All Chapters of CINTA YANG BERAWAL DARI KEBOHONGAN: Chapter 81 - Chapter 90

120 Chapters

BAB 81

Emma menatap Vivi yang dipenuhi kemarahan sekaligus luka yang sangat mendalam lalu menjawab dengan sopan."Saya mengerti, Nyonya."Vivi mendengus dan segera memutar tubuhnya dan meninggalkan rumah Emma tanpa berkata apa-apa lagi. Ethan keluar perlahan dari kamar Emma, tidak tahu harus berkata dan bereaksi bagaimana. Dia tidak bisa menyalahkan perkataan ibunya, bahkan merasa ikut terluka mendengar kekecewaan ibunya. Tapi disisi lain dia juga tidak ingin berpisah dengan Emma."Maafkan ibuku, dia hanya-""Tidak, jangan minta maaf, dia tidak bersalah. Aku bisa melihat rasa sakitnya dan aku tidak menyalahkan kemarahannya," potong Emma sambil terduduk lemah dan menatap ke pintu yang masih terbuka."Ini semua karena ayahku, sikap pengecutnya dan kebohongannya telah menyakiti orang-orang yang paling mengasihinya," geram Ethan."Tidak, kita tidak tahu apa yang dia lalui hingga tiba di saat ini. Lagipula kisah kita juga tidak jauh berbeda, bukankah cinta kita juga berawal dari kebohongan?" sahu
Read more

BAB 82

Ethan keluar dari rumah orangtuanya dengan hati terluka. Sejak ibunya menangis tadi, Ethan sudah membulatkan tekad untuk berpisah dengan Emma. Dia sangat mencintai Emma, tapi dia juga sangat mencintai ibunya. Bertahan bersama Emma hanya akan menyakiti keduanya. Ibunya pasti akan selalu merasa getir karena dia harus menyaksikan putri dari wanita yang merebut hati suaminya kini merebut hati putranya. Emma akan merasa tersiksa karena akan terus menjadi orang yang jahat di hadapan ibunya dan keluarganya yang lain.Ethan tahu dia mungkin akan merasa sakit selama beberapa saat, namun pada akhirnya lukanya akan sembuh dan dia akan menemukan gadis lain. Seperti apa yang terjadi dengannya dan Lea sebelumnya. Begitu juga dengan Emma, dia mungkin akan kecewa tapi seperti hubungannya dengan Oliver, dia pasti akan melupakan Ethan."Besok, aku akan bicara dengannya," gumam Ethan lalu pulang.Sementara Emma tiba-tiba merasa sangat resah. Dia tidak yakin kenapa, tapi perasaan sedih yang sangat dalam
Read more

BAB 83

"Angkat tangan semuanya!" teriak Emma sambil melompat-lompat bersama Leon.Dods mengangkat tangannya sambil tertawa, sementara Hazel hanya duduk diam menyaksikan tingkah gila Emma. "Hazel, apakah aku bisa mencicipi sedikit alkohol, bagaimana menurutmu?" tanya Emma setelah selesai bernyanyi."Tidak! Terakhir kali kau tidak sengaja minum alkohol, kau masuk rumah sakit, apa kau tidak ingat?" bentak Hazel dengan mata membesar."Waktu itu aku minum terlalu banyak dan terlalu cepat, sekarang aku hanya ingin mencicipi sedikit saja. Selain itu aku akan minum perlahan," pinta Emma memohon."Apa kau sedang ada masalah? Mengapa bertingkah seperti ini? Sebaiknya kita pulang saja," sahut Hazel yang kesal melihat Emma."Aku mohon. Aku tidak punya masalah, hanya ingin mencicipi sedikit alkohol.""Minumlah ini, kadar alkoholnya tidak terlalu tinggi dan rasanya sedikit manis," ucap Dods sambil memberikan gelas kecil berisi minuman beralkohol."Tuan Dods, saya rasa ini bukan tindakan yang tepat. Dia t
Read more

