All Chapters of Skandal Pernikahan: Satu Malam Bersama Paman Suamiku: Chapter 71 - Chapter 80

123 Chapters

71. Syarat dan Ketentuan Berlaku

Kedatangan Raka menjadi obat yang mujarab bagi kesehatan Annisa terbukti begitu bertemu dengan putranya itu, Anisa sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. Dokter yang merawat Anisa selama satu minggu di rumah sakit pun turut heran melihat perkembangan kesehatan Anisa yang begitu drastis sembuh. "Hari ini Ibu sudah diizinkan pulang tapi masih harus bed rest di rumah, tidak boleh kelelahan dan harus makan yang teratur dan sehat. Satu lagi jangan terlalu banyak pikiran karena itu bisa memacu kembali terkena serangan jantung," tutur sang dokter di depan semua anggota keluarga agar ikut memperhatikan kondisi Anisa yang masih rawan. Hari ini ketiga anak Anisa berada di ruangan itu bersamanya dan itu menjadi satu kebahagiaan yang tak ternilai. Turut serta kedua mantunya yang menunjukkan kepedulian dan sayangi kepada Anisa. Mengetahui kalau Anisa hari ini pulang, Chris bahkan membawa Zain ikut ke rumah sakit menjemput Omanya. Anisa tidak peduli jikalau Dirga masih sa
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

72. Masa Lalu Belum Usai

Sudah empat bulan berubah tangga, hubungan Radit dan Airin pun semakin membaik. Mereka hidup layaknya suami istri yang saling mencintai. Setidaknya itulah tampak dari luar juga pendapat Bi Sum, pelayan di rumah mereka. Perhatian Radit juga begitu besar pada Airin hingga sudah biasa membuat wanita itu bermanja-manja layaknya anak kecil. Layaknya pasutri dimabuk cinta, hampir setiap malam memadu kasih, bercinta dengan penuh gelora. Radit kini sudah terang-terangan menunjukkan candunya pada Airin. Dia mengakui kalau sangat menyukai tubuh wanita itu. Hanya saja dari semua kejujuran yang dimiliki Radit, tidak sekalipun keluar dari bibirnya kata cinta untuk Airin. Meski sedikit kecewa, tapi Airin tidak pernah menuntut, yang terpenting sikap Radit padanya sudah menunjukkan perasaan pria itu. Dia harus memaklumi karakter Radit. Nasya bilang, abangnya bukan tipe pria yang mengumbar kata cinta bukan juga tipe pria romantis. Setiap bercinta, Radit pasti akan menuju betapa nikmatnya tubuh A
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

73. Sakit Sampai Ke Hulu Hati

Lutut Airin lemas tidak bisa bergerak sama sekali. Dia masih berdiri di depan pintu mendengarkan pembicaraan antara Radit dan Dinar. Benar, Dinar sudah kembali. Entah bagaimana gadis itu bisa datang ke apartemen mereka, muncul kembali dalam kehidupan Radit setelah semua yang sudah dia lakukan kepada pria itu. Yang paling membuat Airin tidak percaya Radit justru masih mau menemui wanita itu dan yang paling buruk dia mengizinkan Dinar masuk ke dalam rumah mereka. Bisa dibayangkan bagaimana sakit hatinya Airin setelah semua pengorbanannya? Benar, niat awalnya bukan hanya untuk membantu keluarga Radit, karena memang dia ingin menikah dengan pria itu secara sukarela, tapi tidak begini juga balasannya. "Bagaimana kalau dia tidak mau diceraikan?" tantang Dinar, terdengar gadis itu menangis. Airin mengepal tinju di sisi tubuhnya dengan sekali rasanya menonjok wajah Dinar. Dia tahu tangis wanita itu palsu apapun alasannya dia tidak akan mau diceraikan oleh Radit terlebih saat ini mer
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

