Home / Romansa / CINTA YANG BERAWAL DARI KEBOHONGAN / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of CINTA YANG BERAWAL DARI KEBOHONGAN: Chapter 91 - Chapter 100

120 Chapters

BAB 91

Emma segera menutupi kepalanya dengan tangannya sendiri dan memejamkan matanya dengan pasrah. Dia menunggu dalam diam, tapi tangan Oliver tidak pernah sampai ke kepalanya. Emma membuka matanya perlahan dan menatap ke arah tangan Oliver. Emma sangat terkejut hingga hampir melompat melihat Ethan sedang menahan tangan Oliver sambil menatap pria itu dengan marah.Ethan sedang berjalan menuju restoran di seberang jalanan tempat dia dan Emma pertama kali bertemu, ketika dia melihat Emma, Jessica dan Oliver sedang berdiri berhadapan di seberang jalan. Dia segera mendekati mereka dan sangat terkejut melihat Oliver yang berteriak kepada Emma dan mau memukul gadis itu."Berani-beraninya kau mencoba menyakiti milikku. Apa kau juga ingin kumasukkan ke penjara seperti ayahmu?" tanya Ethan dengan tenang namun terdengar menakutkan lalu segera menghempaskan tangan Oliver."A ... aku. Bukannya kalian sudah putus? Apa hakmu melakukan itu?" tanya Oliver dengan suara keras namun sambil mundur beberapa l
Read more

BAB 92

Emma menarik napas perlahan, dadanya sesak karena dekapan Ethan. Dia bahkan tidak dapat berpikir dengan baik. 'Apa ini?' Hanya pertanyaan itu yang terus muncul di benak Emma. Dia menutup mata sejenak mencoba menenangkan pikirannya."Ethan, apa yang kau lakukan?" tanya Emma pelan. Dia hanya ingin tahu apa maksud Ethan memeluknya seperti ini. Bukan karena Emma tidak menyukainya tapi karena ketakutan. Dia takut ini hanya sementara dan setelah ini dia tidak akan pernah lagi merasakan dekapan itu.Emma bertanya untuk memastikan, apakah dia masih bisa meletakkan harapannya pada Ethan atau tidak."Aku merindukanmu," bisik Ethan sambil mendekap Emma lebih kuat lagi. Emma menahan napasnya beberapa detik mencoba menenangkan jiwanya."Apa yang terjadi dengan kita Emma? Kesalahan apa yang kita buat hingga pantas mendapatkan semua ini? Aku pikir kita sangat kuat hingga tidak akan ada penghalang yang tidak dapat kita hancurkan. Tapi sekarang kita malah menjadi seperti ini."Emma tidak bisa lagi me
Read more

BAB 93

"Apa-apaan ini? Mengapa kau suka sekali mengurusi urusan orang lain?" bentak Jonathan yang melihat istrinya sedang menyortir foto para gadis yang akan dia jodohkan dengan Ethan."Orang lain? Dia putraku, aku yang melahirkannya ke dunia, kenapa aku tidak boleh ikut campur dengan hidupnya?" balas Vivi dengan suara tinggi. Asistennya langsung keluar dari ruangan dan mengajak para pelayan untuk ikut keluar.Sejak Jonathan mengungkapkan perasaan yang dia miliki terhadap Maria, suami istri ini tidak pernah lagi bicara dengan baik. Mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Kalaupun terpaksa bicara, mereka akan bertengkar."Aku dengar kau yang menyebabkan Ethan dan Emma berpisah. Mengapa kau setega itu?""Aku tidak pernah meminta mereka berpisah. Ethan sendiri yang berjanji dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Kenapa aku yang dituduh sebagai penyebabnya?""Setidaknya kau bisa menolaknya. Kenapa kau tega sekali membuat anaknya menderita?" tanya Jonathan marah."Aku menyakiti
Read more