BAB 84

"Gadis ini benar-benar merepotkan! Karena bertengkar dengan pacarmu, kau sampai mabuk seperti ini. Apa cintamu benar-benar sebesar itu, hingga bertingkah gila hanya karena bertengkar?" gerutu Hazel dengan suara keras.Sementara Emma sudah tertidur di sisinya. Hazel sengaja mengatakan hal-hal itu, agar Dods tidak mengambil kesempatan dari pertengkaran Emma dan Ethan. Meski Hazel sendiri sama sekali tidak tahu apa yang terjadi, tapi dia tidak ingin Dods berada di antara Emma dan Ethan. Dods tidak memberikan reaksi apapun. Dia tidak peduli seberapa besar cinta Emma kepada Ethan, tapi jarak diantara mereka berdua bisa menjadi kesempatan yang baik untuk Dods.***Emma terbangun dengan kepala sakit. Dia keluar dan segera mencari air, karena mulutnya terasa sangat kering."Akhirnya kau bangun juga. Duduk disini dan jelaskan semuanya!" perintah Hazel yang sudah duduk berdampingan dengan Alice."Ada apa ini? Bolehkah aku tidur lagi, kepalaku sakit," pinta Emma sambil memegang kepalanya."Ras
Read more

BAB 85

Satu minggu sudah berlalu sejak Emma dan Ethan memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Ethan menyibukkan diri dengan perkerjaan yang tiada habisnya. Setelah satu pekerjaan selesai, dia akan mencari pekerjaan lain agar tidak ada kesempatan bagi kepalanya untuk memikirkan Emma.Tapi sebesar apapun usahanya untuk melupakan Emma, gadis itu tidak pernah bisa keluar dari pikirannya."Tuan, semua perkerjaan sudah selesai. Bukankah sebaiknya anda makan malam dulu, Tuan?" tanya Tony yang mengkhawatirkan Ethan."Aku belum lapar.""Tapi Tuan, anda belum makan apapun sepanjang hari ini. Selain itu beberapa hari ini anda sering sekali melewatkan waktu makan anda. Kalau begini terus anda bisa sakit, Tuan," bujuk Tony dengan nada memohon.Ethan menatap Tony lalu menghela napas panjang."Baiklah, pesankan tempat. Aku akan makan setelah selesai memeriksa ini," jawab Ethan membuat Tony merasa lega.Dia segera keluar dari ruangan Ethan dan memesan tempat di salah satu restoran favorit Ethan.Dia ba
Read more

BAB 86

Ethan melihat tawa bahagia Dods dan bagaimana pria itu sesekali menepuk tangan Emma."Sial!" maki Ethan yang berusaha sekuat tenaga untuk menahan diri.Dia sangat ingin menarik kerah pria itu dan memintanya berhenti untuk bersikap kurang ajar kepada Emma. Tapi siapa dia hingga berani melakukan itu? Ethan sadar, saat ini dia bukan siapa-siapa Emma.Ethan memanggil pelayan dan segera membayar makanannya, lalu mengirimkan pesan kepada Tony untuk menjemputnya. Dia harus keluar dari tempat ini, sebelum dia kehilangan kendali.Ethan berjalan dengan cepat ke arah pintu keluar. Emma melirik orang yang berjalan keluar itu dan menyadari kalau itu Ethan. Dia segera berdiri dan berencana untuk mengejar Ethan, tapi dia hanya berdiri dan membeku. Tiba-tiba dia ingat kalau dia tidak punya kepentingan apapun untuk mengejar pria itu."Ada apa?" tanya Dods berpura-pura tidak tahu.Emma segera duduk dengan cepat dan menatap Dods dengan canggung. "Tidak ada apa-apa," jawab Emma dengan wajah sedih."Ayo
Read more

BAB 87

Ethan sangat ingin membantu kepindahan Emma dan mengetahui dimana alamat Emma yang baru. Tapi dia sangat kesal begitu melihat mobil Dods yang sudah diparkir di depan rumah Emma. "Mengapa pria ini selalu muncul di hadapan Emma?" gumam Ethan kesal, lalu memarkir mobilnya tidak begitu jauh. Ethan sempat senang melihat Dods masuk ke dalam mobil sendirian. Ethan berencana menemui Emma begitu Dods pergi. Namun dia tidak menyangka, Emma akan muncul dari dalam dan berjalan menuju ke mobil Dods.Tapi gadis itu tiba-tiba berhenti dan menatap lurus ke arah Ethan. Dia yakin Emma tidak mengenali mobil ini, karena Ethan tidak pernah memakainya ketika menemui Emma. Ethan juga yakin Emma tidak bisa melihatnya karena kaca depan mobil ini gelap. Tapi entah mengapa Emma tampak terpaku.Ethan yakin Emma mengetahui kalau ini Ethan karena hatinya mengenali Ethan. Rasanya Ethan ingin memberontak dan mengingkari janji yang sudah dia buat, tapi kemudian bayangan ibunya dan Emma yang menangis, membuatnya sad
Read more