74. Wajah Familiar

"Maaf, Bu, saya tidak sengaja." Nasya buru-buru memungut buku yang terjatuh dari tangan wanita itu. Buku panduan memasak berbagi jenis menu makanan. "Gak papa, Mbak. Saya juga salah gak lihat-lihat mau belok," jawab wanita itu tersenyum lembut. Meski sudah banyak garis penuaan di wajahnya, tapi tetap masih menunjukkan kecantikan wanita itu. Nasya tebak saat masa mudanya, dia pasti sangat cantik. "Ibu suka masak?" Nasya memperhatikan buku yang baru diambil dari lantai dan mengamati sebelum menyerahkan kembali pada wanita itu. "iya kebetulan Ibu juga buka restoran kecil-kecilan nggak jauh dari sini. Kalau sempat silakan mampir," lanjutnya tersenyum lembut. Ada rasa nyaman timbul ketika berbicara dengannya, Nasya bisa merasakan hal itu. Lagi pula senyumnya begitu bersahabat dan tutur katanya lembut. "Saya Nasya, Bu," ucapnya menyodorkan tangan ke depannya. "Saya Bu Ema," katanya sembari menerima uluran tangan Nasya. "Ada apa?" tanya Airin mendekati mereka. Diliriknya wanita yang
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

75. Mengajukan Cerai

Airin kembali ke rumah masih dengan perasaan kacau balau. Nasya bilang Radit tidak mengatakan apapun padanya. Setidaknya Airin masih bisa mengangkat wajah di depan keluarga suaminya. Baru membuka pintu Airin menyadari kalau suaminya ada di rumah. Sepatu Radit tergeletak begitu saja di lantai. "Bapak udah pulang, Bi?" tanya Airin ketika Bi Sum menyambut kedatangannya di depan pintu. Ini masih terlalu sore untuk kebiasaan Radit pulang ke rumah. Apa mungkin pria itu jatuh sakit hingga pulang cepat? "Sudah Bu, sudah sejam yang lalu." Airin mengangguk lalu berjalan menuju kamarnya sama sekali tidak berniat mencari keberadaan Radit di ruang kerja."Kamu sudah pulang? Pergi dengan Nasya?" tanya Radit mulai mengintrogasi. Sikap Radit yang seperti itulah yang membuat Airin kadang salah mengerti. Seharusnya kalau memang Radit tidak punya perasaan apapun terhadap dirinya tidak perlu memberikan perhatian menunjukkan kepedulian padanya. Airin mengangguk lalu melewati pria itu untuk t
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

76. Mengingatkan Masa Tertinggal

"Kamu harus coba ini, Mas!" Nasya menata makanan yang dia bawa dari resto Bu Ema. Penuh semangat dia menawarkan pada Chris karena sangat yakin kalau suaminya itu akan suka. "Kamu masak?" "Hentikan omong kosong itu, kamu tahu sendiri aku tidak bisa masak. Terimalah kekurangan istrimu ini yang hanya bisa membuatmu jatuh cinta," jawab Nasya percaya diri. Itu kenyataan yang ada, tidak terbantahkan. Nasya hanya mengingatkan kalau dulu Chris berucap tidak masalah punya istri yang tidak bisa masak, asal wanita itu adalah Nasya. Jadi, tidak punya alasan untuk menyesal. Tawa Chris menggema di ruang makan malam itu. Dia senang menggoda Nasya. Tentu saja dia tidak mengharapkan semua menu yang ada di atas meja ini hasil tangan istrinya. Biasanya juga bi Rahma yang mempersiapkan semua. "Udah, jangan diketawain. Coba makan dulu, kamu pasti suka. Ini tuh, enak banget, Mas!" Satu kursi sudah ditarik lebih dekat ke arah Chris. Nasya duduk dan mulai mengamati suaminya mencicipi bebek goreng
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

77. Istri Sah VS Mantan

"Ada apa mengajakku bertemu?" Airin langsung to the poin. Mengambil tempat di seberang meja. Sebenarnya dia sendiri tidak mengerti mengapa dia harus mau diajak bertemu Dinar.Hari ini rencananya dia melihat perkembangan tempat yang sedang dibangun jadi cafe miliknya. Setelah lama mempertimbangkan, Airin memutuskan membuka cafe saja bersama Nasya. saat di jalan dia menerima pesan dari Dinar yang entah dari siapa wanita itu bisa mendapatkan nomornya. Dinar mengajaknya bertemu ada hal serius yang ingin dibahas katanya. Airin sudah sempat menolak tapi Dinar memaksa. Rasa penasaran akhirnya membawa langkah Airin bertemu dengan Dinar.Ide berbisnis itu datang begitu saja. Untuk membunuh rasa tepinya di rumah setiap ditinggal Radit, terlebih kalau suaminya itu pergi ke luar kota. Niat untuk buka usaha sudah ada sejak dua bulan lalu jauh sebelum masalah Dinar muncul. Namun, begitu Dinar hadir dalam kehidupan mereka yang membawa keretakan dalam rumah tangganya, Airin semakin yakin untuk memb
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