BAB 94

Emma tidak dapat menyembunyikan kebahagiaannya, setelah melalui persaingan yang ketat selama berhari-hari akhirnya dia masuk ke babak 30 besar. Dia akan mengikuti pelatihan selama seminggu dan kemudian mengikuti babak yang jauh lebih berat karena akan ditayangkan di televisi nasional."Silakan kalian beristirahat selama tiga hari, lalu kerja keras yang sebenarnya akan dimulai dalam 3 hari. Kalian akan mengikuti pelatihan untuk vokal, gerak tubuh, penampilan dan banyak ilmu lainnya yang akan sangat berguna untuk kalian. Tapi, sebelum kalian pulang, kalian akan mendapatkan hadiah pertama dari sponsor acara ini yaitu sebuah telepon genggam."Emma hampir berteriak mendengar pengumuman yang diberikan oleh salah satu anggota panitia kompetisi menyanyi ini. Dia cukup kesulitan karena tidak memegang telepon beberapa minggu ini, tapi dia juga tidak ingin mengeluarkan uangnya yang sudah terbatas untuk sebuah telepon genggam. Karena itu mendapatkan telepon genggam ini seperti memenangkan lotre b
Read more

BAB 95

[Emma, apa yang terjadi denganmu?][Mengapa kau tidak mengangkat teleponmu?][Kami sangat mengkhawatirkanmu Emma. Apa kau mencoba untuk menghindari semua orang?][Emma, apa kau baik-baik saja?][Bila teleponmu sudah aktif tolong hubungi aku, ada yang ingin aku bicarakan.]Puluhan pesan masuk ke telepon Emma begitu dia menyalakannya. Emma memeriksa semua pesan yang masuk, Hazel, Alice, Dods mengirimkan banyak sekali pesan kepadanya tapi tidak ada satupun pesan dari Ethan.Emma segera menjawab beberapa pesan Hazel, Alice dan Dods, memberitahu mereka kalau dia baik-baik saja. Serta menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi hingga dia tidak bisa menjawab panggilan mereka.Emma merasa sedih menyadari kalau Ethan sama sekali tidak mencarinya, tapi dia semakin yakin kalau jarak ini akan membuat dia sanggup melupakan Ethan. Kesibukan beberapa hari ini saja, sudah membuatnya berhenti menangis karena mengingat Ethan. Meski tidak jarang dia merindukan pria itu. Tapi Emma yakin tidak butuh waktu lam
Read more

BAB 96

Waktu yang ditunggu-tunggu oleh para peserta wanita akhirnya tiba, mereka akan bertemu dan berbincang langsung dengan Ethan. Sementara para peserta pria hanya senang karena mereka akan mendapat makan malam mewah secara gratis.Perasaan Emma sendiri tidak jelas, dia senang, takut, kesal dan sedih. Semua bercampur menjadi satu hingga membuat dadanya terasa sangat berat. Semua peserta masuk ke dalam salah satu restoran mewah milik Atlantis yang ditutup untuk umum, demi menjamu para peserta yang masuk dalam babak 15 besar dan para para juri. Emma masuk dengan langkah berat, dia tidak yakin tapi tidak punya pilihan."Selamat datang untuk semua tamu-tamu terhormat kami. Silakan duduk," sambut Ethan sambil tersenyum ramah, membuat Emma hampir tidak dapat menahan diri untuk berlari ke pelukan Ethan.Emma segera duduk salah satu meja kosong di pojokan ruangannya. Semua orang juga duduk dan mulai berbincang, sementara para pelayan mulai mencatat pesanan para tamu. Emma membaca buku menu dan me
Read more

BAB 97

Emma menatap sekitarnya, lalu masuk ke dalam mobil Ethan sebelum ada yang melihat. "Katakan ada apa?" tanya Emma begitu Ethan menjalankan mobilnya. Ethan diam saja."Kau bilang mau mengatakan sesuatu, katakan saja sekarang, ada apa? Ini sudah tengah malam dan aku butuh istirahat," desak Emma dengan kesal."Kita akan bicara di tempat yang tenang, tanpa emosi. Sekarang cobalah menenangkan dirimu," ucap Ethan sambil terus menatap ke depan.Emma mengembuskan napas lalu menatap keluar jendela. Dia menatap lampu-lampu jalan dan gedung-gedung pencakar langit. Kota ini bahkan masih hidup saat hari hampir berakhir.Entah sejak kapan Emma tertidur yang pasti dia sangat terkejut ketika membuka mata dan melihat tepian atas matahari mulai muncul di kaki langit. Dia melirik ke sampingnya dan melihat Ethan yang masih menutup matanya sambil melipat kedua tangannya di dada."Ethan, bangun. Apa yang kita lakukan disini?" ucap Emma sambil menggoyangkan tubuh Ethan yang langsung terbangun."Kau sudah ba
Read more