BAB 88

"Bukankah ini nomor telepon Ethan Navarro?" tanya Emma sambil kembali memeriksa layar teleponnya."Benar, ini nomornya. Dia sudah tidur karena kelelahan. Kalau ada yang penting katakan saja, nanti akan aku sampaikan," jawab wanita itu dengan nada kesal."Tidak usah. Maaf mengganggu."Emma segera menutup teleponnya dan mematung menatap dinding kamarnya."Bukankah itu suara Lea? Apa mereka tidur bersama?" gumam Emma pelan. Ini adalah kejutan yang sama sekali tidak dia duga. Emma begitu terkejut hingga kesulitan mencerna keadaan ini. Ethan dan Lea memang lebih sepadan daripada dirinya dan Ethan. Tapi ..."Apa semua sudah benar-benar berakhir? Apa dia sudah memutuskan untuk melakukan hal yang sama dengan ayahnya?" Emma terus bertanya-tanya sambil menatap layar teleponnya. Dia bahkan tidak bisa menangis, karena sama sekali tidak menyangka Ethan akan mengambil langkah seperti ini. Emma merebahkan tubuhnya perlahan sambil menghela napas dalam, dia tidak tahu kalau hidupnya bisa seironis ini.
Read more

BAB 89

"Ada apa?" Ethan menjawab panggilan telepon ayahnya dengan suara serak karena baru saja terbangun dari tidurnya."Temui papa di kantor, sekarang juga.""Untuk apa? Aku sedang tidak ingin bertengkar.""Datang saja. Papa menunggumu!" perintah Jonathan tanpa memedulikan penolakan Ethan.Ethan segera bangun dan berjalan sempoyongan ke kamar mandi. Dia tidak tahu apa yang diinginkan ayahnya, tapi tidak ada salahnya dia datang dan mencari tahu.Ethan berangkat ke kantor ayahnya dengan pakaian kasual dan tanpa sarapan. Akhir-akhir ini selera makannya benar-benar menurun, dia jarang merasa lapar, kalaupun lapar dia hanya bisa makan sedikit. Ethan menyadari itu karena keadaan psikologisnya. "Apa yang papa inginkan?" tanya Ethan begitu masuk ke dalam ruangan ayahnya."Duduklah, papa ingin bicara," ajak sang ayah yang sudah duduk di sofa menunggu kedatangan Ethan."Aku dengar hubunganmu dengan Emma sudah berakhir. Kenapa?"Ethan mengangkat kepalanya sambil menatap ayahnya dengan tatatap tidak pe
Read more

BAB 90

Ethan teringat kejadian semalam dan memutuskan untuk menemui ibunya.Vivi tentu saja menyambut putra kesayangannya itu dengan penuh sukacita, namun dia berubah menjadi waspada begitu melihat raut wajah Ethan."Mama, aku tidak meminta tapi memohon. Berhentilah meminta Lea mendekatiku. Sudah berapa kali aku katakan, aku tidak akan pernah menikahinya. Lebih baik aku sendirian seumur hidupku daripada kembali kepada Lea!" tegas Ethan dengan wajah marah."Maafkan mama, tapi mama sangat mengkhawatirkanmu. Kata Tony kau tidak memperhatikan kesehatanmu dan sering melewatkan waktu makan. Karena itu mama meminta Lea mengantarkan makanan kepadamu," jawab Vivi berkelit."Kalau sekali lagi Lea muncul di hadapanku karena mama. Maka aku tidak akan mau menemui mama lagi," ancam Ethan lalu segera meninggalkan Vivi yang mematung dalam penyesalan.Dia tidak tahu Ethan benar-benar sudah tidak memiliki perasaan lagi kepada Lea."Kalau begitu aku harus menghentikan Lea mendekati putraku. Aku akan mencari wa
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status