78. Singa Mengamuk

Bagaimana mungkin seorang istri sah akan mengizinkan kekasih suaminya tinggal satu atap bersamanya? Kalau ada yang demikian wanita itu pasti sudah gila dan Airin tidak ingin menjadi bagian dari kelompok wanita gila tersebut. "Aku tidak setuju! Dia tidak boleh tinggal di rumah ini!" tentang Aira tegas. Ketiganya duduk di ruang tamu. Dinar datang dengan satu koper besar yang berisi barang-barangnya padahal belum tentu diizinkan untuk tinggal di sana tapi Wanita itu sudah nekat membawa perlengkapannya karena mengetahui bahwa Radit tidak akan tega terhadap dirinya. "Radit, aku mohon aku takut tinggal di sana sendirian. Kalau memang Airin tidak mengizinkan aku tinggal di sini maka aku minta kamu tinggal bersamaku, temani aku di apartemenku," rengek Dinar, si wanita tidak tahu malu itu.Kali ini tidak hanya wajah Airin yang memerah karena emosi tapi juga rambutnya berdiri seperti singa mengamuk. Bisa-bisanya Dinar meminta suaminya tinggal bersamanya yang bukan siapa-siapa Radit."Dasar w
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

79. Penyelidikan

"Ada yang aneh dengan Chris," celetuk Nasya memecah keheningan sejak tadi baik Airin ataupun Nasya diam berkutat dengan pikiran masing-masing. Airin pun menoleh ke samping. dia merasa tidak enak hati karena masalahnya dengan Radit, dia sampai mengabaikan Airin. Mungkin sahabatnya itu sedang ada masalah dalam rumah tangganya juga. "Memangnya ada apa dengan Chris?" "Kamu tahu nggak, setelah mencicipi makanan yang kita bawa dari restoran Bu Ema, Chris berubah dia lebih suka menyendiri dan diam. Kadang kala juga suka marah-marah." "Marah sama kamu?" sambar Airin. Enak saja dia memarahi Nasya. "Bukan, sama sopir lah, sama Bram lah. Padahal masalahnya juga simple, tapi marah aja." Kening Airin berkerut Apa pula yang terjadi pada kalau dia tidak suka dengan masakan Bu Ema dia bisa saja menolak dan tidak perlu marah-marah berlebihan seperti cerita Airin. "Apa mungkin Bu Ema selingkuhan suamimu kali," jawab Airin bercanda. Dia ingin menghibur Nasya agar tidak menjadi stress sep
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

80. Menjalankan Rencana

"Aku yakin kalau Ema itu adalah ibu mertuamu!" Mulut Nasya menganga dan bola matanya melotot, terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Airin apa yang terjadi dengan sahabatnya itu mengapa tiba-tiba mengeluarkan statement yang menurut Nasya tidak masuk akal. "Kamu ngomong apa sih Ai, aku jadi bingung." "Aku menduga bahwa ibu Ema adalah ibu kandung Chris yang dulu pernah meninggalkannya ketika masih kecil kamu ingatkan cerita itu?" "Tapi kenapa kamu tiba-tiba berpikiran seperti itu mana mungkin Ibu Ema adalah orang tua dari Mas Chris?" Nasya masih belum bisa menerima dengan akal sehatnya. Tidak mungkin di dunia ini ada hal yang tiba-tiba begitu. Mereka bukan hidup di dunia sinetron yang sudah diatur oleh sang sutradara. "Coba kamu pikirkan, kemarin kamu bilang nggak kalau wajah Ema itu sangat familiar karena memang bentuk wajahnya mirip dengan Chris." Nasya jadi bingung sekarang. Semakin dia memikirkan Chris dan ibu Ema, pendapat Airin semakin benar terlebih dengan hidung d
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status