BAB 98

"Kirimkan helikopter, kami akan menunggu di lokasi proyek EN Company." Ethan segera menutup teleponnya lalu menatap Emma."Kita harus pulang sekarang," ucap Ethan panik lalu menarik tangan Emma dan berlari ke mobil."Ada apa?" tanya Emma ikut panik."Aku tidak tahu pasti, tapi kata Tony sesuatu yang buruk terjadi pada orangtuaku."Ethan mengendarai mobilnya ke lokasi proyek pusat perbelanjaan milik EN Company yang hampir selesai sambil terus melirik jam tangannya.Emma memeriksa berita online tapi tidak ada satu beritapun tentang keadaan Jonathan dan Vivi Navarro. Dia tidak berani bertanya apapun karena melihat kepanikan di wajah Ethan.Setelah menunggu selama satu jam, akhirnya helikopter pun tiba. Emma dan Ethan segera naik dan pulang ke ibukota."Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Ethan kepada Tony begitu mereka tiba di rumah sakit."Sepertinya seseorang mencoba meracuni Tuan dan Nyonya," jawab Tony pelan sambil menundukkan kepala."Bagaimana keadaan mereka?""Sebaiknya Tuan langsun
Read more

BAB 99

"Apakah sesuatu terjadi kepada orangtua Ethan?" tanya Emma balik dengan jantung yang berdetak sangat cepat. Dia khawatir Dods akan mengetahui kebohongannya karena aktingnya yang buruk.Dods adalah bagian dari keluarga Lucero yang merupakan ipar keluarga Navarro. Apakah keadaan kedua orangtua Ethan sudah terbongkar diantara keluarga mereka, ataukah keadaan kedua orangtua Ethan berhubungan dengan mereka.Emma ingat Ethan menduga kalau yang memberi racun pasti orang yang dipercayai oleh ibunya, hingga wanita itu mau menerima teh herbal itu bahkan ikut meminumnya."Ayahku mengatakan sudah hampir seminggu paman dan bibiku tidak terlihat, mereka juga tidak mengangkat teleponnya. Memang Ethan mengumumkan kalau mereka berdua sedang liburan ke luar negeri tapi ayahku khawatir ada hal lain yang terjadi," jawab Dods, membuat Emma semakin curiga."Kalau Ethan mengatakan kedua orangtuanya sedang berlibur, mengapa ayahmu khawatir?" sahut Emma berpura-pura acuh."Aku juga tidak tahu, tapi ayahku ter
Read more

BAB 100

"Saya ... Saya ... " Emma terbata-bata tidak tahu harus mengatakan apa. Dia benar-benar tidak menyangka selalu bertemu Dods di waktu dan tempat yang salah."Anda sendiri, apa yang anda lakukan disini tuan?" tanya Emma segera mencoba mengalihkan pembicaraan."Aku mau melakukan medical check-up rutin."Emma mengangguk berusaha mencari cara agar bisa menemui Ethan tanpa ketahuan oleh Dods."Jadi ada urusan apa hingga kau datang ke rumah sakit sepagi ini?" ulang Dods bertanya."Saya mau mengunjungi keluarga saya," jawab Emma sambil menunjukkan tas tentengannya."Kalau begitu aku akan mengantarmu.""Eh, tidak usah, Tuan. Silakan anda melakukan urusan anda, saya bisa pergi sendiri.""Tidak apa-apa, aku masih punya waktu untuk mengantarmu. Sini biar kubawa tentenganmu, kelihatannya berat," sahut Dods tidak memedulikan penolakan Emma."Tuan, tidak usah. Saya bisa pergi sendiri," tegas Emma yang sudah mulai terganggu dengan sikap memaksa Dods."Sudah kukatakan tidak apa-apa, ayo berikan itu,"
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status