapa kali mereka bercinta. Keduanya baru beristirahat setelah adzan subuh berkumandang. Tubuh Airin begitu sakit terasa pegal, tapi tidak lantas membuatnya jera untuk mengulang kembali meraih kenikmatan itu.
Terakhir Diperbarui : 2024-07-13 Baca selengkapnya